Terjebak Cinta Polisi

Terjebak Cinta Polisi

Perjalanan

Seorang perempuan...Sherli namanya. Umur 18 tahun yang baru lulus dari SMA. Selepas SMA keinginannya langsung kerja agar bisa membantu papa dan mamanya. Hari itu. Pukul 19.00. Sherli bersama dengan mama dan adiknya, Gabi makan malam bersama. Sherli cerita semua tentang dirinya yang melamar pekerjaan dan dipanggil wawancara tapi mamanya sangat keberatan.

"Aku gak bohong kalau sudah dipanggil" kata Sherli.

"Kamu mau di sana? Kota itu?" tanya beliau sinis.

Sherli tahu mamanya keberatan bahkan bisa saja tidak diperbolehkan.

"Banyak polusi, penipu, bahkan terlalu berisik"

"Namanya juga kota besar"

"Makanya...gimana bisa kamu mau ke sana? Cari kota yang sekiranya aman untuk pendatang"

"...tapi kerja di sana akan membuat hidup aku berkembang dan penghasilannya lumayan"

"Lumayan dengan biaya hidup yang tinggi" kata beliau sinis.

"Kapan lo melamar di sana?" tanya Gabi.

"Kamu gak sopan memanggil nama kakak sendiri dengan sebutan 'lo'"

"Apa masih jadi masalah?"

"Masalah. Kita memang cuma selisih setahun tapi tetap saja yang keluar dari kandungan mama lebih dulu tetap aku" kata Sherli protes.

"Sherli, pokoknya mama tidak setuju. Mama takut terjadi sesuatu dengan kamu. Kamu berasal dari kota kecil. Apa kamu bisa menghadapi jika terjadi sesuatu dengan kamu di kota besar?"

"Apa mama tidak ingin hidup aku berkembang? Jika orang tua lain pasti akan mengizinkan"

"Bukan begitu. Setidaknya kamu coba dulu di kota lain yang tidak begitu besar selanjutnya kamu boleh di kota besar. Sekarang masih terlalu awal untuk berada di kota besar begitu"

"Seharusnya mama mengizinkan dan mendoakan agar aku selalu selamat di sana"

"Jika barang yang hilang tidak masalah untuk mama tapi bagaimana jika mahkota kamu hilang apalagi jika dibunuh seperti kasus di televisi"

"Aku tidak punya mahkota" kata Sherli dengan merasa heran.

Sherli tertawa sebentar.

"Mama, kita bukan orang kaya jadi tentu saja aku tidak punya mahkota. Jangankan aku bahkan mama juga"

"Maksud mama keperawanan lo. Apa begitu saja tidak tahu? Gimana, sih?" kata Gabi menjelaskan maksud perkataan mamanya.

Sherli melihat Gabi lalu melihat mamanya dan berpikir sebentar.

"Justru itu doakan aku agar selalu selamat dan aku bisa menjaga diri"

"Mama tetap tidak setuju. Kamu baru lulus SMA. Masih terlalu muda. Kota besar itu keras"

"Baiklah. Aku akan meminta izin kepada papa"

"Sherli!" tegur mamanya.

"Besok aku dipanggil wawancara. Mama berdoa saja agar aku tidak diterima jika mama tidak setuju aku di sana"

Sherli duduk dengan merasa sebal lalu mamanya dan Gabi melihat Sherli. Papa Sherli datang dan melihat mereka berkumpul di ruang makan. Mereka menoleh kepada papa. Inilah yang diinginkan Sherli yaitu kedatangan papanya. Beliau berhenti berjalan.

"Kenapa belum makan? Bukankah papa sudah bicara bahwa tidak perlu menunggu papa pulang?"

"Mama malas makan jika Sherli membuat sebal" kata mama Sherli dengan mengerutkan dahinya.

"Kenapa?"

"Papa ganti baju dulu. Kita bicara di ruang keluarga" kata mamanya dengan sesekali melihat Sherli karena merasa sebal.

Pukul 19.30. Mereka ada di ruang keluarga dan papa Sherli sudah mengetahui semuanya. Sherli memohon terus kepada papanya.

"Bukankah papa sudah bicara bahwa carilah pengalaman entah kamu harus di kota besar atau di kota kecil?"

Sherli tersenyum.

"Apa papa setuju?" tanya Sherli merasa punya harapan.

Beliau mengangguk dan Sherli tersenyum senang.

"Papa selalu bertentangan dengan mama" kata mama Sherli dengan merasa tidak senang.

"Zaman sekarang perlu pengalaman yang banyak. Dengan berada di kota besar banyak pengalaman yang didapat"

"Mama bukan tidak mengizinkan tapi mama ingin menunda. Sherli lebih baik berada di kota yang tidak besar dulu. Papa tahu keadaan di kota besar. Sangat membahayakan tidak hanya fisik tapi mental" kata mama Sherli dengan merasa sebal.

