NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Penguasa

Kembalinya Sang Penguasa

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Raja Tentara/Dewa Perang
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Edane Sintink

Rey Clifford, tuan muda yang terusir dari keluarganya terpaksa menjadi gelandangan hingga dipungut dan direkrut kedalam pasukan tentara. Siapa sangka bahwa di ketentaraan, nasibnya berubah drastis. dari yang tidak pandai menggunakan senjata, sampai menjadi dewa perang bintang lima termuda di negaranya. setelah peperangan usai, dia kembali dari perbatasan dan di sinilah kisahnya bermula.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Edane Sintink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Obrolan dengan Kaisar

...Bab 23...

Di dalam aula yang sangat luas, kaisar tampak duduk dengan didampingi oleh dua abdi istana yang sangat dipercayai oleh Baginda. Didepannya, tampak Rey yang telah melepas topeng naga miliknya sedang duduk dengan perasaan sungkan dihadapan kaisar.

Rey jelas tidak tau untuk apa dirinya dipanggil menghadap ke Kaisar. Padahal dia sudah berencana untuk segera meninggalkan kota kekaisaran ini setelah penobatannya sebagai Raja Utara selesai. Perlahan, dia membayangkan apa yang dikatakan oleh Falcon kepadanya tempo hari.

"Ada apa Kaisar ini. Apakah orang tua ini akan mencelakai ku? Ketika aku tidak melakukan apapun kesalahan, perlakuan buruk sekecil apapun terhadap ku pasti akan aku balas. Aku bisa saja terbunuh, akan tetapi istana ini akan tinggal nama," pikirnya dalam hati. Baginya, kaisar memang harus menyendiri. Demi kestabilan kekuasaannya, seorang kaisar tidak perlu alasan untuk membunuh seseorang yang menurutnya bisa menjadi bibit ancaman bagi kekuasaannya. Kaisar lebih baik salah dalam membunuh daripada membiarkan api dalam sekam yang sewaktu-waktu bisa saja membakar tahtanya.

"Kau terlalu jauh dalam berpikir," kata Kaisar membuat Rey bukan main terperanjat. Dia kaget karena alam pikirannya dengan mudah dapat ditebak. Sungguh seseorang yang sangat berpengalaman seperti kaisar dapat dengan mudah membaca isi hatinya. Dalam hatinya, Rey mengutuk dirinya sendiri. Dia benar-benar merasa telanjang dihadapan Kaisar.

"Ehem..," Rey dengan canggung berdehem dengan mengepalkan tinjunya didepan mulutnya.

"Tidak perlu menyembunyikan sesuatu dariku. Aku melihat diriku diwaktu muda dalam dirimu. Gelar panglima tertinggi yang kau sandang bukan kau dapatkan dengan mudah. Kau mendapatkan gelar tersebut dari tumpukan mayat tentara lawan yang gugur di tanganmu. Begitu pula dengan aku. Aku menjadi seorang kaisar yang mampu memimpin kekaisaran dengan rakyat yang berjumlah ratusan juta manusia didalamnya. Aku melangkah ke posisi ini bukan dengan instan. Aku naik ke tampuk kekuasaan melalui jalan berduri. Ketika itu, kekaisaran Erosia ini memiliki dua puluh satu orang yang menyandang gelar pangeran. Semuanya memiliki kesempatan dan harapan yang sama untuk menjadi kaisar selanjutnya. Terlahir dari seorang permaisuri bukan membuatku otomatis menjadi ahli waris tahta. Aku bersaing dengan adik-adik ku, dengan sepupuku, bahkan dengan paman ku sendiri untuk sampai pada posisi ini. Tapi kau tidak perlu takut. Aku selalu membalas setiap perbuatan dengan sepuluh kali lipat. Jika aku ingin mencelakai mu, untuk apa aku mengangkat mu menjadi Raja di Utara? Aku tau kau orang yang jujur. Tapi jangan balas kepercayaan ku dengan pengkhianatan. Karena, aku tidak akan sungkan-sungkan untuk menghancurkan sepuluh keturunan mu," kemudian kaisar melambaikan tangannya di atas cangkir teh sehingga air teh tersebut seketika mengambang, lalu mengeras seperti bongkahan es. Kemudian, dengan lambaian tangannya, Kaisar mengirimkan bongkahan es tadi melesat tepat menghantam patung singa di ruangan tersebut hingga hancur berkeping-keping.

