NovelToon NovelToon
Pesona Mantan Istri

Pesona Mantan Istri

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Penyesalan Suami
Popularitas:92.9k
Nilai: 4.4
Nama Author: Rishalin

Riana Maharani, seorang Ibu rumah tangga yang dikhianati oleh suaminya Rendi Mahardika. Pria yang sudah lima tahun lamanya ia nikahi berselingkuh dengan sekertaris barunya, seorang janda beranak dua.
Alasan Rendi berselingkuh karena melihat Riana yang sudah tidak cantik lagi setelah melahirkan putri pertama mereka, yang semakin hari lebih mirip karung beras.
Riana yang hanya fokus mengurus keluarga kecil mereka sampai lupa merawat diri dengan kenaikan berat badan yang drastis.
Riana bersumpah akan kembali menjadi cantik dan seksi hanya dalam waktu tiga bulan demi membuat suaminya menyesal sudah berselingkuh.

Akankah Riana berhasil merubah penampilannya hanya dalam waktu tiga bulan dan berhasil membuat Rendi menyesal?

Yuk baca ceritanya!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 28

"Wahhh ternyata sangat mudah ya Tante," ucap Nadia girang. Ia bahkan melupakan kesedihannya barusan.

"Tentu saja. Kalau kita memahaminya pasti kita bisa mengerjakan soal apa pun," jawab Riana.

Sementara itu Darren hendak masuk dan minta maaf pada Nadia karena telah membentaknya tadi. Darren merasa sangat bersalah karena tidak bisa mengontrol emosi di depan Nadia. Tapi langkahnya seketika terhenti saat mendengar tawa Nadia.

"Dia bicara dengan siapa??" tanya Darren dalam hati, lalu ia pun membuka perlahan pintu kamar Nadia dan melihat Nadia kini tertawa lepas bersama Riana.

Darren termangu di tempat, sekian lama, baru ini lah ia melihat Nadia tertawa. Atau mungkin ia yang sangat sibuk sehingga tidak punya waktu melihat kapan Nadia tertawa.

Setiap ia pulang kerja, Nadia selalu mendesaknya untuk mencari Mama baru, dan itu membuatnya kesal. Belum lagi sikap keras kepala Nadia, dan juga malas sekolah karena membenci pelajaran sekolah, tapi malam ini ia melihat Nadia mengerjakan pekerjaan sekolah dengan wajah ceria.

"Apa sebenarnya yang terjadi??" Belum selesai keheranan Darren, kini Nadia dan sekertarisnya tersebut hendak keluar kamar dan Darren pun segera berlari keluar dan kembali masuk ke dalam kamarnya.

"Ayo kita buat makan malam bersama,"

"Memang kita mau buat apa Tante??" tanya Nadia penasaran.

"Ada deh, ayo ikut Tante."

Nadia pun mengikuti Riana untuk turun ke dapur, sementara Darren memperhatikannya dari lantai dua.

"Kita buat makanan apa ya?" Riana mencari-cari sesuatu yang bisa di masak, dan dia menemukan mi instan di lemari makanan.

"Bagaimana kalau kita masak mi rebus dengan telur dan sayuran? Pasti enak," ucap Riana.

"Kata Papa, Mi tidak baik untuk kesehatan Tante."

"Kalau sesekali tidak apa-apa."

"Kalau Papa marah bagaimana Tante??" Nadia sedikit ragu karena Papanya pernah melarangnya makan mi instan.

"Jangan bilang-bilang, dan jangan berisik juga agar Bos pemarah itu--Eh maksud Tante, agar Papamu tidak tahu apa yang sedang kita lakukan."

"Siap!!!" ucap Nadia dengan tangan ia taruh di pelipis seolah tengah memberi hormat pada atasan.

Nadia pun kebagian memotong-motong sayuran dengan wajah sumringah. Sedangkan Riana membuka bungkus mie instan.

Saat airnya sudah mulai mendidih, Riana memasukkan dua telur dan juga sayuran yang tadi di potong-potong oleh Nadia, setelah itu Riana memasukkan dua bungkus mi instan ke dalam panci tersebut.

Bebeberapa saat kemudian mie pun sudah matang dan aromanya menguar hampir ke penjuru rumah, bahkan Darren pun mencium aromanya dan membuat perutnya tiba-tiba keroncongan.

