NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:5.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Wahhh ternyata sangat mudah ya Tante," ucap Nadia girang. Ia bahkan melupakan kesedihannya barusan.

"Tentu saja. Kalau kita memahaminya pasti kita bisa mengerjakan soal apa pun," jawab Riana.

Sementara itu Darren hendak masuk dan minta maaf pada Nadia karena telah membentaknya tadi. Darren merasa sangat bersalah karena tidak bisa mengontrol emosi di depan Nadia. Tapi langkahnya seketika terhenti saat mendengar tawa Nadia.

"Dia bicara dengan siapa??" tanya Darren dalam hati, lalu ia pun membuka perlahan pintu kamar Nadia dan melihat Nadia kini tertawa lepas bersama Riana.

Darren termangu di tempat, sekian lama, baru ini lah ia melihat Nadia tertawa. Atau mungkin ia yang sangat sibuk sehingga tidak punya waktu melihat kapan Nadia tertawa.

Setiap ia pulang kerja, Nadia selalu mendesaknya untuk mencari Mama baru, dan itu membuatnya kesal. Belum lagi sikap keras kepala Nadia, dan juga malas sekolah karena membenci pelajaran sekolah, tapi malam ini ia melihat Nadia mengerjakan pekerjaan sekolah dengan wajah ceria.

"Apa sebenarnya yang terjadi??" Belum selesai keheranan Darren, kini Nadia dan sekertarisnya tersebut hendak keluar kamar dan Darren pun segera berlari keluar dan kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Ayo kita buat makan malam bersama,"

"Memang kita mau buat apa Tante??" tanya Nadia penasaran.

"Ada deh, ayo ikut Tante."

Nadia pun mengikuti Riana untuk turun ke dapur, sementara Darren memperhatikannya dari lantai dua.

"Kita buat makanan apa ya?" Riana mencari-cari sesuatu yang bisa di masak, dan dia menemukan mi instan di lemari makanan.

"Bagaimana kalau kita masak mi rebus dengan telur dan sayuran? Pasti enak," ucap Riana.

"Kata Papa, Mi tidak baik untuk kesehatan Tante."

"Kalau sesekali tidak apa-apa."

"Kalau Papa marah bagaimana Tante??" Nadia sedikit ragu karena Papanya pernah melarangnya makan mi instan.

"Jangan bilang-bilang, dan jangan berisik juga agar Bos pemarah itu--Eh maksud Tante, agar Papamu tidak tahu apa yang sedang kita lakukan."

"Siap!!!" ucap Nadia dengan tangan ia taruh di pelipis seolah tengah memberi hormat pada atasan.

Nadia pun kebagian memotong-motong sayuran dengan wajah sumringah. Sedangkan Riana membuka bungkus mie instan.

Saat airnya sudah mulai mendidih, Riana memasukkan dua telur dan juga sayuran yang tadi di potong-potong oleh Nadia, setelah itu Riana memasukkan dua bungkus mi instan ke dalam panci tersebut.

Bebeberapa saat kemudian mie pun sudah matang dan aromanya menguar hampir ke penjuru rumah, bahkan Darren pun mencium aromanya dan membuat perutnya tiba-tiba keroncongan.

"Wahhh sepertinya enak Tante!!" seru Nadia yang tak henti-hentinya mencium uap dari mie yang ada di dalam mangkuk tersebut.

"Tentu saja, ayo kita makan."

Riana pun membawa dua mangkuk mi tersebut ke meja makan dan bersiap menyantapnya.

Riana menyendok mie milik Nadia lalu meniupnya, saat di rasa sudah dingin, Riana pun mengarahkannya pada mulut Nadia.

"Bagaimana, enak??" tanya Riana saat Nadia sudah mengunyah mi tersebut.

"Iya Tante, enak banget." Nadia pun mengambil sendok yang ada di tangan Riana lalu ia memakan mie nya tanpa bantuan Riana.

