Entah apa yang di pikirkan oleh ayah dan sang ibu tiri hingga tiba-tiba menjodohkan Karin dengan pria yang tak memiliki apapun, apa mereka sengaja melakukan itu untuk menyingkirkannya?
Matteo Jordan, pria tak berguna yang di pungut oleh keluarga Suarez menyetujui menikah dengan wanita yang tak ia ketahui hanya demi sebuah balas budi.
Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Sementara Karin masih mencintai mantan kekasihnya, sedangkan Matteo pria sedingin es yang penuh misteri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab~34
Siang itu Angela yang sedang bersama temannya nampak memasuki sebuah toko tas ternama di sebuah pusat perbelanjaan.
"Kamu yakin mau belanja lagi? Kemarin sudah 150 juta loh." Ucap sang sahabat mengingatkan.
"Sudah tenang saja, uang segitu tak ada apa-apanya buat kekasihku." Ucap Angela yang sedang melihat-lihat tas di dalam etalase toko, kemudian wanita itu menyuruh petugas toko untuk mengambilnya.
"Tas yang itu 250 juta nona, kalau yang satunya lagi 350 juta dan sisa satu-satunya karena memang tidak banyak di produksi." Terang manager toko seraya menunjukkan dua buah tas dengan merk ternama.
Angela langsung tertarik dengan tas yang harganya lebih mahal, selain model dan bentuknya yang unik juga limited edition. Pasti akan membuatnya lebih mempesona dan menjadi pusat perhatian.
Sebagai seorang model yang baru merintis tentu saja membuat Angela harus bisa tampil glamour agar bisa bersaing dengan model lainnya, jika ia tampil mewah maka akan banyak brand-brand terkenal berminat bekerja sama dengannya. Beruntung sekali ia bertemu dengan Matteo 2 tahun silam saat tak sengaja menolongnya hingga membuatnya bisa menikmati hidup seperti saat ini.
"Jadi pilih tas yang mana, nona ?" Tanya petugas toko lagi hingga membuyarkan lamunan wanita itu akan keberuntungan nasibnya.
"Tentu saja yang 350 juta." Sahut wanita itu dengan percaya dirinya dan temannya nampak geleng-geleng kepala, sahabatnya itu memang gila berbelanja karena dalam dua hari ini hampir menghabiskan setengah miliar hanya untuk memenuhi gaya hidupnya.
"Baiklah, kami akan bungkus segera." Sahut sang manager toko dan wanita itu pun nampak mengikutinya.
Kini setelah memastikan tasnya telah di cek ulang sebelum di bungkus dan mendapatkan sertifikat aslinya, wanita itu pun segera berlalu ke kasir dan membayarnya dengan kartu pemberian sang kekasih.
Nampak petugas menggesek kartu tersebut ke mesin EDC namun gagal, lantas mencobanya lagi tapi gagal juga. "Nona, apa ada kartu lainnya ?" Tanya petugas kasir dengan sopan.
"Memang kenapa dengan kartuku ?" Angela langsung memicing menatap wanita itu.
"Ada pemblokiran di kartu anda nona jadi tak bisa di gunakan." Terang petugas tersebut.
"Itu tidak mungkin, kemarin masih bisa ku pakai." Angela masih tak percaya bahkan kekasihnya tadi mengatakan jika ia boleh berbelanja sesukanya.
"Coba ulang lagi !!" Perintahnya kemudian.
Mau tak mau petugas itu mengulangnya hingga beberapa kali tapi tetap tak bisa. "Memang tak bisa nona, silakan menggunakan kartu lain saja." Ucapnya menyerah.
"Sebentar aku telepon kekasihku dulu." Angela pun segera menjauh dari meja kasir lantas menghubungi Matteo dan tak berapa lama panggilan teleponnya pun di angkat.
"Sayang, kamu sengaja memblokir kartumu ya ?" Tudingnya dengan kesal.
Matteo yang kini sedang meeting pun nampak mengernyit mendengar tuduhan kekasihnya tersebut. "Maksudnya ?" Ucapnya seraya beranjak menjauh agar meeting tak terganggu.
"Ini kan aku sedang berbelanja tapi saat membayar kartunya tidak bisa di akses, lalu bagaimana dong belanjaanku ?" Terang Angela dengan nada kesal.
"Aku tidak ada memblokirnya Angela, memang kamu belanja apa ?" Tanya Matteo ingin tahu.
"Aku membeli tas, tasnya sangat bagus dan aku menyukainya tapi bagamaina aku bisa membayarnya jika kartumu tak bisa di gunakan ?" Keluh Angela dari seberang telepon.
