Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Bicara Dari Hati Ke Hati
...“Kini waktunya hukuman untuk kalian berdua.”...
“Sayang, aku bisa jelaskan mengapa aku memukuli Nathan seperti itu. Dia menyakiti cucu kita dan sebagai Grandpa yang baik hanya ingin berusaha melindunginya saja. Tolong pertimbangkan niat baik kami dibaliknya, Zhia sayang!” Rayden mencoba menjelaskan atau lebih tepatnya alasan mengapa dia tega memukuli Nathan sampai seperti itu.
“Benar, Mah! Luci, kami hanya ingin melindungi Zhea saja dari bajingan seperti Nathan. Apalagi aku sebagai Daddy nya, tidak mungkin aku bisa diam saja melihat putriku yang menangis seperti itu. Lagi pula aku hanya sedikit memberinya pelajaran, tidak langsung membunuhnya mengingat dia juga salah satu anak Will.”
Kali ini penjelasan atau alasan versi Levi yang secara tidak langsung semakin membangkitkan kemarahan Zhia dan Lucia.
“Ouh, jadi seperti itu pemikiran kalian? Apakah kalian berdua ingin tahu apa yang aku dan Lucia pikirkan saat ini, hmm?”
Apapun yang Zhia katakan selalu berhasil membuat orang yang mendengarnya menjadi merinding, apalagi orang yang menjadi lawan bicaranya saat itu.
“Bukankah aku selalu memperingati kalian untuk mencari tahu lebih dahulu kebenarannya sebelum bertindak! Sekarang kalian melihat dan mendengarnya sendiri, bukan? Kalau Nathan tidak melakukan apapun kepada Zhea.” Perkataan Zhia penuh penekanan, “Dan kalian berdua malah membuatnya babak belur seperti itu.” imbuhnya.
“Dan kau Levi! Ingin membunuhnya? Sebelum kau melakukannya akan aku kubur kau hidup-hidup, biar saja Lucia menikah lagi dengan pria lain dan Shea serta Zhea mencari Daddy baru untuk mereka,” ujar Zhia yang jelas geram mendengar pengakuan Levi sebelumnya.
“Maaf, Mah! Tolong jangan lakukan itu, a-aku benar-benar menyesalinya dan berjanji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi. Bahkan sampai jadi hantu pun aku tidak akan rela membiarkan pria lain berada di sisi istriku dan menjadi ayah dari kedua putriku,” ucap Levi yang jelas sangat ketakutan mendapat ancaman seperti itu.
“Ck, makanya jangan asal main menghajar anak orang.” Lucia berdecak kesal dengan kelakuan suaminya.
“Sebagai hukuman atas perbuatan kalian kali ini, maka selama satu bulan kau akan tidur diluar! Lalu membersihkan halaman dan mengerjakan semua pekerjaan pelayan di sini selama satu bulan, serta tugas utama kalian adalah merawat Nathan sampai kondisinya membaik,” ujar Zhia memberikan hukuman yang menurutnya pas untuk membuat suami dan menantunya itu jera.
“Sayang, kau boleh menyuruhku untuk mengerjakan pekerjaan pelayan selamanya tapi tolong jangan suruh aku untuk tidur diluar. Kau tahu sendiri ‘kan kalau aku tidak bisa tidur, jika tidak ada dirimu dalam pelukanku.” Seperti biasa Rayden mencoba menawar hukumannya, sebab dia tidak bisa jauh dari istri tercintanya.
“Benar, Mah! Lucia juga tidak bisa tidur, jika tidak ada aku di sampingnya ….”
“Kata siapa aku seperti itu? Shea haruskah kita cari Daddy baru saja untuk kalian,” sela Lucia yang malah memberikan ancaman paling mematikan untuk Levi.
“Tidak, tidak! Kau tidak boleh mencari Daddy lain untuk kedua putri cantikku, kau juga tidak boleh memiliki pria lain selain aku. Karena Nona kecil Lucia hanya milik Zaen Der Levi.” Dengan penuh penegasan Levi tidak akan membiarkan istri dan anaknya diambil oleh siapapun.