Riana tersenyum saat melihat Nadia begitu lahap memakan mie buatannya. Riana jadi teringat akan putrinya.

"Tante kenapa bengong?? Ayo makan juga!!" seru Nadia.

"Iya." Riana pun ikut memakan mie miliknya, tanpa ia sadari Darren tengah menelan ludah saat ini karena melihatnya memakan mie instan.

Baru saja Riana hendak menyendok mi untuk ketiga kalinya, tapi mie yang tadi ada di hadapannya kini berpindah tempat, dan sendok yang ada di tangannya pun sudah berpindah tangan.

Dan saat Riana menatap siapa yang telah merebut makanannya, ia tercengang, karena yang melakukannya adalah Darren, dan yang membuat Riana tambah kaget adalah, Darren langsung saja memakannya, dan hanya dalam hitungan detik, mie itu pun ludes masuk ke dalam perut Darren.

Riana bersedekap kesal menatap Bosnya yang seenaknya saja itu.

"Turunkan pandanganmu!! Kau itu anak buahku dan aku berhak melakukan apa pun terhadapmu, termasuk mengambil makananmu." ucap Darren sembari meneguk habis minuman yang tadi Riana sediakan untuknya dan Nadia.

"Tapi ini bukan di kantor Pak," protes Riana.

"Ini rumahku, dan aku berhak melakukan apa pun," jawab Darren.

Riana pun memanyunkan bibirnya kesal. Membalas perkataan Bosnya pun percuma, karen dia pasti akan selalu kalah.

"Saat nanti aku yang menjadi Bos, aku yang akan memerintahnya, dan aku akan balas dendam dengan apa yang sudah di lakukannya padaku," gerutu Riana kesal.

"Papa tidak marah kan kalau Nadia makan mie??" tanya Nadia sedikit takut.

"Kalau sesekali nggak papa sayang," jawab Darren.

"Apa lagi minya enak," sambung Riana.

"Biasa aja," jawab Darren datar.

Riana mencebik kesal.

"Wahhh ada apa ini??" tiba-tiba Bu Windy muncul saat mendengar suara berisik dari kamarnya.

"Kami lagi makan masakannya Tante Riana, Oma, aku juga ikut bantuin masak loh. Aku bantuin potong potong sayuran." Nadia menjawab dengan mulut mengunyah.

"Wahhh benarkah?? Kenapa nggak suruh bibi aja yang masak??"

"Saya nggak enak Bu, jadi saya membuatnya berdua dengan Nadia agar dia antusias dengan makanannya."

"Enak loh Oma, iya kan Pa??" Nadia menatap Papanya.

"Biasa aja," jawab Darren.

"Tapi Papa menghabiskan milik Tante Riana??" Nadia mengernyit heran.

"Benarkah??" Tanya Bu Windy." Papa memakan milik Tante Riana??"

"Bener Oma. Padahal Tante Riana baru makan beberapa suap ehhh di rebut Papa."

"Astaga ... Dia cerewet sekali," rutuk Darren.

***

Nadia meminta Riana menginap di kamarnya agar ia tidak bangun kesiangan, dan benar saja, pagi-pagi sekali Nadia sudah siap dengan rambut yang sudah di kepang seperti bando, dan dia sangat menyukainya dan membuatnya sangat bersemangat ke sekolah.

Riana pun sudah pulang lebih dulu setelah mempersiapkan Nadia, karena ia pun harus bersiap pagi ini ke kantor.

"Pagi Oma, pagi Pa," sapa Nadia saat Darren pun hendak berangkat ke kantor pagi ini.

Darren hampir saja kesiangan, entah mengapa malam ini ia tidur begitu nyenyak, dan hampir bangun kesiangan. Rama bahkan sudah menunggunya di luar.

"Pagi sayang,"

"Pagi sayang," ucap Darren dan Bu Windy hampir bersamaan.

"Mana Tante Riana!!" tanya Bu Windy lagi.

