🥇Juara 1 YAAW Periode 2 2024 Genre Pria
🏅Juara Tema Kreatif 'Harem'
Elang menjadi pemuas nafsu para wanita dewasa semenjak SMA. Ia terpaksa melakukan itu demi bertahan di kehidupan ibu kota yang keras. Sampai suatu hari Elang mendapat pelanggan yang membuatnya terjebak dalam masalah besar.
Takdir membawa Elang harus menjadi guru les privat putri dari salah satu pelanggannya. Terlebih putri pelanggannya itu adalah sahabat kekasihnya Elang. Parahnya ketiga perempuan itu sama-sama jatuh cinta pada Elang.
Inilah cerita Elang. Petualangannya dalam menghadapi banyak wanita di hidupnya. Bagaimana kelanjutannya? Apa Elang membiarkan banyak wanita berlabuh di hatinya? Atau dia memilih melabuhkan hatinya hanya untuk satu orang saja.
*Genre : Harem.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 3 - Pengalaman Pertama Elang
Elang mengernyitkan kening. Dia heran kenapa Rilly tergelak. "Kenapa kau malah tertawa?" tanyanya.
"Kau lucu sekali. Kau pikir makna minta temani itu jadi teman mengobrol?" balas Rilly.
"Iya. Itu kan maumu?" Elang semakin tak mengerti. Dia masih mengerutkan dahi sambil mengeluarkan asap rokok dari mulut.
"Tentu saja bukan! Lihat, kau ini benar-benar masih polos," komentar Rilly seraya mematikan rokoknya. Dia kemudian mendekati Elang, lalu perlahan tangan lentiknya menyentuh pangkal paha pemuda itu. Tangan Rilly juga bergerak dan berhenti di alat vital Elang.
Merasakan sentuhan Rilly, mata Elang langsung terbelalak. "Jadi ditemani yang kau maksud itu..." duganya yang tak kuasa mengakhiri perkataannya.
"Apa kau pernah melakukannya?" tanya Rilly.
Elang menggeleng. "Apakah tidak apa-apa aku melakukannya?"
Rilly terkekeh. "Tentu saja. Asal kau pastikan pakai pengaman. Mengerti?" ucapnya sembari melepas dress ketatnya. Kini tampilan Rilly hanya mengenakan bra dan sabuk segitiga.
Elang telan ludah satu kali. Hampir saja air liurnya itu menetes keluar.
Pupil mata Elang membesar ketika Rilly sudah melepas pakaian yang tersisa. Kini perempuan itu sudah tanpa busana.
Sambil mengibas rambutnya, Rily telentang gaya putri duyung di atas ranjang. "Buka pakaianmu dan temani aku," ajaknya.
Buru-buru Elang menangalkan semua pakaiannya. Dia sampai jatuh ke lantai karena melepasnya dengan tergesa-gesa.
Rilly lagi-lagi tertawa. "Santai saja, Sayang... Aku tidak akan lari," imbuhnya.
Elang tak menyahut. Setelah melepas seluruh pakaian, dia langsung menghampiri Rilly ke ranjang.
"Kau tahu cara memu-- Akh..." Belum selesai bicara, Elang sudah mencumbu tubuhnya. Pemuda itu membidik ceruk lehernya terlebih dahulu.
"Ternyata kau bisa. Sepertinya kau sering nonton bokep," komentar Rilly sembari menikmati sentuhan Elang. Dia menarik kepala Elang, lalu mengecup bibir pemuda tersebut. Hingga pergulatan lidah terjadi di antara keduanya.
Gairah Rilly memuncak setelah melakukan pemanasan cukup lama. Hal serupa tentu juga dilakukan Elang. Hanya saja Elang sengaja menunggu aba-aba dari Rilly.
"Cepat masukin, Sayang. Aku udah nggak tahan!" seru Rilly.
Elang bergegas menuruti keinginan Rilly. Penyatuan terjadi, Elang mulai memaju mundurkan pinggangnya. Sementara Rilly, mulai mengerang dengan suara sensualnya.
Elang sesekali mendesiskan mulutnya karena pemandangan Rilly yang sekarang berada di bawah badannya, benar-benar membuat seluruh tubuhnya memanas. Terlebih ini adalah pengalaman pertama Elang.
Di saat enak-enaknya, Rilly tiba-tiba mendorong Elang. Menghentikan kegiatan intim yang terjadi.
"Kenapa? Apa kau kesakitan?" tanya Elang yang otomatis merasa cemas.
Rilly tak menjawab pertanyaan Elang. Dia hanya mendorong pemuda itu sampai telentang. Lalu Rilly duduk ke atas pangkuan Elang. Kini perempuan tersebut melakukan penyatuan dari sana.
Melihat aksi Rilly, Elang sekarang paham. Ternyata wanita itu hanya ingin ganti posisi.
Kini Rilly yang memimpin. Sambil melenguh, dia goyangkan pinggulnya dengan cepat. Sesekali Rilly akan menarik ujung buah dadanya serta juga rambut panjangnya.
Elang yang keenakan, juga ikut mengerang bersama Rilly. Dia tak berhenti mengangakan mulutnya.
"Sial! Punyamu enak banget, Sayang!" pekik Rilly. Gerakannya perlahan mulai melambat. "Akh! Aku bentar lagi keluar..." lanjutnya.
Mendengar itu, Elang kembali mengambil posisi atas. Dia memberikan hentakan lebih cepat. Itu terdengar jelas dari suara tepukan daging yang saling bertemu.
Tak lama kemudian, Rilly mengeluarkan lenguhan nyaring yang menandakan kalau dirinya sudah mencapai puncak. Beberapa detik setelah Rilly, barulah Elang yang mencapai puncak. Kini keduanya telentang lemas di ranjang.
Rilly tampak bermain ponsel. Sedangkan Elang tampak mematung sambil menatap langit plafon. Dia sepertinya masih bisa merasakan sensasi luar biasa tadi.
"Aku harus pergi!" cetus Rilly seraya beranjak dari ranjang.
"Apa kita sudah selesai?" Elang merasa berat hati semuanya berlalu dengan cepat.
"Hahaha! Apa kau ingin lagi?" tanggap Rilly. Dia tampak mengambil pakaiannya, lalu masuk ke kamar mandi.