"Memang berapa harganya ?" Matteo ingin tahu.
"Tidak mahal kok sayang, cuma 350 juta saja." Sahut Angela dan sontak membuat Matteo nampak melebarkan matanya.
"Bagaimana sayang, kamu mau ya membayarnya sekarang ?" Rengek Angela.
Matteo nampak melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya, meetingnya baru di mulai dan ia pun tak bisa meninggalkannya.
"Aku masih ada meeting, besok saja belinya setelah kartumu bisa di gunakan ya." Ucapnya memberikan saran.
"Beneran ya sayang jangan bohong, baiklah sampai ketemu nanti malam." Angela akhirnya mengakhiri panggilannya.
"Bagaimana nona, apa anda jadi membelinya ?" Tanya sang manager toko setelah wanita itu baru selesai melakukan panggilan telepon.
"Kamu simpankan dulu ya besok ku ambil bersama kekasihku." Mohon Angela, ia tak ingin satu-satunya tas tersebut akan di ambil oleh orang lain.
"Baiklah nona, tapi anda harus membayar tanda jadinya sebesar dua puluh persen." Sahut petugas tersebut.
"20% ?" Ulang Angela.
"Benar nona, sebesar 70 juta."
Mendengar itu pun Angela mendadak pening, ia akan mendapatkan uang tersebut darimana karena tabungannya bahkan tak sampai 10 juta. Gaya hidupnya yang lumayan tinggi membuatnya tak memiliki banyak tabungan, apalagi sang kekasih tak pernah memberikannya uang jika ia tak memintanya.
"Bagaimana jika 2 persen saja ?" Tawar wanita itu kemudian.
"Maaf nona, jika memang anda tak punya uang tolong jangan memaksa untuk membeli." Tegas manager toko tersebut yang merasa sia-sia saja melayani wanita itu.
"Jadi kamu menghinaku ?" Angela yang tak terima pun langsung murka menatap wanita itu.
"Saya tidak menghina anda nona, lebih baik anda segera pergi dan tolong jangan membuat keributan di sini !!" Tegas wanita itu namun Angela yang merasa harga dirinya di rendahkan pun langsung menyerang wanita itu, menjambak rambutnya dan memukulnya dengan membabi buta.
"Dasar pelayan tak tahu diri, awas kamu ya." Makinya seraya memukuli wanita itu dan manajer toko bertubuh gempal itu pun juga membalasnya.
Beberapa pelayan toko langsung melerai tapi tak ada hasil bahkan mereka pun juga terkena pukulan akibat kemarahan Angela yang tak terbendung.
"Panggil polisi !!" Teriak salah satu pelayan toko pada temannya yang lain dan benar saja tak berapa lama dua orang polisi nampak datang dan segera melerai mereka yang kini terlihat sudah sama-sama babak belur.
"Saya tidak bersalah pak, pelayan itu duluan yang menghinaku ?" Angela tak terima saat di lerai lalu menunjuk manager toko yang terlihat mengenaskan.
"Mari jelaskan di kantor saja !!" Para polisi pun segera membawa mereka berdua dan beberapa saksi ke kantornya untuk di mintai keterangan.
Polisi juga membawa serta CCTV di toko tersebut sebagai barang bukti dan sesampainya di kantor mereka segera di periksa.
"Aku tidak bersalah, jadi lepaskan aku sekarang juga !!" Teriak Angela ketika petugas kepolisian masih belum ingin melepaskannya padahal pemeriksaan sudah selesai.
"Maaf nona, anda harus membayar jaminan maupun ganti rugi baru bisa keluar karena ada beberapa kerusakan di toko yang di akibatkan oleh ulah anda." Terang salah satu petugas kepolisian dengan tegas.
"Tapi dia yang nyolot duluan." Angela tak terima jika harus membayar ganti rugi.
"Anda harus membayar 20 juta untuk ganti rugi, jika tidak maka anda akan tetap berada di sini dan kasus ini akan kami limpahkan ke pengadilan." Tegas petugas kepolisian tersebut hingga membuat Angela tak lagi bisa berkutik, ia tak mau di penjara karena nama baiknya akan rusak. Lalu ia akan mendapatkan uang dari mana untuk membayarnya sedangkan uangnya kurang dari itu, namun senyumnya langsung terbit setelah mengingat kekasihnya tersebut. Pria itu sangat kaya jadi uang segitu pasti sangat kecil baginya.