Karina mengusap airmatanya yang sejak tadi dia tahan tangisan Karina pecah saat mendengar Dipta suami yang dia cintai tidak menginginkan keturunannya lahir dari rahim Karina.
Selama ini Karina dibohongi dengan kata manis Dipta yang menyuruh Karina menunda kehamilannya karena dia masih ingin menikmati kebersamaan dengan Karina.
Kenyataan yang Karina lihat hari ini Dipta suaminya sangat bahagia dengan kehamilan istri keduanya..Hati karina benar benar hancur melihat semua ini.
Dan yang lebih menyakitkan dengan lantangnya Gina istri muda Dipta mengatakan kalau Dipta tidak menginginkan anak yang lahir dari Karina didepan tamu undangan yang hadir.
Akankah Karina sanggup melanjutkan pernikahan yang sudah ternoda ini?.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 25 Airin
Daniel tidak ingin keluarga nya jadi incaran anak buah Dipta, secepat mungkin dia harus mengosongkan rumah lamanya karena keselamatan keluarganya sangat penting, jangan sampai keberadaan keluarganya diketahui orang Tuan Darmawan, ternyata papanya masih mempunyai saham diperusahaan mereka yang diambil oleh tuan darmawan.
Daniel yang mengetahui kebenarannya sangat marah tapi dia juga sadar saat ini bukan lah waktu yang tepat untuk membalas mereka.
Sesampai dirumahnya yang lama Daniel dan orang orangnya segera merapikan barang barang penting yang akan dibawa kekediaman mereka yang baru.
Hanya pakaian dan baju sekolah adik adiknya serta surat yang dikatakan papanya tadi yang diambil Daniel, selebihnya dia tinggal, setelah itu Daniel memerintahkan anak buahnya itu untuk membawa semua nya kekediaman barunya.
Setelah kepergian mereka Daniel memberikan kabar pada papanya kalau nanti ada orangnya yang membawa barang ke dikediaman mereka.
Daniel bergegas pergi kerumah bik Ana untuk mengajak mereka menempati rumah Nyonya Arum. Sesampai di kontrakan bik Ana, Daniel melihat ada keributan didepan rumah itu, segera Daniel berjalan menuju kesana, Dia melihat sudah banyak orang yang menonton keributan itu.
“ada apa ini, kenapa barang barang ada diluar semua?” tanya Daniel sambil mendekat kearah pak Ilham. Pak Ilham yang mendengar suara Daniel langsung menoleh dengan raut wajah sedih. belum jadi pak Ilham menjawab sudah dipotong oleh buk ijah yang punya kontrakan.
“kontrakannya belum dibayar sudah dua bulan, makanya saya usir dari sini ada yang mau kontrak rumah hari ini” Jelas buk ijah dengan wajah garangnya.
“saya mohon beri waktu 1 minggu lagi buk, pasti kami bayar” mohon bik ana sambil mengambil barang barangnya yang dibuang oleh buk ijah tadi.
“nggak bisa, saya nggak mau lagi berurusan dengan kalian, kosongkan tempat ini segera!” dengan suara ketus buk ijah meninggalkan kontrakan tersebut. orang orang yang melihat kejadian tadi diusir oleh Daniel, mereka menyoraki Daniel yang mengusir mereka.
Daniel melihat Airin yang sedang menangis di depan pintu kontrakannya sambil memeluk adiknya Fatir yang saat ini kelihatan sangat ketakutan.
Daniel menarik nafas panjang melihat keadaan isi rumah yang sangat berantakan karena kemarahan buk Ijah yang menagih uang kontrakan pada keluarga Pak Ilham.
“maaf nak Daniel, bibik nggak bisa ajak masuk, didalam berantakan sekali” bik Ana berjalan kearah Daniel yang masih diam melihat keadaan yang kacau ini.
“nggak papa bik, sekarang pak ilham dan keluarga ikut saya untuk tinggal dirumah, nanti saya ceritakan sekarang beres beres semua barang yang diperlukan, nanti keburu buk ijah balik lagi” ajak Daniel pada pak ilham.
Bik ana dan pak ilham saling berpandangan kebingungan dengan apa yang dikatakan Daniel, tapi mereka juga sadar tidak ada waktu untuk bertanya sedangkan mereka juga tidak tahu harus kemana malam ini karena telah diusir dari kontrakan.
“ayo bik, pak ilham mari saya bantu” Daniel memanggil orangnya yang ikut bersamanya.
“Airin sama Fatir ayo diberesin barang barangnya bawa yang perlu aja” ucap Daniel pada kedua kakak beradik itu.
“iya mas “ jawab Airin lalu bergegas masuk kedalam diikuti Fatir mereka segera merapikan barang yang tidak terlalu banyak, dibantu orang Daniel akhirnya semua sudah rapi untuk dibawa, segera saja mereka membawa kemobil Daniel yang ada diujung jalan.
