Kebaikan hati seorang Arsy yang menolong seorang pemuda dan seorang kakek, membuat dirinya harus di kejar-kejar seorang pemuda yang terkenal kejam di dunia mafia. Kenapa?
Jika penasaran, baca yuk!
Oya, semua kisah dalam cerita ini hanyalah fiktif belaka. Tidak bermaksud untuk menyinggung siapapun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 29
"Terima kasih sudah mengantar ku pulang," ucap Zio saat tiba di mansionnya. Kemudian ia meminta Arsa untuk masuk, namun Arsa menolak karena sudah larut malam.
"Aku pulang saja, ketemu lagi nanti," balas Arsa melambaikan tangannya.
Arsa berbeda dari saudaranya yang lain, dia bisa bersikap hangat pada orang dan mau diajak bicara.
Tapi bersikap dingin pada yang tidak disukainya terutama cewek-cewek yang berniat ingin mendekatinya.
Waktu di restoran, Arsa harus profesional dalam melayani pelanggan, itu sebabnya ia mau meladeni para pengunjung wanita.
Zio masih berdiri ditempatnya hingga mobil yang dikendarai Arsa menghilang dari pandangannya.
Zio masuk dan terkejut saat melihat sang kakek berdiri di kegelapan. Karena lampu memang sengaja dipadamkan.
"Kakek? Bikin kaget saja," ucap Zio.
"Mana nyali mu sebagai ketua mafia? Baru segitu saja sudah kaget."
"Ketua mafia juga manusia biasa kek, bukan robot yang tidak punya perasaan."
"Berani menjawab kamu ya? Aku pecat kamu jadi cucu."
"Silakan, jika kakek pecat aku, kakek tidak akan punya cucu menantu yang cantik seperti Arshavina Arsy." Kemudian Zio pun berlari menaiki tangga menuju kamarnya.
"Dasar cucu nakal!" Kyro menggertakkan giginya dengan tingkah Zio yang kadang konyol. Tapi hanya dengan orang tertentu saja.
Dia akan berubah kejam, tegas dan ganas kalau berhadapan dengan orang yang mengusiknya.
"Tuan, sudah larut malam, sebaiknya Anda istirahat," kata sang asisten yang selalu setia menemani tuan nya.
"Ya, bawa aku ke kamar."
Sementara Zio langsung masuk kedalam kamar mandi, ia meringis menahan perih saat terkena air. Ada beberapa luka yang ia sembunyikan dari Arsy.
Dia tidak ingin terlihat lemah didepan Arsy. Apalagi Zio tahu, jika Arsy bukan gadis lemah. Dan Zio harus menjaga wibawanya sebagai ketua mafia.
...****************...
Hari ini, Arsy sudah kembali beraktivitas untuk berangkat ke kampus. Setelah dua hari sibuk di restoran bersama tiga saudaranya dan seorang tuan mafia.
Arsy berangkat menggunakan motor seperti biasa. Arsy berangkat sendiri, karena Arsa berangkat agak siang.
"Dua hari tidak ke kampus, ada rasa rindu juga," gumam Arsy sambil mengendarai motornya.
Di persimpangan jalan, Arsy mengerem mendadak karena tiba-tiba ada sebuah mobil mewah melintas didepannya.
"Huh ... untung gak keserempet mobil. Bisa-bisa aku harus ganti rugi," batin Arsy.
Bukan karena tidak mampu bayar, daripada membayar ganti rugi, lebih baik uang tersebut ia berikan kepada yang membutuhkan.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya seorang pria berpakaian rapi keluar dari mobil.
Arsy mengerutkan keningnya, ia merasa familiar dengan pria itu. Tapi itu tidak penting, yang penting sekarang ia harus segera sampai ke kampus.
"Maaf, karena aku tidak menyerempet mobilmu, jadi aku tidak punya urusan denganmu," jawab Arsy. Lalu segera pergi dari situ.
Pria itu tersenyum. "Pantas saja Zio begitu tergila-gila pada gadis itu. Oke, aku akan merebut yang menjadi incaran mu."
Kemudian pria itu kembali masuk kedalam mobil dan menjalankan mobilnya menuju kampus tempat Arsy belajar.
Arsy tiba di kampus, ia tidak melihat Zio hari ini. Arsy tidak perduli, mau Zio ada atau tidak? Gengsi dong kalau dia yang mencari Zio.
Arsy berjalan memasuki kampus, namun belum sempat ia masuk. Para mahasiswi menjerit heboh dengan kehadiran mobil mewah.