"Tante Riana sudah pulang Oma, dan lihatlah apa yang di lakukannya pada rambutku??" Nadia memamerkan gaya rambutnya yang terlihat berbeda dari biasanya, dan terlihat sangat senang sekali.

"Wahhhh cucu Oma cantik sekali ," ucap Bu Windy senang, karena melihat wajah cucunya yang terlihat sangat bahagia.

"Tante Riana itu Amazing loh Oma. Dia itu pandai segala hal. Dia pandai menggambar, dia juga mengajarkan Nadia, mengerjakan PR matematika tanpa membuat Nadia pusing, dan sekarang lihat apa yang tante Riana lakukan pada rambutku." Nadia terus berceloteh dengan ceria pagi ini. Darren bahkan sampai pusing mendengarnya.

"Oma, kenapa bukan Tante Riana aja yang jadi Mamanya Nadia?"

"Uhukkk!!!" Darren tersedak mendengar ucapan Nadia, ia bahkan kesusahan menelan makanannya akibat ucapan Nadia.

Rama yang juga ikut sarapan bersama pun ikut tersenyum dengan celotehan Nadia.

"Sayangggg, Tante Riana itu sudah memiliki suami, bahkan dia sudah memiliki anak, jadi tidak mungkin jadi Mamanya Nadia" jelas Bu Windy.

"Sayang sekali, padahal aku sangat suka pada Tante Riana, dia sangat baik." Nadia pun melanjutkan sarapannya.

"Dengar permintaan Nadia. Dia sangat ingin memiliki Mama. Mama harap kamu memikirkannya," ucap Bu Windy saat mengantar putranya ke depan rumah.

"Maksud Mama aku harus menikah dengan Riana??" Darren sedikit kaget.

********

********

1
Kamiem sag
udahlah Rendi udah punya istri juga kan
Kamiem sag
😃😃
Kamiem sag
apa kabar Byan sudah 2 hari ditinggal Riana
Astrid Ratnaningrum
Luar biasa
Kamiem sag
tuh kan mami suka??? kalian dua aja bodoh
Kamiem sag
mari bertengkar lagi
damiana widyana
riana bego pantesan hidupnya gak bahagia. kalo udah kejadian baru ntesel nangis2
Kamiem sag
wajar sih Riana kena tampar, gak jujur sih, coba jujur sejak awal kan gak semalu ini
Kamiem sag
Darren jgn lupa urus buku/akta nikah kalian
Kamiem sag
sedih aku bayangin malunya mami akibat ambisinya yg gak kaleng-kaleng
Kamiem sag
mami juga bodoh egois maksain keinginannya sendiri macam mami aja yg mau kawin
Amira juga bodoh egois udah dimintai tolong Darren buat bicara ke mami kalo mereka gak akan menikah!! ehh... malah ngotot dgn segala cara buat bisa nikahin Darren
Kamiem sag
nah.... malubesar kan mami gegara kebodohan Riana??
damiana widyana
kok lama concludenya darren dan riana... bosen bacanya
Kamiem sag
bodoh kok dipelihara
Riana selain bodoh juga tolol paok pekok longor bittot
seperti gak kebagian akal Riana sampai gak bisa mikir betapa besar rasa malu besok
Kamiem sag
muak Thor
tokohnya berat buat jujur
Hanum Kamila Jasmine
Luar biasa
Kamiem sag
sebenernya lebih baik ngaku sekarang Thor daripada nanti saat jebakan ijab qobul yg direncanain mami kan malunya lebih besar krn banyak tamu undangan yg hadir, gimanasih Riana Darren goblok banget
damiana widyana
Amira oh amira kamu ingin bahagia tapi tidak mempersulikan kebahagiaan Darren...Egois
Kamiem sag
muak gak sih sampai bab ini tokoh masih suka perang batin?
Kamiem sag
mana Darren gak kunjung mengurus/melapor ke KUA utk mendaftarkan pernikahan pula
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!