Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Rania berdiri di depan cermin, memeriksa penampilan nya siang ini.
Rania mengenakan baju terusan casual , dengan lengan sedikit terbuka dan panjang di atas lutut menunjukkan kaki jenjang Rania yang putih. serta sepatu sneakers untuk melengkapi penampilan nya.
"Perfect" puji Rania pada diri nya sendiri.
Tepat saat itu juga pintu kamar terbuka dan Raka masuk.
Mata nya langsung melotot begitu melihat penampilan Rania.
"Kau akan pergi dengan penampilan seperti itu?
Tanya nya dengan nada setengah heran dan tak percaya.
" Kenapa tidak" Jawab nya santai.
Raka tanpa mengerutkan dahi nya tidak setuju. dengan penampilan Rania saat ini.
"Tidak, ini tidak boleh di biarkan.
batin nya dengan kesal, sebab Rania benar benar terlihat begitu cantik dan mempesona dengan penampilan nya itu.
Raka perlahan mengela nafas berusaha untuk mengontrol perasaan nya saat ini.
" Ganti baju mu " ujarnya dengan tegas.
"Memangnya kenapa tuan, bajunya kan bagus"
"Dimana harga diri mu , keluar dengan memakai baju yang panjang nya sebatas lutut, leher terbuka" cibir Raka.
padahal lengan Rania hanya terbuka sedikit.
"Baju nyonya Gea biasanya lebih terbuka dari pada ini tuan"! protes Rania.
" Jangan samakan dirimu dengan Gea" bentak Raka.
Rania merasa kesal dan sedih.
"begitu cinta nya dia pada Gea, sampai sampai apa yang dilakukan Gea gak ada yang salah. semua benar di mata nya.
Dengan terpaksa Rania kembali ke ruang ganti untuk mengganti baju nya.
Setelah selesai, Rania kembali membantu Raka turun ke lantai satu.
Di bawah mereka berpapasan dengan Gea yang membawa banyak paper bag.
"Sayang"
Sapa Gea dengan merebut kursi roda Raka. wanita itu membawa rak ke arah ruang keluarga.
Rania berjalan pelan di belakang Gea dan Raka, sesekali Ia melirik ke arah belanjaan yang di bawa Gea yang sebegitu banyak.
Gea berhenti di sofa ruang tengah.
"Sayang, lihat ini"
Gea mengeluarkan salah satu isi paper bag itu.
Sebuah kotak kecil terbungkus kain bludru merah.
Gea membuka nya.
"Aku tadi beli ini sayang, gak papa kan"
Sebuah kalung permata yang cantik dan terlihat begitu mahal.
"Terserah" ucap Raka datar.
"Beruntung sekali Gea, dia begitu di cintai oleh tuan Raka. Sampai sampai tak ada satu pun larangan untuk nya" batin Riana.
"Tapi ini harganya mahal sayang"!
"Lakukan apa saja yang membuatmu bahagia"
Gea semakin besar kepala, ia semakin menunjukkan pada Rania seolah dia adalah perempuan paling beruntung, karena memiliki suami yang bisa menuruti semua keinginan nya.
Gea semakin tertawa puas.
"Rania,, antar aku ke mobil"
"Rania,, antar suami ku ke mobil" teriak Gea.
"Kalau dia suami Anda, kenapa bukan Anda yang mengantar nya" cibir Rania.
Raka hanya mengulum senyum dengan keberanian Rania.
"Kenapa kamu ngomong begitu? kamu biru dengan ku karena suami ku begitu memanjakan ku"?
" Tidak sama sekali "
Jawab Rania dengan tegas, lalu berlalu mendorong kursi roda Raka ke mobil.
Rania duduk di sebelah Raka berdekatan, Raka bisa mencium aroma wangi tubuh Rania mulai dari rambut, baju dan tubuh nya.
Mobil itu mulai melaju membelah jalanan yang begitu Ramai.
Tiga puluh menit kemudian, Johan memarkirkan mobil nya di parkiran depan rumah sakit.
"Tuan, kenapa kita kesini"?
Raka hanya diam tak menjawab apa pun.
" Maaf tuan, apa Anda kesini untuk mengantar kan ku,? hari ini aku libur tuan"
"Siapa bilang ngantar kamu. Tentu saja aku datang kesini untuk memeriksa kan kondisi ku, bukankah kamu tau betul dengan apa yang terjadi dengan keadaan ku saat ini"?
