Bercertia tentang anak laki2 yang segala kelebihannya di sembunyikan oleh teman masa kecilnya
Ketika SMP mereka pun mulai berpacaran, namun selama hubungan mereka. Anak laki2 itu justru malah di perlakukan seperti babu.
Puncaknya ketika SMA, anak laki2 itu kerap kali di buat layaknya seperti anjing peliharaann yang selalu patuh dan menurut pada gadis teman masa kecilnya itu.
Namun, setelah sekian lama di posisi itu, anak laki2 itupun akhirnya merasa muak dan memutuskan gadis teman masa kecilnya itu.
Bagaimana kira2 kehidupan anak laki2 itu setelah putus dari teman masa kecilnya itu..?
Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 06 : Terungkap..
Setelah puas bernyanyi selama dua jam.
Mereka pun memutuskan untuk mampir kesebuah restoran cepat saji tak jauh dari tempat itu.
Mereka makan bersama di kursi yang saling berhadapan di restoran itu.
"Beneran deh, suara mu itu bagus loh.." kata Miki
"Iya aku juga mikir gitu.." kata Yuri
Seiji tersenyum lega mendengar respon teman2nya..
"Terima kasih, aku sempat berfikir kalau kalian mungkin tidak menyukainya tadi.." ucap Seiji
"Mana mungkin, suaramu itu luar biasa kau tahu.." ucap Karin
Mendengar Karin berkata seperti itu membuatnya kembali teringat ketika mereka berduet menyanyikan sebuah lagu barat berjudul "Just Give Me a Reason" yang di perkenalkan oleh Pink feat Nate Ruess
"Apa kau pernah belajar bernyanyi Karin..?" tanya Seiji
"Hmm? Tidak, aku tidak pernah melakukan itu.." jawab Karin
"Tapi ketika kita bernyanyi tadi aku merasa kalau kau memiliki bakat dan aku sangat terkejut mendengar itu tadi..." kata Seiji
Karin menjadi malu dan wajahnya memerah..
"A-apa yang kau katakan, jangan memujiku seperti itu seolah kau sendiri tidak melakukan hal yang sama.." kata Karin malu2
"Itu benar, suaramu juga hebat Seiji.." kata Kenji sambil menyenggol bahu Seiji
"Iya, bener banget. Aku sampe kaget tadi.." kata Yuri dengan ceria
"Aku setuju dengan Kenji kalau suramu itu adalah Harta Nasional Seiji.." ucap Miki dengan ekspresi tenang
Seiji merasa begitu senang karena dirinya begitu di terima disini. Ini tidak seperti apa yang di katakan oleh Yuki, justru dirinya merasa bahagia karena bisa bersama dengan Karin, Miki, Yuri dan Kenji.
Karin beberapa kali mencuri pandang kearah Seiji dengan wajah sedikit memerah, sepertinya dia benar2 menyukai Seiji sekarang.
"Oh iya, aku jadi ingat soal gadis yang tadi berteriak padamu di gerbang sekolah.." ucap Yuri sambil memandang kearah Seiji
"Ah benar juga, aku baru ingat.." kata Miki
Seiji hampir tersedak karena mendengar kalau mereka kembali membahas Yuki yang sebelumnya mereka temui di gerbang sekolah.
"Hei pelan2 saja kawan. Ini belum larut, tak perlu terburu2.." ucap Kenji
"Maaf.." ucap Seiji
"Jadi, apa kau mau menceritakannya pada kami..?" tanya Miki
Karin, Miki, Yuri dan Kenji menatap Seiji dengan rasa penasaran yang begitu jelas di wajah mereka.
Merasakan tatapan mereka membuat Seiji bingung dan sedikit cemas. Dia bingung apa yang harus dia katakan pada mereka semua.
Dia takut jika mereka tahu tentang masa lalunya, mereka akan jijik dan menjauhinya. Karena dia sadar kalau ketika bersama Yuki dirinya bak seorang pecundang yang segala kehidupannya sellau diatur oleh mantan pacarnya itu.
Melihat ekspresi Seiji yang bingung dan cemas, Karin akhirnya berkata.
"Sudahlah, jika kau tidak mau atau belum siap mengatakannya pada kami tidak masalah. Kami juga tidak akan menanyakan itu lagi.." ucap Karin
"Eh..? Tapi kan aku penasaran.." kata Yuri
"Jangan dengarkan si bawel ini Seiji. Jika kau tidak yakin maka jangan kau lakukan.." kata Miki
"Mereka benar kawan, tidak perlu kau ceritakan jika kau merasa tidak yakin.." ucap Kenji
Mendapat respon seperti itu Seiji justru merasa kalau orang2 yang ada di hadapannya sangat pengertian dan bahkan tidak memaksanya untuk bercerita.
Berbeda dengan Yuki yang selalu memaksanya dengan segala hal yang tidak Seiji sukai.
"Baiklah, aku akan mengatakannya.." kata Seiji sambil mengatur ketenangannya
Mereka pun tersenyum dan menatap Seiji dengan tatapan hangat dan ramah.
