NovelToon NovelToon
Pengantin Pengganti Untuk Pria Arogan

Pengantin Pengganti Untuk Pria Arogan

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:6.6M
Nilai: 4.6
Nama Author: Moms Al

banyak mengandung ***, tolong yang dibawah umur bijaklah dalam membaca setiap novel.

karya ini adalah karya saya di platform sebelah. terpaksa saya pindahkan disini sebab novel ini sudah hilang di platform sebelah. saya sudah menunggu beberapa bulan kembali nya novel ini tapi nyatanya tidak kembali lagi.

mengandung *** bijaklah dalam membaca

Zahra harus rela di nikahi oleh calon suami kakaknya, intan. sebab intan kabur di hari H pernikahannya. tak ada pilihan lain akhirnya Zahra menuruti keinginan orang tua angkatnya. ingin rasanya wanita itu menolaknya tapi hal itu menyangkut nama baik keluarga mereka.

William menyalahkan Zahra atas hilangnya calon istri saat menjelang pernikahan, pria itu mengira jika Zahra dalang dibalik semua ini karena iri dengan intan.
seakan buta mata dan hati, William terus saja menyiksa Zahra setelah menjadi istrinya. hari-hari dijalani Zahra penuh dengan penyiksaan, hinaan dan cacian sudah menjadi makanan sehari-hari nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

"kamu ?". Dengan tatapan terkejut sekaligus rasa entah bagaimana diungkapkan oleh Zahra melihat pri yang berdiri didepannya.

"Apa boleh aku masuk dulu ? Ada hal yang harus aku bicara sama kamu". Ucap pria itu dengan mata sendu namun dalam hatinya begitu bahagia.

"Tidak!, maaf kita sudah tidak punya hubungan apapun. Jadi silahkan anda pergi dari sini". Ucap Zahra menunjuk jalanan.

"Oke baik, aku tidak akan berbasa-basi, ini masalah keselamatan hidup kamu. Jadi mohon dengarkan aku dulu". Kata pria itu dengan nada memohon.

"Sekarang anda pergi atau saya akan meneriaki anda maling tuan William Alexander". Geram Zahra dengan emosi.

Yah pria itu adalah William yang tengah berdiri dan memohon agar Zahra bisa berbicara dengannya. Setelah mendapatkan laporan anak buahnya jika Zahra sudah ditemukan tanpa pikir panjang pria itu langsung menyusul segera menemuinya.

Rasa rindu dan juga penyesalan teramat dalam dihatinya. Dia selalu berdoa dalam hati kecilnya agar Zahra mau memaafkan nya. Sungguh dia merasa tersiksa akan hal itu.

William juga khawatir Sebab orang suruhan pihak musuh keluarganya sudah menemukan keberadaan Zahra dari laporan Samuel. Jadi dia harus bertindak lebih dulu sebelum anak buah musuhnya melakukan tindakan yang akan merugikan nya.

"Tolong Zahra kali ini dengarkan aku, sungguh aku mengatakan hal yang sebenarnya". Kata William masih memohon.

"PERGI!!". teriak Zahra dengan dada naik turun. Kenapa tempat persembunyian harus secepat ini diketahui oleh pria kejam itu. Padahal Zahra belum sepenuhnya menenangkan diri akan apa yang terjadi terakhir pertemuan mereka. Apalagi sekarang dia harus mengandung anak pria yang begitu kejam tak berperasaan itu.

Sedangkan dari kejauhan dua orang yang berada dalam mobil itu sedang memantau mereka.

"Apa dia cucuku Bram ?". Tanya Jastib yang melihat cucunya bersiteru dengan sang istri.

"Dia cucu anda tuan". Ujar Bram santai.

"Kenapa dia begitu bodoh jadi cucuku, astaga rasanya aku tidak percaya jika dia keturunan Alexander". Ucapnya geleng-geleng kepala.

"Tapi dia memang keturunan Alexander tuan".

Tuk

Pria tua itu memukul pelan lengan Bram "aku tau itu Bram, maksud ku kenapa dia harus sekarang menemui istrinya ? Kenapa tidak melakukan penjagaan ketat saja disekitar Zahra supaya musuh tak menyentuhnya".