Semua barang telah dimasukan kemobil, mereka segera pergi dari sana di ikuti pasang mata ibuk ibuk yang ingin tau.
Tidak berapa lama mereka telah sampai dikediaman Daniel yang lama, bik ana dan keluarga nya disuruh masuk oleh Daniel. Sesampai didalam Daniel menyampaikan kalau bik ana dan keluarga nya boleh tinggal disini daripada kosong.
Daniel juga memberikan motor dan uang untuk modal bik ana berdagang nanti, seperti yang dilakukan mamanya dulu dirumah ini. dan berpesan kalau ada yang mencarinya bilang saja tidak tahu.
Pak Ilham dan bik ana mengangguk mengerti maksud dari perkataan Daniel. “pak Ilham nanti motor bisa dipakai buat anter bik ana kepasar dan antar Fatir kesekolah, mudah mudahan ini bisa membantu” terang Daniel pada mereka.
“terima kasih nak sudah membantu kami, kami tidak tau lagi harus kemana, karena tidak punya uang” Bik ana mengucapkan terimakasih pada Daniel sambil menangis haru begitupun pak Ilham yang matanya ikut berkaca kaca mendapatkan kebaikan dari Daniel, sehingga keluarga nya tidak jadi terlunta lunta diluar sana menjadi gembel karena tidak punya tempat tinggal.
Pak Ilham sudah 6 bulan ini kena phk dikantornya sekarang pak ilham jadi kuli angkut dipasar, itu tidak mencukupi untuk kehidupan mereka berempat.
“bapak boleh pakai motor untuk ngojek nggak mas Daniel” pak Ilham minta izin agar bisa memakai motor yang diberikan Daniel untuk mencari tambahan uang.
“pakai aja pak ilham, itu sekarang sudah punya pak ilham kok” Jawab Daniel sambil tersenyum, Daniel melirik kearah Airin yang saat ini juga sedang menatap kearahnya. Airin yang tertangkap basah sedang menatap Daniel cepat cepat memalingkan mukanya yang sudah memerah karena malu.
Daniel tersenyum tipis melihat Airin yang tertangkap basah sedang memandangnya. Ada perasaan hangat dihati nya melihat wajah Airin yang tersipu malu.
“ya sudah pak ilham saya pamit dulu, semoga setelah ini nggak ada masalah lagi ya” ucap Daniel lalu dia beranjak berdiri dan berjalan kearah pintu, orangnya Daniel datang menghampiri nya memberikan satu paperbag diambil Daniel dan diberikan pada Airin.
“Airin ini ambillah nanti kamu hubungi mas kalau ada apa apa, no mas sudah ada didalamnya, satunya lagi untuk Fatir dipakai untuk belajar ya ?” tegas Daniel pada Fatir yang mengangguk kan kepalanya.
“terima kasih mas” Ucap airin dan Fatir bersamaan. Setelah dirasakan selesai semua Daniel lalu pamit pada keluarga pak ilham karena sebentar lagi dia akan berangkat bersama karina dan beberapa orang lainnya.
Setelah kepergian Daniel pecahlah tangis bik ana dan pak ilham mereka menangis bahagia dengan semua bantuan yang diberikan keluarga Daniel pada mereka. Begitupun dengan Airin dan Fatir mereka ikut menangis.
“ibuk besok akan mulai dagang pak, ayo kita beres beres rumah” ajak bik ana pada keluarganya.
Daniel sampai dikediaman nya tidak lama setelah kedatangan yuda, dengan langkah yang ringan Daniel berjalan masuk kedalam rumah yang disambut yuda dan papanya.
“cerah bener tu muka bro” ledek Yuda yang sudah tau ceritanya dari orang orangnya mereka yang ikut Daniel tadi.
“cckkk lo nggak bisa liat gw senang dikit” Balas Daniel sambil mendudukkan badannya disofa ruangan itu. Yuda ketawa kencang mendengar jawaban Daniel.
“jadi bagaimana, berangkat jam berapa?” Tanya Daniel menatap kearah yuda. “sekarang kita berangkat yang lain sudah ada dibandara” Jawab Yuda.
“sepertinya nggak lama lagi Dipta akan sadar kalau Fiona sengaja untuk mengelabui dia, tadi Azka asistennya sudah kelihatan curiga” terang Yuda.
“Kalian harus segera berangkat, jangan sampai mereka tau, karina akan berangkat hari ini” Ucap tuan darsono pada mereka berdua.
Yuda berjalan kedalam memanggil kakak dan ibunya untuk segera pergi menuju bandara. Mereka pun berpamitan dan segera menuju bandara udara.