Haruskan aku menuruti permintaan nadya??....
Nadya merupakan seorang anak kecil yang ku tolongi waktu ia hampir saja dicelakai oleh orang suruhan ibunya. Lambat laun aku mengenal gadis kecil tersebut,tampak dari raut wajahnya ia menyayangi ku. Begitu juga diriku,aku menyayanginya seperti ia menyayangiku. Suatu ketika nadya meminta ku menjadi ibunya "Tante mau kan jadi umi iyyah???"Tanya nadya. Sedangkan aku sangat kebingungan dengan pertanyaan nadya.
"Saya harap kamu mau menjadi istri saya..." Ucap ayah nadya. Apa?aku dilamar seorang duda kaya nan tampan beranak satu.
Kali ini aku terlihat sangat gusar dengan ucapan seorang duda tersebut. Akankah aku menerima tawarannya dengan baik??? jika aku menerima permintaanya akan kah aku menjadi ibu yang baik?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nabila aulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.9
Dirumah,
nenek syakieb tidak mengetahui bahwa fauzan terkena tembakan ditangannya,meskipun tidak parah tapi nenek tidak mengetahui hal itu.
handphone fauzan berbunyi,langsung nadya mengangkatnya,karena fauzan diminta untuk istirahat sejenak dan handphone fauzan juga berada diruangan nabila.
"Halo nek,iya,nenek perginya hati-hati ya nek,nggak apa-apa,nenek bawa bik siti sama bi ana kan? yaudah kalau gitu hati-hati ya nek?love you too muachh"ucap nadya sambil mencium handphone abi-nya.
"Eh,sayang siapa yang nelepon?"tanya nabila
"nenek tadi telpon iyyah tante,nenek mau pergi kebelanda ketempat om rasya"ucap nadya polos
"Terus nenek pergi bawa bik ani sama bik siti kebelanda,kata nenek,nenek ada urusan mendadak"ucap nadya dan handphone nabila berbunyi nada pesan masuk.
"Nak,titip nadya ya,nenek mau kebelanda sebentar,nenek juga titip abi nadya juga ya sayang,boleh kan???"pesan wa dari nenek.
"boleh nek :) "jawab nabila
"Makasih ya nak"ucap nenek dan pesan pun berakhir.
Nabila mulai berpikir,asisten rumah nadya semuanya pergi bersama nenek syakieb kebelanda,lantas siapa yang akan mengurus abi nadya yang sedang sakit dan butuh banyak istirahat.
Fauzan pun duduk diruangan nabila dan masuk tanpa mengetuk,
"em,nabila..."ucap fauzan mengejutkan nabila yang sedang melamun.
"ehhh iya iya pak?? tangannya sakit lagi??"tanya nabila cemas.
"Saya mau minta tolong satu lagi,boleh tidak???"tanya fauzan.
"insya Allah saya tolongin pak kalau bisa,emangnya kenapa pak???"tanya nabila.
"bisa nggak kamu izin beberapa hari untuk jagain nadya,soalnya saya agak susah kalau jaga nadia sendirian,dan lagi semua asisten pergi kebelanda"ucap fauzan.
Nabila sebenarnya senang bisa menjaga nadya,akan tetapi ia teringat akan pekerjaannya.
"oh ya,kalau masalah kerja kamu disini bisa saya atur,kamu tenang aja,saya kenal kok sama yang punya"ucap fauzan
"eh,bukannya rumah sakit ini punya...."ucap nadya langsung dipotong oleh fauzan,
"saya harap kamu bisa nginap dirumah saya dan tenang aja,saya bakal gaji kamu kok"ucap fauzan.
Fauzan menelpon asistennya untuk memberikan nabila izin karena nabila akan menjaga anaknya dalam beberapa hari,dan fauzan meminta jangan menghubungi nabila meskipun dalam keadaan mendesak.
"emm..pak,tapi kalau ada panggilan darurat gimana?"tanya nabila
"Kamu boleh pergi jika ada panggilan darurat"ucap fauzan,padahal ia sudah mengingatkan asistennya supaya tidak menghubungi nabila dalam keadaan mendesak sekalipun.
*******
Nabila membawa mobil fauzan kerumah fauzan,awlanya nabila meminta izin untuk mengambil bajunya,akan tetapi asisten fauzan sudah menyiapkan semua kebituhan nabila selama dirumah fauzan,nabila pun tak dapat berkutip karena takut dengan tatapan fauzan.
Nabila sudah memasak makan malam untuk mereka bertiga,meskipun tak diminta fauzan ia harus melakukan hal ini karena tidak ada yang akan memasak selain dirinya.
Nabila kagum dengan rumah beserta isinya,dengan furniture yang mewah dan elektronik yang modern mambuat rumah nampak mewah..
"yeay,makannnnnn"ucap nadya.
"iyyah duduk baik-baik dong nak nanti jatuh"ucap fauzan yang berjalan menuju meja makan.
"iya abiiiii"ucap nadya sambil mengunjukkan gigi-nya.
Fauzan yang sudah sampai dimeja makan pun menatap makanan yang tampak meggiurkan,
"kamu makan sekalian ya bil,"ucap fauzan memanggil nabila dengan sebutan bil
"iya pak,"ucap nabila menunduk,karena nabila sangat menghindari kontak mata maupun fisik dengan laki-laki yang bukan mahromnya.
tangan yang terkena tembakkan adalah tangan sebelah kanan,dan lumayan sulit bagi fauzan untuk mengambil sendok dan memegangnya,nabila sadar akan hal itu tapi ia takut itu akan menyinggung fauzan,dan nadya kembali buka suara,
"abii...abi kesulitan megang sendoknya ya?"tanya nadya
"eh,iya sayangg,tapi nggak pa pa kok,iyyah lanjutin aja makannya ya"ucap fauzan
"Tante ibi sekaligus umi iyyah,bisa kan suapin abi???"tanya nadya
