Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan Alex dengan Aurora
Sebulan kemudian, pernikahan Aurora dengan Alex tergelar sangat mewah.
Aurora dengan gaun putih nya, Alex dengan jas berwarna hitam nya, memperlihatkan ketampanan dan kegagahan Alex.
"Aku senang akhirnya kita menikah," ucap Aurora.
"Aku juga senang, tapi besok kamu tidak akan senang lagi, karena tidak akan bisa berjalan," bisik Alex.
"Aku akan tidur dengan mommy malam ini," jawab Aurora.
"Tidak bisa, kamu sudah menjadi milik ku, seutuhnya kamu menjadi milik ku," bisik Alex.
"Jangan menakuti ku," ucap Aurora.
"Aku hanya memberitahu kan," jawab Alex.
"Selamat Lex atas pernikahan mu, aku ikut bahagia," ucap Lorenzo memeluk Alex.
"Terima kasih, aku tidak bisa mengungkap kan apapun lagi selain ucapan terima kasih untuk mu," ucap Alex.
"Akhirnya aku bisa melihat mu menikah, tapi sayang nya kamu menikah dengan bocil kematian," ucap Lorenzo.
"Kakak.." Ucap Aurora tidak terima.
"Jangan cerewet, ini hari pernikahan mu," ucap Lorenzo.
Lalu Lorenzo meninggalkan pengantin itu, karena Clara sudah tidak kuat berdiri terlalu lama.
"Ayok sayang kita duduk," ajak Lorenzo.
Clara menuruti ucapan suami nya, karena selama kehamilan enam bulan ini, Clara sudah tidak kuat berdiri walau cuman dua menit.
"Hati-hati honey," ucap Lorenzo penuh perhatian.
"Makasih sayang, maaf aku sudah mulai menyusahkan mu," ucap Clara.
"Kamu tidak menyusahkan ku, aku senang bisa membantu mu," jawab Lorenzo.
Lorenzo mengelus perut istri nya, tak terasa sebentar lagi dirinya akan memiliki anak.
Hasil dari dokter mengatakan kalo anak pertama mereka berjenis kelamin laki-laki.
Lorenzo sudah tidak sabar menunggu versi junior diri nya, Lorenzo sudah akan merancanakan akan mengajari anak nya menembak sejak kecil.
Agar nanti saat anak nya besar, bisa menjaga dirinya.
"Gak kebayang pas hamil sembilan bulan, pasti akan sangat capek," ujar Clara.
"Aku akan selalu berada di samping mu," ucap Lorenzo.
"Kau memang suami terbaik," ujar Clara.
"Aku akan mengusahakan menjadi suami dan ayah yang baik untuk kalian, karena aku merasakan kalo hidup tanpa perhatian dari sang ayah," ujar Lorenzo.
Clara mengelus tangan suami nya, Clara faham yang dirasakan suami nya selama ini, dan Clara juga tidak pernah memaksa Lorenzo harus memaakan ayah nya.
Namun saat kedua nya sedang membahas anak nya, Lorenzo melihat orang yang tidak ia sukai datang ke pernikahan Alex.
"Dia mau apa datang kesini, jangan sampai akan melakukan kemacauan," gumam Lorenzo.
"Honey sebentar ya, kamu disini dulu, aku akan menemui Alex," ucap Lorenzo.
"Iya honey," jawab Clara, tapi Clara tau maksud suami nya, karena Clara juga melihat ada mertua nya datang.
"Semoga ayah mu tidak melakukan apapun," ucapa Clara mengelus perut nya.
Sedangkan Lorenzo menghentikan seseorang itu.
"Anda mau kemana? Jangan mengacaukan pernikahan adik ku," ucap Lorenzo.
"Kamu selalu berburuk sangka pada daddy, daddy tidak akan melakukan itu semua," ucap Ricard Carlos.
"Jangan kau sebut dirimu daddy di depan ku, aku tidak sudi mendengar nya," ucap Lorenzo.
Ricard Carlos hanya menghela nafas berat, ternyata anak nya masih belum juga memaafkan dirinya.
"Kenapa kamu masih belum memaafkan ku?" tanya Ricard Carlos.
"Kalo dengan memaafkan mu akan membuat mommy ku hidup lagi, aku akan meaafkan mu," jawab Lorenzo.
