Agresifnya Kakak Tiri

Agresifnya Kakak Tiri

1 | Keluarga Baru

Hari ini adalah hari aku akan pindah kota untuk sekolah bersama adik baru setelah ayahku menikah lagi dengan ibu Sulastri yang akan menjadi ibu sambung ku.

Ibu kandungku telah meninggal dua tahun yang lalu. membuat ayahku tidak kuat untuk mengurus diriku seorang diri. sampai akhirnya beliau menikahi seorang wanita beranak satu untuk membantunya mengurusku.

Dengan memakai kacamata hitam yang dipakai, rambut terurai panjang ke punggung dan bibir merah merona seperti cabai rawit. melihat jalanan kota Cirebon dari balik kaca kereta api yang dia naikin.

Dia adalah Refina Cahaya Putri seorang murid kelas satu SMA yang baru saja dipindah untuk ke sekolah baru bersama dengan anak dari ibu sambungnya.

Saat perjalanan kereta akan memasuki stasiun, Refina melihat kota Cirebon yang begitu sangat ramai di sore hari. tak lama kereta berhenti di tempat stasiun Cirebon kota.

Refina yang melihat ayahnya tertidur pulas dia menepuk pipi sang ayah untuk bangun dari tidur lelapnya.

Perlahan mata Pak Ahmad Bangun, langsung berkemas untuk meninggalkan gerbong kereta api.

Dengan lantunan lagu khas Cirebon dan sapa ramah petugas stasiun. membuat mereka tersenyum lebar dengan keindahan suasana di kota Cirebon.

Saat sudah di luar stasiun, terdengar suara perut yang lagi demo minta di isi. mereka berjalan sambil melihat makanan yang cocok untuk di masukan ke dalam perut mereka.

Setelah lama melihat. mereka mampir sejenak untuk memakan makanan khas kota Cirebon.

Empal gentong. dengan kuah berisi jeroan sapi yang begitu enak. Fina sampai berkaca-kaca senang saat mencicipi hidangannya.

Tak lama setelah makan Refina dan pak Ahmad sudah ditunggu oleh Rio dengan Ibu barunya di depan tugu stasiun.

Refina melotot tajam ke arah Pria itu. namun hal itu di abaikan oleh Rio dengan sifat dinginnya "Ayah kenapa kau kenalin Fina sama kembarannya Budi Anduk ini" Ucap Fina menunjuk Rio dengan jari tengahnya

"Refina!! jangan begitu! dia itu sudah jadi adik barumu sekarang, jaga sifat kamu." Omel pak Ahmad tegas.

Sambil memegang pergelangan tangan Rio dan Fina pak Ahmad menyuruh nya untuk berkenalan "Kenalan dulu sama saudara barumu!" lanjut marah-marah.

"Refina panggil saja Fina" Sambil membuang muka "Sok kegantengan najis!" Celoteh nya

"Rio" Jawab judes pria itu sambil berbisik pelan ke telinga Fina "Gue ada kaca nih, lu mau ngaca? Muka mirip Mpok Nori bawelnya sok ngartis"

"Brengsek lu bilang apa" Jawab Fina sambil mengeraskan kepalan tangan.

"Refina itu orang baik jadi jangan galak-galak Rio, dan juga Fina sudah cukup!" Ucap pak Ahmad galak.

"Ya Pah" Rio dan Refina menjawab kompak.

Tak lama Ibu Sulastri yang sebagai ibu sambung nya Fina berkenalan dengan nya.

Disini ibunya bilang kalau Fina kesusahan jangan sungkan untuk meminta bantuan kepadanya.

"Baik ibu" jawaban singkat Fina

Tampaknya keakraban Rio dan Fina disini di pertanyakan karena mereka saling menatap tajam setelah berkenalan

"Apa liat-liat gue kaya gitu!" Bentak Refina keras melotot tajam berjinjit di depan rio.

Bukannya takut Rio malah nantang "Lu bawel juga kambing, mau gue sate lu!" Ketus Rio

"Udah cukup kalian berdua! Kalian ini sudah jadi keluarga, yang akur Rio Fina!" Marah sang ayah membuat mereka berdua ciut terdiam

Setelah mereka berkenalan dan berbincang, mereka menuju ke rumah barunya yang ada di kota Cirebon 

Refina terkagum-kagum dengan rumah barunya di kota ini, sebelum nya Fina juga pernah bersekolah disini saat masih SD, namun rumahnya dulu tidak sebagus yang sekarang.

