sudah lima tahun menjalani biduk rumah tangga tapi tak cukup bagi Ayumi meluluhkan hati suaminya Dirga yang telah terpaut dengan kekasihnya.
"semoga kamu bahagia dengan pilihan mu mas, sekarang aku mundur dan membiarkan mu bersatu dengan kekasih mu yang begitu kamu agung-agungkan".
"terimakasih selama lima tahun lebih ini telah sabar membersamai ku walau namaku tak pernah ada di hatimu".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
Setelah mengantar anaknya, Ayumi berencana untuk mampir di supermarket karena bahan masakan yang ada dirumah sudah habis sebagian.
Ayumi kini berhenti di lampu merah, tak sengaja ekor matanya melihat mobil sang suami yang berada tepat disamping mobilnya. tak lama kaca mobil itu terbuka memperlihatkan sang suami bersama dengan seorang wanita yang tengah bergelayut manja di lengannya.
Ayumi terus menatap mereka, walaupun hatinya sedikit sakit karena ternyata Dirga mengatakan sibuk dengan pekerjaan sampai tak bisa mengantar anaknya ternyata sang suami sedang menjemput sang kekasih. Bahkan membiarkan Dania menangis begitu saja.
Dirga yang merasa ditatap, segera menoleh kesamping. Wajahnya menunjukkan keterkejutan karena baru kali ini istrinya mendapatinya berdua dengan sang kekasih.
pandangan mereka saling bertemu beberapa saat hingga lampu hijau dan Dirga segera melajukan mobilnya sedangkan Ayumi masih menatap mobil suaminya yang mendahuluinya.
Bip
Bip
suara klakson dari arah belakang membuyarkan lamunan wanita itu, dia segera menancap gas. Tujuannya kini bukan lagi ke supermarket melainkan ke taman untuk menenangkan diri sesaat.
Setelah menempuh perjalanan beberapa saat, akhirnya Ayumi sampai ditaman itu, dia segera keluar dari mobil dan berjalan kearah tempat duduk dibawah pohon dengan angin sepoi-sepoi.
"ternyata kamu begitu tega dengan anak mu sendiri mas. Sampai rela berbohong demi kerjaan tapi nyata kamu malah menjemput kekasih mu". Gumam Ayumi menatap lurus kedepan.
Entah kenapa tak ada air mata kali ini, yang ada hanya rasa sesak di dadanya tapi tak seperti biasanya.
"baiklah jika itu maumu. Kini kesabaran ku suda habis".
beberapa kali tarikan nafas dihembuskannya secara perlahan menetralkan emosi yang membuncah sedari tadi, kemudian melafalkan istighfar hingga hatinya tenang.
Sebenarnya tak ada yang salah dengan Ayumi, wanita itu begitu cantik. bulu mata yang begitu panjang dan lentik, hidung mancung serta kulit putih membuatnya memakai baju apa saja sangat cocok ditubuhnya.
Tapi Dirga tak bisa membuka hatinya untuk sang istri sebab hanya Aruna yang selalu terpaut dalam hatinya. Gadis dengan pakaian seksi dan tentu pakaian yang kekasihnya kenakan begitu modern.
Sedangkan Ayumi selalu mengenakan gamis dan jilbab untuk menutupi auratnya tapi pakaian yang dikenakan Arumi begitu bermerek dan tentu juga mengikuti trend.
Lagi-lagi Ayumi bukanlah tipe Dirga sama sekali. bahkan ketika mereka dijodohkan, pria itu menolak mentah-mentah jika harus menikah dengan Ayumi. Dia juga sudah mengatakan jika akan menikahi Aruna tapi orang tuanya sama sekali tak merestuinya sebab mereka ingin memberikan yang terbaik pada anaknya.
Apalagi sosok Ayumi begitu tangguh, wanita yang begitu mandiri sewaktu masih gadis, wanita pekerja keras hingga dia bisa membangun butik pakaian muslim diusianya yang muda bahkan terkenal dikalangan remaja dan juga ibu-ibu, menengah hingga keatas semua menyukai brand butik Ayumi.
***
Dirga pulang saat tengah malam, tentu pakaian kantor yang tadi pagi yang begitu rapi kini sudah sedikit berantakan.
Sebagai istri yang baik dan berbakti, Ayumi menyiapkan semua keperluan Dirga dengan baik, bahkan melayani suaminya dari menyiapkan air hangat untuk mandi, pakaian ganti sampai makan malam Ayumi kembali hangatkan.
Dirga sedikit mendesah akan perlakuan istrinya yang setiap hari melayaninya dengan baik. Terbesit sedikit rasa kasihan sebab belum bisa menjadi suami yang bisa diimpikan oleh wanita itu.
"tidak perlu menyiapkan makan malam untuk ku. cukup buatkan saja kopi dan bawa keruang kerja ku, sekalian aku ingin mengatakan sesuatu padamu". ucap Dirga berlalu meninggalkan Ayumi menuju ruang kerjanya.
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut wanita itu sejak tadi, entah kenapa rasa cintanya yang tumbuh begitu saja sejak dulu kini perlahan mulai pudar digantikan dengan rasa kecewa.
