"Akan kubawakan surga dunia untukmu malam ini Maya,tinggalkanlah tunanganmu,Jadilah milikku seutuhnya."
"Tapi aku sangat mencintai Ikhsan". Lirih Maya penuh dilema.
"Cinta macam apa yang kau bicarakan,disaat kau tak menolak berserah diri dibawah kendaliku." Andra menatap sang sahabat dengan mata mengintimidasi.
Maya dan Andra bersahabat sejak mereka dibangku SMA ,saat Maya memiliki pacar,dan bertunangan.Andra baru sadar jika ia mencintai Maya.Hingga suatu malam,terjadi hal yang tidak diinginkan,yang menyebabkan keduanya menjadi partner ranjang sampai saat ini.Ikhsan mengetahui perselingkuhan tunangannya,namun masih tetap menerima Maya kembali.
Akankah Maya bertahan bersama Ikhsan atau memilih pergi bersama Andra,sahabatnya yang selalu membawanya terbang tinggi ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qiyasa Rizki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6
Andra melontarkan candaan dan Maya menimpali nya dengan candaan lain,sungguh Andra merindukan momen momen seperti ini ...
" Mama tadi pagi ke Singapura mau seminggu disana".
"Lo kenapa ga ngikut? " jawab Andra.
"Enggak ,lusa gue ada janji sama dosen pembimbing,lo mau nemenin gue gak dirumah,"
"Lo nginep tempat gue aja. " Andra menawarkan diri dengan pandangan mengarah ke halaman kampus mereka.
"Serius boleh ??Lo ga lagi demam kan hari ini?" Seru Maya melotot seraya mengulurkan tangan menyentuh jidat Andra membolak balik telapak tangannya beberapa kali,memastikan sahabatnya tidak sedang demam dan mengingau disiang bolong.
"Hiiisshhh apaan sih ,gue udah sehaat." Celetuk Andra dengan sentilan cukup keras ke arah jidat Maya.
"Aw...sakit tauuu,hehe lagian tumben banget di bolehin nginep.Makasihhh sahabatttt gue yang paling ganteng,"seru Maya merasa sangat senang, sengaja memuji Andra, takut keburu sang sohib berubah pikiran dan menarik kembali penawarannya.
Sejak Andra pindah, dia tidak pernah dibolehkan samasekali untuk nginep di apartement miliknya.Waktu berkunjung dan main pun dibatasi,kalau kelamaan dirinya akan langsung di usir keluar.Alasannya apalagi kalau bukan para cewek, Andra beranggapan Maya pasti akan mengganggu aksi tak bermoral nya membawa cewek cewek yang hendak digarap ke atas ranjang miliknya.
Andra tersenyum tipis sambil mengaduk minuman di depannya menatap tingkah sahabat cantiknya itu.
Entah kenapa hatinya merasa senang tiap kali berdekatan dengan Maya,melihat setiap kekonyolan dari Maya dan mendengar celotehan khas sahabatnya.
Ada perasaan yang aneh menjalar dihatinya,tapi dia belum tau itu apa,segera ia membuang pikiran yang beberapa hari ini mengganggunya itu,ia ak mau memikirkan,dan tak mau tau.
Sesekali dia melirik dengan ekor matanya melihat Maya yang tengah sibuk mengunyah makanan .
"Gue ambil baju dulu ke rumah ntar gue nyusul ke apartement lo ."
"Gw ikut,pakai mobil gw aja,mobil lo titip disini dulu. "
"Emang lo ga ada kelas lagi?."
"Enggak,udah buruan habisin makanan lo.Lama banget sih."
"Siaaap komandan." Balas Maya menirukan suara khas tentara dan buru buru mengunyah makan siangnya.
______
Keduanya kini tengah memasuki rumah besar dengan suansa mewah yang begitu terasa untuk mengambil koper dan mengeluarkan baju baju Maya yang hendak di bawa ke kediaman Andra .
"Jangan kebanyakan, lo bukan mau minggat !"
"Kalau gue keabisan baju gimana,gue ga mau pake baju lo.Kaya ga tau cewek aja,gue ditempat lo seminggu,ya kali gw pake baju itu itu terus.Belum lagi make up gue,skincare,bodycare dan haircarenya juga" cerocos Maya memasukkan barang barang pribadi miliknya.
