Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10. Menindas Violet
Merlin mendekati Aliec dan bertanya, "Apa kamu istrinya Kiev?" Alice menatap Kiev, dia tersenyum karena memang sebentar lagi Kiev akan menikahinya setelah berpisah dari Violet.
"Kiev, kamu berselingkuh? Dalam keluarga besar kita, tidak ada seorang istri yang memiliki selir. Kamu membuat malu mendiang Ayahmu, kiev!" Bibi Anara marah.
Kiev menjadi bingung harus menjawab bagaimana, semuanya karena Malinda yang menyulut api, sedangkan Aliec tiba-tiba saja datang tanpa diundang, padahal Kiev sudah tenang membawa Violet.
Violet, saat Kiev menatap Violet, wanita itu hanya biasa saja dengan ekspresi tenang. Itu bukan sifat Violet yang dulu, dia tidak akan mungkin tenang saat siapapun menyinggung statusnya sebagai Nyonya muda Arron.
"Kamu..." Bibi Anara menunjuk Violet dengan jijik, dia membenci wanita yang menyukai suami orang apapun alasannya. "Kamu memang sangat cantik. Tapi, kamu nggak punya moral dan berani-beraninya datang keacara sepenting ini." Maki Bibi Anara.
"Bibi, aku nggak mungkin datang sendiri." Sahut Violet, dia masih tenang meski bibi Anara menghina dan memakinya. Dia mengingat mereka lebih tua darinya, dan menghormati Nenek Ratuliu serta ibu mertuanya.
Malinda kesal dengan Kiev yang dulu pernah menolaknya, dia suka memperkeruh suasana semakin panas, apalagi melihat reaksi Kiev yang tidak bergerak dan membiarkan Violet ditindas. "Sungguh malang nasib Nyonya yang sebenarnya..." Gumam Malinda dalam hati.
"Halah. Palingan kamu yang mendesak Keponakanku untuk ikut." Bibi yang lain ikut menindas Violet. Mereka terus melempari Violet dengan kata-kata pedas.
Aliec yang awalnya tidak mengerti pun sekarang paham apa yang terjadi. Tapi dia diam saja dan tidak ikut campur. Tanpa sadar, Aliec tersenyum tipis sambil melirik Kiev yang seperti bingung dengan situasi yang malah heboh karenanya.
Kalau Kiev tidak jujur siapa yang istrinya, Violet akan terus ditindas sementara tidak ada yang mengenal Violet sebagai istrinya. Namun bagaimana dengan Alieca yang terlanjur nekad datang.
Kiev merutuki kebodohannya.
"Lebih baik kamu pergi dari sini!" Anak dari bibi Anara mendorong bahu Violet sampai Violet mundur dan hampir terjatuh, tapi dengan cepat Kiev maju dan menangkap Violet.
"Kamu baik-baik saja?" Bisik Kiev.
"Apa kamu perduli?" Sahut Violet, dia menepis tangan Kiev. Lagi dan lagi Kiev mengecewakannya.
Saat Violet hampir jatuh, Bibi Merlin melihat kalung bentuk V berlapis berlian dan mutiara dibagian depan yang dipakai Violet. Kalung itu seperti tidak asing baginya, Merlin mendekati Violet, tangannya terangkat menyentuh kalung itu.
"Kalung ini..." Bibi Merlin ingat, itu kalung yang dia beli tiga tahun yang lalu dan dititipkan pada Nenek Ratuliu, untuk diberikan pada istrinya Kiev, sebagai kado pernikahan.
"Violet. Jawab dengan jujur! Apa kamu istrinya Kiev?" Tanya Merlin. Dari semua yang hadir, hanya Merlin yang meragukan apakah Violet bukan istrinya Kiev.
Apalagi melihat Kalung yang dipakai Violet, kado yang dia beli untuk hari pernikahan Kiev karena dia tidak bisa datang.
"Kak Merlin, kamu jangan percaya padanya! Dia itu pelakor!" Sahut Anara.
"Aku bertanya padanya!" Sentak Merlin. Dia menatap Violet dan mendesaknya untuk menjawab. "Katakan, Nak!"
Violet melirik Kiev. Seandainya Kiev tidak menganggapnya, Kiev sungguh pria paling pengecut yang pernah Violet temui.
"Bibi, meskipun aku menjawab 'iya' apakah kalian akan percaya? Sebaiknya, kalian tanyakan langsung kepada Kiev. Karena Kiev tidak mungkin berbohong, siapa yang dia nikahi tiga tahun yang lalu! Aku nggak akan menyangkal, kalau aku bukan istrinya!" Jawab Violet.
Dari nada suara dan raut wajah Violet, bibi Merlin bisa melihat bagaimana Violet terlihat kecewa. Dan bibi Merlin semakin ragu kalau Violet adalah pelakor.
"Kiev, jawab!" Bibi Anara membentak Kiev.
"Bibi, sebenarnya, istriku..."