NovelToon NovelToon
Istri Kesayangan Tuan Dev

Istri Kesayangan Tuan Dev

Status: tamat
Genre:Tamat / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Romansa
Popularitas:7.8M
Nilai: 4.7
Nama Author: Eli

Aleena Salmaira Prasetyo adalah anak sulung dari keluarga Prasetyo. Dia harus selalu mengalah pada adiknya yang bernama Diana Alaika Prasetyo. Semua yang dimiliki Aleena harus dia relakan untuk sang adik, bahkan kekasih yang hendak menikah dengannya pun harus dia relakan untuk sang adik. "Aleena, bukankah kamu menyayangi Mama? Jika memang kamu sayang pada Mama dan adikmu, maka biarkan Diana menikah dengan Angga". "Biarkan saja mereka menikah. Sebagai gantinya, aku akan menikahimu"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putusnya Hubungan Lama

Aleena menatap Dev dengan matanya yang masih berkaca-kaca. Dari sorot matanya hanya ada bayangan Dev didalamnya. Dia nampak terkejut dengan apa yang baru saja Dev katakan.

"Dev... "

Suara Aleena terdengar lirih dan bergetar saat bicara. Dia masih terus menatap Dev seakan meminta penjelasan.

"Apa maksudmu?! Siapa yang akan mengizinkan dia menikah dengan pria yang tidak jelas asal usulnya seperti kamu?"

Suara pak Bastian memecah keharuan yang terjadi diantara Aleena dan Dev.

Dev mengalihkan pandangannya dari Aleena dan berbalik menatap pak Bastian.

"Pak Bastian, bukankah anda sendiri yang tadi bilang kalau Aleena bukan bagian dari keluarga anda? Apa anda bermaksud memanfaatkannya sampai akhir?".

Dev bicara dengan sikap yang dingin dan acuh tak acuh sambil berjalan mendekati pak Bastian. Dia menatap pak Bastian dengan sorot mata yang tajam. Dev memancarkan aura yang mengintimidasi hingga membuat pak Bastian terdiam sesaat mendengar ucapan Dev karena gugup.

"Te-tetap saja dia harus menikah dengan putra dari keluarga Handoko. Itu sudah kesepakatan yang sudah kami buat sejak lama"

Bastian terbata saat bersikeras menikahkan Aleen dengan Fandy agar Diana bisa tetap menikahi Angga.

"Kesepakatan anda dan keluarga Handoko hanya menikahkan putri anda saja. Begini saja, kenapa anda tidak mendengarkan pendapat dari Aleena?! Saya yakin kalau dia memiliki pendapatnya sendiri untuk mengambil keputusan penting demi masa depannya"

Dev dengan sengaja melemparkan keputusannya pada Aleena. Meskipun dia juga sedikit takut kalau Aleena akan memilih berbakti kepada pak Bastian yang selama ini dia panggil papa.

Kini semua orang menatap Aleena dan menunggu keputusannya.

Aleena terdiam memikirkan baik-baik keputusan penting yang akan dia ambil. Pikirannya kembali pada potongan masa lalu yang telah dia habiskan dirumah ini

Flash back on

"Aleena, bagaimana bisa kamu kalah dari teman sekelasmu hanya dengan selisih 5 poin saja? Harusnya kamu bisa mendapatkan posisi pertama dengan nilai yang lebih baik dari ini!".

Aleena yang baru duduk disekolah menengah pertama harus menerima pukulan di kaki dari sang ayah karena mendapatkan peringkat 2 disekolahnya.

"Diana, bagaimana dengan hasil raportmu?"

Sementara Aleena dihukum oleh pak Bastian, bu Dona bertanya dengan lembut pada Diana.

"Itu, Mah. Maafkan aku. Nilaiku tidak terlalu bagus. Aku mendapat peringkat 5"

Diana menjawab dengan menundukkan kepala.

"Tidak papa sayang. Mama tahu kalau kamu sudah bekerja keras selama ini"

...----------------...

