NovelToon NovelToon
Ninja Rian: Sang Pengantar Paket Dari Surabaya

Ninja Rian: Sang Pengantar Paket Dari Surabaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Jujutsu Kaisen
Popularitas:480
Nilai: 5
Nama Author: Ramos Mujitno Supratman

Judul: Ninja Rian dari Surabaya

(Bab 1: Kehidupan Sehari-hari Ninja Rian)

Di sebuah warung kopi pinggir jalan di Surabaya...

Rian: (meminum es teh dengan santai) “Aku ini ninja loh, tapi kok kerjaanku malah jadi kurir paket, ya?”

Farid (teman Rian): (tertawa kecil) “Ninja dari mana, Ri? Orang Surabaya kok ninja? Ninja itu dari Jepang, bukan?”

Rian: “Lah, ninjanya internasional dong! Mana ada ninja cuma di satu tempat aja. Sekarang kan eranya globalisasi. Ninja Surabaya juga ada.”

Farid: (mengangguk sambil menahan tawa) “Terus, apa jurus andalanmu?”

Rian: (bersemangat) “Jurus kiriman kilat! Paketmu pasti sampai dalam 30 menit atau gratis!”

Farid: “Itu bukan jurus ninja, Ri. Itu ekspedisi.”

Rian: “Eh, jangan salah! Ninja itu kan harus cepat, tak terlihat, dan efisien. Aku kalau kirim paket nggak pernah kelihatan sama orang, tiba-tiba aja paketnya sampai depan rumah! Aku bahkan pakai motor ninja.”

Farid: “Jadi kamu ninja yang pakai motor ninja, gitu?”

Rian: “Lah, iya. Kalau nin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ramos Mujitno Supratman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kontes Kucing Kecantikan yang Berujung Kacau)

(Bab 16: Kontes Kucing Kecantikan yang Berujung Kacau)

Suatu hari, Rian, si ninja kurir, sedang bersantai di rumah sambil menonton TV. Tiba-tiba, iklan tentang kontes kucing kecantikan muncul di layar. Rian langsung teringat pada kucing peliharaannya, Si Putih.

---

Di dalam rumah, Rian bercakap-cakap dengan Si Putih, yang sedang duduk manis di sofa.

Rian: "Eh, Putih! Kamu tahu kan, ada kontes kucing kecantikan di taman sebelah? Mungkin kita harus ikut!"

(Si Putih menatapnya dengan bingung, seolah bertanya, “Kenapa aku harus ikut?”)

Rian: "Ayo, kita bisa jadi terkenal! Kamu bisa jadi bintang. Nanti kita beli makanan kucing sepuasnya!"

(Si Putih tetap diam, tetapi Rian yakin kucingnya pasti setuju. Dia pun bersiap-siap untuk mendaftar.)

---

Hari kontes pun tiba. Rian datang dengan penuh semangat, mengenakan seragam ninja-nya dan membawa Si Putih dalam tas khusus kucing. Di lokasi kontes, suasananya ramai dengan banyak peserta dan pengunjung. Kucing-kucing yang tampil pun terlihat sangat glamor.

Rian: (melihat ke sekeliling) "Wah, ini lebih ramai dari yang saya bayangkan. Putih, kita pasti bisa menang!"

(Si Putih terlihat tidak terlalu peduli, bahkan menguap dengan santainya. Rian mengabaikannya dan mengajak Si Putih ke panggung.)

---

Di panggung, panitia mulai memanggil peserta. Kucing-kucing yang lain tampil dengan berbagai kostum menggemaskan, mulai dari ratu es hingga pahlawan super. Rian merasa sedikit gugup melihat Si Putih yang hanya mengenakan kalung sederhana.

Juri 1: "Selanjutnya, kita punya kucing dengan penampilan luar biasa, kucing Angora bernama Princess!"

(Princess melangkah dengan anggun, diiringi tepuk tangan meriah. Rian menepuk Si Putih.)