Ujar nya dengan menatap ke arah kedua kaki nya.
Rania sendiri hanya mengangguk paham dengan tersenyum canggung.
Rania langsung mendirikan kursi Roda Raka masuk ke dalam rumah sakit di mana Rania juga bekerja disana.
"Maaf tuan, Anda mau bertemu dengan siapa? di rumah sakit ini dokter Orthopaedi yang bagus ada dokter Evand dan dokter Samuel"
"Kamu lupa kalau rumah sakit ini milik ku"?
"Sombong sekali"! ujar Rania sambil terus mendorong Raka melalui koridor rumah sakit.
" Rania...!
Terdengar seseorang memanggil nama Rania.
Sehingga membuat wanita itu dan juga Raka menoleh ke arah sumber suara.
Tak lama kemudian, sosok Samuel muncul dengan senyuman lebar.
"Tadi aku keruangan mu tapi tidak ada, kata dokter Evand hari ini kamu libur. tapi kenapa sekarang kamu ada disini"?
Ujar Samuel sambil menatap Rania kemudian melirik ke arah Raka yang tampak terkejut dengan kedatangan Samuel.
" Raka!
Ujar Samuel yang juga terkejut dengan kehadiran Raka disana. Rania yang mendengar bagaikan Samuel memanggil suami nya juga terkejut.
"Mmmm... Dokter, apakah dokter mengenal Tuan Raka"? tanya Rania dengan sopan.
Samuel yang menderita pertanyaan Rania hanya tersenyum kecil, lantaran merasa gemas dengan
expresi terkejut nya Rania.
" Tentu saja aku mengenal nya, dan siapa yang tidak mengenal pria ini. Salah satu pria hebat dan juga sukses di negera ini, tak perduli bagaimana pun kondisinya seperti apa, bukankah begitu Raka"? ujar nya dengan menepuk pundak Raka.
"Dia teman ku Rania, tapi kita sama sama sibuk dengan profesi kita masing masing"
Lanjut nya lagi ketika masih melihat heran di wajah Rania.
"Oh.. pantes saja Dokter terlihat akrab dengan tuan Raka" ucap Rania dengan menatap mereka berdua secara bergantian.
Sementara Raka menatap tidak suka ke arah Rania. Karena pria itu sudah mengganggu kebersamaan nya dengan Rania.
Apa lagi saat ini melihat kekaguman yang terpancar dengan jelas dari sorot mata Samuel.
"Teryata kau masih sama Sam, terlalu cerewet untuk seorang pria" ujar Raka tanpa expresi.
"Kau bahkan sudah paham sejak lama kawan" timpal Samuel dengan terkekeh.
"Oh iya, ada apa kau datang ke rumah sakit ini? Setau ku kau sudah memiliki dokter pribadi bukan"? tanya Samuel kemudian.
Baru saja Raka akan membuka mulut, untuk menjawab pertanyaan Samuel. Tapi dia kalah cepat dengan Rania.
" Begini dok, tuan Raka datang kesini untuk memeriksa kan kondisinya saat ini. Berhubung dokter pribadi nya lagi ke luar negeri, bisa kah dokter memeriksa nya? ucap Rania dengan cepat.
Raka yang mendengar hal tersebut , sontak saja membulat kan mata nya.
"Benarkah,,? kau akan memeriksa kan kondisimu saat ini"? tanya Samuel kemudian.
Sebenarnya ia merasa aneh akan hal itu, Karena selama ini Raka sendiri sudah memiliki dokter pribadi.
"Eemm iya, aku akan memeriksa kan kondisi kaki ku sekaligus melakukan terapi juga" ucap nya dengan menatap ke arah Rania.
"Itu bagus sekali tuan, dokter Samuel pasti akan sangat membantu dalam hal ini. karena beliau merupakan dokter hebat di rumah sakit ini"
Ucap Rania dengan memberikan pujian pada Samuel. sehingga tanpa sadar Raka hampir kebakaran jenggot.
"Wanita ini benar benar sudah menguji kesabaran ku, berani sekali dia memuji pria lain di hadapan suaminya sendiri. benar benar sangat tidak berperasaan" batin Raka yang sangat tidak suka mendengar pujian Rania terhadap Samuel.
Sementara Rania, tidak mau ambil pusing dengan expresi waja Raka yang sudah terlihat masam.
Bagi nya dia sudah terbiasa akan hal itu.
yolo typonya banyak amat da...