Rey membelalakkan matanya melihat adegan ini. Jangan bercanda, itu adalah patung singa yang terbuat dari perunggu. Bisa hancur sedemikian rupa, apa lagi jika kaisar mengalirkan serangannya kepada Rey. Bisa-bisa tubuhnya jadi pasta daging.

"Uhuk..,"

Setelah mengeluarkan tenaga dalam yang besar, Kaisar mendadak batuk darah. Kemudian dengan sapu tangan, dia menyeka bibirnya yang berdarah. Mendadak wajah kaisar menjadi lebih tua.

"Yang Mulia!" Rey hendak bangkit untuk membantu Kaisar. Akan tetapi, Kaisar mengangkat tangannya untuk menghentikan Rey.

"Penyakit ku sudah semakin parah. Mungkin tidak punya banyak waktu lagi,"

"Yang Mulia pasti akan baik-baik saja. Seluruh rakyat berdoa untuk Yang Mulia!" Kata Rey. Ada raut kekhawatiran pada wajahnya.

Mendengar kata-kata Rey, Kaisar hanya tertawa hambar. Perlahan dia menggelengkan kepalanya. "Sudah sepuluh tahun aku menderita penyakit ini. Bahkan tabib dewa pun tidak mampu menawarkan racun yang bersemayam di dalam tubuhku. Kau mau tau mengapa aku bisa bertahan sampai saat ini?" Tanya Kaisar kepada Rey.

"Tuanku. Hamba tidak berani bertanya,"

"Jangan terlalu formal. Di sini, kita adalah sahabat,"

"Hamba tidak berani," kata Rey lagi sambil menundukkan kepalanya.

"Rey. Aku bertahan dari penyakit ini selama sepuluh tahun dan terus bertahan untuk tetap hidup hanya dengan satu tujuan. Yaitu, menunggu seseorang seperti dirimu muncul. Erosia tidak bisa tanpa pelindung. Awalnya aku memimpikan darah daging ku sendiri yang mampu menjadi benteng paling kokoh untuk mempertahankan kedaulatan negara ini. Tapi harapan hanyalah sebuah harapan. Aku tidak menyesal dengan itu. Leonard, putra tertua hanya sibuk mencari muka dan berharap agar aku cepat mati untuk segera mewarisi tahta. Sedangkan Bernard, anak itu terlalu baik. Keduanya sangat mengecewakan. Kau harus tau bahwa seorang kaisar harus fleksibel. Mempu bertindak sesuai keadaan. Harus tau kapan waktunya berbaik hati, dan kapan waktunya untuk menjadi kejam. Kaisar, jika terlalu kejam, akan dibenci oleh rakyat dan seluruh bawahannya. Tapi, jika terlalu baik, akan dimanfaatkan oleh orang-orang disekitarnya. Semuanya perlu keseimbangan. Kau juga seperti itu. Terlalu baik dan mudah memberi ampun kepada musuh-musuh mu, berarti kau zalim terhadap dirimu sendiri. Mudah untuk menganiaya diri sendiri. Salah satunya adalah, terlalu baik terhadap musuh,"

Rey seolah-olah sedang bertafakur mendengar setiap butiran kalimat yang keluar dari bibir kaisar. Apa itu keseimbangan? Sulit untuk dijelaskan dengan kata-kata, karena kata-kata terlalu miskin untuk menggambarkannya. Hanya dengan tindakan semuanya bisa dilaksanakan. Tapi, apakah ketika dituntut untuk kejam, dia bisa melakukannya dengan senang hati? Mungkin jawabannya tidak.

Tahta benar-benar bisa membuatmu berubah secara drastis. Kursi emas yang diidam-idamkan oleh setiap orang bisa saja menjadi perangkap yang akan memerangkap dirimu selamanya. Di tahta itu, kau setiap hari akan menemukan berbagai macam kepura-puraan, bermacam-macam jenis manusia penjilat yang akan manis di depanmu, dan busuk di belakang. Kekuasaan membuat mu bisa memerintahkan dengan hanya satu jari telunjuk. Akan tetapi, apakah ada yang mau melakukannya tanpa imbalan? Kepentingan abadi, semua orang akan berjuang demi kepentingan itu. Tidak ada yang namanya musuh abadi. Hari ini musuh, esok akan segera menjadi mitra demi secuil keuntungan. Lalu, siapa yang bodoh? Yang bodoh adalah para pendukungnya yang terlalu memuja jagoannya, walaupun jagoannya suka ngibul.