"Lo kalau telanjang lebih bagus." Andra berbisik dihatinya,ia meneliti penuh tatapan intens melihat tubuh Maya di hadapannya.Sebelumnya dia tidak pernah memperhatikan sahabatnya itu,namun kini rasanya begitu berbeda tiap kali Andra dekat dengan Maya.
Aneh rasanya saat dia betah berlama lama memandangi punggung Maya yang sibuk merapihkan peralatan kecantikannya,Maya terfokus memilih barang apa saja yang hendak di bawanya.
Andra semakin menatap tak berkedip,setiap lekuk tubuh indah sahabatnya itu,kalau ke pergok bisa di colok tuh mata oleh Maya.
"Ntar malam anak anak mau dateng ikut nimbrung,kangen katanya lama ga kumpul bareng."
"Ikhsan boleh dateng gak "? Tanya Maya menoleh ke arah Andra dengan penuh harap.
" Terserah " jawab Andra cuek.
"Yes ...berarti boleh ya." Binar mata Maya bahagia Maya tak dapat di sembunyikan.
Malam hari nya suasana apartement Andra rame riuh tempat berkumpul,semua orang berkumpul diruang tv yang cukup luas untuk ukuran apartemen seorang anak muda.
Jimmy datang beserta pacarnya,tak lupa ada juga Pandu ,Regi ,Selly dan Linda yang ikut serta datang padahal Andra tak mengundangnya sama sekali.Linda ikut mengekor membujuk Pandu untuk diperbolehkan ikut ke tempat tinggal Andra,cowok yang meninggalkannya ditengah tengah pertempuran peluh mereka waktu itu.
Dia merasa terhina,tercampakkan ditinggal begitu saja saat permainan belum tuntas.Bisa bisa nya Andra berlalu begitu saja tanpa menanyakan kabar setelahnya padanya.
Sengaja dia dateng dengan pakaian kurang bahan,begitu menyita perhatian,dan sangat menggoda dengan rok putih diatas lutut dengan kemeja longgar yang sengaja dibuka 3 kancing di dada nya.
Jujur saja Linda masih penasaran dengan milik Andra yang besar dan kuat itu.
Semuanya duduk lesehan diatas permadi lembut berwarna Putih biru yang membentang diruang tv,Andra duduk bersila di sofa memperhatikan kawan kawan nya tertawa bercanda lepas,dan saling melempar ejekan serta mengobrol ringan masalah pekerjaan yang akan mereka lakukan setelah lulus kuliah nanti .
"Lo enak Gi...tinggal nerusin club bokap.Samaan kaya Andra." ucap jimmy.
"Susah ,bokap gue bini nya tiga ,bakal berebut sama sodara sodara tiri gue "
"Wah ternyata sifat playboy bisa nurun juga yak," celetuk Linda.
"Tuh si Andra ,anak tunggal kaya raya ,tinggal bersin aja lo udah dapet duit Ndra." Pandu menimpali.
"Itu duit bokap ,gue mah miskin "sautnya dengan santai.
Maya tiba tiba mengangkat panggilan masuk di ponsel nya menyingkir sebentar,berbicara dengan orang diseberang jaringan.
"Ndra... Ikhsan sudah ada dibawah gue jemput dulu ya"
Andra menggangguk mengikuti gerakan Maya berjalan membuka pintu apartemennya,Linda yang melihat Andra seorang diri setelah Maya yang tadinya duduk disamping cowok ganteng itu,ia segera melangkah dan duduk disebelah Andra.
"Maya kemana ?" tanya Pandu penuh penasaran.
"Jemput pacarnya".jawab Andra singkat.
"Wow bertahan lama juga ternyata dia pacaran sama ikhsan.Mungkin permainan ranjangnya begitu hebat,Maya tak bisa lepas dari jeratan Ikhsan." Pancing Linda seraya menyentuh paha Andra yang mengenakan celana training dan kaos hitam,mencoba menggodanya.
"Dia bukan cewek kayak gitu. "
"Emang lo tau ? Kita yang tidak punya hubungan aja bisa melakukan hal seperti itu,apalagi mereka sepasang kekasih yang saling mencintai". Linda semakin semangat memojokkan Maya.
