Menceritakan kisah cinta laura saat masih masa masa remaja,pahit manisnya cinta saat masa remaja
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ndo'Uus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
Di dalam kelas Devan melihat Arabella sedang asik bercerita bersama temanya. Tanpa berbasa basi Devan menarik tangan Arabella kemudian membawanya keluar .Devan butuh penjelasan atas semua perbuatan Arabella hanya itu yang ada di fikirannya sekarang.
" awwww.....tangan aku sakit tau....!! " rintih Arabella .
Devan terus saja menarik tangannya tanpa memperdulikan rengekan bella. Devan membawa Arabella ke tempat yang sepi di kebelakang sekolah .
Sementara itu Naura memutuskan untuk menemui Arabella seorang diri. Dia ingin meminta penjelasan atas semua perbuatan Arabella serta dia harus bertanggung jawab atas semua kekacauan ini.
Kedua sahabatnya beserta Nando sebenarnya ingin membantu .Namun Naura melarangnya. Naura tak ingin mereka terlibat dengan masalah yang menimpanya. karna ini masalah kesalah fahaman yang harus ia selesaikan sendiri agar tidak berlarut larut.
" Ada yang liat Arabella gak...? " tanya Naura ke teman Arabella.
"Tadi dia disini, tapi Devan datang dan membawanya pergi. " tutur mereka.
"Kalian liat gak mereka ke arah mana...? "
"Kayaknya sih ke arah belakang sekolah deh.."
Mendengar itu Naura bergegas pergi.Naura tidak sabar ingin mendengar penjelasan kenapa Arabella setega itu kepadanya. Semua masalah ini sampai membuat kepalanya pusing. Seketika langkah Naura terhenti mendengar suara bentakan. Naura segera mengintip dari balik dinding.
Devan mengepalkan tangannya "Apa maksut kamu bella....!!! kenapa kamu bisa bisanya menyebarkan fitnah kayak gitu..!? "
Arabella menggeleng "Apa maksut kamu sih..? aku gak ngerti kamu itu ngomongin apa..? " ucap Arabella gemetar.
Arabella terlihat terkejut dengan bentakan Devan yang begitu keras kepadanya.
"Alah.... gak usah berkelit lagi aku sudah tau siapa yang menyebarkan berita kalo Naura diam diam suka sama aku .semua itu perbuatan mu kan..!! pekik Devan.
Arabella tersenyum sinis . "Kalo iya memangnya kenapa..!? biar dia tau rasa karena sudah berani godain kamu.. "
Devan memukul tembok. " Cukup ya Arabella..!! Tidak ada orang yang pernah godain aku apa lagi Naura."Tegasnya.
"Aku gak mau dengar kamu ganggu Naura lagi..! "
"Kamu tu kenapa sih Dev selalu aja belain dia.Kamu itu kan pacar aku. Apa bagusnya sih dia, cantikan juga aku...! "
"Kamu kan tau sendiri alasan kenapa aku mau jadi pacar kamu... !!"
Arabella mengerutkan dahi. "Bisa gak sih kamu itu cinta sama aku. Apa kurangnya aku Dev. Aku cantik, kaya, kurang apa...?"
Devan menggeleng. "Karena hati aku gak memilihmu. Cinta itu gak bisa di paksa bell.. " Tegasnya.
Naura hanya terdiam mendengar percakapan mereka. Ternyata selama ini Devan hanya terpaksa berpacaran dengan Arabella. Alasan devan berpacaran dengan Arabella membuat Naura penasaran.
" Aku gak mau dengar lagi orang orang menjelek jelekkan Naura lagi. Cepat urus masalah yang kamu buat. Atau lebih baik kita putus saja.. " Pinta Devan.
"Kamu ngancem aku sekarang...!! "
"Iya aku ngancam kamu. Aku gak akan lagi mau antar jemput kamu dan biar semua orang tau kalo aku mencampakkan kamu..! kamu gak mau kan semua itu terjadi..? " Ancam Devan.
"Oke baiklah.. Aku akan bilang kalo semua berita itu gak bener.. Puas kamu...? "
"Dan mulai sekarang jangan berani kamu sentuh Naura atau mencampuri urusan ku.."Pinta Devan.
Arabella melangkah pergi dengan raut wajah kesal. Akhirnya Naura bisa bernafas lega bahwa semua masalahnya selesai tanpa dia turun tangan.Naura tersentuh dengan apa yang telah Devan lakukan untuknya. Dia tidak menyangka Devan akan membelanya sampai seperti itu.
Tangan Devan mengeluarkan banyak darah. melihat itu Naura pergi mencari P3k yang ada di dalam kelas dan berlari ke tempat Devan berada.
Naura mendekat. " Sini aku obatin tangan kak Devan.. "kata Naura lembut.
Devan terkejut. " Sejak kapan kamu di sini Nau..? "
Naura mengusap darah. "Aku mendengar semua pembicaran kak Devan dengan Arabella tadi. Makasih ya kak sudah bantuin Naura. "
"Tidak perlu bilang makasih Nau. Semua itu terjadi kan karena aku. Maaf ya karna aku kamu jadi punya banyak masalah. "
"Gak kak semua itu bukan salah kak Devan. "
Naura membersihkan lukanya dan mengoleskan salep. "Perih gak kak...? "
"Perih sih sedikit... "
"Tahan ya kak Aku perban dulu..."