"Mungkin dia rindu tuan atau ingin meminta maaf atas tindakannya dulu". Jawab Bram.

Jastib menghela nafas panjang bersandar pada kursi mobil sambil memijit pangkal hidung nya.

Tindakan William kali ini menurut ya benar-benar ceroboh apalagi Zahra baru menenangkan dirinya seharusnya cucunya itu belum menemuinya dulu.

"Neng.. neng Zahra". Panggil bu idah setengah berlari karena melihat pria yang sedang berdiri dihadapan Zahra membuatnya begitu panik takut pria itu melakukan hal yang tidak diinginkan.

"Heee siapa kamu ? Kamu yang selalu teror kami yah ?. Ngaku kamu biar ku laporkan ke pak RT". Tanya Bu idah dengan mata melotot melihat William.

"Ayo Bu kita masuk, jangan ladeni dia. Pria ini hanya orang gila". Kata Zahra menarik tangan Bu idah untuk segera masuk.

Namun William lebih dulu memegang tangan Zahra membuat wanita itu menepis dengan kuat. "Jangan pernah menyentuh saya s*alan!!. Tangan anda begitu kotor untuk saya yah suci ini". Tatapan mata tajam Zahra tak luput dari pantauan William.

Sebenci itukah dia pada dirinya sampai memegangnya saja Zahra bahkan enggan. Padahal William berharap jika wanita yang masih berstatus istrinya itu menyambutnya dengan baik apalagi sudah cukup lama bagi William wanita itu meninggalkannya.

"Pergi dari sini.. saya sangat membenci anda". Zahra langsung membanting pintu hingga tembok rumahnya bergetar.

Bu idah hanya terdiam sedari tadi, jika melihat mereka berdua Bu idah yakin jika mereka sebelumnya saling mengenal.

Zahra langsung masuk kedalam kamarnya, wanita itu menangis menepuk dadanya, rasanya didalam sana begitu sesak apalagi melihat kembali pria yang paling dia benci. Ingatan-ingatan pada malam yang begitu kelam berputar kembali dikepalanya.

Bagaimana pria itu menyiksanya dengan kejam bahkan hampir membunuhnya setelah dia merenggut secara paksa sesuatu yang dijaganya selama ini tanpa mendengar rintihan darinya.

Wanita itu menangis hingga tak sadar dia tertidur, sedangkan diluar kamar Bu idah masih mondar-mandir didepan pintu Zahra, dia begitu khawatir takut Zahra melakukan hal yang tidak diinginkan.

"Neng .. neng Zahra... Buka pintunya neng". Panggilnya mengetuk pintu itu pekan tapi wanita paruh baya itu tak mendapatkan jawaban sama sekali.

Helaan nafas keluar dari mulutnya "semoga dia baik-baik saja apalagi saat ini dia hamil muda emosinya tidak begitu stabil". Gumam Bu idah. Wanita paruh baya itu berjalan menuju kearah jendela menatap William apakah pria itu sudah pergi atau belum sama sekali.

Sedangkan William saat ini sudah kembali kedalam mobilnya.

"Siapkan anak buah kita Samuel, tempat kan mereka didekat Zahra tanpa ada yang curiga, aku takut jika pihak musuh akan bertindak sebentar malam". Ujarnya pada Samuel.

"Baik bang". Jawab Samuel kemudian menelpon anak buah nya agar bergerak cepat.

°

°

Sedangkan jauh dari Indonesia sepasang orang yang tidak sah sedang berbaring bersama dibawa selimut tanpa memakai pakaian sama sekali, mereka barusan melakukan hubungan badan

"Ada apa honey, kenapa wajah mu cemberut begitu ?".  Tanya Jihan melihat intan merenggut marah.

"Aku melihat tas keluar baru honey, dan aku mau tas itu". Jawab intan membuat Juan terkekeh geli. Sudah menjadi kebiasaannya jika intan menginginkan sesuatu pasti wanita itu akan merajuk terlebih dahulu.

"Jangan merajuk seperti itu honey, rasanya ku tak tahan ingin memakan mu lagi. Tubuhnya begitu candu bagiku".

"Benarkan, kalau begitu belikan aku tas itu dan juga aku mau perawatan hari ini agar bisa terus memuaskan mu diatas ranjang honey". Ucap intan manja dengan suara s*ksinya.