"Aleen, Diana, kakek belikan kalian mantel dan sepatu baru untuk musim dingin. Kita akan berlibur keluar negeri"

"Asik. Terima kasih kakek"

"Terima kasih, Kek"

"Tapi Kakek, kenapa punya kak Aleen lebih bagus dariku? Aku juga mau yang seperti itu!"

"Diana, tidak boleh begitu. Kakek sudah membelikan kalian masing-masing 1. Ini cocok untukmu"

Kakek Aleen membelikan Aleen dan Diana mantel dan juga sepatu baru, namun Diana menyukai milik Aleen. Akhirnya Bu Dona berusaha membujuk Diana

"Ya sudah kamu tukar saja dengan punya Aleen. Tidak papa kan Leen?"

"Iya, Kek. Tidak papa"

Aleen kecil setuju dengan saran sang kakek

"Tidak. Aku tidak mau bertukar! Aku ingin memiliki dua-duanya. Lagipula kak Aleen masih punya banyak mantel bagus kan?!"

Diana bersikeras menginginkan kedua mantel pemberian kakeknya.

"Aleen, tidak papa kan kalau ini diberikan pada adikmu. Dia masih kecil jadi kamu harus mengalah ya"

"Tapi, Dona. Aleen juga sudah lama…"

"Tidak Papa kek. Aleen masih punya mantel musim dingin yang bagus yang penting kita bisa berlibur sama-sama"

Aleen bicara dengan lembut disertai senyum yang manis.

"Aleen memang anak baik".

...----------------...

"Diana, jangan lari-larian didalam rumah, nanti kalau kena guci mama dan jatuh, mama bisa marah"

"Tidak papa, Kak. Aku tidak akan menjatuhkan sesuatu"

Prang!!

Diana yang terus berlarian didalam rumah akhirnya mengenai vas bunga hingga jatuh dan pecah.

"Kan sudah Kakak bilang, jangan berlarian di dalam rumah"

"Bagaimana ini, Kak?"

"Diana, Aleena, suara apa itu tadi?"

Bu Dona yang mendengar suara barang pecah langsung menghampiri Diana dan Aleena.

"Ya ampun. Apa yang kalian berdua lakukan? Kenapa vas bunga Mama sampai pecah?"

Bu Dona berteriak dengan raut wajah kesal melihat vas bunganya pecah.

"Itu mah. Kak Aleen tidak sengaja menyenggolnya tadi. Benar kan, Kak?"

"Apa?! "

Aleen menatap Diana dengan raut wajah terkejut.

"Aleen, kenapa kamu tidak hati-hati? Harusnya kamu tidak berlarian di dalam rumah! Lihat, vas bunga Mama jadi pecah kan? Kamu tahu kan kalau ini harganya sangat mahal! Kamu harus dihukum! Jangan keluar kamar selama 2 hari! Kamu juga tidak akan mendapat makan malam hari ini!"

Bu Dona langsung memarahi Aleen sebelum dia memberikan penjelasannya dan langsung pergi bersama Diana.

Flash back off

Aleena hanya bisa mengingat kenangan pahit selama dirumah ini terutama setelah sang kakek meninggal. Tanpa terasa air matanya mengalir kembali. Mengingat semua itu kembali, terasa sangat sakit bagi Aleena karena dia menyayangi keluarga ini dengan tulus, namun mereka hanya memanfaatkannya.

Aleen menatap Dev dengan tatapan yang lembut dan penuh harap.

"Dev, apa menikah denganmu bisa membuat hubunganku dengan keluarga ini berakhir?"

"Aleena!"

"Tentu, jika kamu menikah denganku, maka kamu akan keluar dari rumah ini dan menjadi bagian dari keluargaku"

Pak Bastian berteriak menyela ucapan Aleen, namun Dev mengabaikannya dan menanggapi pertanyaan Aleen dengan senyum yang lembut dan hangat.

