Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14
Pagi Hari
"Ada apa?" tanya Vincent saat keluar dari kamar, ia mendapati paman nya yang sudah duduk di sofa.
"Apa aku tidak boleh berkunjung?" tanya marvin mengangkat sebelah alis nya.
"Paman tidak akan berkunjung jika tidak ada kepentingan" kata Vincent yang tahu sifat Marvin.
"Wahhhhh keponakan ku memang sangat jenius, duduk lah. Aku akan membicarakan sesuatu"
Vincent pun segera mengikuti perintah paman nya agar paman nya itu cepat pergi dari rumah nya.
"1 bulan lagi kau akan menikah, aku dan keluarga calon istri mu sudah menyiapkan segala nya" kata Marvin.
"Baiklah, itu saja?" tanya Vincent.
"sepertinya kau ingin sekali aku pergi dari sini?"
"Ya, aku harus bekerja. paman boleh keluar sekarang" kata Vincent
"Tentu, aku juga tak ingin berlama lama disini" kata Marvin segera pergi dari rumah Vincent.
"Sial! Aku bahkan tak mengetahui nama wanita yang akan dijodohkan dengan ku" batin Vincent.
"Entah apa yang di rencanakan oleh pria tua itu. Dia tak mungkin menjodohkan ku hanya karna ingin mewujudkan keinginan kedua orang tua ku. Semasa orang tua ku hidup saja dia tak peduli....
...****************...
"apa gak sebaik nya kakak istirahat di rumah dulu?" tanya queena yang melihat kakak nya sedang bersiap akan pergi bekerja.
"Kakak baik baik aja kok, ayo berangkat nanti kita berdua akan terlambat" kata flora menggandeng tangan mungil adik nya.
Sesampai nya di sekolah, queena langsung mencari Reina. Ia ingin menceritakan semua yang telah dialami nya pada sabahat nya itu.
"Hai queen, kenapa kemarin kamu gak masuk?" tanya Reina saat melihat queena baru memasuki kelas
"Nanti aku ceritain.....di kantin, oke?"
"Awas ya kalo bohong" kata Reina
*KRINGGGGGGGG
Bell istirahat pun berbunyi, queena dan Reina segera pergi ke kantin dan memesan makanan. Reina tak sabar mendengarkan sahabat nya itu bercerita.
"Ayo dong, aku udah ga sabar nih" kata Reina.
"Kemarin kakak ku di culik....." kata queena lirih.
"Hah!!! Ko bisa?"
"Gini, aku cerita kan dari awal ya....Paman ku (om Raiden), memaksa aku untuk menerima perjodohan kedua orang tua ku sebelum mereka meninggal. Awal nya aku menolak, tapi dia mengancam akan melukai kak flora, sampai pada akhirnya dia benar benar membuktikan nya. Aku setuju dengan syarat melihat bukti bahwa memang kedua orang tua ku lah yang merencanakan perjodohan ini. Namun entah kenapa kemarin tiba tiba paman ku itu menculik kakak ku, aku tak tahu kenapa dia melakukan itu. Padahal aku sudah menyetujui perjodohan itu, aku dan atasan kakak ku (om yang memberi ku handphone) menyelamatkan kakak. Setelah melihat kondisi kak flora yang membaik, aku memutuskan untuk menemui paman ku. Aku menampar dan mencaci maki nya, bahkan aku juga mengancam nya tak akan menyetujui perjodohan. Saat aku pulang, betapa terkejut nya aku melihat kak flora yang sudah tak sadarkan diri, dia di ikat di kursi oleh 2 pria bertopeng, mereka menyuruhku menandatangani surat perjanjian yang di buat oleh paman ku, tanpa pikir panjang aku langsung menandatangani nya karna mereka mengancam akan menyuntikan racun pada kak flora" jelas queena panjang lebar.
"Kenapa paman mu melakukan itu? Jika memang demi alm.kedua orang tua mu, apakah harus sampai seperti ini?"
