Cerita ini mengisahkan tentang perjuangan pemuda berusia 15 tahun yang mempunyai bakat bermain pedang dan ilmu bela diri yang cukup tinggi dalam menyelamatkan desanya dari penindasan oknum tak bertanggung jawab. Setelah berhasil mendapatkan kebebasan untuk desanya, satu persatu fakta keluarganya terkuak. Dia juga menyadari bahwa Alavarez yang merupakan kepala keluarganya telah di sekap oleh oknum bernama Fikron untuk di jadikan tahanannya. Tidak ada yang tau dimana Fikron mengurung Alarez, bahkan Mijay dan Altan yang menyamar sebagai anak buah Fikron saja masih belum bisa menemukan keberadaan Alvarez. Zafer pemuda 15 tahun itu memutuskan untuk memulai misi penyelamatan Alvarez, dan bersiasat menghabisi rekan-rekan Fikron yang berada di Abu Dhabi dan Oman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Tiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
C12 : BEBAS
...𖣁 ࣪࣪ἨΛⱣⱣὙ ᖇ𝚬Λ𝐃𝐥ṆԌ 𖣁...
Setibanya di kediaman istana Desmon. Zafer dan kawan-kawannya bersembunyi untuk mengecek situasi.
"Esmes. Zira. Kalian tunggu di luar untuk menjaga situasi dari luar. Kalau ada apa-apa hubungi kami, "
"Baik Zafer, " jawab Esmes dan Zira bersamaan. Mereka berempat kemudian pergi masuk melalui pintu belakang yang dulu pernah di lewati untuk keluar dari istana itu. Setibanya di dalam, mereka berempat di kejutkan dengan anak buah Desmon yang menjaga di pintu tersebut.
"Siapa kalian?" Tanpa basa basi Zafer langsung menghajar mereka satu persatu. Begitu juga dengan ketiga kawannya yang ikut menghajar anak buah Desmon. Ketika satu persatu tumbang, Zafer langsung mengikat tangan mereka dan mengurung mereka di suatu tempat. Umar bertugas untuk menjaga tahanan mereka. Sementara Zafer, Athaar, dan juga Naashir masuk ke dalam untuk mencari keberadaan ibu Zafer. Elma mendapatkan pesan dari Zira, yang mengatakan bahwa Zafer sudah berada di dalam untuk menyelamatkan ibunya. Elma yang mengetahui itu mengajak Rayla untuk mencari Zafer dan membantunya. Namun sial nya saat mereka hendak keluar kamar Desmon datang dan mengunci mereka dari luar. "Kalian tidak boleh kemana-mana, " ucap Desmon.
"Altan. Kau jaga dia. Aku akan keluar mengecek situasi, "
"Baik kak, " Jay pun pergi meninggalkan Altan yang di tugaskan untuk menjaga Selin. Saat Jay keluar dia mendapati beberapa anak buahnya menghilang. Jay lalu pergi untuk mengecek keberadaan anak buahnya yang lain. Saat Jay sedang mencari-cari, tiba-tiba seseorang dari belakangnya menutup mulut Jay. Namun Jay bukan orang yang tepat untuk di bius. Jay langsung dengan cepat menghindar dan menarik orang yang ingin membiusnya.
"Kau? Sedang apa kau di sini?"
"TU-TUAN. Dia yang sudah menghajar anak buah kita yang lainnya, " ucap salah satu anak buah nya yang melihat Zafer. Mendengar itu Jay langsung memberikan penyerangan pada Zafer. Serangan Jay mampu membuat Zafer tumbang sesaat. Zafer kembali bangkit dan mulai melawan Jay. "APA YANG KAU LAKUKAN DI SINI?" Tanya Jay. "KEDATANGAN KU KEMARI HANYA UNTUK IBUKU, " jawab Zafer. Mendengar itu, Jay melepaskan cengkraman tangannya di baju Zafer. Jay terkejut mengetahui bahwa Zafer ternyata putra Selin. Di saat Jay sedang lengah, Zafer mengambil kesempatan dengan memukul kepala Jay hingga dia tak sadarkan diri. Setelah Jay pingsan, Zafer menyeret Jay dan membawanya ke tahanan tempat mereka mengumpulkan semua anak buah yang tumbang.
"Sudah kau temukan?"
"Sudah Zafer. Tapi di sana ada banyak anak buah Desmon yang berjaga. Dan mereka juga bersenjata semua, "
"Apa gunanya senjata kalian?"
"Zafer. Masalahnya senjata kita terbatas. Tidak seperti senjata mereka. Apa kau yakin ingin melawan mereka?"
"Kita sudah sejauh ini Naashir. Tidak mungkin kau ingin kembali, "
"Yang di katakan Zafer itu benar. Walau senjata kita tidak mampu. Setidaknya tenaga kita masih berguna, " sahut Athaar.