"kamu selalu menggodaku honey. Kamu tenang saja bahkan jika kamu ingin mall itu aku akan memberikannya untuk mu". Ucap Juan m*l*mat b*b*r intan.

"Mhhhhhpppp". D*s*h intan disela ci*m*n mereka ketika Juan meremas benda kenyal nya.

Drtttt

Drtttt

Aktivitas mereka terganggu sebab getaran ponsel juan tak berhenti, Juan segera menyudahi ci*m*nnya itu dan berdiri tanpa memakai pakaian membuat miliknya yang sudah berdiri t*gak t*r*kspos. Intan sampai dibuat menelan ludahnya sendiri walaupun setiap saat melihat benda itu tapi rasanya begitu nagih membuatnya ingin terus menerus.

"Katakan". Ucap Juan menempelkan ponsel ditelinganya.

"Kami sudah menemukan keberadaan wanita itu tuan, tinggal menunggu perintah kami akan bergerak secepat nya". Ujar anak buah Juan membuat pria itu tersenyum dan mengusap pusakanya yang masih berdiri.

"Tangkap dia secepatnya, jangan sampai ada yang curiga dan bawa ketempat biasa".

"Baik tuan perintah anda akan kami laksanakan". Setelahnya sambungan telepon terputus.

Intan segera menghampiri Juan yang masih berdiri di balkon. Seperti hal Juan, intan pun tak memakai pakaian. Payudaranya yang besar menempel dipunggung telanjang Juan membuat pria itu mendesah sebab intan juga memegang pusaka nya.

"Honey aku ingin bermain dibalkon, aku ingin merasakan suasana baru". Kata intan mengajak Juan berhubungan badan dibalkon itu.

"Dengan senang hati honey".

Juan langsung menyerang intan dengan ganas apalagi jiwa kelakiannya menggebu-gebunya saat ini membuat wanita itu kewalahan.

D*s*han diatas balkon rumah mewah milik Juan terdengar begitu keras Bahkan beberapa pelayan dan juga satpam dapat mendengar dengan jelas dan juga melihat bagaiman majikannya bergulat dengan sensual diatas sana membuat mereka menelan ludahnya.

Bersambung...

1
Trisna Savitri
di sini intan nya yg trllu pintar apa laki² yg trllu tolol sih ,,🤦🤦🤦
Mala Ibu'a Raline Nabila
Luar biasa
Rusti Susanti
ceritanya lumayan seru
Bola nasi
berarti si William niru kelakuan paman nya dong /Facepalm/
Ari_nurin
di novel ini jujur aku bingung dg umur masing-masing tokoh .. kayak ga nyambung gt .. tp yah dinikmati aja cerita nya 😂😂
Ari_nurin
kok ayahnya William tdk ada peran ya, justru opa nya William yg banyak peran
Ari_nurin
nah nathasa tau tdk kelakuan kakaknya spt ini.
Bola nasi
hihhh enak banget ya ngomong gitu kamu, inget zahra gak bakal maafin kamu kalo tau intan yg murahan/Smug/
Ari_nurin
kok ga ada bodyguard yg jaga ruangan Zahra ???
Ari_nurin
bosan dengan penyesalan kamu.. spt kaset rusak berulang ulang tp ga ada maknanya 😡😡 emosi aja yg didepankan a
Ari_nurin
betul banget aunty Clara.. harus lebih lama diberi pelajaran buat William..
Ari_nurin
that right .. emang ga punya malu William.. 🤨😏
Ati Husniati
Bagus thor..hapy ending..👍
Rika Baril
saya gak setuju kk kalau zahra sama willian mending sama yg lain aja yg sayang sama zahra
Rika Baril
saya gak setuju kk kalau zahra sama willian mending sama yg lain aja yg sayang sama zahra
Yuliana Homsin
Kecewa
Yuliana Homsin
Buruk
Sandisalbiah
dasar laki² munafik si Wiliam
Sandisalbiah
dan semoga saat Wiliam tau kebenaran itu, kamu tdk luluh padanya Zahra...
Sandisalbiah
manusia arogan dan tolol seperti Wiliam itu emang cocok berpasangan dgn Intan kenapa Zahra harus di selipin di antara mereka suh..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!