seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 9 iii
Setelah Aara selesai berdoa, Aara keluar dari kamar menuju dapur untuk masak makan malam buat Aggam.
"Hai... Assalamualaikum..." seseorang menyapa Aara saat sedang sibuk di dapur.
Aara mengalihkan pandangannya dan melihat Bima yang menyapanya "Waalaikumsalam" Jawab Aara.
"Kelihatannya kau sangat sibuk... " Kata Bima sambil menyandarkan tubuhnya di pintu masuk ke dapur.
"Ya tuan... Aku sedang menyiapkan makan malam buat tuan Aggam." Jawab Aara tanpa melihat ke arah Bima.
"Sudah ku katakan Aara jangan memanggilku tuan.. Panggil saja Bima, atau seperti kemarin kak Bima... Arghh serasa seperti suamimu Aara..." Canda Bima pada Aara.
Aara hanya tersenyum di balik cadarnya mendengar candaan Bima, Aara tau jika Bima adalah pria yang sangat baik, walaupun pun mulutnya suka ngaco jika berbicara.
Tidak berapa lama pak Has datang menghampiri Aara.
" Non Aara tuan menyuruh membuatkan air buat tamunya." Kata pak Has.
" Baik "
Aara langsung membuat kan air yang lebih, Karena Aara tidak tau ada berapa tamu Aggam.
"Kau ingin aku membantu mu" tawar Bima pada Aara.
."Tidak usah tuan... Ini juga sudah selesai" Tolak Aara halus.
"Kau memang keras kepala Aara... " Kata Bima menggeleng karena Aara tetap memanggil nya 'Tuan'
Aara hanya tersenyum melewati Bima yang bersandar di mulut pintu. Aara berjalan membawa nampan di tangannya ke ruang tengah villa Aggam.
Saat Tiba dia sana ternyata ada Rossa yang pastinya bergelayut manja di sisi Aggam. Dan ada seorang laki-laki lagi yang menatapnya tanpa berkedip, membuat Aara tidak nyaman Dangan tatapan laki laki itu.
Aara menyajikan isi nampan yang dia bawah ke ruang tengah. "Hai... Siapa namamu... Kau pembantu baru di sini ? " Tanya pria yang Rossa hubungi siang tadi.
"Aara tuan" Singkat Aara. Aara sebenarnya tidak ingin menjawab pria itu, tapi takut di anggap tidak sopan.
" Nama yang indah... Seindah jari jari lentikmu, Aku penasaran dengan wajah di balik cadar mu itu" Kata Nardi yang memperhatikan jari jari Aara menyajikan mereka beberapa cemilan dan air manis.
Aara tidak menjawab Nardi lagi dia langsung ingin beredar dari sana untuk menghindari Nardi
"Ups, Mau kemana.. Duduklah sebentar" Kata Nardi menaruh kakinya menahan Aara. Aggam tidak peduli dengan sikap Nardi yang mulai kurang ajar pada Aara.
" Maaf tuan, saya masih banyak pekerjaan. Permisi tuan" Kata Aara kembali ingin melangkah tapi Nardi tidak memindahkan kakinya dari hadapan Aara.
" Ayolah duduk sebentar saja ladies, kita kenalan dulu" Ujar Nardi ingin memegang tangan Aara.
" Hentikan Nardi... Lihat juga seperti apa wanita yang ingin kau permainkan." Terdengar suara Bima yang baru tiba dari dapur, Tadi Bima sedang menjawab panggilan dari Bundanya. Saat keluar Bima melihat Nardi yang bersikap kurang ajar pada Aara.
"Wanita cadar ini tidak ada hubungannya dengan mu, Kenapa kau yang sewot" Sinis Nardi tidak suka pada Bima.
Bima menepis kaki Nardi yang menghalangi jalan Aara." Pergi lah, jauhkan dirimu dari pria gila ini" Tunjuk Bima pada Nardi.
Nardi adalah pria brengsek yang suka menggoda dan meniduri para wanita wanita. Beberapa pelayan Aggam juga sudah pernah tidur dengannya. Jadi tidak heran jika Nardi kurang ajar sama Aara yang dia fikir adalah pelayan Aggam. Toh Aggam juga tidak peduli.
Rossa geram melihat Bima yang menggagalkan rencananya, Dia memang sengaja mengajak Nardi ke villa Aggam, Agar Nardi tertarik dan penasaran dengan Aara, Berharap Nardi nanti akan menggoda Aara agar dia tidak perlu khawatir lagi tentang hubungannya dengan Aggam jika Nardi sudah menodai Aara.
u bisa sekesal itu, tapi u tidak pernah merasa bersalah😌😌😌