"Maya gak kaya gitu dia selalu terbuka sama gue selama ini dan gue tau persis dia itu gimana,dia bukan cewek murahan yang rela menyerahkan dirinya ke cowok manapun dan dia ga akan ngelakuin hal tak bermoral kaya gitu." Andra menerangkan panjang lebar pembelaan untuk Maya,rasanya dia tidak terima jika ada orang menjelek jelekan sahabatnya.
"Ck ck..itu lo yang munafik" Cibir Linda tampak tak suka mendengar pembelaan Andra.
Biip biip..
Pintu apartement terbuka kemudian muncul Maya, diikuti Ikhsan dibelakangnya dengan menenteng tiga box pizza,dengan logo berwarna merah hitam ditangannya.
" Wiihhh mantep nih ada pizza " Seru Jimmy menyambut kedatangan Ikhsan,ia menepuk pundak Ikhsan,sebagai ucapan selamat datang.
" Gas lah begadang kita malam ini.Andra,ada minum gak ? Biar makin seru nih ngobrol ngobrolnya." Timpal Regi menanggapi dengan perasaan berharap,Regi yang notabene anak pengusaha club sudah pasti kuat minum.
"Sorry,gue baru dateng baru balik."Balas Ikhsan ikut duduk bergabung diantara mereka.
Ikhsan duduk bersebelahan di samping Maya,ikut memakan pizza yang sudah terkoyak diserang kawanan manusia manusia kelaparan disana.
Dalam hitungan detik,semuanya kandas tak tersisa,padahal sebelumnya mereka baru saja menyantap mie instant ,terlihat dari bekas mangkok dan panci besar diatas meja marmer yang terletak di samping sofa panjang itu.
Ikhsan terlihat begitu bahagia bertemu dengan kekasihnya,sesekali dia menyentuh lengan mulus Maya menyalurkan rasa rindu yang menjalar dihatinya.Rasanya kangen sekali,ingin merengkuh tubuh mungil itu dalam dekapannya.
Andra berjalan menuju dapur membuka kulkas mencari botol kaca dengan desain mewah yang tersusun rapi.Dia bukan peminum,namun sesekali menegaknya untuk meredakan penat di kepala,apalagi mengingat urusan kuliah yang semakin menyita banyak perhatiannya.
Segera dia mengeluarkan 2 botol besar beserta gelas gelas kecil di rak penyimpanan yang begitu elegan dan cantik.ia menyajikan di depan kawan kawannya yang masih larut dalam pembicaraan antara lelaki.
Maya sudah berlalu pergi menyingkir bersama Selly,dan pacar jimmy kedalam kamar tamu yang ada diapartemen Andra.Mereka ber tiga tampak sedang mengobrol di dalam kamar yang Andra sediakan khusus untuk tempat bermalam Maya selama satu seminggu ke depan,selama Mama nya berada diSingapura.Ini pertama kalinya Maya menginap,setelah beberapa tahun ia menempati apartemen ini.
Andra tidak mungkin menyuruh Maya tidur di kamarnya,yang ada cewek itu langsung histeris atau memaki maki,apa lagi dia mengetahui perihal ditempat itu lah tempat Andra melakukan hubungan intim dengan cewek cewek yang di inginkannya,setiap akhir pekan atau malam malam sebelumnya.
Obrolan mereka semakin seru,terdengar jelas dari gelak tawa yang terdengar dari ketiganya dari balik pintu kamar itu.Entah membahas soal percintaan, gosip kampus,berita artis,tas yang sedang trendi ataupun kuliah yang sedang mereka hadapi sekarang ini.
Linda tak tertarik bergabung dengan para cewek yang menurutnya sangat ga banget untuk dijadikan teman.Dia tipe cewek party,doyan minum,serta bermain dengan banyak cowok,berbeda sekali dengan Maya yang cenderung lugu dan polos.
Dari tadi dia setia mengekori Andra seperti anak kucing yang takut kehilangan induknya,Linda ikut masuk kedalam obrolan cowok yang berada disitu ,bahkan ia tak segan segan memeluk Andra merapatkan tubuhnya dari samping cowok tampan itu. Andra yang berperangai dingin,cuek saja mendapat perlakuan Linda tanpa terpancing sedikitpun.
Suasana semakin seru seiring bergulirnya jam yang menunjukkan tengah malam.Empat botol minuman sudah tinggal tetesan ditenggak mereka ber lima,mengiringi obrolan khas cowok yang semakin seru.