"Yang Mulia. Jika anda mengetahui bahwa anda telah diracuni, tentunya anda mengetahui siapa yang telah meracuni anda," tanya Rey memberanikan diri untuk menatap wajah pucat Kaisar.

Kaisar tersenyum, lalu mengangguk.

"Hamba tidak mengerti. Ketika anda mengetahui siapa yang telah meracuni anda, lalu?" Rey terhenti sejenak. Dia khawatir mendesak kaisar hingga terpojok. Tapi, ketika melihat kaisar memberikan gestur menyuruhnya melanjutkan, barulah Rey berani terus berucap. "Mengapa anda membiarkan musuh seperti itu masih hidup? Bukankah bersikap terlalu baik terhadap musuh, adalah kezaliman terhadap diri sendiri?"

"Ya. Aku sudah menduga bahwa pertanyaan ini akan terlontar juga dari bibirmu. Tapi satu yang harus kau ketahui, aku tidak bisa berbuat apa-apa. Orang ini adalah darah daging ku sendiri. Andai aku memberikan hukuman, lalu apa? Aku juga tidak akan selamat dari kematian. Yang bisa ku lakukan adalah, menunda kematian terlalu cepat sebelum bertemu dengan orang yang mampu melindungi kekaisaran. Saat ini, aku sudah bertemu dengan mu. Walaupun kau bukan keturunan ku, ataupun kerabat langsung dari keluarga kekaisaran, tapi aku tau hati mu benar-benar murni berjuang demi kemaslahatan seluruh rakyat. Mati pun tidak ada penyesalan lagi," jawab Kaisar sambil tersenyum.

"Yang Mulia, tolong jaga ucapan anda. Erosia tidak akan bisa tanpa anda,"

"Erosia memang tidak bisa tanpa aku, tapi Erosia jauh lebih tidak bisa lagi tanpa seseorang yang mau berjuang untuknya.

Rey, waktu ku tidak lama. Bisa bertahan selama setahun, adalah keajaiban bagiku. Sekarang, kau harus bisa membangun benteng yang paling kokoh di Utara. Aku mengangkat mu sebagai Raja Utara bukan tanpa alasan yang jelas. Negara bagian Utara memiliki banyak misteri. Walaupun negara terus mengalami invasi militer dari negara tetangga, apa kau pernah mendengar bahwa invasi militer masuk dari Utara? Jawabannya pasti tidak kan?"

Rey spontan menggelengkan kepalanya. Kemudian, dia dengan rasa penasaran yang meluap-luap segera bertanya. "Yang mulia, misteri apa sebenarnya yang ada di Utara?"

1
Mas Goen's
tujuan kuliah utk mendapatkan diana sudah terwujud ngapain masih kuliah terus
juli Syaputra
🥰🥰🥰🥰
Awall Pohan
begitulah sebelum rey dan diana main bola.
MR. LaLe
Luar biasa
Cinta Setia
wkwk
Edison Damanik
bangga pula kau Thor babi liat si lion itu dapat peta,, dasar taik babi kau😡😡
Edison Damanik
outhor laknat taik
Edison Damanik
penulis kau ntol
Edison Damanik
makan taik itu Thor laknat, klo gk sekalian mati saja kau
Edison Damanik
mati saja kau penulis babi
Edison Damanik
tilandem Thor babi
Edison Damanik
raja taik,,, sama dgn outhor taik
Okto Mulya D.
terimakasih Author .
Okto Mulya D.
akhirnya Leon harus diadili di Utara
Okto Mulya D.
Yahhh pertarungan berat sebelah nihhh
Okto Mulya D.
sekuat itukah Thoor si Genus, jangan ngadi-ngadi lahhh
Okto Mulya D.
istri Sholehah dari Hongkong, kayaknya tak ada yang sholat perasaan di cerita ini, ntar agamanya apa..hehehehe
Okto Mulya D.
mantab Thor, pertarungan Genus Vs Penguasa Utara yang ke-2 terjadi untuk bebaskan kutukan desa misterius
Okto Mulya D.
Thorrr tidak seruuuu masak matinya para penjahat perang hanya dimakan ular raksasa...ngga serrrruuuuuuu
Okto Mulya D.
tangkap Philips dahulu...dan kasih makan buaya .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!