Malika Anggraini 19 th yang di paksa menikah oleh keluarga angkatnya dengan laki laki cacat yang duduk di kursi roda karena sebuah kecelakaan.
Demi membalas budi keluarga angkatnya dan juga ingin keluar dari rumah yang seperti neraka bagi Malika, dia menyetujui permintaan Ibu angkatnya, berharap setelah keluar dari rumah Keluarga angkatnya Malika bisa mendapatkan kehidupan bahagia.
Bagaimana kisah Malika, yukkk.... ikuti cerita selanjutnya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Refandi baru saja sampai di kampus sang istri, namun dia melihat banyak kerumunan di sana, tapi tidak melihat sang istri yang tidak pernah kepo dengan ke adaan apa pun.
Refandi berjalan mendekati kerumunan itu menggunakan tongkat di tangan kanannya, untuk menopang tubuhnya yang belum begitu kuat.
Namun apa yang dia lihat di sana, matanya lansung membola melihat istrinya di maki maki oleh ibu angkatnya, dan ada sedikit senyum di bibir Refandi karena sang istri bisa melawan orang orang jahanam itu.
"Apa yang kalian lakukan di sini!!" bentak Rendi mendekati sang istri.
"Mas..." Kaget Malika lansung membalas pelukan suaminya itu, tidak ada malunya Malika memeluk suaminya di dekat orang banyak.
Deg....
Bu Sulastri dan Sandra lansung kaget melihat keberadaan Refandi yang bisa berjalan dan berdiri di sisi malaka saling memeluk.
"Apa yang kalian lakukan di sini!" bentak Refandi dengan suara lantang dan pandangan yang bengis melihat ke dua manusia licik itu.
"K-kami hanya ingin bertemu Malika, kami kangen sama Malika" Ujar Bu Sulastri takut takut
"Kangen yang seperti apa, kangen atau berniat membuat nama baik istri sayang buruk di pandang di kampus ini, bukannya tadi kalin bilang istri saya anak yang tidak tau balas budi" sengit Refandi.
Mendengar kemarahan Refandi itu, tentu saja membuat nyali Bu Sulastri dan Sandra menciut dan mahasiswa di sana ikut terdiam dengan kemarahan Refandi tersebut.
"Ingat ya kalian berdua, dan bagi kalian tolong dengarkan baik baik ucapan saya ini" ujar Refandi dengan lantang.
"Istri saya ini memang anak angkat wanita tua ini, namun dia tidak di anggap di sana, dia di perlakukan bak babu oleh mereka, padahal kekayaan yang mereka dapatkan adalah hasil bantuan dari orang tua istri saya alias mertua saya, namun orang ini tutup mata soal itu, bahkan istri saya untuk makan dan sekolah mencari uang sendiri, yang lebih parahnya lagi wanita tua ini telah menjual istri saya kepada keluarga saya, dan bahkan sudah membuat perjanjian tidak punya hak atas istri saya, dan sekarang datang ke sini seolah olah dia yang tersakiti, karena melihat istri saya hidup baik dengan saya" beber Refandi.
Membuat Bu Sulastri dan Sabrina tertunduk malu karena ucapan pedas Refandi dan juga mendapatkan sorakan dan juga hujata hujatan yang tidak kalah pedasnya dari ucapan dia tadi.
"Wuuu.... tidak tau diri!"
"Muka tembok.."
"Manusia dajall"
Banyak kata kata yang di lontarkan oleh para mahasiswa yang berkerumun di sana.
"Sudah yuk mas, biarin aja, sekarang orang sudah tau kan" ujar Malika membujuk sang suami yang masih terlihat emosi itu.
"Iya sayang, tapi tunggu sebentar" ujar Refandi membelai pipi Malika.
"Dengar baik baik, jangn sekali kali lagi kalian membuat ulah dengan istri saya, klau tidak mau perusahaan kecil kalian itu saya hancurkan dan kau model abal abal, sekali lagi kau bikin ulah saya bikin karir kau yang tidak terkenal itu hancur" ancam Refandi dengan wajah bengisnya.
Membuat ibu dan anak itu ketakutan dan meninggalkan kampus tersebut dengan tergesa gesa.
"Mas..." ujar Malika melihat Refandi dengan tatapan sendu.
"Hmmm.... apa sayang" ujar Refandi lembut dan mengecup pipi Malika dengan santainya, walau banyak orang yang berada di sana.
"Iihhh.... Di cium, aku malu" rengek Malika membenamkan wajahnya di dada bidang sang suami.
Refandi terkekeh melihat tingkah lucu sang istri.
"Woooaaahhh.... suami Malika sosweet banget"
"Tampan ya, pantas Malika ngak mempan di rayu sama laki laki di kampus ini"
"Tajir pula"
"Bukan kah dia Ceo yang waktu itu tabrakan dan lumpuh ya, sekarang sudah bisa jalan ya"
"Bahagia banget jadi Malika di sayang sama suaminya"
Banyak bisik bisik yang sampai di telingan sepasang suami istri itu.
"Mau lansung pulang, apa mau jalan jalan dulu?" tanya Refandi kepada sang istri.
"Mau ke supermarket dulu ya, banyak bumbu dapur habis sama persabunan" ujar Malika.
"Baik lah Tuan putri" ujar Refandi kembali mencium sang istri di depan umum.
Bersambung....