NovelToon NovelToon
Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.3k
Nilai: 5
Nama Author: Phine Femelia

Di masa lalu... orang tua Sherli pernah berurusan dengan yang namanya polisi hingga harus berada di pengadilan. Sejak saat itu Sherli antipati dengan polisi tetapi di masa sekarang Sherli harus berhadapan dan ditolong seorang polisi yang bernama Kres Wijaya di kantor polisi. Apakah dengan adanya peristiwa tersebut penilaian Sherli tentang seorang polisi berubah atau justru gigih dengan penilaian sebelumnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phine Femelia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Diketemukan

"Lalu tadi kamu minta tolong polisi karena dikejar penjahat, bukan?"

"Bukan kepada Bapak tapi teman Bapak"

"Apa bedanya? Kami sesama polisi. Jadi bukan saya yang sengaja datang kepada Anda, Dik...justru sebaliknya Anda yang datang kepada kami"

"Karena saya dikejar penjahat, Bapak Polisi. Saya tidak mau terjadi sesuatu dengan hidup saya tapi bukan berarti saya minta diurus sedetailnya sampai cuma karena masalah tidak mau pulang saya..."

"Yang mau memasukkan kamu ke dalam penjara siapa? Memangnya saya sudah tidak waras?" kata Kres menekan suara.

Suara Kres mulai meninggi dan hal itu membuat Sherli berjalan mundur selangkah lalu menunduk dan mengingat masa lalunya. Kres melihat ke arah lain dengan berusaha meredakan emosinya. Jujur Kres pusing menghadapi Sherli yang tolol dan bandel apalagi mengingat Irfan yang terluka. Bayangkan teman seperjuangannya terluka dan Kres tidak bisa banyak membantu. Kres dan Irfan sudah saling menganggap saudara. Sebenarnya ada lagi satu perempuan namanya Nana. Jadi Kres, Irfan dan Nana satu seperjuangan di pendidikan polisi dulu. Mereka selalu bersama dan apapun tidak ada kata saling gengsi, malu atau segan. Kres mendengar handphonenya berbunyi dan mengambil handphone dari dalam saku lalu melihat layar handphone dan menerima.

"Kres, lo di mana? Gue baru pulang dan langsung dengar Irfan di rumah sakit. Luka waktu bertugas tadi"

"Tidak. Sebenarnya ini semua di luar tugas tapi karena tadi ada insiden..."

Kres menceritakan semua kepada temannya dan Sherli mulai melihat Kres dengan pelan lalu meneliti raut wajahnya yang serius dan tegas. Akhirnya Sherli mulai melihat postur tubuh Kres. Tinggi...masuk. Putih...masuk...

"...tapi maaf. Masih putih saya, Pak" pikir Sherli sombong.

Sherli melihat terus otot-otot Kres.

"Ah...gagah ya?" pikir Sherli.

Sherli tersenyum.

"...tapi maaf kalau misalnya saya cowok pasti tentang ketampanan saya yang menang. Saya sebagai cewek saja menarik sedangkan Bapak sama sekali tidak tampan" pikir Sherli merasa menang.

Setidaknya itu penilaian Sherli karena memang ingin sedikit menunjukkan kelebihannya. Beda penilaian perempuan lain di sana...

Kres...Kres ya? OK. Kres itu tinggi, warna kulit kuning langsat dan di seluruh tubuhnya bersih tidak ada bekas luka atau apapun, gagah, tampan, pintar dalam segala hal...dulunya dia selalu jadi peringkat pertama dalam nilai akademik dan sering ikut organisasi. Organisasi tidak cuma OSIS tapi semua dilakukan, penglihatan dan pendengarannya tajam, olahraganya bulutangkis, catur, lari, bisa berbahasa Inggris meskipun jarang bicara dengan memakai bahasa itu. Sherli melihat Kres selesai telepon dan memasukkan handphone dalam saku.

"Adik, tolong ikut saya di kantor. Saya tidak akan memasukkan ke dalam penjara" kata Kres berusaha sabar.

Kres naik ke atas sepeda motornya lalu mulai menyalakan mesin dan Sherli merasa ragu.

"Jadi benar gue gak akan dimasukkan ke dalam penjara?" pikir Sherli.

Akhirnya Sherli naik dan Kres mulai memainkan gasnya karena sedikit sebal Sherli tidak juga naik.

"Tidak bisa, Pak" kata Sherli pelan.

Kres mulai sebal dan membuka kaca helmnya.

"Mau kamu apa?"

"Pak, saya tidak bisa naik sepeda motor begitu. Biasanya saya pakai sepeda motor matic atau bebek" kata Sherli pelan.

"Astaga. Sabarkanlah hati ini. Padahal dia tinggi jadi cukup naik sudah bisa" pikir Kres berusaha sabar.

"Naik atau tidak? Kamu tinggi jadi bisa. Yang pendek saja bisa" kata Kres dengan mengerutkan dahi.

"Bukan masalah tinggi atau tidak, Pak. Namanya tidak pernah naik jadi..."

"Mau saya gendong?" potong Kres seketika mendekatkan wajahnya ke wajah Sherli.

