Yun Li An, satu-satunya Jenderal perang wanita kerajaan Choi, dia telah mengalahkan ribuan pasukan musuh setiap kali berperang.
Namun sayangnya dia harus mati di tangan kepala pasukan yang dia pimpin, karena dia tidak menyetujui keinginan Putra Mahkota.
"Jenderal Yun, jangan salahkan aku yang melakukan ini padamu. Tapi salahkan dirimu sendiri, yang membuat Putra Mahkota menginginkan nyawamu!"
Tang Liu An, ketua mafia yang sangat ditakuti oleh banyak kelompok mafia lainnya, karena selalu membuat berbagai senjata dan obat.
Tetapi dia dikhianati oleh anak buahnya yang ingin merebut sebuah cincin penyimpanan yang dia ciptakan. Karena di dalam cincin itu terdapat berbagai senjata dan obat yang berhasil dibuat oleh Tang Li An.
"Di mana ini, dan kenapa aku memakai pakaian seperti ini?"
🍀 Silakan baca tuk kelanjutan ceritanya
Jangan lupa untuk memberi dukungan pada karya-karya Ana
Terima kasih 🙏 😄
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ⁖℘ձռձ༢࿔ྀુ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Bab 10
Saat ini Yun Li An sudah duduk bersama dengan Kaisar Choi. Dia terlihat cukup santai namum terkesan sangat kuat, karena memiliki aura Jenderal perang yang sangat ditakuti.
"Jenderal Yun, kau kembali berhasil membuat kerajaan kita mempertahankan perbatasan!" ucap Kaisar.
"Ini memang sudah menjadi tugas bagi saya, untuk melindungi semua wilayah kerajaan Choi!"
Kaisar Choi mengangguk, "Bawa kemari hadiah yang sudah aku siapkan!"
Dua orang pelayan istana membawa dua kotak yang berukuran cukup besar. Lalu kedua pelayan yang lain membuka dua kotak itu.
"Ini adalah gingseng 1000 tahun yang dimiliki oleh kerajaan Choi, dan yang satu lagi adalah 3 batu giok es terbaik," ucap Kaisar Choi.
"Terima kasih atas kebaikan Yang Mulia,"
"Kau memang pantas mendapatkannya,"
"Yang Mulia, sebenarnya kedatangan saya kemari ingin mengatakan sesuatu kepada anda,"
"Baik, kau bisa mengatakannya,"
"Yang Mulia, pasukan khusus saya yanh berada di tempat latihan dan di perbatasan ibukota saat ini berjumlah lebih dari 7000 orang, ditambah dengan pasukan perang lainnya menjadi lebih dari 15000. Anda pernah memberikan saya sebuah tanah yang berada di perbukitan, dan saya berencana ingin menggunakan tanah yang tidak dapat dikelola itu, untuk membangun tempat pelatihan baru bagi pasukan khusus yang sekarang telah menjadi pasukan perang kerajaan Choi,"
"Jenderal Yun, kau ingin membuat tempat pelatihan baru? Yang aku ingat tempat pelatihan di istana bagian luar sudah cukup luas,"
"Yang Mulia benar, namun jika saya lihat. Tempat itu tidak cukup luas untuk berlatih semua pasukan khusus saya. Akan sangat merugikan kita, jika pasukan yang akan bertarung di medan perang kurang berlatih karena tidak cukup tempat untuk melatih diri. Apalagi tanah yang anda berikan pada saya juga tidak dapat dikelola sebagai perkebunan atau yang lainnya,"
Kaisar Choi terkejut ketika mendapatkan tekanan saat Jenderal Yun mengatakan kalimat terakhirnya. Memang Kaisar Choi sengaja memberikan tanah itu padanya, karena Kaisar Choi takut kelak Jenderal Yun akan semakin berkuasa, jika diberi tanah yang dapat dikelola.
Tapi sekarang Kaisar Choi tidak menyangka, jika tanah itu akan digunakan oleh Jenderal Yun untuk membuat sebuah tempat pelatihan pasukan khususnya.
Hal ini sangat sulit bagi Kaisar Choi. Jika dia menolak, itu berarti dia tidak ingin pasukan perang yang berada di tangan Jenderal Yun bertambah kuat, yang tentunya akan membuat kerajaan Choi mengalami kekalahan saat perang antar kerajaan.
Tetapi jika dia menyetujui, itu artinya Jenderal Yun akan memiliki tempat latihan pribadi bagi pasukan khususnya, dan akan semakin sulit untuk dikendalikan oleh Kaisar Choi kelak.
"Yang Mulia, saya tidak tahu harus menggunakan tanah itu untuk apa. Membuatnya sebagai tanah perkebunan itu tidaklah mungkin, dan saya ingat di sana ada sebuah bukit. Itu bisa saya buat menjadi satu jenis pelatihan baru bagi pasukan saya. Jika pasukan perang kita semakin kuat, bukankah kerajaan yang selalu ingin menguasai perbatasan akan takut dengan sendirinya, Yang Mulia?" ucap Yun Li An lagi.
Kaisar Choi masih terdiam memikirkan apa yang dikatakan oleh Jenderal perangnya.
Sementara Yun Li An menatap Kaisar dengan dingin, "Kau memberikan tanah yang begitu tidak berguna padaku, dan selalu memotong uang untuk membeli makanan dan juga senjata perang. Tetapi kau ingin pasukan perangmu selalu menang setiap kali bertempur. Maka jangan salahkan aku, jika aku menekanmu dengan cara seperti ini, Yang Mulia Kaisar!"
Kaisar Choi menatap Yun Li An yang masih duduk di depannya, dia harus segera memutuskan apa yang harus dia ambil.
"Yang Mulia,"
"Baiklah, aku mengizinkanmu untuk membuat tempat pelatihan di sana!"
