NovelToon NovelToon
As You Wish

As You Wish

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Fantasi Wanita
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: Unik Muaaa

"Lo gak seistemewah itu."
"Kalau begitu jangan ikut campur urusan gue!."

^-^

Karelio Nathanael
Mantan terberengsek sekaligus mantan terindah bagi Desya.
Mereka sudah berstatus mantan, tetapi tetap saja cowok itu berkeliaran di sekitar Desya seakan Desya adalah pusat hidupnya.

Adesya Sakura Atmaja
Julukan Queen Bee juga sesuai dengan arti nama Adesya 'anak perempuan raja', Bukan hanya dari keluarga old money, Desya juga cantik dan mempunyai otak yang diatas rata-rata sehingga dia selalu dieluh-eluhkan.

Desya mempunyai saudara kembar yang supportif dan menjadi garda terdepan untuknya.

Elio merasa Desya, perempuan yang terlalu sempurna untuk Elio yang bukan siapa-siapa.
________
Dan cerita ini tentang Desya dan orang-orang yang memiliki peran penting dihidupnya. Bahkan sosok Elio yang hanya mantan, susah untuk dihilangkan dari ingatan karena susah untuk di enyahkan.

"As you wish, terserah kamu mau apa!."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ayo Putus

Tujuh Bulan Lalu

"Let's break up."

Seyum lebar Desya seketika menghilang.

Tim basket SMA Kalingga dan tim basket SMA Antariksa baru saja menyelesaikan pertandingan persahabatan yang diadakan disekolah Kalingga, beberapa orang sudah keluar dari Gedung olah raga milik SMA kalingga, hanya tersisa beberapa anggota tim basket putra dan putri dsri masing-masing sekolah, namun dimata Desya semua seakan menghilang tersisa dia dan Elio.

Dingin seakan mulai merayap dari ujung kaki dan tangan Desya, hingga gadis itu hanya mampu terdiam seakan membeku di tempatnya berdiri, tidak mampu untuk merespon.

"Ayo putus" Elio kembali bersuara.

Kalimat itu menarik kesadaran Desya jika apa yanh dia dengan beberapa detik lalu memanglah benar adanya.

Desya menahan nafas selama beberapa detik, sebelum dia tersenyum lebar, berkacak pinggang menatap Elio dengan tatapan hangat seperti biasanya, mencoba meyakinkan diri jika Elio sedang bercanda dan tidak serius dengan kata-katanya.

"Gue mau kita putus."

"Aku paham bahasa inggris Ka ..." potong Desya tetap dengan senyum dibibirnya.

Ka, Desya masih saya mencoba tenang memanggil Elio dengan panggilan 'Ka', panggilan kesayangan Desya untuk Elio karena pria itu selala memanggil Desya dengan panggilan 'Ade' dari nama depannya, Adesya.

Senyum memang terukir dibibir Desya, tapi jangan lupa dengan tatapan mata Desya masih membalas tatapan Elio kali ini mulai menajam perlahan terlihat begitu serius menatap sang pacar, berharap akan ada kebohongan yang terpancar dimata Elio.

"Kenapa?, kamu pasti mau buat aku marah sampek nangis lalu surprisin aku kan?. Ulang tahun aku udah lewat Ka, tiga hari lalu udah kita rayain loh" dengan tenang, Desya masih mencoba menenangkan dirinya.

"Gue mau putus."

Kembali Desya mendengar kalimat yang sama.

Sekali lagi Desya menahan nafas, tetap mencoba tersenyum. "Ok, alasannya apa?" Tanya Desya lembut.

perlahan Desya melangkah semakin mendekati Elio, melingkarkan tangannya dipinggang Elio sembari mendongakkan kepala untuk menatap pria yang sembilan belas senti lebih tinggi darinya.

"Gue hanya mau putus."

"Aku denger" ucap Desya dengar suara yang masih terdengar tenang, "kamu udah ngucapin itu beberapa kali. Aku tanya alasannya apa, Ka."

Sampai disini Desya masih sekuat tenaga untuk mempertahankan seyumnya, tidak ... Mungkin lebih tepatnya Desya sedang mempertahankan kewarasannya yang mulai mengikis.

"Hanya ingin putus."

Bugh ...

Desya mendorong tubuh Elio dengan kasar, hingga pria itu mundur dua langkah.

Senyum diwajah Desya menghilang entah kemana, tatapan matanya tidak lagi hangat atau teduh menatap Elio.

"Aku tanya alasannya kenapa!" Tekan Desya dengan suara rendah mulai putus asa.

"Aku mau ..."

"SEKALI LAGI LO BILANG AKU MAU PUTUS, KITA BENERAN PUTUS TAMPA ADA KATA KEMBALI!!!" Desya berteriak sekuat tenaga menatap Elio nyalang.

Dadanya serasa sesak, memangnya gadis mana yang mau menerima alasan hanya mau putus?, sedangkan hubungan mereka sebelum ini baik-baik saja, bahkan teman-teman Desya selalu mengelok-olok mereka berdua karena kemana-nama bersama dan tidak jarang menunjukkan perasaan sayang satu sama lain.

"Ya ..." Elia tidak melanjutkan kalimatnya, menjeda beberapa saat.

Detik itu Desya mulai menegang, ingin rasanya Desya menghentikan waktu dan mencoba menenangkan pria Didepannya. Atau bisakah Desya menuli saat ini juga?.

