NovelToon NovelToon
VOYAGE

VOYAGE

Status: tamat
Genre:Fantasi / Tamat / Perperangan / Persahabatan / Romansa / Roh Supernatural / Penyelamat
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Persahabatan adalah yang segalanya dalam hidupnya saat ini, berkuliah di salah satu Universitas besar dan terkenal di dunia adalah impiannya sejak dahulu. Bersama dengan 7 sahabat lainnya yang setanah air di sinilah dirinya berada, Oxford University.

Bangunan tua dengan seribu rahasianya, banyak rumor tersebar kalau setiap tahun akan terbuka sebuah pintu ajaib yang akan menarik beberapa mahasiswa ke dunia Fantasi yang tidak diketahui lokasi pastinya.

Mendengar rumor tersebut mereka berdelapan sepakat untuk mencari tau dan ingin membuktikan kebenarannya, apakah memang benar tentang rumor tersebut atau memang hanyalah rumor angin?

Yuk kepoin ceritanya di sini!

[JANGAN LUPA LIKE, SHARE, DAN KOMEN]

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ahaetulla Circle.

Enjoy!

Malam yang hangat di kediaman Gavino Hudson, rumah mewah tersebut berada tidak terlalu jauh dari Universitas Oxford jadinya bagi para gadis tidak masalah pulang larut malam karena dekat dengan asrama. Berkumpulnya mereka secara lengkap malam ini karena ingin membicarakan seputar Dunia Fantasi yang menjadi topik hangat di antara para pria dan gadis.

Di depan perapian para pria duduk di lantai melingkar dengan buku dan tongkat yang ditemukan Lloyd, Clayde, Danelyn, dan Leyna. Mereka belum memulai pembicaraan apapun menunggu Meisie dan Lilyana yang belum datang karena ingin memastikan kamar asrama benar-benar terkunci rapat.

Sementara menunggu Falisya membantu Gavino di dapur membuatkan minuman hangat.

"Kalau memang kita semua akan pergi ke dunia Fantasi bukankah itu akan sangat ramai?" Gavino membuka pembicaraan memecah keheningan yang dari tadi menghantui keduanya.

"Entah, Gav. Kalau memang kita pergi semua itu artinya kita akan berpetualang bersama tapi mungkin itu akan membuat banyak Mahasiswa yang ingin mendapat giliran akan merasa iri," Falisya menyudahi mengaduk minuman dan langsung membawa nampan berisi banyak gelas tersebut menuju ruang perapian.

Bersamaan dengan itu bel rumah Gavino berbunyi dan pintu terdengar terbuka Meisie dan Lilyana masuk langsung duduk bergabung di kursi yang masih kosong. Melihat semuanya telah lengkap Desya meminta Lloyd yang duduk di depannya untuk mengambilkan buku TREQUENIX.

"Oke selamat berkumpul kembali AHAETULLA akhirnya malam di mana kita berkumpul lengkap tiba lagi .... Udah sekitar 1 semester deh kayaknya yaa kita gak kumpul kayak gini?" Gavino membuka pembicaraan malam ini sambil melirik semua sahabatnya bergiliran, wajah mereka tersenyum hangat.

"Intinya terakhir kita ngumpul kayak gini itu udah lama banget entahlah gua lupa karena apa pastinya tapi seingat gua karena semenjak naik semester 4 kita sibuk dengan urusan masing-masing," Damian menimpali.

"Gak usah basa-basi lagi lah ya jadi malam ini gua mau ngomongin tentang rumor Mahasiswa terpilih setiap tahunnya akan pergi ke Dunia Fantasi, seperti yang kalian tau kalau 4 orang di antara kita dikabarkan mendapatkan barang aneh tapi bisa dibilang juga ajaib," Tongkat Ravuella yang dipegang oleh Clayde diminta Gavino yang sedang menelisik tongkat tersebut.

Desya mengulurkan sebelah tangannya ke depan Gavino memberi isyarat kalau dirinya akan menambah penjelasan, "Gua jelaskan singkat aja nih ya .... Danelyn kemarin kan nemuin buku di perpustakaan yang judulnya TREQUENIX lalu gak lama Leyna sama Lilyana nemuin tongkat yang katanya Tongkat Ravuella. Percaya gak percaya sore kemarin waktu mendapatkan buku dan tongkat tersebut kita para gadis berhasil membuka sebuah portal dari membaca mantra di buku TREQUENIX,"

"Kalian berhasil buka?" Edmund — pria yang banyak diam tersebut membulatkan matanya tidak percaya, Desya menatapnya dan mengangguk pelan.

"Itu kesalahan yang gila banget sih, setelahnya Danelyn berhasil menutup portal tersebut .... Untungnya, tadi siang waktu ngumpul gua kaget banget dengar kabar dari Frederick. Jadi gua itu udah baca sedikit isi dari buku TREQUENIX ini, kisah yang ada di dalamnya sedikit rumit karena negeri yang diceritakan di dalam buku ini mengaitkan tentang Naga," Saat mengatakan akhir kalimat Desya memelankan nada bicaranya sambil melirik mereka semua yang ada di sana.

"What Naga?" Alton mengerutkan dahinya meminta kejelasan.

"Iyap, Naga yang diceritakan di awal berjumlah 4 ekor dengan sumber kekuatan yang aneh banget yaitu kekuatan Logam, Pasir, Kristal, dan Racun. Keempat sumber daya tersebut adalah sumber daya terbanyak yang ada di negeri TREQUENIX sebelum kedatangan Balancer Dragon yang menyeimbangkan dan memunculkan sumber daya baru. Awalnya tidak ada kesalahan apapun tapi sempat terjadi peperangan antar 5 Naga, setelah perang selesai muncul Penyihir jahat yang sepertinya ingin menguasai negeri TREQUENIX,"

Desya meringkas cerita panjang yang dibacanya tadi malam, meringkas cerita tersebut agar dengan mudah dipahami. Mereka semua saling berpandangan tidak percaya dengan cerita Desya tentang buku berjudul TREQUENIX tersebut.