"Apa sudah senang Fin sama rumah yang sekarang?" Pak Ahmad menyentil perkataan 

"Banget!" Jawaban singkatnya Fina

Berbeda dengan Rio saat masuk dia hanya bisa diam dan cuek saat masuk rumah "Anak kambing, gue bakal serumah dengan nenek lampir yang galak" Sindir nya pelan

"KEDENGARAN GOBLOK!" Bentak Fina dari yang kemudian melotot ke arah Rio

Ibu Sulastri mengucapkan rasa syukurnya atas pernikahannya dan bisa berkumpul dalam satu atap dengan masing-masing anak-anak nya

Kedua orang tua dari anak-anak itu terengah melihat kedua anaknya yang masih dalam perseteruan.

"Woy bocah, cepat ambilin minum gue haus" Ketus Refina yang sambil duduk santai di sofa

"Lu bisa sedikit lembut ga si! Lu tuh cewek!" Teriak Rio dari arah berlawanan.

Orang tua merespon dengan menggelengkan kepala sekali dua kali "Sudah cukup kalian berdua Astaghfirullah!!!!" Teriak Pak ahmad

Sahut Bu Sulastri "Tidak apa-apa mas, biar saja pasti saya didik nanti Fina dengan baik dan menjadi wanita berkarir" Ucap janji seorang ibu yang berumur 38 tahunan itu

Pak Ahmad disini hanya tersenyum mendengar perkataan istri baru nya.

di dalam hatinya pak Ahmad meminta maaf kepada istrinya yang telah mendahului nya.

Tiba-tiba pak Ahmad reflek menoleh Rio mengambil botol minuman dingin yang masih tersegel utuh dalam plastik belanjaan nya.

Bruk!

Botol minuman di taruh di meja dengan keras oleh rio, yang membuat Fina murka.

"Minum cepet, kalau ga gue buang!" Ketus Rio

Fina bangun dan menatap wajah Rio dengan Mata Membelalak Dan Rio menatap balik kearahnya

Pak Ahmad yang sudah tidak tahan melihat mereka memisahkan mereka untuk pergi ke kamarnya masing-masing.

"Fina cepat kamu masuk kamar, Istirahat dulu pasti capek kan berpergian jauh, sebentar lagi kamu juga sudah mulai sekolah" Ucapnya.

Dan Ibu Sulastri hanya menggelengkan kepala saat melihat kelakuan anak-anak nya

Saat dikamar Refina yang mau tidur dengan pakaian tanktop putih dengan Hotpants dikenakannya Rio masuk tanpa mengetuk pintu. Perseteruan mereka kembali berlanjut saat di kamar

"Woy Bodoh ini kamarku!" Bentak Rio

"Kau yang bodoh masuk kamar tanpa mengetuk pintu!" Jawab Refina yang mengelak

Rio yang sudah tidak kuat dengan sifat angkuh Fina, dia menarik pergelangan tangan Fina untuk keluar dari kamar tidurnya

"Gak!" Refina melepas genggaman tangan Rio dan berlari melempar bantal ke wajah Rio

Rio yang sudah kesal membunyikan jari-jari tangannya dan melompat terjang ke arah Refina.

Gadis itu reflek menjauh dan hampir mengeluarkan suara jeritan dari mulutnya

"Kena" Ucap ringkas Rio saat memegang kembali lengan Refina yang membuat Fina putar badan

BRUK!!!

Mereka terjatuh bersama berpelukan di lantai dengan saling menatap yang membuat mereka terdiam membeku.

Wajah Refina memerah seperti kepiting rebus. Rio melepas pelukan dan merangkak seperti bayi untuk mengikis jarak

Refina keluar dari kamarnya Rio "Jangan Modus Anjing!" Ucap seuntai kata yang keras dari bibir mungil gadis tersebut.

"Lu bisa ga si lembut sedikit jadi cewek!" Teriak Rio yang membangunkan seisi rumah.

Ayah dan ibunya berlari menuju ke tempat mereka dan langsung menyuruh mereka untuk tidur

Besok paginya terlihat mata Refina melotot mengarah kepada Rio yang sedang terburu-buru untuk bermain

Refina hanya cuek menyalakan televisi nya sambil rebahan santai di sofa tidak peduli dengan apa yang akan di lakukan rio untuk kedepan nya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!