Seketika Sherli tersentak kaget dan menghindar. Itu bukan rayuan tapi ancaman. Terlihat dari cara pandang Kres.

"Oh...astaga. Gue takut" pikir Sherli pelan.

"I...iya, Pak...tapi kalau jatuh tanggung..."

"Tidak mungkin" potong Kres menekan suara.

"Cuma karena masalah ini sudah memakan waktu lama. Susah sekali menghadapi Adik ini" pikir Kres miris.

Akhirnya Sherli naik dengan pelan. Awalnya sedikit kesulitan tapi siapa sangka ternyata Kres membantu Sherli dengan memegang tangannya. Kalau Sherli lupa tentang usahanya untuk bisa naik ke sepeda motor pasti sudah jatuh lebih dulu karena tertegun. Gimana tidak tertegun tadi Kres begitu sebal tapi di balik semuanya mau membantu apalagi sampai tangannya disentuh. Tidak salah? Kres tidak mabuk, bukan? Itu yang ada di pikiran Sherli. 

"Ehmm..."

Sherli baru mau bilang terima kasih tapi tidak jadi karena sebal lagi dan mulai hilang respek karena jantungnya dibuat hampir keluar akibat kecepatan setiran Kres yang tinggi.

"Pak, plis!" kata Sherli berteriak.

Sherli segera menutup mulutnya dengan tangan kiri dan memegang belakang sepeda motor dengan tangan kanannya. Sangat ketakutan dan segera ingin cepat sampai. Tiba waktu ketika memang sudah sampai Sherli langsung turun dari sepeda motor dan duduk dengan wajah pucat pasi. Kres melihat terus Sherli dengan memasukkan kedua tangan di sakunya.

"Ini di..."

"Stop. Plis, Pak. Berhenti bicara dulu" potong Sherli dengan menahan napas sebentar.

Sherli menutup wajahnya dengan kedua tangan lalu menenangkan dirinya dan semakin lama Kres merasa konyol dengan sikap Sherli.

"Padahal nyetirnya sudah kecepatan sedang" pikir Kres.

Kres melihat ke arah lain dengan merasa geli. Terlalu konyol sikap Sherli dalam pandangan Kres.

"Duh...ternyata ada cewek seperti ini" pikir Kres dengan menggelengkan sebentar kepalanya.

"Dengarkan dulu saya bicara" kata Kres pelan.

Kres mengeluarkan kedua tangan dari dalam sakunya.

"Kamu kotor kalau duduk di sana" lanjut Kres dengan menatap Sherli.

Sherli menjauhkan tangannya dari wajah dan berdiri.

"Sudah, Pak"

Kres merasa tidak mengerti.

"Sudah selesai jadi...tujuan Bapak ajak saya ke sini kenapa?"

"Oh...jadi begitu?" pikir Kres.

Kres mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Gue pikir dia tipe cewek yang menangis atau merengek setelah kejadian tadi" pikir Kres.

Kres berpikir sebentar.

"Ikut saya" kata Kres dengan berjalan pergi.

Seketika Sherli menghentakkan kedua kakinya dan mengangkat kepalan tangannya seolah mau memukul Kres.

"Dari tadi bilang begitu terus tanpa tahu maksudnya bahkan cara nyetir tidak berperasaan. Tobat. Tobat. Sabar. Sabar" pikir Sherli.

Sherli berusaha menahan emosi.

"Polisi memang begitu. Seenaknya" pikir Sherli dengan berusaha sabar.

Akhirnya Sherli berjalan masuk dengan melihat sekeliling.

"Dulu waktu melapor gue gak lihat detail. Ternyata begini isi ruangannya" pikir Sherli.

Sherli berhenti berjalan di sebuah ruangan yang ada Kres juga. Sherli sudah melihat tas yang dikenalnya ada di hadapan. Seketika Sherli merasa senang tapi akhirnya dapat berita sedih.

"Isinya cuma ada beberapa barang. Kalau kamu cari dompet, handphone...maaf sudah tidak ada"

Sherli mengambil tas dengan pelan dan mengangguk dengan berusaha tidak sedih.

"Memang kalau sudah handphone dan dompet tidak mungkin masih ada, Pak" kata Sherli pelan.

Sherli melihat isinya dan mengambil sebuah catatannya yang tersisa.

"...tapi ini juga berharga" lanjut Sherli dengan berusaha tabah.

1
Muji Lestari
iya harusnya Sherly dan kress hidup bahagia dg kluarga kecilnya..harusnya Sherly hamil kalo bisa kembar jadi tak MCM ini suami istri kok ceritanya MCM pacaran terus tak ada moment spesialnya .
Muji Lestari
lama lama Sherly ini bikin emosi siapa yg betah dgn sifat egoisnya
Elen Gunarti
knp g dibuat hmil dlu ya Thor,smpt kcwa ma kres knp nikah ma Dewi masa polisi nggk mau mncari tau dlu lgs mnyrh🤭🤭tp ttp bagus ko q suka👍
Codigo cereza
Oke bangett
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Majin Boo
Gemesin banget karakternya!
LV Edelweiss: baca juga novel kisah nyata karya saya kak... 😊
total 1 replies
Jenny Ruiz Pérez
Puas hati!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!