"...tapi jika Sherli ingin begitu kita cukup mendukung apalagi sudah dipanggil wawancara. Sangat sayang jika tidak diambil"

"Bagaimana jika terjadi sesuatu dengan Sherli? Diperkosa dan dibunuh. Bukankah kita juga rugi dan malu?"

"Sherli bisa menjaga diri sendiri"

Sherli mengangguk tanda setuju.

"Berapa persen Sherli bisa menjaga diri sendiri? Apalagi usia masih 18 tahun. Usia yang lebih dari 20 tahun saja masih bisa terjerumus"

"Mama, Sherli janji tidak akan terjerumus. Tujuan Sherli di sana untuk bekerja"

"Sekarang kamu bisa berkata begini"

Mamanya kembali merasa sebal.

"Terserah kamu"

Mamanya berdiri dan berjalan pergi dengan sebal. Sherli memikirkan sikap mamanya. Memang Sherli merasa bahwa pantangannya ada di mama.

"Yang penting kamu benar menjaga diri"

"Bukankah aku juga bisa membantu papa dan mama untuk membiayai sekolah Gabi jika aku diterima bekerja di perusahaan itu?"

"Tidak seperti biasanya kamu berpikir dewasa" kata papanya dengan tersenyum.

"Aku selalu berpikir dewasa"

"Iya. Iya. Kamu sekarang sudah dewasa"

Sherli tersenyum senang.

"...tapi pikirkan dulu keadaan kamu di sana...biaya hidup kamu. Di sana biaya hidup sangat tinggi"

Sherli mengangguk. 

"Selalu saja papa membela Sherli" pikir mama Sherli dengan merasa sebal.

Keesokan harinya. Pukul 06.00. Mereka sudah sampai di terminal. Mamanya merasa berat hati untuk merelakan Sherli pergi sehingga sangat perhatian.

"Aku tahu sebenarnya mama tidak rela. Mama tidak akan kehilangan aku. Aku akan terus memberi kabar" kata Sherli dengan tersenyum.

"Kak Sherli, hati-hati"

"Kamu juga jadi aneh. Biasanya tidak pernah memanggil aku dengan 'Kak'. Coba sebelumnya sudah memanggil begitu" kata Sherli dengan tersenyum lucu.

"Kami akan selalu mendoakan untuk keselamatan kamu" kata papanya pelan.

Sherli mengangguk dengan tersenyum.

"Apa benar kamu sudah memberitahu teman kamu?" tanya mamanya.

"Aku akan memberitahu ketika mau sampai di sana" kata Sherli dengan tersenyum.

Papanya mengangguk tanda mengerti. Bus datang dan mereka menyuruh Sherli untuk masuk ke dalam bus tersebut. Sherli tersenyum dan masuk ke dalam bus. Beberapa orang yang akan menuju kota tersebut juga masuk sehingga Sherli tidak sendiri di dalam bus.

"Gue harus menjaga diri. Jangan mudah percaya dengan orang yang tidak gue kenal" pikir Sherli bertekad.

Pukul 10.30. Sherli sampai di kota itu lalu sudah keluar dari bus dan melihat sebentar di sekitarnya.

"Tidak seindah yang diceritakan teman gue dan berada di TV. Benar kata mama bahwa sangat ramai. Gue harus berhati-hati" pikir Sherli.

Sherli berharap selalu selamat.

"Gue harus telepon Ella" pikir Sherli.

Sherli mau mengambil handphone dalam tasnya tapi seketika seseorang mengambil tasnya dari belakang dan Sherli tidak jadi mengambil dengan terkejut. Seseorang berlari dengan cepat dan Sherli berteriak meminta pertolongan dengan berlari. Semua orang segera berlari mengejar pencopet tersebut.

"Copet!" teriak Sherli.

Sherli sungguh merasa kaget, bingung dan mau menangis. Sherli berhenti berlari karena percuma. Pencopet tersebut sudah hilang. Sherli menangis. Beberapa orang merasa kasihan dan beberapa orang menghibur Sherli.

Terpopuler

Comments

Delita bae

Delita bae

hebat , mangat ya up cerita baru nya😇👍🙏

2024-11-06

0

Majin Boo

Majin Boo

Gemesin banget karakternya!

