NovelToon NovelToon
[Bukan] Muhalil

[Bukan] Muhalil

Status: tamat
Genre:Tamat / Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu / Penyesalan Suami / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:294.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

Kiara percaya cinta akan tumbuh seiring berjalannya waktu. Tapi ternyata, bermodalkan cinta saja tidaklah cukup. Pernikahan yang baru berjalan 1 tahun atas dasar perjodohan itu harus berakhir begitu saja setelah Erick menjatuhkan talak untuk yang ketiga kalinya. Alasannya selalu sama, hanya karena merasa tidak diperhatikan. Padahal, sebelum memutuskan menikah mereka sudah sepakat akan saling memahami profesi masing-masing.

3 bulan kemudian Erick kembali dengan sejuta penyesalan dan meminta rujuk. Kiara yang sejatinya masih mencintai sang mantan suami kembali memberikan kesempatan meski tahu jalan kembali kali ini harus melewati lika-liku yang rumit. Kiara harus menikah terlebih dahulu dengan laki-laki lain yang disebut muhalil.

Bagaimanakah perjalanan rumah tangga Kiara bersama suami muhalilnya dalam bayang-bayang Erick yang menanti mereka segera bercerai? Namun, siapa sangka dibalik pernikahan muhalil itu, ternyata tersimpan sebuah rahasia yang berusaha dibongkar oleh sang muhalil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6. BARU AWAL.

Setelah baca, mohon tinggalkan cap jempol nya yak, wkwkw 🤭🤭🤭

Happy reading... 🤗🤗🤗

.

.

.

Meski terkesan dadakan, namun acara lamaran tetap terlaksana dengan baik.

Kedatangan kedua orang tua Denis disambut dengan baik oleh keluarga Kiara. Mama Flora dan papa Rangga pun menyiapkan penyambutan terbaik untuk kedatangan calon besannya.

Obrolan penuh haru dan binar bahagia terpancar pada wajah-wajah tua yang tampak begitu tak sabar menanti hari pernikahan putra putri mereka.

Setelah putusan tanggal pernikahan, kedua orang tua Denis pun berpamitan pulang dengan perasaan yang benar-benar bahagia. Tidak menyangka, mereka akan berbesan dengan keluarga yang cukup disegani itu. Sementara Denis memilih untuk tinggal sebentar lagi, ada yang dia ingin bicarakan berdua dengan Kiara

Dan disinilah mereka berdua berada, di gazebo yang berdekatan dengan kolam renang. Kiara memilih diam, menunggu Denis mengutarakan apa yang pria itu ingin bicarakan dengannya.

'Kamu benar-benar lupa denganku, Kia.' Gumam Denis dalam hati sembari terus menatap Kiara, sementara yang ditatap justru menatap kearah lain. Hanya ada dua kemungkinan kenapa Kiara tidak mengingatnya lagi, karena saat itu langit masih gelap atau karena memang Kiara tidak begitu memperhatikan wajahnya. Denis tersenyum masam. Yah, seharusnya dia tidak terlalu berharap untuk itu. Memangnya dia siapa sehingga Kiara harus mengingatnya yang baru sekali bertemu. Dan hari ini, adalah pertemuan ke-tiga mereka berdua setelah beberapa hari lalu bertemu di cafe bersama Erick.

"Kalau tidak ada yang mau kamu bicarakan, aku pamit mau ke rumah sakit." Ucap Kiara yang merasa tak nyaman berduaan dengan Denis. Apalagi sejak tadi Denis terus menatapnya, meski tak melihat kearah Denis tapi dia tahu karena melihat dari bayangan air kolam renang.

"Kenapa kamu masih mau rujuk dengan Erick?" Tanya Denis. Jika dipikir, bukankah hanya membuang-buang waktu saja memberikan kesempatan pada laki-laki yang tidak tahu caranya menghargai ikatan yang sakral. Jika alasannya hanya karena cinta, bukank itu terlalu bodoh.

"Karena aku mencintainya," jawab Kiara dengan lugas.

Denis terkekeh pelan mendengarnya, "Cinta itu tak hanya buta, tapi juga konyol. Dalam waktu 1 tahun tapi sudah menjatuhkan 3 kali talak dan kamu masih mau memberinya kesempatan. Maaf, kamu terlalu naif."

"Terserah kamu mau bilang apa," cetus Kiara menahan emosi. "Dan perlu kamu ingat, kehadiranmu bukan untuk mencampuri urusan kami berdua. Kamu hanya seorang yang akan menerima bayaran setelah pekerjaanmu selesai," setelah mengatakan itu Kiara pun meninggalkan Denis seorang diri.

