Niat menerjemahkan bahasa, berujung fucking!!
Cinta gelap seorang mafia Italia bernama Almo Da Costa pada seorang wanita sederhana bernama Luna Diaz yang berprofesi sebagai penerjemah bahasa.
Pertemuan yang tidak diinginkan harus terjadi sehingga Luna kehilangan mahkota berharganya bagi seorang wanita. Hingga 2 tahun mereka berpisah dan bertemu kembali namun hal yang mengejutkan bagi Luna adalah saat Mr. Mafia itu bertanya.
“Where is my child?”
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
M'sDL — BAB 22
SEPERTI PRIA SEJATI
Kini Cassie sudah berpindah tangan, namun anak itu mulai menangis dan itu sangat membuat Luna tak kuasa menahan sedih. Tentu sudah lama dia menjaganya disaat Francisco bekerja.
“Aku akan memperhitungkan apa yang sudah kau lakukan kepada Francisco, Almo Da Costa." Ucap Jeff yang kini menggendong Cassie dan menatap tajam dengan kerutan kedua alisnya ke arah Almo yang juga menatap tajam.
Sekilas, Jeff melihat ke arah Luna yang masih nampak sedih melihat Cassie harus dibawa pergi.
“Tapi karena dia. Aku akan mempertimbangkannya lagi.” Lanjutnya seolah dia mengatakan terima kasih kepada Luna karena sudah memperhatikan cucunya dengan sangat baik.
Almo tak peduli, bahkan jika si tua itu menyerangnya pun dia sama sekali tidak takut.
Tak berselang lama, Jeff dan anak buahnya yang masih hidup, mulai pergi dengan mobil mereka. Setelah berhasil mendapatkan cucunya dan Almo juga mendapat hasil tesnya dengan cepat, mereka terdiam beberapa detik.
Bagaimana bisa tesnya keluar cepat? Maka jawabannya adalah pemaksaan dan ancaman yang Enzo lakukan atas perintah Almo.
“Ayo kita pergi.” Pinta Almo saat dia berjalan dan Luna tertatih akibat lukanya yang masih segar.
Pria itu tersadar kembali akan luka tersebut.
“Aku akan pergi villa, cari seorang dokter dan bawa dia datang ke sana.” Pinta Almo kepada Enzo tanpa sepengatahuan Luna sendiri.
Ya! Wanita itu sibuk berjalan tertatih ke arah mobil yang akan dia naiki. Bersama Almo, mereka hanya berdua saja di satu mobil yang Enzo bawa.
Dua mobil hitam itu melaju keluar dari area permukiman sepi itu hingga berada di jalan raya yang masih nampak ramai pengendara walaupun sudah lewat tengah malam. Bahkan selama perjalanan, Luna hanya bersandar menahan ngilu di pahanya yang masih mengeluarkan darah.
“Ssshhhh— Ya Tuhan... Ini sangat menyakitkan!” racau Luna sembari menekan pahanya yang terluka.
“Ya, setidaknya kau masih hidup.” Balas Almo yang sesekali menoleh dan memastikannya.
.
.
.
Selang beberapa jam berlalu, saat sampai di villa. Almo langsung keluar mobil, menggendong Luna layaknya kekasih tercintanya dan membawanya masuk dengan tergesa-gesa.
“Ambilkan air dan alkohol. Cepat!" Pinta Almo kepada pelayan di sana, sementara dia membawa Luna ke kamarnya dan membaringkannya di atas ranjang.
Krakk!! “Apa yang kau lakukan? Aku sedang sekarat, apa kau akan tega berbuat mesum?” kesal Luna yang selalu berburuk sangka sedangkan Almo— sudah berapa pakaian yang dia sobek setiap kali Luna memakainya?
“Diam lah jika kau tidak ingin dimutilasi.” Balas Almo menatap tajam hingga pelayan datang membawa apa yang Almo perintahkan sebelumnya.
Luna melihat pahanya terekspos jelas dengan noda darah yang cukup banyak. “Hati-hati...” Lirih Luna ketika Almo baru saja membuka tutup botol alkohol. Deg! Kedua mata Luna terbelalak saat menyadari alkohol yang Almo maksud. Ya! Itu bukan alkohol medis tapi minuman beralkohol!
“Apa kau sungguh-sungguh— ”
“Ini sedikit perih tapi ini akan membersihkan infeksi lukanya.” Tanpa memberikan waktu untuk bernapas santai, Almo langsung saja menuangkan minuman tersebut ke luka Luna.
“Aaaakkhhh— ” mulutnya terbuka lebar dengan air mata yang ikut mengalir hingga cengkraman kuat yang Luna berikan ke tangan Almo.
Seperti binatang yang tertembak pemburu, begitulah rasa sakit yang Luna rasakan untuk pertama kalinya. Terlihat kedua kakinya gemetar tak berhenti dan Almo mulai membersihkan darah di paha Luna dengan kain putih dan sisa alkohol yang membasahi pahanya.
“Aaaaa— ” ya! Luna berteriak pelan sambil mendongak dan terlentang saat kain basah itu menyentuh lukanya.
Almo menatapnya, ekspresi yang sangat menggoda seperti kali pertama dia merenggut virgin Luna. Pria itu hanya tersenyum miring dan kembali membersihkan noda-noda darah di paha Luna.
“Tahan sampai dokter datang. Kau— ” Almo menghentikan ucapannya saat dia berbalik dan menoleh ke arah Luna yang rupanya sudah pingsan.
