Kiara Pratiwi menangis didalam kamarnya, setelah mengetahui pernikahan suaminya Devan Kalandra,tidak pernah terpikirkan oleh Kiara kalau Devan akan mengkhianatinya.
Kiara sangat terkejut dengan apa yang dia alami sekarang seperti disambar petir disiang bolong,
Sera sahabat yang sangat dia sayangi, mereka telah mengkhianati Kiara, Devan pernah mencintai Sera tapi Sera memilih dan menikah dengan Haris.
Apa dulu mereka saling mencintai tapi jodoh nggak berpihak pada mereka berdua, apa aku yang jadi orang ketiga diantara mereka.
kejadian yang tadi siang dia lihat di sebuah restoran membuat Kiara ragu akan semua kata cinta Devan padanya.
Kiara menepuk dadanya yang terasa sesak dan menarik nafas panjang “aku ihklas menolong mu Sera dan juga Kafi anakmu tapi kenapa kalian menikam ku dari belakang, ini balasan yang aku dapatkan dari mu”
Kiara mengepalkan kedua tangannya, pengkhianatan Devan dan Sera membuat dunianya hancur, apa Kiara sanggup menghadapinya atau Kiara akan pergi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mande Qita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 33 Mencintai Kia
“kamu benar benar tega Van memanfaat kan hati dan cinta Kiara untuk mendua dengan Sera, kalau kamu memang sudah tidak mau untuk meneruskan pernikahan denga Kiara kamu bisa pisah baik baik lalu menikahi cintamu itu, tanpa perlu melukai Kiara”ucap tuan Kalandra
“tapi Devan mencintai Kia pah” sela Devan
“kamu mencintai Kiara tapi hati mu untuk Sera Devan” sahut Nyonya Ningrum
“kiara berhak bahagia , dia masih muda dia masih punya masa depan yang panjang jangan karena ke egoisan mu, Kiara menderita seumur hidupnya” tegas Nyonya ningrum
Devan diam mendengar semua yang dikatan oleh Tuan kalandra, dia tidak bisa membantah karena semuanya benar. Hati Devan berd*n**t Ketika dibilang kalau dia men**k*a Kiara dengan sikap egoisnya.
“cobalah kamu renungi semua sikap mu dan Sera untuk apa kalian berbuat jahat begini sama Kia, dia salah apa sama kalian berdua, Kiara tidak merebut kamu dari Sera, kamu yang datang kepada Kia dan kamu juga yang mengajak dia untuk menikah lalu salah Kia dimana?” tanya Nyonya ningrum
“kurang baik apa Kia padamu Devan, dia mencintai mu tulus, mau menerima mu Ketika Sera menikah dengan Haris, sekarang balasan yang dia dapatkan kalian menikah diam diam setelah semua perbuatan baiknya membantu Sera" terang Nyonya ningrum
“mama tidak habis pikir dengan perbuatan kalian berdua yang tidak menghargai perasaan Kia sedikitpun, mama bukan tidak suka sama Sera tapi cara kalian berdua salah….walaupun Sera melakukan karena dia sakit” tukas Nyonya ningrum sambil menghela nafasnya dengan kasar.
“kemaren waktu Kiara minta izin pada kami untuk pergi dari rumah ini, awalnya kami keberatan karena ada cucu papa yang dipertaruhkan nasibnya diluar sana” ucap Tuan Kalandra
“tapi papa juga tau sesakit apa hati Kiara melihat kalian berdua yang saling mencintai, kamu dengan tanpa rasa bersalah bolak balik kesana kesini , dengan bangganya mau menjadikan mereka kedua istrimu” Jelas Tuan Kalandra
“kamu pulang ke rumah Sera karena kamu memang menginginkannya, tapi kamu kalau pulang kesini karena anakmu yang sudah dilahirkan oleh Kia” ujar Nyonya Ningrum
“mama saja yang melihatnya sakit apalagi Kiara, mama tidak tau seberapa besar hatinya untuk menahan perasaannya beberapa minggu ini, dia tulus pada kalian berdua” ucap Nyonya ningrum sambil mengusap air matanya.
“Kia menahan rasa sakit dan hatinya yang hancur beberapa minggu ini, demi membahagiakan mama dan papa karena baru mendapatkan cucu pertama dari kalian, tapi pada akhirnya Kia tidak sanggup lagi menahannya” jelas Nyonya Kalandra
“Kia pergi dari sini karena dia sudah tidak kuat untuk bertahan, batas kesabarannya cuma sampai kemaren, mama tidak mau menambah penderitaan Kia lagi” ucap Nyonya ningrum lagi
Devan diam tercenung tanpa bisa berkata kata lagi, semua memang salahnya tapi dia mencintai Kia, Tiba tiba hati Devan terasa sakit mendengar Kia akan mencari kebahagiaan nya sendiri.