"Sayangnya, sekarang juga kau datang ke pernikahan adik ku membawa jalang mu," ucap Lorenzo yang menatap istri baru Ricard Carlos.
"Lorenzo jaga bicara mu, mau bagaimana pun dia sudah menjadi ibu mu," ucap Ricard Carlos.
"Cih, aku tidak sudi memiliki ibu jalang seperti dia," decak Lorenzo.
"Mana sopan mu terhadap orang yang lebih tua dari mu," ucap Ricard Carlos yang sudah tidak bisa menahan emosi nya.
"Kau sadar dengan omongan mu? Kau saja tidak pernah mengajari ku tentang sopan itu kepada ku," jawab Lorenzo.
"Aku tidak mau berdebat dengan mu," ucap Ricard Carlos.
"Aku juga tidak sudi bicara dengan mu, aku cuman memastikan agar kau tidak melakukan kekacauan di pernikahan adik ku," ucap Lorenzo.
"Kau menganggap bawahan mu adik, sedangkan adik mu tidak kau anggap," ujar Ricard Carlos.
"Aku tidak sudi menganggap nya adik, karena dia lahir dari rahim seorang pelacur seperti dia," tunjuk Lorenzo kepada ibu tiri nya.
Plak..
Wanita itu menampar Lorenzo karena tidak terima dengan ucapan nya.
"Selama ini aku sudah sabar dengan sikap menjengkelkan mu itu, tapi aku sudah tidak mempunyai stok sabar lagi," ucap nya.
"Berani-berani nya jalang rendahan menampar ku," ucap Lorenzo.
"Jangan keluarkan ucapan jalang itu untuk ku, aku bukan jalang," ucap nya.
"Berhubungan dengan laki-laki yang sudah jelas mempunyai istri, apa itu bukan jalang?" tanya Lorenzo tersenyum sinis.
Wanita itu tidak bisa menjawab nya, karena ia merasa memang dirinya sudah merebut Ricard Carlos dari istri nya.
"Gara-gara mau, aku kehilangan mommy ku," ucap Lorenzo.
"Ibu mu meninggal karena sudah menjadi takdir nya, bukan salah ku," ucap wanita itu.
"Jalang memang tidak akan mempunyai rasa malu dan harga diri," ucap Lorenzo tersenyum sinis.
"Seharus nya mau ikut menyusul mati," ucap Lorenzo lagi.
Dor.
Lorenzo menembak wanita itu tepat di arah kaki nya, karena kalo tepat di arah jantung nya akan cepat mati, Lorenzo tidak mau, Lorenzo akan melakukan sesuatu dengan wanita itu.
"Kau sudah keterlaluan!" bentak Ricard Carlos.
"Tidak sebanding dengan perlakuan mu kapada mommy ku," jawab Lorenzo tersenyum sinis.
Kemudian Ricard Carlos meninggalkan acara pernikahan tersebut, karena akan membawa istri nya ke RS.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Alex.
"Aku tidak apa-apa, maaf sudah membuat keributan di pesta pernikahan mu," ucap Lorenzo.
"Tidak apa-apa, yang paling penting kau tidak terluka," jawab Alex.
"Kau kembali ke pelaminan, semua nya aman," titah Lorenzo.
"Maaf bibi sudah mengundang nya, bibi fikir dia tidak akan datang," ucap Bibi Ariana.
"Tidak apa-apa bi, semua nya aman," jawab Lorenzo.
Bibi Ariana tersenyum lega setelah mendengar ucapan Lorenzo, kemudian Bibi Ariana meninggalkan nya.
"Kelakuan mu main tembak saja," ujar paman Adamo.
"Habis nya jalang itu banyak bicara," jawab Lorenzo.
"Besok paman tunggu kamu di mansion paman, ada hal yang harus paman bicarakan," ucap paman Adamo.
"Kenapa tidak disini paman?" tanya Lorenzo.
"Ini tempat umum, berbahaya jika ada yang mendengar kita," ucap paman paman Adamo.
Lorenzo mengerti ucapan paman Adamo."Baik paman, besok aku akan ke mansion paman,"jawab Lorenzo.
"Kalo begitu aku menemui istriku dulu, kasihan dia sendiri,"pamit Lorenzo.
" Honey, kamu tidak apa-apa?"tanya Clara yang melihat suami nya menembak wanita itu.
"Aman, aku baik-baik saja," jawab Lorenzo tersenyum.
***