Mereka bertiga pun segera masuk ke ruangan bawah. Dia sanalah tepat mereka menyekap Selin. Dia sana juga sudah ada Altan yang menjaga bersama dengan puluhan anak buahnya. Zafer melemparkan sebuah granat asap yang isinya adalah asap beracun. Karena asap nya yang tidak begitu tebal. Asap itu hanya memberi efek pada sebagian anak buah Desmon. Sisanya hanya mengalami batuk-batuk ringan. Zafer mengambil kesempatan dengan menembaki mereka satu persatu menggunakan senapan angin yang tidak bersuara. Altan terkejut melihat anak buahnya mendapatkan serangan tiba-tiba. Kini hanya terisa Altan saja. Zafer muncul bersama ketiga temannya mengepung Altan.
"Oh cuma anak kecil, " ucap Altan meremehkan mereka. Altan memberikan pukulan pertama pada Zafer, namun Zafer berhasil menghindar.
"Cuma anak kecil kan?" Tanya Zafer yang membalas Altan. Perkelahian satu lawan tiga pun terjadi. Altan yang kemampuannya sama dengan Zafer sangat lihai dalam menghindari serangan ketiga anak tersebut. Namun tak berselang lama Altan tumbang. Tangannya di borgol di sel tahanan, sementara Zafer meraba-raba Altan untuk mencari kunci. Setelah mendapatkan kunci tersebut, Zafer lalu membuka pintu sel tahanan tersebut.
"Ibu. Ibu bangunnn, " ucap Zafer sambil mencipratkan air ke wajah ibunya. Sementara itu Jay yang baru saja tersadar memohon agar Umar membebaskannya.
"Jika kau tidak melepaskan ku. Maka teman mu akan dalam bahaya, "
"Kau pikir aku bodoh? Berdiam lah di situ. Lagipula kau siapa?"
"Ayolah. Kau belum mengerti situasi ini. Aku akan menjamin kau dan teman-teman mu selamat dari sini. Tapi untuk itu tolong lepaskan aku dulu, " Umar tidak mau mendengarkan Jay. Dia asik duduk depan penjara itu sambil membaca buku. Jay kesal dan dengan paksa mendobrak pintu itu sendiri. Dobrakan Jay jauh cukup kuat dan mampu membuka sel tahanan tersebut. Umar lagi-lagi kembali menghalangi Jay. "Kau jangan memaksaku, " ucap Jay. Umar tak peduli dan langsung memberi penyerangan. Namun serangan itu langsung di kunci oleh Jay. "Aku di sini bukan untuk Desmon. Jika kau menuruti ku, maka aku akan menjamin keselamatan mu dan juga teman-teman mu, " bisik Jay. Umar pun di lepaskan Jay, dan dia langsung pergi ke sel tahanan.
"Altan?"
"KAK MEREKA KABUR, " Jay melepaskan borgol di tangan Altan. Tak lama kemudian alarm tanda bahaya di nyalakan. Alarm itu juga otomatis langsung memblokir seluruh pintu akses. "SIAL, " gerutu Jay kesal. Jay dan Altan langsung buru-buru pergi untuk mengecek keadaan di luar. Sementara Zafer kini sudah terkepung. Dia meminta Naashir dan juga Athaar untuk membawa ibunya ke tempat yang aman. Zafer tidak ada pilihan lain selain melawan para anak buah Desmon yang mulai mengejar mereka. Naashir dan Athaar berhasil lolos membawa ibunya Zafer, berkat Umar yang menahan pintu belakang agar tidak tertutup.
"Naashir. Dimana Zafer?"
"Dia melawan semua anak buah Desmon agar kami bisa membawa ibu Selin keluar, "
"Kalian tetap di sini. Umar, kau tetap di sini menjaga mereka. Athaar, ayok kita bantu Zafer, " setelah menyelamatkan Selin, Naashir dan juga Athaar kembali untuk membantu Zafer.
Zafer hampir kewalahan saat mengalahkan anak buah Desmon yang cukup banyak. Jay yang melihatnya langsung menghentikan mereka semua. Dia dan juga Altan membawa Zafer kehadapan Desmon. Melihat Zafer, Desmon mendekatinya dan perlahan mengangkat dagu Zafer pelan.
"Pft. Kau ini hanya anak kecil. Jadi jangan sok menjadi kuat hanya untuk menentang ku. Lihatlah sekarang. Apa yang kau bisa?" Desmon kemudian menepis kuat wajah Zafer sampai ke lantai.
"Jay. Habisi dia, "
"Tu-tuan. Dia hanya anak kecil. Lebih baik. Kita kurung saja dia, "
"Kau pikir aku bodoh Jay? Dia memang cuma anak kecil. Tapi dia cerdik sampai bisa mau area ku. Anak seperti dia harus di habisi, " jawab Desmon.