"Terima kasih atas kebaikan Yang Mulia! Jika begitu saya membutuhkan surat dengan stempel anda, agar kelak tidak ada orang yang bisa semena-mena merusak, dan menuduh saya membuat tempat pelatihan tanpa seizin anda, Yang Mulia!"
Kedua tangan Kaisar Choi mengepal, Jenderal perang yang dulu dia anggap akan mudah dikendalikan olehnya, ternyata sekarang sudah jauh berbeda. Bahkan berkali-kali menekannya yang membuatnya tidak bisa bertindak.
"Bawakan aku kertas dan stempel Kaisar!" ucap Kaisar Choi.
Yun Li An yang mendengar itu diam-diam tersenyum, "Kaisar Choi, aku bukanlah Jenderal perangmu yang dulu. Jadi jangan pernah berpikir untuk melakukan sesuatu padaku dengan cara licikmu!"
Tak berselang lama, Kasim kepala membawa sebuah kuas, kertas dan juga stempel yang diletakkan di atas sebuah baki.
"Yang Mulia, silakan!" ucap Kasim kepala.
Dengan kesal, Kaisar menulis surat izin atas pembuatan tempat pelatihan pribadi untuk Yun Li An.
Duk!
Kaisar menyetempel surat yang telah dia buat, lalu memberikannya pada Kasim kepala, untuk diberikan pada Yun Li An.
Yun Li An menerima surat izin itu dengan tersenyum, kemudian membacanya.
"Terima kasih, atas kebaikan dari Yang Mulia. Semoga Yang Mulia selalu sejahtera," ucap Yun Li An.
Setelah mendapakan surat izin seperti yang dia inginkan, Yun Li An pun keluar dari aula Kaisar setelah memberi hormat.
"Dengan adanya surat ini, meski aku sudah bukan lagi Jenderal perang, tidak akan ada seorangpun yang bisa mengusik tempat latihan yang sudah aku buat. Termasuk Kaisar Choi!" gumam Yun Li An.
Hari ini juga dia akan pergi untuk melihat tanah yang diberikan oleh Kaisar padanya. Dia cukup penasaran dengan tanah yang dikatakan hanya memiliki bukit dan pepohonan, sehingga tidak dapat dikelola menjadi perkebunan. Meski itu berada di dalam hutan.
Yun Li An berjalan ke arah tempat pelatihan, untuk membawa beberapa orang yang ada di sana.
"Kalian berlima, ikut aku sekarang!" ucap Yun Li An setelah masuk ke dalam tempat latihan.
Kelima orang yang ditunjuk Yun Li An saling menatap, lalu mengangguk pada Yun Li An.
Dengan membawa lima orang prajuritnya, Yun Li An pergi ke dalam hutan, di mana tanah yang di berikan oleh Kaisar berada.
"Jenderal, apa yang akan kita lakukan di hutan ini?" ucap salah satu prajuritnya.
"Kita akan melihat seperti apa tanah yang diberikan Kaisar padaku, karena aku ingin membuat tempat pelatihan kalian di sana,"
"Jenderal, apakah benar kita bisa membuat tempat pelatihan di sana?" ucap salah satu prajuritnya yang lain.
"Kita lihat dulu saja, jika tanah itu seperti yang aku pikirkan. Maka kita bisa membuat tempat pelatihan yang berbeda, dari tempat pelatihan yang selama ini kalian lihat!"
Dengan menaiki kuda, Yun Li An dan kelima pasukannya pergi dengan cepat.
"Dunia di zaman kuno ini sangat menarik, aku tidak sabar untuk mengubah beberapa tempat yang ada di sini. Agar aku bisa lebih nyaman tinggal di sini, dan membalaskan dendam Jenderal Yun ini pada mereka semua!"
Setelah berkuda selama 40 menit, akhirnya mereka memasuki wilayah hutan dan tak lama, mereka pun tiba di area tanah milik Yun Li An.
"Jenderal Yun, mulai dari pohon besar yang terdapat tanda itu sampai bukit itu, dan dari ujung sungai yang berada di sana, hingga pohon besar dengan bendera merah yang berada di ujung sana. Semuanya adalah milik anda!" ucap Salah satu prajuritnya.
"Semuanya?"
"Benar, Jenderal Yun!"
Yun Li An terdiam, dia tidak menyangka jika dia akan memiliki tanah yang sangat luas.
"Jika dillihat, luas tanah ini hampir sama seperti dua atau tiga stadion sepak bola. Sangat luas!" gumam Yun Li An.
"Jenderal Yun, apa yang tadi kau katakan?"
"Ah? Tidak, tidak. Aku tidak mengatakan apapun, lebih baik kita berkeliling lebih dulu, untuk melihat-lihat,"
Mereka pun lalu berkeliling hutan itu, sambil melihat dan merencanakan jenis latihan apa yang sesuai dibuat di sana.
"Tebing ini, ketinggian tebing ini sangat bagus! Aku bisa membuat latihan panjat tebing di sini," Yun Li An melihat tebing dengan ketinggian dan kecuraman yang sangat bagus di depannya.
Setelah itu mereka kembali berjalan menyusuri hutan itu.
Tanah yang tidak begitu terjal, cukup bagus dibuat tempat berlatih.Tanah di sana memang keras, jika di tanami sangat sulit untuk berkembang. Tetapi sangat cocok untuk dijadikan tempat pelatihan.
Semangat 💪
terus sekarang dah mau perang baru ngomong gitu .
plin plan banget sih
yang kayak gitu mau di jadiin ratu hadeh dijamin tuh kerajaan bakal banyak aturan yang plin plan🙄😒😣😣😣
dr awal muncul ga suka jd pasangan wu.. tp mau gimana jodoh di tgn othor.