Seiji akhirnya jujur pada mereka semua kalau gadis yang sebelumnya menghentikan mereka di gerbang sekolah adalah mantan kekasih sekaligus teman masa kecilnya yang bernama Kodera Yuki.
Di awal cerita Seiji, semua normal2 saja karena cerita masa kecil sampai SD, semuanya adalah sesuatu yang dirasa normal pada saat di usia itu.
Tapi ketika mulai memasuki cerita masa SMP dan SMA mereka semua nampak begitu terkejut mendengar setiap cerita yang Seiji sampaikan pada mereka.
Selain melarang Seiji menunjukan wajahnya, Yuki juga melarang Seiji menunjukan kelebihan2 yang dia miliki. Bahkan gaya rambut gondrong yang menutupi wajahnya itu juga bagian dari perintah Yuki.
Saat itu dia di suruh mengerjakan tugas sekolah, membawakan barang2nya, bahkan sampai menggendongnya ketika Yuki malas berjalan pulang kerumah.
Terlebih pada bagian ketika Seiji harus menunggu di luar restoran ketika Yuki dan teman2nya makan bersama, bahkan terkadang dia berdiri di tengah hujan dengan basah kuyup menunggu mantan pacarnya itu.
Yang membuat mereka semakin terkejut ketika Seiji mengatakan kalau dirinya kerap kali di jadikan samsak tinju oleh Yuki ketika dirinya kesal.
Bagi Seiji sebuah tamparan keras di wajah atau beberapa pukulan dari Yuki bukanlah sesuatu yang baru karena semenjak masuk SMA, Yuki menjadi lebih berani dan kurang ajar padanya.
Namun sebagai pacarnya saat itu, Seiji hanya diam dan menerima setiap perlakuan Yuki padanya dengan sabar.
"Apa2an lacur itu..? Itu namanya kejahatan kau tahu..?" kata Karin kesal
"Bahkan kita tidak pernah melakukan hal seperti itu pada orang lain meski di sekolah kita dirumorkan sebagai gadis2 nakal.." kata Yuri yang juga sangat kesal
"Hei kawan, apa yang kau fikirkan. Kenapa kau diam saja diperlakukan seperti itu..?" tanya Kenji
Seiji menghela nafas lalu berkata..
"Sejak dulu dia(yuki) selalu berkata kalau sebagai pacar semua itu sudah seharusnya aku lakukan.."
"Dia juga berkata, jika tanpa dirinya aku hanya akan sendirian dan tiada siapapun yang ingin berteman denganku.." kata Seiji dengan nada lesu
Diantara ekspresi kesal Karin, Yuri dan Kenji. Miki justru terlihat lebih tenang dan seolah seperti tidak terkejut sama sekali mendengar pernyataan yang di katakan Seiji.
"Sejujurnya aku sudah menduga itu.." ucap Miki dengan santainya
"Eh..?" ucap tiga orang lainnya sembari menoleh dengan kecepatan tinggi kearah Miki
Mereka kaget ketika mendengar kalau Miki ternyata sudah menduga hal itu. Sedangkan Seiji hanya memandang Miki dengan tatapan tidak bersemangat.
"Bagaimana mungkin, cepat jelaskan pada kami.." kata Yuri penuh antusias sambil meremas tangan Miki
"Iya iya, akan ku ceritakan.." kata Miki
Miki mengatakan kalau dirinya beberapa kali melihat Seiji dan Yuki pulang bersama, bahkan dirinya pernah sekali melihat Seiji menunggu di depan sebuah restoran cepat saji di tengah guyuran hujan deras.
Namun dia tidak menyapanya karena saat itu dia sedang terburu2 untuk bertemu dengan Karin dan Yuri yang sedang menunggunya di tempat mereka janjian.
Selain itu Miki juga berkata kalau dia sejak di gerbang sekolah tahu kalau Seiji menutupi tentang hubungannya dengan Yuki ketika di gerbang sekolah.
Namun dia memilih untuk diam dan menunggu Seiji yang mengatakan itu sendiri pada mereka secara langsung.
Seiji yang mendengar itu merasa frustasi, dia baru saja menemukan kegembiraan dan senang karena berfikir kalau dirinya sudah menemukan teman2 baru dan berfikir akan baik2 saja.
"Begitu ya.." gumam Seiji
Dia menghela nafas panjang dan pasrah dengan apa yang akan terjadi, meski singkat. Tapi itulah kebenaran tentang dirinya yang selama ini dia sembunyikan dari semua orang.
Hanya kakaknya lah yang tahu semua tentang dirinya dan bagaimana mana kehidupannya sejak kecil sampai sekarang yang berkaitan dengan percintaannya.
Seiji kembali menghela nafas panjang dan berkata..
"Sekarang kalian sudah tahu betapa menyedihkannya aku sebgai seorang laki2.."
"Aku tidak akan memaksa kalian untuk tetap bersamaku, namun aku sangat berterima kasih karena kalian sudah mengajak ku bersenang2 hari ini.."
"Meski singkat, tapi aku sangat menikmati hari ini bersama kalian semua.." ucap Seiji seraya menunduk dan terdiam setelahnya..
kukira cinta, ternyata permisi ya..