Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 06
Zara yang Melihat Raka sudah duduk di meja makan, Langsung Menghampiri sang suami. Dengan telaten nya Zara melayani Raka, Mengambil kan lauk Kesukaan Kepiring Makan Raka. Dan setelah Melayani Raka duduk Di bangkunya Kembali.
"Mi,, Raka pengen Ayam goreng nya. "Zein merengek kepada sang ibu, Untuk mengambilkan Ayam goreng Yang kebetulan ada di dekat Raka dan Zara.
"Iya Sebentar sayang..? "Jawab Zara Sambil Mengambil Ayam goreng Dan menyimpan nya di piring Zein.
"Makasih Mami. "Ucap Zein sambil tersenyum.
"Iya sayang.. "Jawab Zara sambil mengusap kepala Zein dan tersenyum.
Sesudah itu Tidak ada lagi percakapan di meja makan, Tidak ada suara lain selain sendok dan garpu yang beradu. Namun pertanyaan Zein mebuat Raka dan Zara terkejut. Bahkan raut Wajah Raka mengeras Lebih datar Dan dingin.
"Mi, Kapan aku punya adik Seperti teman - teman aku..? "Zein bertanya dengan wajah polos nya kepada sang ibu, Tanpa melihat Wajah Raka.
"Memangnya Zein sudah siap punya Adik, Dan Zein Udah kuat menjaganya Hmm..! Dan nanti Kasih Sayang mami kebagi sama Adik zein itu? "Tanya Zara sambil Menggoda Zein. Karna Zara tau Zein Tidak mau kasih Sayang Dari Zara terbagi.
"Sudah siap Mami Dan Zein akan belajar untuk menjadi kuat, Dan ngga apa - apa kasih sayang mami terbagi Sama adik Zein. "Jawab Zein sambil melanjutkan Makan.
Dan Zara Yang mendengar jawaban putra nya hanya bisa tersenyum. Walaupun tadi Dirinya kaget Mendengar pertanyaan Zein. Tapi melihat Muka polos Zein, Tidak kuasa menolak nya, Makanya memberi pengertian kepada Zein.
Sedangkan Raka Setelah Makan, Langsung pergi keruang kerja Tanpa menyapa Zara dan Zein. Sedangkan Zara dan Zein pergi ke kamar Zein. Seperti biasa Zara menidurkan anak nya terlebih dahulu sebelum ke kamar nya bersih - bersih.
Setelah sampai kamar Zein, Zara mengajak sang putra ke kamar mandi untuk mencuci muka dan sikat gigi. setelah selsai Zara mengajak putra nya ke tempat tidur dan langsung tidur. Melihat sang putra sudah tidur. Zara langsuk keluar dari kamar Zein, Namun setelah diluar di kaget kan dengan suara Raka.
"Aku ingin berbicara dengan mu..! "Ucap Raka tanpa memperhatikan wajah kaget Zara Raka langung pergi ke kamar mereka berdua.
"Iya..!" Jawab Zara sambil mengekori di belakang Raka.
Sesampai Nya di Kamar Zara melihat Raka tengah berdiri di dekat jendela yang mehadap balkon sambil membelakangi nya. tanpa berbalik dan melihat Wajah Zara, Raka langung bertanya kepadanya.
"Apa maksud mu berbicara begitu kepada Zein..? Dengan datar dan dingin Raka bertanya kepada Zara.
"Aku tidak bermaksud apa - apa mas,, Aku hanya memberi pengertian saja. "Lirih Zara sambil mendudukan kepalanya.
"Kau pasti Menghasut Zein kan untuk berbicara begitu kepada ku. "Raka berbalik dan langsung membentak Zara.
"Aku tidak pernah menghasut Zein mas. "Zara langsung membantah ucapan raka.
"Cuih.. " Decih Raka. "Jangan memasang Wajah mu kepadaku Zara itu tidak mempan bagiku, Dan sampai kapanpun aku tidak mengabulkan nya. "Lanjutnya dan berjalan menuju ke pintu untuk keluar kamar. Namun langkah nya terhenti mendengar pertanyaan Zara.
"Mas Kenapa kau tidak pernah membuka hatimu untuk ku dan Belajar Mencintaiku. " Denga lirih Zara bertanya sambil melihat punggung raka dengan mata berkaca - kaca.
"Tidak akan pernah, Dan kau sudah tau Alasan nya apa sedari awal kita menikah. "Raka langung keluar rumah sambil membanting pintu Kamarnya.
"Sampai Kapan Kamu tidak mau membuka hatimu untuku Mas,, Hatiku sungguh sakit dan lelah menghadapi perlakuan mu. "Gumam Zara sambil melihat kepergian Raka.
di bandingkan zhara...