Devan menggenggam tangan Naura.. "Makasih ya Nau udah ngobatin luka ku.. "
Naura tersenyum. "Iya kak sama sama. "
Mata Devan terus menatap kearah Naura membuat Naura tersipu malu.
"Kenapa kakak terus menatapku..? Ada yang aneh di wajah aku ya..? "
Devan tertawa. " Gak.... gak ada apa apa kok..!hanya saja kamu terlihat cantik. "
Mendengar itu membuat jantung Naura seketika berdebar kencang. Dia bingung dengan apa yang ia rasakan saat ini.Hatinya merasa sangat bahagia hampir saja tak bisa ia kendalikan.
"Pulang sekolah nanti mau nggak pulang bareng aku...?" pinta Devan.
"Ada yang ingin aku tunjukin ke kamu.. "
Naura mengangguk.. "Iya boleh. "
Teng... teng.. teng...
Mendengar suara itu Naura bergegas pergi begitu juga dengan Devan. Naura kembali ke kelas untuk mengambil tasnya karna sekarang sudah waktu pulang sekolah.
Teman teman Naura yang tadi mengejeknya satu persatu meminta maaf padanya. Naura tersenyum puas karena tidak akan ada lagi yang membicarakan hal yang tidak tidak terhadapnya.
Riana dan Lely menghampiri. " Nau kami duluan ya.. "
"Oke hati hati ya. "
Nando menghampiri. "Ayo naik Nau.. "
Belum sempat Naura menjawab Devan datang mendekat dengan motornya.
Devan menyodorkan helem. "Ayo Nau..." Ajaknya.
"Mau ngapain lo...!! "Sentak Nando.
"Maaf ya Nando kali ini aku pulangnya bareng Devan dulu.."Pinta Naura.
Nando tak berkata sepatah katapun langsung pergi meninggalkan mereka. Naura tidak mengerti kenapa Nando bersikap seperti itu.
Naura mengambil helem ."Ya udah ayo... "Tutur Naura.
Devan menggeber laju motornya berlalu meninggalkan sekolah.Karena takut Naura meremas baju Devan. Devan menarik tangan Naura dan melingkarkan di pingangnya.
Devan melaju dengan kecepatan tinggi membuat Naura memeluk erat pinggang Devan.Selang beberapa jam mereka telah sampai di tujuan.
Naura segera turun dan berlari. Ternyata Devan membawanya ke pantai yang mempunyai pasir yang putih bersih dengan air laut yang sangat biru.
Naura berlari dan berputar putar. "Waaahhh indahnya... " Ungkap Naura sambil tersenyum ke arah Devan.
Melihat Naura begitu bahagia membuat hati Devan tenang .Dia ingin menebus masalah yang telah ia timbulkan.
"Kok kamu bawa aku pantai kak..?
"Aku ingin melihat kamu selalu tersenyum seperti ini.. "ungkapnya.
"Beberapa hari ini Aku perhatikan kamu cemberut terus.. maaf ya karna aku kamu terkena banyak masalah.. "
"Gak perlu minta maaf kak. Itu juga kan di luar kendali kak Devan.. "
" Duduk sini...! " Devan menepuk pasir di sampingnya meminta Naura duduk di sebelahnya.
Naura segera duduk di samping Devan.
"aku pacaran sama Arabella bukan atas keinginanku sendiri... "ungkap Devan.
"Sebenarnya Ayah bella dan ayah ku mitra kerja. Bella meminta ayahnya untuk bilang ke ayahku kalo ingin menjadi mitra bisnisnya aku harus menerima bella jadi pacarku.mengantar dan menjemputnya setiap hari.. "
Naura menyimak. " Apa harus ya begitu...? kok tega banget.. "
" ya itulah yang terjadi. ayah memintaku untuk menerima bella. Sebab ayah sudah jauh jauh datang kemari untuk berbisnis dengan ayah bella. "
Devan menunduk memegang kepalanya "ya dengan terpaksa aku harus menyetujuinya. Aku gak sanggup menolaknya Nau. "
Naura menepuk punggung devan lembut.. "Sabar kak... kakak anak yang berbakti, belum tentu ada anak yang mau melakukan itu untuk kedua orang tuanya. Aku bangga sama kak Devan. "
Devan meraih tangan Naura. "terima kasih Nau sekarang aku lebih lega karena bisa meluapkan isi hati ku.. "
Naura menatap tangannya yang di genggam Devan. Tangan Devan terasa hangat dan lembut membuat tubuh Naura seketika terasa berkeringat dingin. Jantungnya berdetak sangat kencang hingga membuat Naura sulit untuk mengendalikannya.
Takut Devan menyadari hal itu Naura segera menarik tangannya.
"Mulai sekarang kalau kan devan butuh teman curhat aku siap dengerin... biarpun panjaaaaaang sekalipun.. "
Mereka berdua tertawa lepas di tepi pantai dengan pemandangan yang sangat indah.Membuat suasana jadi semakin romantis.
Devan menyodorkan HP "Nau aku boleh minta No Hp kamu gak..? "
Naura mengambil HP itu. " Tentu kak...! "
Tidak terasa waktu cepat berlalu Devan segera pergi mengantarkan Naura ke rumahnya.Semenjak saat itu hubungan Devan dan Naura menjadi lebih dekat.
semangat belajar!!!!!!
sabar ya kak masih proses.