Denis lantas gegas menyusul Kiara, mensejajarkan langkahnya lalu berkata, "Erick tidak akan pernah bisa membayar ku." Ucapnya lalu mempercepat langkah menghampiri kedua orang tua Kiara untuk berpamitan pulang.

Kiara hanya bisa menghela nafas panjang menatap kepergian Denis, pria itu terlalu meremehkan Erick dengan mengatakan tidak bisa membayarnya. Apa Denis tidak tahu kalau Erick adalah seorang pebisnis yang sukses. Berapapun yang Denis minta, Erick pasti bisa membayarnya bahkan dua kali lipat.

Melihat kedatangan Denis, papa Rangga dan Mama Flora pun tersenyum.

"Mau pulang?" Tanya mama Flora.

"Iya Tante," jawab Denis lalu meraih tangan mama Flora dan mencium punggung tangannya.

Papa Rangga yang duduk berdekatan dengan sang istri, mengulurkan tangan menepuk pelan pundak Denis, "Hati-hati di jalan." Ujarnya.

"Iya Om," ucap Denis lalu berpindah mencium punggung tangan papa Rangga.

"Aku pamit Om, Tante."

Papa Rangga dan mama Flora serentak mengangguk, senyum menghiasi wajah keduanya mengiringi langkah Denis hingga hilang dari pandangannya.

Tak lama setelah Denis pergi, Kiara pun datang menghampiri kedua orangtuanya, "Pa, Ma, aku pamit ke rumah sakit ya." Ujarnya.

Jika biasanya pesan-pesan singkat mengiringi keberangkatan Kiara menuju rumah sakit, tapi kali ini mama Flora maupun papa Rangga justru tampak menghela nafas panjang begitu Kiara berpamitan pada mereka berdua.

"Kia, seharusnya kamu meminta cuti dalam waktu dekat ini. Ingat, pernikahan kamu dengan Denis akan dilangsungkan 2 Minggu lagi. Mulai besok lusa, kamu dan Denis juga harus mempersiapkan segala keperluan pernikahan. Papa mau kalian berdua yang menentukan seperti apa konsepnya. Tapi untuk masalah undangan, biar Papa dan Mama yang mengurus itu." Ucap papa Rangga.

Kiara tampak menarik nafas dalam-dalam, entah kenapa hari ini emosinya seakan sedang diuji. Tadi Denis, sekarang kedua orang tuanya. Padahal pernikahannya dengan Denis bukan untuk seumur hidup, tapi kenapa dia harus repot-repot mengurus segala sesuatu yang bersifat hanya sementara.

"Iya, Pa, nanti sekalian aku juga akan mengajukan cuti." Ucap Kiara akhirnya.

"Pastikan, kejadian seperti dulu tidak akan terulang lagi." Ucap papa Rangga memperingati. Dia tidak mau pernikahan putrinya kali ini, akan terjadi insiden yang membuat seluruh keluarga cemas karena Kiara harus ke rumah sakit dan belum kembali saat mendekati acara ijab kabul. Beruntungnya saat itu, ada laki-laki baik yang membantu memperbaiki mobil Kiara yang mogok, sehingga Kiara bisa sampai rumah tepat waktu.

"Iya, Pa." Kata Kiara lalu gegas berpamitan pergi.

Sesampainya di pelataran, Kiara mengerutkan keningnya melihat masih ada Denis yang sedang duduk santai diatas motornya. Yah, Denis memang datang menggunakaan motor sport kesayangannya. Seharusnya dia juga naik mobil bersama orangtuanya tapi urung karena tidak muat, kedua orangtuanya membawa parcel lamaran terlalu banyak sehingga tidak ada tempat duduk untuknya.

Kiara tidak mau mempedulikan keberadaan Denis, terserah pria itu mau pulang atau tidak. Dia berjalan menuju garasi untuk mengeluarkan mobilnya. Denis yang melihat Kiara melalui kaca spion motornya, lantas gegas menghampiri Kiara.

"Yuk, aku antar ke rumah sakit." Tawar Denis.

"Terima kasih, aku bisa pergi sendiri," tolak Kiara sambil terus berjalan menuju garasi, sampai akhirnya langkahnya terhenti ketika Denis menahan pergelangan tangannya.

Sebelum Kiara melontarkan kalimat protes, Denis sudah lebih dulu menarik tangan Kiara menuju motornya.

"Kamu apa-apaan sih, gak sopan!" Tukas Kiara seraya menarik tangannya, tapi tidak berhasil terlepas karena genggaman Denis terlalu erat.

