Niatnya kabur dari rumah dan memilih berpetualang sendiri, membuat Josceline harus berurusan dengan pria menyebalkan bernama Damian.
Celine sama sekali tak tahu jika dia telah berurusan dengan seorang Mafia kejam. Bagaimana kisah mereka nantinya? Simak kisahnya di sini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon emmarisma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 12. Kedatangan Keluarga
Orang tua Damian dan adiknya baru saja tiba di L.A, rencananya mereka akan langsung mendatangi kantor Damian dan lalu mereka akan meminta Damian mengenalkan wanita yang ada di dalam foto itu.
"Apa kau pikir Damian mau mengenalkan gadis itu pada kita, Sayang?"
"Jika dia tidak mau mengenalkan gadis itu, kita gunakan cara lama," kata Diego. Anne mengangguk sementara Exel adik Damian hanya bisa menghela napas panjang.
Orang tua Damian dan adiknya akhirnya langsung menuju ke kantor Damian. Setibanya di lobi kantor perusahaan Damian, Anne turun dari mobil dengan tidak sabaran. Diego dibuat geleng kepala dengan tingkah istrinya.
Sementara itu, di dalam ruangan Damian, Celine terlihat semakin kesal pada Damian. Celine melipat kedua tangannya dan duduk dengan membuang muka.
"Baby ..."
"Stop memanggilku, Baby. Aku bukan bayi," sela Celine ketus.
Bukannya marah karena jawaban ketus Celine, Damian justru dibuat gemas dengan sikap Celine.
Damian berjalan mendekati Celine. Dia berlutut di depan Celine dan menarik tangan Celine dengan lembut. Chester semakin yakin jika tuannya sedang mengalami penyakit bucin akut.
"Kau merajuk lagi?"
"aku tidak merajuk Tuan Damian. Sebaiknya kau lepaskan aku, jika tidak ..." Celine menghentikan ucapannya dan berpikir.
"Jika tidak apa?" tanya Damian semakin gemas dengan tingkah gadis itu.
"Jika tidak aku akan ... aku akan ...." Celine benar-benar bingung mau mengancam Damian. Jika dia membawa-bawa keluarganya, Celine khawatir akan semakin membuat Damian penasaran dengan dirinya.
"Kau tidak pandai menggertak rupanya, Sayang."
"Menjauhlah kau dariku. Aku membencimu."
"Tapi aku menyukaimu, Sayang," ucap Damian. Disaat yang bersamaan kedua orang tua Damian dan Exel sudah berdiri tepat di belakang Chester dan mereka semua mendengar ucapan Damian pada Celine.
Anne menutup mulutnya, setengah tak percaya, putra pertamanya pada akhirnya terpikat juga dengan seorang wanita. Dulu, Anne pikir Damian itu seorang g*y.
"Oh my God, Kalian dengar itu?" Suara Anne mengejutkan Celine dan Damian. Damian langsung mengusap wajahnya melihat ketiga anggota keluarganya. Chester yang berada di depan Anne pun juga tak kalah terkejutnya. Dia bahkan tak menyadari kedatangan mereka, itu karena Chester terlalu fokus pada adegan romantis antara bos dan tawanannya.
Anne menerobos masuk dan langsung mendekati Celine. Dia mengamati Celine dari atas hingga bawah. Lalu, tanpa basa basi Anne memeluk Celine. Celine mematung bingung. Dia tak tahu apa yang harus diperbuatnya.
Celine menebak jika mereka semua adalah anggota keluarga Damian dan wanita yang sedang memeluknya sekarang ini pasti adalah ibu dari pria menyebalkan itu.
"Kau masih sangat cantik dan muda, Sayang," ucap Anne, dia mengurai pelukannya dan kini Anne sedang mengusap wajah Celine.
"Pantas saja kau langsung menendang Zenya, Kak. Gadis ini lebih terlihat berkelas dari wanita itu," ujar Exel tanpa mempedulikan tatapan kesal Damian.
"Ada apa kalian kemari? Bukankah kalian sedang berlibur?" tanya Damian dengan nada tak suka.
"Kami pulang karena ingin melihat calon menantu mommy, Dam," kata Anne. Wanita paruh baya itu lalu menoleh pada suaminya. "Ya, kan Dad?
"Ya, itu benar, Dam. Daddy ikut senang ternyata kau masih normal," ucap Diego ayah Damian.
"Aku normal, Dad."
Damian mengusap wajahnya sekali lagi. Jika ada keluarganya sudah pasti urusannya akan semakin panjang dan Damian yakin Celine akan semakin membencinya.
"Mom, please pulanglah. Atau kalian pergilah liburan lagi. Jangan mengganggunya."
Anne langsung menatap Celine. Dia akan sedikit berakting untuk mencari simpati gadis yang disukai putranya itu.
"I'm sorry jika kami mengganggu. Mommy hanya terlalu bahagia, akhirnya kau mau dekat dengan seorang gadis. Kami akan pulang sekarang, Mommy sudah cuu senang bisa melihat gadis cantik ini," ucap Anne dengan memasang wajah sedihnya. Celine menjadi tak tega. Namun, itulah yang diharakan oleh Anne. Celine bersimpati padanya.
"Aunty boleh tetap di sini. Aku tidak keberatan sama sekali," ucap Celine. Damian dan Exel sama-sama menghembuskan napas kasar. Mereka sangat hapal dengan akting ibu mereka dan Celine sekarang menjadi korbannya.
...*************...