Rian: "Ayo, Putih! Saatnya kita tunjukkan kehebatanku sebagai ninja!"

(Saat gilirannya tiba, Rian maju ke panggung dengan percaya diri. Dia mengangkat Si Putih dengan gaya dramatis.)

Rian: "Perkenalkan, kucing ninja kita, Si Putih!"

(Tetapi begitu Rian mengangkat Si Putih, kucing itu berontak dan melompat dari tangannya, langsung berlari ke arah penonton. Semua orang terkejut.)

Rian: "Putih! Kembali ke sini!"

(Si Putih berlari ke arah kucing-kucing lain yang sedang berlatih di pinggir panggung. Terjadilah kekacauan ketika Si Putih mulai mengejar kucing-kucing itu, seolah-olah bermain petak umpet.)

---

Di tengah keramaian, Si Putih tampak semakin liar. Dia berlari mengejar kucing Angora, membuat kucing itu terloncat dan menghancurkan dekorasi kontes. Rian berusaha mengejar, tetapi terhalang oleh penonton yang terkejut.

Rian: "Aduh, ini bukan yang saya rencanakan!"

(Para juri dan penonton mulai tertawa melihat situasi yang konyol. Kucing-kucing lain juga ikut panik, membuat suasana semakin kacau.)

Juri 2: "Ini adalah kontes kecantikan atau adu kucing, sih?"

(Si Putih, yang kini berhasil mengganggu kucing-kucing lain, berlari-lari dengan gembira. Kucing Angora, yang bernama Princess, tampak marah dan mulai membalas dengan mengejar Si Putih.)

Rian: (panik) "Putih, jangan! Kita kan mau jadi pemenang!"

(Rian berlari mengejar Si Putih, yang kini menjadi pusat perhatian. Situasi semakin gila saat beberapa kucing lain mulai ikut berlari, menciptakan adegan seperti adu balapan kucing di panggung.)

---

Di antara kekacauan itu, Rian mulai menggunakan jurus ninja-nya. Dia berusaha mengejar Si Putih dengan gerakan cepat dan lincah.

Rian: "Ayo, Si Putih! Kembali ke sini! Kita bukan di taman bermain, ini kontes!"

(Namun, Si Putih malah bersembunyi di balik panggung dan terus memandang Rian, seolah menantangnya untuk mencarinya.)

Rian: "Bisa-bisanya kamu jadi ninja juga, ya!"

(Rian akhirnya berhasil menemukan Si Putih yang sedang asyik bermain dengan kucing lain. Ia mengangkat Si Putih dengan penuh perjuangan.)

Rian: "Akhirnya! Kita harus kembali ke panggung sebelum semua orang pergi!"

(Dengan Si Putih yang masih gelisah, Rian melangkah ke panggung lagi. Semua juri dan penonton masih tertawa melihat kekacauan yang baru saja terjadi.)

---

Ketika Rian dan Si Putih kembali ke panggung, semua orang memberi tepuk tangan, bukan karena penampilan, tetapi karena kelucuan mereka berdua.

Juri 1: "Kami belum pernah melihat penampilan seperti ini sebelumnya! Jadi, selamat datang di kontes kucing kecantikan versi ninja!"

Juri 2: "Si Putih mungkin tidak menang, tetapi dia telah menciptakan momen yang tak terlupakan!"

Rian: (tersenyum malu) "Ya, kami hanya ingin bersenang-senang!"

(Ketika pengumuman pemenang diumumkan, tentu saja Si Putih tidak menang, tetapi dia mendapatkan penghargaan khusus untuk "Kucing Paling Menghibur". Rian merasa bangga dan mengajak Si Putih untuk bersantai setelah kontes.)

---

Di perjalanan pulang, Rian merangkul Si Putih sambil tertawa.

Rian: "Lihat, Putih! Mungkin kita bukan pemenang, tapi kita pasti jadi bintang malam ini!"