“Dasar lemah." Gumam Almo menggeleng kecil lalu pergi meninggalkan kamar tersebut.
...***...
“Sergio!!!" panggil Rebecca dengan nada sedikit tinggi saat dia mendatangi sendiri apartemen Sergio. Ya! pria itu memiliki apartemen cadangan untuk bersenang-senang dengan banyak wanita.
“Sudahlah Rebe! Aku akan menemuinya dan menebusnya. Lagipula, kau sendiri juga tidak ada seharusnya kau mewakili ku kan sebagai calon istri." Kesal Sergio sembari sibuk mengenakan kemeja putihnya.
“Aku? Kau selalu saja seperti itu. Aku tidak peduli jika berapa banyak wanita yang kau tiduri tapi jangan lupakan tentang bisnis kerjasama kita!” kesal wanita cantik dengan pakaian minim terbuka itu.
Sergio mencoba merendahkan diri hingga dia berbalik dan memegang kedua lengan wanita itu seraya tersenyum penuh tipu daya. “Baiklah! Maafkan aku okay! Kita sudahi pertengkaran ini dan iya... Lorella menyuruhku datang Sisilia malam ini, jadi aku harus berangkat lebih awal.”
Rebecca mengernyit heran. “Sisilia? Kenapa?"
Sergio menghela napas panjang sembari melepaskan tangannya dari lengan mungil wanitanya dan berbalik membelakangi nya.
“Dia menyuruhku membicarakan soal wilayah di Milan bersama Almo. Kau tahu kan, Morrone sangat sayang kepadanya jadi kemungkinan besar wilayah besar di Milan akan dia berikan ke Almo. Tapi aku tidak akan membiarkan itu terjadi.” Jelas Sergio dengan kelicikannya.
Rebecca menyeringai kecil mendengar nama Almo. “Kalau begitu aku akan ikut.” Ucapnya sehingga Sergio menoleh dan menatapnya penuh kemalasan.
“Kau tidak akan bisa menggodanya!" ucap pria itu menyeringai kecil.
Rebecca mendekatinya seraya membelai wajah tampan Sergio. “Jika aku bisa menggodamu kenapa tidak dengannya?!" ucap wanita itu penuh percaya diri.
“Terserah kau. Jika berhasil maka aku memberikan apapun yang kau mau, jika gagal, maka—” Sergio mendekati telinga Rebecca dengan nada sensual. “Kau harus menuruti perintahku!"
“Setuju!"
Dasar pasangan konyol!
...***...
Boston Villa
Luna menggertakkan kedua kakinya secara perlahan bersamaan dengan kelopak matanya yang mulai terbuka hingga rasa sakit di kepala dan pahanya mulai ia rasakan kembali. “Ssshhh— ” Desisnya yang mulai terduduk.
“Pakaianku?” gumamnya terkejut saat menyadari bahwa dia sudah memakai ubah tidur berwarna hitam sehingga kedua pahanya terlihat jelas dan perban di luka pahanya juga sudah tertutup rapi.
“Bagaimana aku bisa pingsan??” rengek nya heran. Mungkin karena panik membuatnya pingsan dan apa yang Almo lakukan semalam benar-benar membantunya, meski sedikit menyiksa.
Tentu, bagaimana bisa pria itu menuangkan minuman alkohol ke lukanya? Benar-benar crazy!
Dengan perlahan, Luna mencoba menggerakkan kedua kakinya, apakah dia masih bisa berjalan. Namun— belum sempat berdiri dan hanya menurunkan kedua kakinya hingga menyentuh karpet lembut di bawah kasur. Almo datang dengan hanya mengenakan kaos hitam dan celana hitam dengan sabuk rapi di pinggang.
“Kau akan terjatuh jika memaksanya.” Ucap Almo sedikit menyindir.
“Aku belum mencobanya, siapa yang tahu kan??!” keras kepala Luna benar-benar membuat Almo harus sabar menghadapinya demi mempunyai anak. Ya! Tujuan awalnya hanya itu. Setelah anaknya lahir maka dia akan melepaskan wanita itu atau membunuhnya!
...°°°...
Hai guyss!!!!! Pemberitahuan saja, jika ada sesuatu yang aneh menurut kalian bisa tanyakan langsung ke.......... mbah google 😁 (becandyaaa) ke aku😁
Dan iya, jika ada komen kalian yang tidak dibalas oleh author, maka mohon dimaafkan karena mungkin komennya tidak masuk ke notif atau..... Si authornya GK melihat tapi menutup mata 😅😅 becandyaaa.
Untuk visual nya masih dicarikan guyss jadi bersabarlah dan bangun imajinasi kalian dulu ya tentang visual Almo Da Costa dan Luna Diaz 😌
Jangan lupa tinggalkan jejak semangatnya!!!!
Thanks and See Ya ^•^
Sesama Mafia adu kekuatan
lucifer mnjd sasaran kemarahan Almo,, ketika Don gale tdk ada di tempat nya lg..
tenang luna pasti biel akan di selamatkan Almo..
suamimu kan sebenar nya penyayang 🥰😘🤭🫢😍
apakah luna sanggup ?
tentu sy hrs dng bantuan Almo Da costa.
Almo sprtinya sdh tahu niat jelek lucifer..
apakah luna akan bertemu bestinya 😃😁🤣😍🫢🤭