“Kalau begitu lakukan saja hukumanmu dan jadikan ini pelajaran untukmu kedepannya,” ujar Lucia.
“Benar, jadikan hukuman ini sebagai pelajaran berharga untuk kalian berdua!” Zhia menolak keras tawar menawar yang Rayden berikan. Hingga akhirnya Rayden dan Levi terpaksa menerima hukuman tersebut dengan sangat berat hati.
“Lalu kenapa hanya kami yang mendapat hukuman? Sedangkan Jaydon dan Felix juga ikut memukuli Nathan bersama kami.” Rayden tidak akan membiarkan Jaydon dan Felix lolos begitu saja, mereka juga harus mendapatkan hukuman yang sama.
“Tuan, Fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan,” ujar Jaydon memperingati.
“Haruskah kita meminta kesaksian Will, Jay? Siapa tahu Tuan dan Levi bisa mendapatkan hukuman lebih dari ini,” imbuh Felix yang berhasil membuat Rayden dan Levi menjadi panik.
“Ck, kalian berdua ini! Sudah salah masih saja memfitnah orang, mau aku tambahkan hukumannya.” Zhia jelas sangat geram akan kelakuan Rayden dan Levi, keduanya lantas menggeleng cepat menolak adanya hukuman tambahan itu.
...****************...
Beralih pada Zhea yang tengah mengobati luka pukulan di wajah dan tubuh Nathan dengan sangat hati-hatinya. Will yang sedari tadi hanya diam mengawasi, akhirnya memutuskan pergi dari kamar itu untuk menghubungi istrinya tentang apa yang terjadi pada Nathan.
Sekaligus membiarkan Nathan dan Zhea bicara dari hati ke hati, karena keduanya terlihat ingin saling mengatakan sesuatu tapi mungkin karena keberadaan dirinya di sana, hingga keduanya saling diam.
“Nath, Papah akan menghubungi Mamahmu dulu bahwa kau akan menginap di sini selama beberapa hari,” pamit Will memecah keheningan yang sempat terjadi.
“Iya, Pah!” Nathan hanya menyahut sekenanya.
Setelah Will benar-benar meninggalkan kamar itu untuk beberapa saat keheningan memang masih terjadi, dimana Zhea masih memilih diam dan fokus mengobati luka Nathan. Hingga tiba saat Zhea harus mengobati luka di wajah pria yang sangat dicintainya itu, tatapan mata mereka akhirnya bertemu tanpa bisa saling menghindarinya lagi.
“Apa dengan seperti ini kau baru puas sekarang?” Pertanyaan dengan nada dan tatapan mata yang dingin dari Nathan tepat menembus hati Zhea.
“Maaf, aku sungguh tidak menyangka Grandpa dan Daddy akan berbuat sampai sejauh ini tanpa mendengar apa yang terjadi lebih dulu.” Zhea hanya bisa mengucapkan kata maaf atas apa yang Nathan alami.
“Tidak bisakah kau berhenti sekarang? Kau bahkan tahu sendiri bahwa aku dan Giselle akan segera bertunangan dalam beberapa hari lagi dan setelah itu kami juga akan mempersiapkan pernikahan. Pada akhirnya kau tidak akan bisa mendapat aku seperti yang kau inginkan, Zhea. Kau malah akan berakhir terluka sendiri.” Ya, Nathan mencoba kembali membujuk Zhea untuk menghentikan kesepakatan yang sempat terjalin.
“Aku tahu, Kak Nath! Aku akan mengurus perasaanku sendiri, jika pada akhirnya aku gagal mendapatkan cintamu. Tapi bisakah Kak Nath membiarkan aku memperjuangkannya sedikit lagi,” ujar Zhea yang masih tidak ingin menyerah begitu saja.
Bersambung....
Up yang banyak 🙏🙏🙏