(Si Putih hanya menguap, seolah-olah berkata, "Santai saja, bos. Aku lebih suka tidur daripada ikut kontes.")

Tamat

Dalam kehidupan Rian yang konyol ini, kadang kemenangan tidak diukur dari medali atau piala, tetapi dari kebahagiaan dan tawa yang dibagikan. Dan hari itu, dia dan Si Putih berhasil membawa senyum ke wajah banyak orang, meskipun dengan cara yang tidak terduga!

(Bab 17: Rian dan Si Putih dalam Petualangan di Taman)

Setelah momen konyol di kontes kucing kecantikan, Rian dan Si Putih menjadi terkenal di lingkungan mereka. Bahkan, tetangga-tetangga mulai memanggil mereka "Ninja dan Kucing Menghibur." Namun, hari ini, Rian merencanakan sesuatu yang berbeda—berlibur di taman.

---

Di pagi hari yang cerah, Rian bersiap-siap untuk pergi ke taman. Ia mengenakan pakaian santai dan memasukkan Si Putih ke dalam tas ransel khusus kucingnya.

Rian: "Ayo, Putih! Kita pergi ke taman! Kamu bisa bermain di rumput, dan aku bisa duduk santai sambil makan snack ninja!"

(Si Putih mengeluarkan suara kecil dan terlihat antusias saat Rian membawanya keluar rumah.)

---

Sesampainya di taman, Rian menemukan tempat yang sempurna untuk duduk dan bersantai. Ia mengeluarkan camilan dari tasnya dan membiarkan Si Putih keluar dari tasnya.

Rian: "Nah, Putih! Ini saatnya kamu bersenang-senang."

(Si Putih langsung melompat keluar, dan mulai menjelajahi area sekitarnya. Rian duduk di bawah pohon sambil menikmati snack-nya.)

---

Tak lama kemudian, Rian melihat sekelompok anak-anak yang sedang bermain bola. Satu anak tiba-tiba mengarahkan bola ke arah Rian.

Anak 1: "Maaf, Kak! Bolanya nyasar!"

(Rian mencoba menghindar, tetapi bola itu tepat mengenai wajahnya.)

Rian: "Aduh! Ini kenapa rasanya seperti sedang berlatih menghindar dari serangan ninja!"

(Anak-anak mulai tertawa. Rian berusaha tersenyum meski wajahnya terasa sakit.)

Rian: "Oke, siapa yang mau jadi lawan ninja? Siapa berani?"

(Anak-anak bersemangat dan berlari ke arah Rian.)

---

Rian pun terjebak dalam permainan bola dengan anak-anak. Ia mengubah gaya bermainnya dengan gerakan ninja—melompat dan berlari cepat, dan anak-anak pun terhibur melihatnya.

Anak 2: "Kak, kamu jago banget! Kapan-kapan kita harus main lagi!"

Rian: "Oke, tapi jangan salahkan ninja kalau kamu kalah, ya!"

(Sambil bermain, Si Putih terlihat tertarik dengan bola yang sedang dimainkan. Dia melompat ke arah bola dan berusaha menangkapnya.)

---

Anak-anak terkejut dan tertawa melihat Si Putih yang berlari mengejar bola.

Anak 3: "Lihat! Kucingnya juga mau ikut main!"

(Rian tertawa melihat Si Putih berlari dan melompat. Dalam sekejap, Si Putih berhasil merebut bola dari anak-anak dan mulai menggigitnya.)

Rian: "Putih, itu bola, bukan makanan!"

(Tapi Si Putih tetap bersikukuh menggigit bola, membuat semua anak tertawa terbahak-bahak.)

---

Setelah beberapa saat bermain, Rian merasa kelelahan dan memutuskan untuk beristirahat. Ia duduk kembali di bawah pohon dan memberi Si Putih beberapa camilan kucing.

Rian: "Nah, kamu sudah jadi bintang hari ini, Putih. Semua orang suka melihatmu!"

(Si Putih mengunyah camilan dengan santai, tampak puas.)

