Awalnya pertemuan tak sengaja dan berujung di ranjang tetangga.
Saking kesepiannya, Intan Novalia berselingkuh dengan tetangganya yaitu seorang dosen bernama Doni pratama.
Keseringan di tinggal dinas oleh sang suami yaitu Indra Arshaka. Intan, secara diam-diam menduakan suaminya sendiri tanpa sepengetahuannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurmaMuezzaKhan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 25
Vrooom.
"Ayolah, bu... Kenapa kita harus berangkat bareng segala sih?" Ucapnya bernada kesal.
"Hei, ibu kan mau ke rumah abangmu. Karena kampusmu searah dengan rumah abangmu, ya ibu nebeng aja biar cepet." Ucapnya tak mau kalah.
Novi dan Linda berada dalam satu mobil yang sama. Yang membuat Linda kesal, dia berniat mau mampir dan berangkat bersama dengan Doni. Namun karena ibunya ikut, dia terpaksa mengurungkan niatnya untuk berangkat bersama sang kekasih.
15 menit kemudian.
Ckiiiit.
Linda memberhentikan mobilnya tepat di parkiran apartemen. Mereka berdua pun langsung turun dari mobil.
Ceklek
"Lho, ngapain kamu ikut turun juga? Katanya mau ke kampus?!" Tanyanya.
"Y-ya.. A-ku kan cuma mau turun saja. Lagian aku belum sarapan, jadi aku mau sarapan dulu di sini." Jawabnya terbata-bata.
Awalnya Novi memicingkan matanya dan menaruh curiga pada Linda. Dia takutnya Linda berbohong dan akan bolos sekolah.
"Awas ya kalau kamu bohong, ibu akan kasih tahu abangmu." Ucapnya dengan nada mengancam.
Linda hanya mengangguk cepat agar ibunya cepat pergi. Sebenarnya niatnya sekarang untuk menunggu Doni di parkiran saja. Dia sedikit takut kalau sengaja datang ke apartemen Doni. Bahkan Linda membayangkan, jika ibunya tanpa sengaja memergokinya, habislah dirinya.
"Hm. Ibu ke atas sekarang. Kau juga, jika sudah sarapan, langsung berangkat sekolah."
"Yes, mother."
Tanpa menunggu lama, Novi pun langsung pergi menuju apartemen Indra sang putera. Linda hanya menatap punggung ibunya yang semakin jauh.
"Eh, sebaiknya aku chat dulu pak Doni deh, barangkali dia jadwalnya siang." Gumam Linda.
Setelah itu, tepatnya di kediaman Indra.
Prang.. Prang.. Prang..
"Sialan!! Intan benar-benar berselingkuh dariku?" Ucapnya bernada marah.
Indra membantingkan benda-benda yang ada di sekitarnya. Dirinya kini sedang emosi saat kerap kali mengingat kejadian semalam.
"Aku yakin, aku tak salah dengar. Semalam itu suara pria." Gumamnya dengan rahang yang mengeras.
"Sebenarnya apa yang terjadi dengannya? Kenapa Intan berubah seperti itu? Dan lagi, dia malah menjelek-jelekan ibu."
Tring!
Suara notif pesan tersebut dari ponsel Indra. Indra pun langsung merogoh ponselnya dan melihat dari siapa pesan tersebut.
"Indra, ini nomerku, Naura. Jika ada yang ingin di tanyakan tentang sesuatu atau apapun itu, kau bisa menghubungiku. Dan lagi, kau pasti akan membutuhkanku." Gumamnya membaca isi pesan.
Saat itu juga Indra langsung memijit pelipisnya kala melihat Naura yang tiba-tiba mengirim pesan padanya.
"akhir-akhir ini, apa yang sebenarnya terjadi..!? Kenapa sial sekali." Gumamnya.
Srettt
Indra langsung membalikan badannya dan melangkahkan kakinya ke arah pintu keluar. Dia berniat mencari Intan untuk menanyakan kebenaran tentang semalam.
Ting.. Tong..
Tiba-tiba bel apartemen berbunyi.
Jelas Indra terkejut. Dia yakin kalau itu adalah Intan. Dalam hatinya bahkan berkata. Kalau Intan sengaja memencet bel pintu tersebut agar dirinya keluar untuk membukanya.
Ceklek
"Kau dari mana saj....."
"Eh, kamu mau keluar juga kah Indra?"
Mata Indra terbelalak sempurna saat seseorang yang dia kira tadi itu adalah Intan, namun ternyata salah. Dan orang tersebut yang tak lain adalah Novi sang ibu.
"I-ibu..? Ada apa ibu kesini?" Ucapnya sedikit terbata-bata saking terkejutnya.
"Tentu saja ibu ingin berkunjung ke rumahmu. Sudah cukup lama ibu tak kesini." Ucapnya sambil berjalan masuk ke dalam apartemen.
Indra merubah ekspresinya kembali dan tidak menunjukan wajah kesalnya di hadapan ibunya. "Ibu mau minum apa? Biar Indra siapkan du......"
"Lho, kok kamu yang menyiapkannya? Kemana isterimu? Kenapa dia tidak menyambut kedatangan ibu?"
Saat itu juga Indra terdiam. Dia bingung harus menjelaskan apa dan dari mana pada ibunya.
"Itu... Intan sedang keluar dulu." Ucapnya berbohong.
"Ah, begitu. Kebetulan dia keluar. Ibu ingin membicarakan sesuatu denganmu." Ucapnya menekan kata.
"Sesuatu? Apa maksud ibu?" Tanyanya penasaran.
"Apa kau tahu, kemarin-kemarin isterimu telah menampar wajah adikmu sampai bengkak!!"
Deg