2024-07-28

0

lihat semua
Episodes
1 Perjalanan
2 Pertemuan Awal
3 Dikejar Penjahat
4 Tidak Menyerah
5 Borgol dan Penjara?
6 Sudah Diketemukan
7 Harus Digertak?
8 Pamit Pergi
9 Merepotkan?
10 Di Kost Itu?
11 Masih Nakal
12 Dunia Om
13 Dibawa Angin
14 Tingkatan
15 Ditagih
16 Bukan Adik Polisi
17 Tidak Buruk
18 Pulang atau Tidak?
19 Lancang
20 Ikhlas
21 Penawaran Rahasia
22 Minta Petunjuk
23 Kenalannya
24 Benar Pulang?
25 Undangan
26 Niat Baik
27 Bergejolak
28 Menang Sendiri?
29 Perjanjian
30 Tolol?
31 Sekeras Itu...
32 Sakit?
33 Sempurna?
34 Ditolak?
35 Budak Cinta?
36 Mabuk?
37 Tidak Terima
38 Tahanan...
39 Orang Spesial?
40 Minta Antar?
41 Hubungan yang Dekat
42 Seujung Kuku
43 Tidak Mengakui
44 Digoda
45 Saling Menunggu
46 Ndusel
47 Catatan Author, Kres dan Sherli
48 Kepikiran?
49 Foto Prawedding?
50 Alasan Bertahan
51 Alien?
52 Kejadian
53 Cowok Pintar Menyanyi
54 Ke Rumahnya...
55 Tergoda
56 Optimal Menjaga
57 Pemberian Semangat
58 Segar?
59 Ikatan Batin?
60 Berusaha
61 Jaga Mata
62 Rumah Sakit
63 Setahun
64 LDR?
65 Susah Dijelaskan
66 Terlalu Berat
67 Suatu Hari?
68 After : Bertemu
69 After : KDRT?
70 After : Perayaan Istrinya
71 After : Bisa Diselesaikan
72 After : Kamu Siapa?
73 After : Terkejut
74 After : Mengubah Status?
75 After : Shock
76 After : Dilacak?
77 After : Masih Muda
78 After : Tentang Cinta?
79 After : Menginap
80 After : Bukan Sembarangan
81 After : Menyiksa
82 After : Datang Ke Kantor
83 After : Polisi vs Dokter
84 After : Selalu Menunggu
85 After : Keturunan PATI
86 After : Bengkak?
87 After : Tidak Cinta?
88 After : Menerima?
89 After : Tidak Enak Hati?
90 After : Berpikir Luas
91 After : Wisuda
92 After : Sebuah Kardus
93 After : Mayat Hidup?
94 After : Lebih Sensitif
95 After : Bertindak Seenaknya?
96 After : Pribadi Ganda
97 After : Tempat Resmi
98 After : Intens?
99 After : Hanya Firasat
100 After : Bukan Prioritas
101 After : Ingkar Janji?
102 After : Kasar
103 After : Sekian Lama
104 After : Kebiasaannya
105 After : Berduka
106 After : Murung
107 After : Terpaksa Menikah?
108 After : Pernah Punya
109 After : Tidak Logis
110 After : Semua Batal
111 After : Penggambaran Sosok
112 After : Mengungkapkan Bahagia
113 After : Mesum?
114 After : Acara Reuni
115 After : Hal Tidak Berguna
116 After : Indah
117 After : Tidak Ingat
118 After : Hati Yang Jauh
119 After : Salah Menikah?
120 After : Pergi?
121 After : Secepat Ini...
122 After : Efek Koma
123 After : Saudaranya?
124 After : Rasanya...
125 After : Hukuman
126 After : Sangat Membutuhkan
127 After : Sangat Mulia
128 After : Ditusuk
129 After : Rintihan
130 After : Usaha Ingat
131 After : Keinginan
132 After : Alasannya
133 After : Mau Melepaskan?
134 After : Murni Ceroboh
135 After : Selingkuh?
136 After : Masa Lalu
137 After : Mencintainya
138 After : Janji Menerima
139 After : Percaya?
140 After : Ketika Terpuruk...
141 After : Jangan Menantang...
142 After : Hampir Mati
143 After : Yang Dibutuhkan?
144 After : Tidak Berubah
145 After : Hasil Test
146 After : Dokter Kandungan?
147 After : Rencana Sebelumnya...
148 After : Terlalu Manis
149 After : Pulang
150 After : Andai Memilih
151 After : Jadi Satu
152 After : Mendukung?
153 After : Lama Renggang?
154 After : Memaksa Berhenti
155 After : Minta Hadiah
156 After : Trauma?
157 After : Memang Bosan?
158 After : Ganas
159 After : Naluri Lelaki
160 After : Banyak Memikirkan
161 After : Egois?
162 After : Belajar Ikhlas
163 After : Perempuanku
164 Hai...
Episodes