"Kak Aleen, Kakak benar-benar akan menikah dengannya? Kakak jangan gegabah. Kita tidak tahu dia itu pria seperti apa. Sedangkan Papa mengenal keluarga Handoko dengan baik. Kakak pasti akan bahagia disana".

Diana menahan Aleen agar dia tidak menikah dengan Dev.

"Apa kamu begitu yakin dengan keluarga Handoko? Kalau begitu kenapa tidak kamu saja yang menikah dengannya? Kenapa kamu malah menerima pertunangan dengan Angga yang sampai kemarin masih jadi pacarku?".

Aleen menanggapi ucapan Diana dengan sikap yang sinis dan dingin.

"Aleen, kenapa kamu bersikap kasar Begitu? Aleen yang aku kenal adalah gadis baik dan tidak pernah bersikap kasar pada orang lain, apalagi pada keluargamu sendiri"

Angga ikut berkomentar karena sikap Aleen tidak sepserti biasanya.

"Kalau begitu kamu tidak mengenalku dengan baik. Aleena Salmaira Prasetyo yang kamu kenal sudah mati. Aleena yang berdiri dihadapan kalian saat ini bukan lagi bagian dari keluarga Prasetyo"

"Aleen, bagaimana bisa kamu mengatakan itu. Kamu harusnya berterima kasih karena kami telah membesarkanmu!"

Pak Bastian sangat kesal mendengar ucapan Aleen.

"Haruskah aku berterima kasih atas masa kecilku yang menyedihkan? Masa kecil yang membuatku memiliki lebih banyak luka daripada cinta. Pak Bastian Prasetyo, aku tidak ingin lagi menjadi boneka tempat kamu melampiaskan kebencian. Mulai hari ini hubungan kita berakhir sampai disini. Jangan pernah berpikir menggunakanku untuk pernikahan politik yang hanya menguntungkanmu saja!"

"Apa katamu?!"

Aleen bicara dengan sikap yang tergas lalu berjalan menghampiri bibi pembantu rumah tangganya.

"Bibi, maukah bibi ikut denganku?"

"Siapa yang mengijinkanmu pergi?! Kamu tidak bisa pergi dari rumah ini! Hei, dasar anak tidak tahu diuntung! Kembali kemari! "

1
Grace Koharu
Luar biasa
Grace Koharu
acuh tak acuh always ada di setiap Bab ya..
Rendra 0710
Luar biasa
Aysana Shanim
Biasanya kalo di perkantoran nggak ada bel istirahat kak. Jadi jam 12 udah otomatis pada keluar. Kalau di pabrik memang ada.
Dang Antie
Luar biasa
Soetiarsih Moestofa
Biasa
Soetiarsih Moestofa
Kecewa
Aysana Shanim
Apa aleena itu bukan anak kandungnya? Kok pilih kasih gitu ya
Neng geulis
Luar biasa
Heni Nurhaeni
THOORRR KENAPA SIH KO Suka x DENGAN kata acuh ta acuh apa memeng harus slalu ada kata acuh tak acuh itu??
Heni Nurhaeni
tu kan aku bilang juga apa s om rey pacaran sama s nina
Heni Nurhaeni
nina bisa jadi pacarnya OM REY
Heni Nurhaeni
ADA ULAT DI KANTORMU DEV
Heni Nurhaeni
THOOOORRR BISA GA BUANG BAHASA ACUH TAK ACUH????
Heni Nurhaeni
hahaaa ni s citra jadi ulat pisang
mas Ian
Luar biasa
gian 305
horang kaya kok pake taksi kan bnyk mobil n ada supir/Facepalm/
Capricorn 🦄
keren
Ruth Khoiriyah
katanya aleen kerja bawa mkbil kok keluar nunggu taxi gimana ceritanya thor wah gak jelas
Ruth Khoiriyah
masak sampe kecolongan gak masuk akal pengawalnya mana thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!