"Sebenarnya ceritanya lumayan masih panjang dilihat dari lembaran yang masih lumayan tebal tapi waktu gua balikin ke halaman yang belakang-belakang itu hanya ada gambar 5 Naga dan sisanya kosong," Tangan Desya membukakan halaman yang berisi gambar Naga yang sempat dilihatnya sekilas.

Lloyd mengambil alih buku tersebut dan menunjukkan ke teman pria yang lain bergiliran.

"Lalu gimana dengan buku EQUETOPYS?" tanya Clayde melempar pandangan ke Desya, gadis itu mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

"Gua hanya baca sedikit bagian awalnya yang menceritakan tentang 9 Naga Element yang dikatakan merupakan anak dari Metal Dragon dan Balancer Dragon ...." Belum sempat menyelesaikan ucapannya tiba-tiba saja 7 temannya yang gadis menggeserkan kursi mendekat ke dirinya.

"Eh lu pada geseran napa sih malah nempel semua ke Desya," Lloyd protes duluan dan mendorong kursi Falisya menjauh tentu saja gadis itu melawan dan menggeserkan lagi kurisnya dekat Desya.

"Desya karena lu udah baca isi buku lebih baik lu nerusin bacanya sambil mendongeng ke kita-kita di sini mumpung semuanya lengkap, kapan lagi lu bakalan ngelakuin hal ini ke kita." Damian langsung mengambil posisi yang tidak terlalu jauh dari kaki Desya.

Frederick, Brandon, dan Clayde bersorak setuju dengan ide dari Damian walau mereka tau sendiri kalau Lloyd sudah merubah ekspresi wajahnya menjadi kesal. Desya tertawa mendengar ucapan tersebut dan bersiap untuk menceritakan isi buku TREQUENIX, tapi tentu saja akan disingkatnya simpel mengingat jam malam keluar asrama sudah hampir habis.

"Hei kalian para gadis ingatlah jam kalian kembali asrama sebelum kepala asrama akan memarahi kalian nantinya," Gavino langsung mengamankan tempat duduk di tangga belakang tempat Desya duduk, tangga yang mengarah ke lantai 2 rumahnya.

"Lilyana ini ...." Frederick mengulurkan jaket miliknya kepada gadis tersebut karena melihatnya seperti kedinginan, Lilyana tersenyum dan menerima jaket tersebut langsung dipakainya.

Singkatnya setelah bercerita hampir 20 menit dari buku TREQUENIX mereka mendapatkan kesimpulan singkat tentang sejarah negeri tersebut, entah apa yang terjadi tiba-tiba saja Clayde dan Alton mengambil 2 tongkat Ravuella yang berada di tengah-tengah mereka.

Keduanya beradu seolah-olah Metal Dragon dan Penyihir yang berada di dalam kisah buku TREQUENIX, Frederick dan Damian tertawa terbahak sambil mendokumentasikan menggunakan ponselnya.

"Kalau memang Penyihir berhasil menaklukkan negeri TREQUENIX apa yang kira-kira dilakukan Penyihir tersebut pada Negeri kosong tersebut? Apakah mungkin dia melakukan pembangunan?" Neisha melontarkan pertanyaan bertubi-tubi pada Desya, gadis itu mengedikkan bahunya tidak tau.

"Bisa jadi kalau dia hanya berada di negeri tersebut hanya sebentar karena tidak ada apapun di sana," Edmund yang menjawab pertanyaan Neisha tersebut, ucapan darinya masuk akal juga menurut Meisie dan Ryah.

"Gua bakalan cari tau kelanjutannya lewat buku EQUETOPYS, untuk sementara buku TREQUENIX sepertinya disimpan di rumah Gavino saja apalagi mengingat Callista dan Fiona yang tadi sore nyamperin ke kamar asrama meminta buku ini dari gua," Gavino mengangguk mengerti lalu mengambil buku TREQUENIX dan 2 tongkat Ravuella yang dimainkan Clayde Alton.

Mereka semua berkemas merapikan kembali ruang perapian rumah Gavino lalu setelahnya bersama kembali ke asrama Universitas.

Continue.

1
halooooo kaka aku mampir yh, cemangat terus bikin karya nya/Hey/
Lolly_Fyalin: makasih kak udah mampir🌹
total 1 replies
viverryn
uwah, sebetulnya aku suka konsepnya, tapi karena masih pemula banyak yang harus kakak perhatiin ya. Cuma ini lebih baik dari aku kok, mungkin dikonsisten 'kan lagi aja biar makin banyak yang penasaran sama ceritanya kaya aku. Oh iya, End itu berarti selesai kak, jadi kalau di akhir bab dikasih notice "end" dan bukannya "to be continue" yang artinya bersambung, berarti bab ini sama bab setelahnya enggak berhubungan lagi.

Maaf kalau terkesan menggurui ya😥 aku cuma merasa sayang karena lihat karya ini punya potensi karena udah lumayan. semangat terus, aku bakal sering mampir kok!
Lolly_Fyalin: WAH KAK TERIMAKASIH BANYAK SUDAH MAMPIR DN BERKENAN MEMBERIKAN KOMENTAR🫂🫂

noted! ak terima masukan dari kakak, trimakasih sudah memberi tahu yaa kak🫂🫂🫂
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!