"Ayo putus."

Nafas Desya terhenti seketika, sasanya serasa sesak, jantungnya berdetak kencang namun pasokan oksigen yang masuk serasa dicekat ditenggorokan.

Tangan Desya begetar, sekuat tenaga Desya men oba bertahan, namun kalimat yang kembali terucap dari mulut Elio memporak-porandakan pertahanannya.

"Ayo putus."

Plak ...

Tepat setelah mengatakan kalimat itu, tangan Desya terayun menampar pipi Elio begitu keras hingga tangannya memerah, bukan hanya pipi Elio, bahkan mata Desya juga memerah. Sejenak Desya memejamkan mata sambil mendongakkan kepala menghalau air matanya yang akan mengalir.

Setelah bisa menguasai dirinya terutama menggerakkan kaki untuk pergi dari sana, dengan langkah lebar Desya berjalan mengambil tasnya dan keluar dari gedung olahraga itu tampa mengatakan apapun lagi. Bahkan untuk menoleh menatap wajah Elio barang sedetik pun tidak.

^-^

Ini bukan sekolahnya, tetapi Ares tidak merasa kesulitan untuk masuk karena satpam sekolah Kalingga mengenalnya. SMA Kalingga dan SMA Antariksa sering melakukan pertandingan persahabatan antar sekolah, hanya akhir-akhir ini saja mereka sering cekcok, dan mungkin satpam tidak tau hal itu sehingga membiarkan Ares masuk kedalam sekolah Kalingga.

Letak bangunan SMA Kalingga sangat amat berbeda dengan struktur bangunan SMA Antariksa, tetapi Ares tidak merasa bingung untuk melangkah menuju gedung olahraga sekolah Kalingga.

Sebelum sampai di gedung olahraga SMA Kalingga, langkah Ares terhenti didepan koridor kelas, memutar badan menghadap lapangan outdoor, ternyata tim basket putra sedang latihan, besok adalah pertandingan final antara SMA Antariksa dan SMA Kalingga. Sebenarnya Ares sekarang masih latihan basket juga, tetapi dia izin pulang lebih dulu pada pelatih dengan alasan kepentingan keluarga. Ya, berada disini untuk mengambil motor Desya adalah kepentingan keluarga, mencegah kembarannya untuk kembali mengingat apa yang dialaminya tujuh bulan lalu.

Beberapa anggota tim basket patra sekolah Kalingga melihat kearahnya, sehingga latihan mereka berhenti dan menatap penuh tanya pada Ares yang masih berdiri menatap kearah mereka dengan tatapan dingin.

Sejak melangkah memasuki sekolah Kalingga, banyak pasang mata yang menatap Ares dengan bermacam tatapan yang mera berikan, tetapi tidak sedikitpun menarik perhatian Ares, keculai pria berpakaian basket yang menatap kearahnya tak kala dingin, Elio, Karelio Nathanael.

Ares tersenyum sinis pada Elio belum memutuskan untuk kembali melangkah mencari keberadaan Taya, sudah beberapa kali Ares menghubungi Taya, tetapi gadis itu tidak perna mengangkatnya.

"ANATAYA!!!"

Teriakan Ares menggema digedung olahraga itu, menghentikan beberapa aktifitas yang sedang berlangsung dilapangan indoor tersebut.

Terlihat dengan sangat santainya Ares melangkahkan kaki semakin masuk menghampiri Taya, tetapi tatapan mata dan raut wajahnya tidak terlihat baik-baik saja. Fokus Ares hanya tertuju pads Taya, tidak menghiraukan jika delapan puluh persen yang berada di gedung itu adalah perempuan semua, dan menatap penuh tanya padanya.

"Kunci motor Desya!" Pinta Ares to the pion dan penuh penekanan.

Taya terdiam ditempatnya berdiri, hanya melirik kekanan dan kekiri, terlihat sedang mencari-cari alasan.

"Taya" panggil Ares terdengar dingin.

Orang-orang yang berada disana seakan ter freeze, menatap kearah Taya dan Ares. Sama seperti kejadian tujuh bulan lalu, mereka semua yang berada disana hanya bisa terdiam memperhatikan, tidak berani menimbulkan suara sekecil apapun.

"Ada di gue."

Tampa berbalik badan, Ares tau siapa yang mengatakan kalimat itu.

Ares menyeringai, namun tatapannya semakin dingin saja menatap Taya yang masih saja diam membeku dengan wajah datar.

"Menjauh dari kembaran gue."

Satu kalimat penuh tekanan dan makna yang tersembunyi dibaliknya dia ucapkan sembari menatap Taya lekat, memberitahu jika kalimat barusan memang untuk Taya.

Ares menghadap Elio yang berdiri disampingnya, melirik kearah tangan Elio yang memegang sebuah amplop dan kunci motor Desya diatasnya, lalu kembali menatap tajam pada mata Elio.

"Jangan memancing kesabaran gue!."

^-^

1
evi nurazizah
lanjut thor
amora: semangat kk💪🤗
amora: semangat kk🤗
total 3 replies
bebby vie
rencana berapa episode Thor
Unique: Masih belum tahu 🤗 karena sejauh ini masih 1 konflik yang kebuka uppsss ... 🤭

Terima Kasih sudah mampir 🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!