NovelToon NovelToon
Oh, My Teacher

Oh, My Teacher

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Dosen / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Romansa
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: @Alyazahras

Tristan dan Amira yang berstatus sebagai Guru dan Murid ibarat simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Tristan butuh kenikmatan, Amira butuh uang.
Skandal panas keduanya telah berlangsung lama.
Di Sekolah dia menjadi muridnya, malam harinya menjadi teman dikala nafsu sedang meninggi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Alyazahras, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Skandal Tristan dan Siska????

Tiba-tiba saja suara ketukan pintu membuat seisi kelas terkejut, termasuk Amira.

Tok, tok, tok!

"Anak-anak, udah disiapin pantunnya?" tanya Bu Wiwit-Guru Bahasa Indonesia sambil berdiri di tengah pintu dengan badan gemuknya.

"Udah Bu!" jawab murid-murid serempak.

"Kalian kebagian adu pantun sama kelas IPS-1, ya. Sekarang siap-siap ke Aula, ayo. Kelas lain udah kumpul di Aula," jelas Bu Wiwit dan setelahnya pergi dari kelas MIPA-2.

"Beuh, IPS-1 ... ada Farel (mantan Sofi), ada Julian juga (yang pernah ghosting Uci), wkwkwk ... semoga aja lawan kalian itu mereka," kata Amira yang langsung melarikan diri dengan membawa buku setelah tertawa puas.

"Kampret, Amiraaaaa!" teriak Uci dan Sofi sambil berlari mengejar.

°°°

Di Aula Sekolah.

Murid kelas 12 dari jurusan MIPA dan IPS berkumpul di satu ruangan. Mereka duduk dengan rapi. Anak IPS bagian kiri, anak IPA bagian kanan.

Selain Bu Wiwit yang menjadi juri di atas panggung, ada juga juri lainnya, seperti Kepala Sekolah, Guru BK, Guru Biologi dan Guru Olahraga.

"Sial bener, ngapain guru biologi sama guru olahraga ikut campur segala? Ini kan tugas Bahasa Indonesia. Jaka sembung bawa golok, gak nyambung gob-"

"Heh, Amira jangan gitu. Harus banyak bersyukur ketemu Pak Tristan sama Pak Reyhan. Ini adalah sebuah nikmat dari Tuhan yang gak boleh disia-siakan, hihi. Aku yang tadinya males ngikut adu pantun gini, jadi semangat pas tau ada Pak Tristan sama Pak Reyhan yang jadi juri, wkwk," bisik Uci sambil mengulum senyum.

"Iya, Ci, aku juga jadi semangat. Farel mah lewat," tutur Sofi sambil tertawa tanpa suara.

"Diem, diem. Farel sama Julian ngeliat ke arah sini, tuh. Pasang muka cantik dong, jangan malu-maluin," bisik Amira dengan sikap kaku.

Sofi dan Uci segera duduk dengan sikap sempurna sambil menaikan dagunya dan mendatarkan wajahnya. Seolah mereka adalah wanita cantik nan anggun yang sangat dingin, tidak terpengaruh oleh godaan pria mana pun.

Amira bisa bicara begitu pada teman-temannya, tapi dia sendiri malah ciut saat Tristan dan Reyhan yang sedang duduk di kursi juri menatapnya dalam.

Tristan dan Reyhan melirik ke arah Julian yang sejak tadi terus memandangi Amira sambil senyum-senyum. Aura mereka langsung hitam berkabut.

"Maju satu orang satu untuk mengambil undian di dalam kaca ini, ya. Di kertas undiannya ada nama yang akan menjadi lawan kalian berpantun. Ayo, anak-anak. Berbaris, jangan saling dorong!" kata Bu Wiwit.

Para murid berbaris, lalu mengambil satu kertas dari wadah kaca yang tergeletak di atas panggung. Tepatnya di meja juri.

Amira tidak mau melihat Tristan dan Reyhan. Meski tahu Tristan dan Reyhan terus menatapnya, tapi Amira tetap menghindari tatapan mereka.

Kemudian para murid kembali duduk setelahnya.

"Buka sekarang. Lihat, siapa teman lawan kalian," ucap Bu Wiwit.

"Please, jangan Farel!" gumam Sofi sambil mengintip isi kertas undian dengan jantung berdebar.

Jangan Julian! Jangan Julian! Ya Tuhan, jangan Julian. (Batin Uci, mau-mau tapi malu sambil pelan-pelan saat membuka kertas undian)

"Yes, bukan Julian!" kata Uci sambil tersenyum lebar, padahal begitu ingin menjadi lawan Julian.

"Huwaaaaa, lawan aku kok Farel, sih?!" kata Sofi sambil merengek.

"Wkwk, serius?" tanya Amira.

"Gak tau ah! Tukeran yuk, Ci. Bisa muntah aku liat muka dia," ujar Sofi memaksa tuker kertas undian.

"Idih, apaan, gak mau. Hadapin aja," kata Uci. "Kamu siapa, Ra?"

Amira mengedikkan bahunya karena belum membuka kertas undian, dia tak ingin tahu siapa lawan mainnya. Tidak nafsu setelah melihat kehadiran Tristan di Aula. Terlebih dengan tatapannya yang sangat misterius itu, entah marah atau sedang merencanakan siasat gilanya.

Begitu kertas undian Amira di buka, tertera nama yang sebelumnya sangat dihindari Uci yaitu 'Julian'.

"Jangan ada yang berani nuker undiannya, ya! Awas, Ibu tahu siapa aja yang curang!" ucap Bu Wiwit memperingati dengan mata melotot. "Sekarang cari lawan kalian. Ayo, anak-anak cepat, kita tidak punya banyak waktu!"

Amira, Uci san Sofi segera berpencar mencari lawan mereka masing-masing.

Ditengah kerumunan, Amira mendengar banyak murid perempuan yang berkata,

"Guys, liat di Grup Komunitas Sekolah, cepet! Ada postingan baru. Kali ini skandal Bu Siska sama Pak Tristan. Mereka ketangkep basah lagi berduaan di apartemen!"

Deg!

...

BERSAMBUNG!!

1
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
bukn squat jump yg ada hbis huh hah huh hahhh😄
Rubyred
panas .....lanjut yg kebih hooot....🤭🤭🤭
Rubyred
seru bagus loh ceritanya
𝑮𝒊𝒖𝒍𝒊𝒂𝒏𝒐𝒗𝒂🌷
kok jdi kya berita yg lgi viral ya, guru vs murid yg di gorontalo 😁
Aura Al
makin seru lsnjut
Aura Al
jadi keluarga sudah tau pernikahannya
Aura Al
amira oh amira ada" aja tp lama" pasti ketahuan
Aura Al
cinta segitiga jadi pusing mau dukung yg mana/Grin/
Miss_D
makin penasaran kakak
anyarai
oh, berarti amira pamit keluar kota untk krj,,
tp amira tnpa sepengetahuan ibunya dia lnjutin sekolh,,
iya kah thor
anyarai
ih suami kontrak ternyata,,, lanjut thot
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!