Setelah membuat kopi, Ayumi segera membawanya keruang kerja Dirga sesuai permintaan sang suami.
"duduklah". pinta Dirga ketika Ayumi sudah meletakkan secangkir kopi di atas meja kerja suami.
Keheningan tercipta setelah Ayumi duduk, tak ada satupun kata-kata yang keluar dari mulut pria itu, pun Ayumi tak ingin memulai duluan. sebab dia haya dipanggil kesini dan pria itu mengatakan jika ada yang ingin di katakannya
Hembusan nafas kasar keluar dari mulut Dirga berkali-kali.
"aku akan menikahi kekasih ku dua hari lagi". Akhirnya kata menyakitkan itu lolos begitu saja keluar dari mulut Dirga
Deg
Seakan dihantam batu besar dalam dadanya, Ayumi sedikit meringis memegang dadanya yang sedikit sakit.
Dirga yang melihat itu segera mendekat kearah istrinya. tapi dengan cepat Ayumi mengangkat tangannya menyuruh agar suaminya tak menyentuhnya.
"tolong jangan mendekat". Kata Ayumi pelan.
Dirga kembali duduk sebab melihat penolakan sang istri yang tak ingin disentuh sedikit pun olehnya.
Ayumi berusaha mengatur nafasnya hingga beberapa saat wanita itu mulai menguasai dirinya dan mengusap pelan dada yang tadi terasa sakit.
"kenapa?". tanya Ayumi dengan wajah tanpa ekspresi.
"kenapa ? Karena aku mencintainya dan cinta kami terhalang sebab perjodohan s*alan ini. setelah melalui pertimbangan, aku akan tetap memperjuangkan cintaku untuk Aruna bahkan tanpa restu mu pun aku akan tetap menikahinya". Jawab Dirga tanpa memikirkan perasaan Ayumi.
Wanita itu kembali menghela nafas panjang. "baiklah. Tapi pulangkan aku secara baik-baik pada orang tua ku".
Dirga tercengang, dia mengira Ayumi akan menerima jika akan dimadu, tapi dugaannya salah besar wanita itu bahkan meminta dipulangkan secara baik-baik, itu artinya ayumi meminta cerai darinya.
"maksud mu ingin kita bercerai ?". tanya Dirga memastikan.
"aku tidak ingin dimadu, apalagi dengan wanita perusak rumah tangga orang". Jawab Ayumi dengan tenang.
Tangan Dirga terkepal kuat mendengar kata terkahir keluar dari mulut istrinya.
Brakkkk
"jaga mulut mu Ayumi, Aruna bukan perusak rumah tangga orang. orang ketiganya disini adalah kamu. Karena kehadiran mu, rencana ku untuk melamar Aruna sedari dulu harus batal sebab orang tuaku lebih memilihmu yang bukan apa-apa nya dibandingkan dengan Aruna".
"jangan pernah membandingkan diriku dengan nya Dirga. Sebaik-baik nya perempuan tidak merusak rumah tangga perempuan lain".
"JANGAN MENGATAKAN JIKA ARUNA KU PERUSAK RUMAH TANGGA S*ALAN!!". Bentak Dirga tak terima jika ada yang mengatai Aruna seperti itu.
Sungguh cinta menghilangkan akal sehatnya, dia bahkan lebih membela kekasihnya dibandingkan sang istri yang notabene sah Dimata hukum dan agama.
Ayumi tersenyum miring melihat itu kemudian berlalu dari ruangan itu tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Sebab percuma karena pendirian pria itu tak bisa diganggu nya, cintanya begitu dalam pada sang kekasih.
Ayumi berjalan menuju kamar sang anak, wanita itu duduk disamping tempat tidur Dania dan mengusap pelan kepalanya.
"maafkan mama yang tidak bisa menjaga papa mu sayang". bisiknya.
Kini air matanya menetes secara perlahan bukan karena sakit hati akan Dirga yang ingin menikah lagi. Tapi dia memikirkan anaknya sebab Danai begitu sayang dengan papa nya dan begitupun sebaliknya.
***
"tenang sayang, aku sudah mengatakan padanya jika kita akan segera menikah". ucap Dirga melalui sambungan video call.
"bagaimana responnya mas ?". Tanya Aruna tak sabaran.
"ya begitu lah, dia ingin bercerai dariku". jawab pria itu.
"baguslah jika dia mengerti, sebab gara-gara dia kita tidak bisa bersatu seutuhnya selama dua tahun belakangan ini". cibirnya dengan mulut manyun.
"kamu tenang saja sayang, cintaku hanya untuk mu seorang".
Setelah berbicara basa-basi dan juga persiapan pernikahannya, akhirnya sambungan video call itu berakhir juga.
Bersambung...
typo bergelimpangan, detail yang tidak jelas (usia, jarak misalnya), tanda baca. hal2 yang ga masuk di akal dan terlalu bertele2.
tolonglah teliti sebelum posting.
typo bergelimpangan dimana manaaaa
alurnya lumayan bagus sayang typonya merajalela. maaf ya. teliti sebelum posting /Pray/