“terus Kia dan anak anak Devan pergi kemana pah?” tanya Devan
“papa tidak tau Van, kalau pun papa tau papa tidak akan memberitahukan mu” tegas Tuan Kalandra
“sekarang terserah kepadamu, tanyakan hati mu , mau kemana kau bawa hati dan cinta mu , belajar lah bertanggung jawab, ambillah keputusan yang bisa membuat kalian semua merasa tidak terbebani” tukas Tuan Kalandra lagi
“kalau masalah anak Kia tidak akan membatasi mu untuk bertemu dengan anak anak kalian, tapi untuk saat ini dia belum mau bertemu dengan kalian berdua” jelas Tuan Kalandra lagi.
Devan hanya tertunduk setelah mendengar semua penjelasan kedua orangtuanya, dia seperti dipukul beribu ribu kali mendengar Kia dan anak anak nya pergi dari sisinya.
Bahu devan terguncang hebat dia menangis terisak isak menyesali apa yang telah dia lakukan pada mereka berdua.
“papa sudah tidak mau lagi ikut campur urusan rumah tangga kalian, sekarang terserah kamu mau bagaimana Van, kamu pikirkan lah baik baik” tukas Tuan Kalandra
“dan kamu juga harus bisa merelakan kalau suatu saat kalian bertemu, Kiara sudah bahagia dengan laki laki yang pantas untuk mendampinginya, Kia wanita yang sangat cantik dia pintar, budi pekertinya juga baik tau menghargai orang, Kia paket lengkap yang telah kamu sia siakan” ucap Nyonya Ningrum
“Devan tidak mau mah kalau Kia memberikan ayah baru untuk anak anak Devan” ucap Devan dengan kilat mata yan menandakan saat ini dia cemburu
“jangan egois kamu, banyak laki laki di luar sana yang bisa membahagiakan Kiara, bisa jadi Kia bertemu dengan laki laki yang tulus mencintainya dan anak anak nya” ucap Nyonya Ningrum
“Devan tidak terima mah..” sahut Devan sifat egois dan keras kepalnya kembali lagi
“terserah kamu mau terima atau tidak, mama berharap Kia bisa bertemu dengan laki laki yang mencintainya dengan tulus, dan melanjutkan hidupnya dengan baik” sindir Nyonya ningrum
“mah kok malah mendoakan Kia begitu bukannya mendoakan balik ke anaknya sendiri” balas Devan
“kalau mama jadi Kia sampai kapanpun tidak akan mau balik dengan kamu Van, buang buang waktu hidup dengan lelaki yang hati nya untuk wanita lain” sahut Nyonya Ningrum
“sudahlah Van jangan berdebat lagi sekarang sudah malam kamu pulang lah, nanti anak dan istri mu mencari” sindir tuan Kalandra
“Devan yakin papa pasti tau dimana Kia sekarang tinggal” ucap Devan
“papa sudah bilang walaupun papa tau tidak akan papa kasih tau kamu van, kalau kamu mau cari sendiri saja” balas Tuan Kalandra jengkel dengan kepala batu putranya itu,
Bukannya sadar kalau semua perbuatannya ini salah ini malah masih menuruti ego nya saja.
“atau jangan jangan papa lagi yang sembunyiin Kia dan anak anak Devan” ucap Devan lagi sambil menatap tajam kearah papanya itu.
“capek bicara sama kamu Van, batu tidak bisa dikasih tau” sahut Nyonya ningrum lagi
“devan akan cari kia sampai dapat pah, jangan sampai Kia memberikan papa baru untuk anak Devan” ujar Devan lagi yang membuat Nyonya ningrum ingin menyiram pakai air muka anaknya itu.
“mudah mudahan pria yang akan menjadi ayah cucu mama, melebihi kamu Van biar tau rasa” umpat Nyonya ningrum
“tidak akan terjadi mah” jawab Devan masih dengan kengototannya yang bikin mama dan papanya geleng kepala
“papa rasa kamu mencintai Kia van tanpa kamu sadari, Kia sangat berarti dalam hidupmu tapi Kia juga berhak bahagia dengan laki laki yang mencintainya” ucap Tuan Kalandra
Devan terdiam mendengar apa yang diucapkan papanya itu, dia seperti hilang arah, sekarang bingung mau melakukan apa, disatu sisi ada Sera yang membutuhkannya tapi Devan sangat membutuhkan dan menginginkan Kia ada disampingnya.
Devan menarik nafas panjang sambil menarik rambutnya dengan keras mencoba menghilangkan rasa pusing yang karena ulahnya sendiri.