Updated 164 Episodes

1
Perjalanan
2
Pertemuan Awal
3
Dikejar Penjahat
4
Tidak Menyerah
5
Borgol dan Penjara?
6
Sudah Diketemukan
7
Harus Digertak?
8
Pamit Pergi
9
Merepotkan?
10
Di Kost Itu?
11
Masih Nakal
12
Dunia Om
13
Dibawa Angin
14
Tingkatan
15
Ditagih
16
Bukan Adik Polisi
17
Tidak Buruk
18
Pulang atau Tidak?
19
Lancang
20
Ikhlas
21
Penawaran Rahasia
22
Minta Petunjuk
23
Kenalannya
24
Benar Pulang?
25
Undangan
26
Niat Baik
27
Bergejolak
28
Menang Sendiri?
29
Perjanjian
30
Tolol?
31
Sekeras Itu...
32
Sakit?
33
Sempurna?
34
Ditolak?
35
Budak Cinta?
36
Mabuk?
37
Tidak Terima
38
Tahanan...
39
Orang Spesial?
40
Minta Antar?
41
Hubungan yang Dekat
42
Seujung Kuku
43
Tidak Mengakui
44
Digoda
45
Saling Menunggu
46
Ndusel
47
Catatan Author, Kres dan Sherli
48
Kepikiran?
49
Foto Prawedding?
50
Alasan Bertahan
51
Alien?
52
Kejadian
53
Cowok Pintar Menyanyi
54
Ke Rumahnya...
55
Tergoda
56
Optimal Menjaga
57
Pemberian Semangat
58
Segar?
59
Ikatan Batin?
60
Berusaha
61
Jaga Mata
62
Rumah Sakit
63
Setahun
64
LDR?
65
Susah Dijelaskan
66
Terlalu Berat
67
Suatu Hari?
68
After : Bertemu
69
After : KDRT?
70
After : Perayaan Istrinya
71
After : Bisa Diselesaikan
72
After : Kamu Siapa?
73
After : Terkejut
74
After : Mengubah Status?
75
After : Shock
76
After : Dilacak?
77
After : Masih Muda
78
After : Tentang Cinta?
79
After : Menginap
80
After : Bukan Sembarangan
81
After : Menyiksa
82
After : Datang Ke Kantor
83
After : Polisi vs Dokter
84
After : Selalu Menunggu
85
After : Keturunan PATI
86
After : Bengkak?
87
After : Tidak Cinta?
88
After : Menerima?
89
After : Tidak Enak Hati?
90
After : Berpikir Luas
91
After : Wisuda
92
After : Sebuah Kardus
93
After : Mayat Hidup?
94
After : Lebih Sensitif
95
After : Bertindak Seenaknya?
96
After : Pribadi Ganda
97
After : Tempat Resmi
98
After : Intens?
99
After : Hanya Firasat
100
After : Bukan Prioritas
101
After : Ingkar Janji?
102
After : Kasar
103
After : Sekian Lama
104
After : Kebiasaannya
105
After : Berduka
106
After : Murung
107
After : Terpaksa Menikah?
108
After : Pernah Punya
109
After : Tidak Logis
110
After : Semua Batal
111
After : Penggambaran Sosok
112
After : Mengungkapkan Bahagia
113
After : Mesum?
114
After : Acara Reuni
115
After : Hal Tidak Berguna
116
After : Indah
117
After : Tidak Ingat
118
After : Hati Yang Jauh
119
After : Salah Menikah?
120
After : Pergi?
121
After : Secepat Ini...
122
After : Efek Koma
123
After : Saudaranya?
124
After : Rasanya...
125
After : Hukuman
126
After : Sangat Membutuhkan
127
After : Sangat Mulia
128
After : Ditusuk
129
After : Rintihan
130
After : Usaha Ingat
131
After : Keinginan
132
After : Alasannya
133
After : Mau Melepaskan?
134
After : Murni Ceroboh
135
After : Selingkuh?
136
After : Masa Lalu
137
After : Mencintainya
138
After : Janji Menerima
139
After : Percaya?
140
After : Ketika Terpuruk...
141
After : Jangan Menantang...
142
After : Hampir Mati
143
After : Yang Dibutuhkan?
144
After : Tidak Berubah
145
After : Hasil Test
146
After : Dokter Kandungan?
147
After : Rencana Sebelumnya...
148
After : Terlalu Manis
149
After : Pulang
150
After : Andai Memilih
151
After : Jadi Satu
152
After : Mendukung?
153
After : Lama Renggang?
154
After : Memaksa Berhenti
155
After : Minta Hadiah
156
After : Trauma?
157
After : Memang Bosan?
158
After : Ganas
159
After : Naluri Lelaki
160
After : Banyak Memikirkan
161
After : Egois?
162
After : Belajar Ikhlas
163
After : Perempuanku
164
Hai...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!