"Lepas gak!"

"Aku lepasin tapi nanti setelah sampai di rumah sakit. Sekarang ayo naik ke motor," pinta Denis.

"Aku gak biasa naik motor." Ucap Kiara sambil berusaha menarik tangannya, tapi sialnya tenaganya kalah kuat dari Denis.

"Naik motor itu lebih menyenangkan daripada naik mobil. Kalau kamu sudah terbiasa naik motor, mobil mewah kamu itu hanya akan jadi pajangan." Ucap dneis dengan santainya.

"Mau kamu itu apa sih?" Kesal Kiara karena tak berhasil juga menarik tangannya dari genggaman Denis.

"Mau aku, mengantarkan kamu ke rumah sakit."

Mau tak mau Kiara pun akhirnya menuruti kemauan Denis daripada berdebat yang hanya akan menyita waktunya.

Denis tersenyum, dia melepas jaketnya lalu memberikannya pada Kiara. Mendengar calon istrinya itu tidak biasa naik motor, dia khawatir juga jika Kiara sampai masuk angin.

Mau tak mau Kiara pun memakai jaket Denis, terlalu malas sekali jika harus kembali ke kamar untuk mengambil jaket.

Selagi Kiara mengenakan jaketnya, Denis berlari menuju pos satpam untuk meminjam helm. Mencium helm tersebut sedikit apek, dia memutuskan untuk memakai helm itu dan memberikan helmya pada Kiara.

"Sudah siap?" Tanya Denis setelah Kiara naik ke motornya.

"Ya," jawab Kiara terdengar malas.

Denis tersenyum, dia pun gegas melajukan motornya meninggalkan pelataran.

Kiara yang tidak terbiasa naik motor, merasa takut saat Denis menambah kecepatan. Reflek dia langsung berpegang pada pundak Denis.

"Jangan pegangan di pundak," ucap Denis dengan sedikit berteriak. Jujur saja rasanya tidak nyaman.

"Terus harus pegangan di mana?" Tanya Kiara juga dengan sedikit berteriak.

"Di pinggang," kata Denis

"Huh?"

"Kamu pegangan di pundak bikin aku gak fokus. Kayak ada Barbel di pundak ku." Seru Denis, masih sempat-sempatnya dia bercanda.

"Buruan, pindahin tangannya di pinggangku."

Kiara yang merasa takut, menurut saja dengan ucapan Denis. Berpegang di pinggang sontak membuat posisinya ikut lebih meratap ke depan dan terlihat seperti sedang memeluk Denis.

'Ini baru awal, Kia.' Gumam Denis sambil tersenyum.

1
Sri Erlinasari
Luar biasa
Afternoon Honey
cakep nih ide ceritanya
Athallah Linggar
wah dr.kiara dpt orisinil ga mau tuh pdhl dia bekas. Dasar kamu tuh tak tau diuntung dr,menyesal kamu ga dengerin nasehat orangvtua
Athallah Linggar
anakmu dokter tp begonya mnt ampun pp rangga🤦🤦😡😡
Hana Nisa Nisa
keren
bundha novita
Luar biasa
Hana Nisa Nisa
masih nyimak ini
May Saroh
Luar biasa
May Saroh
suami kalo lg kesel jadi tukang talak mah, hempas kan saja kia.. dunia gak selebar daun kelor
Imas Masripah
sy juga punya temen begitu cerai rujuk sama suaminya sampe habis talak,trs suaminya minta balikan lagi,sy bilang gini Aja,ngapain balik lagi kaya laki habis aja,trs kl pun balik lagi si wanita harus nikah dl dan cerai lagi,aku saranin aja dia JD TKI biar g di teror trs sama mantan suami,sampe skrng blm plng masih JD TKI lbh baik kerja nyari duit bahagiain orang tua
Nurlinda: wah ternyata beneran ada y kak yg kek gitu 🤭
total 1 replies
Ari Peny
gobloknya eric minta tolg dong sama denis
Ari Peny
kpn kia gk d kasih tsu aja sih percaya gk percaya biar aja
Ari Peny
kasihan erick pasti d siksa keluarganya
bunda DF 💞
luar biasa,, seru bgt ceritanya,, banyak kejutannya
Nurlinda: 🤗🤗🤗🙏🤩🤩😘😘
total 1 replies
Ari Peny
Luar biasa
Ari Peny
ternyata oh ternyata kiara yg bodoh gk tau apa2
Ari Peny
apa liana mantan erick
Ari Peny
msh bingung bacanya
entiessutomo Nastiti
.
fatimatuz zuhriyah
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!