---

Namun, suasana berubah saat tiba-tiba sekelompok remaja muncul, membawa anjing besar dan mulai menggoda Si Putih.

Remaja 1: "Eh, lihat kucing kecil ini! Apa dia berani melawan anjingku?"

(Rian langsung berdiri dan melindungi Si Putih.)

Rian: "Hey! Tidak ada yang boleh menggoda kucing ninja saya! Siapa yang berani?"

(Remaja itu hanya tertawa dan mengeluarkan suara anjingnya.)

Remaja 2: "Ayo, anjing! Tunjukkan siapa yang lebih kuat!"

(Rian merasa terancam, tapi kemudian ia ingat bahwa dia adalah ninja. Ia tidak bisa membiarkan Si Putih tertekan.)

---

Dengan percaya diri, Rian memutuskan untuk menghadapi mereka.

Rian: "Oke, kalau mau adu, kita adu ketangkasan! Kita lihat siapa yang lebih cepat, anjing atau kucing!"

(Remaja-remaja itu saling bertukar pandang dan setuju. Mereka mengatur permainan di mana anjing harus mengejar Si Putih.)

Remaja 1: "Oke, kita hitung sampai tiga! Satu... dua... tiga!"

(Si Putih, yang tampaknya tidak peduli, malah duduk santai dan menguap. Rian panik.)

Rian: "Putih, ini bukan waktu untuk tidur! Ayo, lari!"

(Ketika anjing mulai berlari ke arah Si Putih, kucing itu tiba-tiba berdiri dan berlari secepat mungkin ke arah pohon. Semua orang terkejut melihat Si Putih berlari dengan cepat.)

---

Rian tak kalah terkejut, dan dia pun mengikuti Si Putih. Kucing itu melompat ke cabang pohon, meninggalkan anjing bingung di bawah.

Remaja 2: "Wah, kucingnya lincah banget!"

Rian: (dari atas pohon) "Itu namanya ninja! Dia bukan kucing sembarangan!"

(Semua orang mulai tertawa melihat kejenakaan Si Putih dan Rian. Rian duduk di atas cabang pohon sambil tersenyum, merasa bangga.)

---

Setelah situasi tenang, Rian dan Si Putih turun dari pohon. Remaja-remaja itu, yang awalnya menggoda, kini terlihat terhibur dan minta maaf.

Remaja 1: "Maaf ya, kita hanya bercanda. Kucingmu keren banget!"

Rian: "Tidak masalah! Yang penting, kita semua bersenang-senang."

(Setelah semua situasi mereda, Rian dan Si Putih kembali duduk di bawah pohon, menikmati momen tenang.)

---

Rian tersenyum melihat Si Putih, yang kini tampak bangga dengan penampilannya sebagai "kucing ninja."

Rian: "Putih, kita mungkin bukan bintang kontes, tapi hari ini kita jadi bintang di taman. Terima kasih sudah membuat hari ini spesial!"

(Si Putih menguap lagi, seolah berkata, "Santai saja, bos. Kita akan selalu bersenang-senang.")

Tamat

Hari yang penuh kejutan dan tawa ini mengingatkan Rian bahwa kehidupan ninja juga bisa diwarnai dengan kebahagiaan sederhana dan momen lucu. Dan siapa yang menyangka, Si Putih bukan hanya kucing peliharaan, tapi juga teman petualang yang selalu siap menghibur!

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai semua...
gabung yu d Gc Bcm..
d sini ada event menarik beserta reward juga ad mentor senior yg bs bimbing
caranya mudah wajib follow aku sebagai pemilik Gc Bcm ya.
Terima kasih.
anggita
ikut ng👍like aja+ hadiah ☝iklan. terus berkarya tulis moga lancar novelnya👌.
anggita
Ninjanya suroboyo.. mungkin ninja berdarah bonek 😁🙏
jamalnurcahya17
semangat 🤙🔥
Ramos Mujitno Supratman: makasih Master
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!