"Entah lah, aku menduga dia memiliki niat lain" kata queena
"Kamu harus berhati hati queen....atau begini saja, aku meminta bantuan ayahku untuk membantu mu dan kak flora pergi dari negara ini" kata Reina yang berniat membantu sahabat nya.
"Tidak Reina, aku sudah merencanakan sesuatu. Setelah aku menikah dengan pria itu, aku akan memberi nya pelajaran. Aku akan menaklukan hati calon suami ku itu, agar dia mencintai ku. Dengan begitu, dia akan menuruti semua keinginan ku untuk melindungi kak flora. Aku dengar dari nenek, pria itu bukan orang dewasa, dia sudah sukses maka aku tak harus mengkhawatirkan masalah uang, aku bisa menyewa puluhan bodyguard untuk kak flora"
"Bagus! aku akan memberi tahu mu cara cara nya agar kamu bisa segera menaklukan hati pria itu" kata Reina yang memang punya pengalaman percintaan yang lebih baik di banding queena. Reina sangat pandai memainkan hati laki laki hidung belang, sedangkan queena sibuk dengan kejahilan nya. walau banyak yang menyukai queena. Mereka akan segera menjauh karna queena punya seribu cara untuk membuat mereka ilfeel padanya.
...****************...
Ini hari Senin, Sudah waktunya Vincent membeli roti fav nya untuk di makan di pemakaman kedua orang tua nya.
Dulu, sebelum orang tua nya meninggal, ibu dan ayah Vincent selalu meluangkan waktu untuk membeli roti fav Vincent dan makan bersama.
Jadi setelah kematian orang tua mereka, Vincent selalu menyempatkan diri membeli roti fav nya dan makan di pemakaman ibu dan ayah nya.
Saat Vincent akan masuk ke dalam toko roti, ia berpapasan dengan queena yang juga akan masuk ke sana.
Vincent mempersilahkan queena masuk terlebih dahulu, tanpa menolak. queena langsung masuk mendahului Vincent.
"Hai queen, ini pesanan mu" kata Rena menyodorkan kantung berisi roti fav yang sudah di pesan oleh queena tadi pagi
"Apa roti yang sering ku beli sudah habis?" tanya Vincent.
"Ya pak, ini roti terakhir yang kami punya" kata Rena dengan sopan menunjuk kantung yang sudah di pegang oleh queena
"Ni om, ambil aja" kata queena dengan suka rela menyerahkan roti itu pada Vincent
"Baik lah, aku bayar 2 kali lipat" kata vincent menyodorkan sejumlah uang.
"nggak perlu, ini sebagai ucapan terimakasih...kemarin om udah banyak bantu aku" kata queena tersenyum lalu ia pun berlalu pergi setelah berpamitan pada Rena.
Vincent langsung mengejar nya keluar, namun bocah itu lari dengan sangat cepat hingga Vincent tak melihat nya lagi
"Sudah lah, aku akan membayarnya lain kali" gumam Vincent, lalu ia masuk ke dalam mobil.
Setelah sampai di pemakaman, Vincent mengambil nafas panjang. Walau sudah berlalu 15 tahun lama nya, tapi Vincent masih sangat sedih ketika mengenang kedua orang tua nya.
"Bu, roti nya sangat lezat. Oh iya Bu, aku mendapat kan nya dari seorang gadis yang menyebalkan. Apa ibu tahu? ternyata dia adalah adik dari bawahan ku. kita sudah beberapa kali bertemu, aku sangat menyukai cara dia berbicara padaku" kata Vincent bercerita di depan batu nisan ibu nya.
"Oh ya, ayah tahu? Aku akan melakukan apa yang kalian rencanakan. Aku akan menikahi gadis itu, namun aku bahkan tak mengetahui namanya. Konyol sekali bukan? Tapi tenang saja ayah, aku akan menjaga nya"
aku tungguuuu
lanjut...