Arsy yang belum ngeh pun heran, kenapa para cewek-cewek histeris seperti itu? Arsy menoleh kebelakang.
"Ternyata dia," gumam Arsy.
Arsy berjalan cepat lalu mencari tempat yang menurutnya aman. Arsy membuka laptopnya dan mencari tahu tentang pria yang tadi hampir ditabrak nya.
Tidak butuh waktu lama, Arsy sudah mengantongi identitas pria itu. Arsy tersenyum, dia mengerti tujuan pria itu.
"Jaydon, pantas saja aku merasa familiar dengan wajahnya. Berarti kejadian tadi bukan kebetulan," gumam Arsy.
Kemudian Arsy keluar dari tempat itu, ia bersikap biasa saja dan seolah tidak tahu dengan pria itu.
"Hai, ketemu lagi. Ternyata kamu kuliah di sini juga? Aku anak baru pindahan dari luar negeri," kata Jaydon memperkenalkan diri.
"Cih ... basi, dia pikir aku tidak tidak tahu rencananya," batin Arsy.
Arsy tidak menjawab, dia segera berlalu meninggalkan tempat itu. Jaydon malah semakin tertantang untuk mendapatkan gadis itu.
Beberapa hari yang lalu, Jaydon mendapatkan informasi bahwa Zio dekat dengan seorang gadis. Dan anak buah Jaydon juga memberikan foto gadis itu yang diambil secara diam-diam.
Jaydon pun memiliki rencana dan menggunakan koneksi nya untuk masuk ke kampus ini agar bisa lebih mudah mendekati gadis itu.
"Zio, aku ingin memiliki gadis incaran mu itu," batin Jaydon tersenyum devil.
Jaydon masuk ke kelas Arsy, ia melihat Arsy sedang duduk memainkan ponselnya.
"Hai, ternyata kita satu kelas. Ini kebetulan apa memang takdir ya?"
Namun perkataan Jaydon tidak digubris oleh Arsy. Hingga Zio masuk dan melihat ada Jaydon duduk dikursi miliknya.
"Maaf Tuan, ini kursi saya?" ucap Zio berpura-pura tidak kenal dengan Jaydon.
"Tapi saya yang lebih dulu duduk disini," ujar Jaydon.
"Zio, kamu duduk di tempatku, aku pindah ke sana," ucap Arsy pada Zio.
Zio menurut saja, dengan begitu, Jaydon tidak akan terlalu dekat dengan Arsy. Arsy bangkit dari duduknya, namun ditahan oleh Jaydon.
"Bisa sopan sedikit gak? Ini bukan luar negeri yang bisa sembarangan pegang-pegang cewek."
Jaydon pun segera melepaskan tangan Arsy. Sementara Zio sudah mengepalkan tangannya kuat.
"Akan ku patahkan tanganmu berani menyentuh gadis pujaan ku," batin Zio.
Jaydon bangkit dari duduknya hendak menyusul Arsy. Namun Zio dengan cepat menarik tangan Jaydon sehingga Jaydon kembali duduk.
"Mau kemana? Tempatmu disini, jadi jaga sikap mu," bisik Zio.
"Jangan kira aku takut denganmu, dia akan menjadi milikku. Dan apapun yang berhubungan denganmu, akan aku rebut terutama gadis itu," balas Jaydon berbisik pula.
Zio tersenyum miring. Jangan lupa kacamata tebalnya yang bertengger di hidungnya.
"Coba saja kalau bisa. Dan akan aku pastikan, kamu akan hancur!" ancam Zio dengan berbisik.
Dosen masuk dan langsung memperkenalkan Jaydon sebagai mahasiswa pindahan dari luar negeri.
Jaydon pun bangkit dari duduknya dan berjalan kedepan, lalu dengan gaya cool nya ia memperkenalkan dirinya.
Beberapa orang mahasiswi terpesona dengan ketampanan Jaydon yang memiliki tubuh atletis.
Berbeda sekali dengan Zio yang baru pertama masuk, yang malah diejek dibelakang. Zio tahu dirinya di ejek, tapi dia tidak perduli. Yang penting baginya adalah Arsy.
"Silakan duduk Jaydon," ucap dosen setelah Jaydon memperkenalkan dirinya kepada mahasiswa dan mahasiswi di kelas ini.
Jaydon tersenyum mengejek, apalagi melihat penampilan Zio yang seperti ini.
"Penyamaran mu tidak akan mampu mendapatkan gadis itu. Hanya aku yang bisa mendapatkannya," ucap Jaydon lalu duduk dibelakang Zio.
paham...
jd jangan terlalu sombong