"Wahhh sepertinya enak Tante!!" seru Nadia yang tak henti-hentinya mencium uap dari mie yang ada di dalam mangkuk tersebut.

"Tentu saja, ayo kita makan."

Riana pun membawa dua mangkuk mi tersebut ke meja makan dan bersiap menyantapnya.

Riana menyendok mie milik Nadia lalu meniupnya, saat di rasa sudah dingin, Riana pun mengarahkannya pada mulut Nadia.

"Bagaimana, enak??" tanya Riana saat Nadia sudah mengunyah mi tersebut.

"Iya Tante, enak banget." Nadia pun mengambil sendok yang ada di tangan Riana lalu ia memakan mie nya tanpa bantuan Riana.

Riana tersenyum saat melihat Nadia begitu lahap memakan mie buatannya. Riana jadi teringat akan putrinya.

"Tante kenapa bengong?? Ayo makan juga!!" seru Nadia.

"Iya." Riana pun ikut memakan mie miliknya, tanpa ia sadari Darren tengah menelan ludah saat ini karena melihatnya memakan mie instan.

Baru saja Riana hendak menyendok mi untuk ketiga kalinya, tapi mie yang tadi ada di hadapannya kini berpindah tempat, dan sendok yang ada di tangannya pun sudah berpindah tangan.

Dan saat Riana menatap siapa yang telah merebut makanannya, ia tercengang, karena yang melakukannya adalah Darren, dan yang membuat Riana tambah kaget adalah, Darren langsung saja memakannya, dan hanya dalam hitungan detik, mie itu pun ludes masuk ke dalam perut Darren.

Riana bersedekap kesal menatap Bosnya yang seenaknya saja itu.

"Turunkan pandanganmu!! Kau itu anak buahku dan aku berhak melakukan apa pun terhadapmu, termasuk mengambil makananmu." ucap Darren sembari meneguk habis minuman yang tadi Riana sediakan untuknya dan Nadia.

"Tapi ini bukan di kantor Pak," protes Riana.

"Ini rumahku, dan aku berhak melakukan apa pun," jawab Darren.

Riana pun memanyunkan bibirnya kesal. Membalas perkataan Bosnya pun percuma, karen dia pasti akan selalu kalah.

"Saat nanti aku yang menjadi Bos, aku yang akan memerintahnya, dan aku akan balas dendam dengan apa yang sudah di lakukannya padaku," gerutu Riana kesal.

"Papa tidak marah kan kalau Nadia makan mie??" tanya Nadia sedikit takut.

"Kalau sesekali nggak papa sayang," jawab Darren.

"Apa lagi minya enak," sambung Riana.

"Biasa aja," jawab Darren datar.

Riana mencebik kesal.

"Wahhh ada apa ini??" tiba-tiba Bu Windy muncul saat mendengar suara berisik dari kamarnya.

"Kami lagi makan masakannya Tante Riana, Oma, aku juga ikut bantuin masak loh. Aku bantuin potong potong sayuran." Nadia menjawab dengan mulut mengunyah.

"Wahhh benarkah?? Kenapa nggak suruh bibi aja yang masak??"

"Saya nggak enak Bu, jadi saya membuatnya berdua dengan Nadia agar dia antusias dengan makanannya."

"Enak loh Oma, iya kan Pa??" Nadia menatap Papanya.

"Biasa aja," jawab Darren.

"Tapi Papa menghabiskan milik Tante Riana??" Nadia mengernyit heran.

"Benarkah??" Tanya Bu Windy." Papa memakan milik Tante Riana??"

"Bener Oma. Padahal Tante Riana baru makan beberapa suap ehhh di rebut Papa."

"Astaga ... Dia cerewet sekali," rutuk Darren.

***

Nadia meminta Riana menginap di kamarnya agar ia tidak bangun kesiangan, dan benar saja, pagi-pagi sekali Nadia sudah siap dengan rambut yang sudah di kepang seperti bando, dan dia sangat menyukainya dan membuatnya sangat bersemangat ke sekolah.

Riana pun sudah pulang lebih dulu setelah mempersiapkan Nadia, karena ia pun harus bersiap pagi ini ke kantor.

"Pagi Oma, pagi Pa," sapa Nadia saat Darren pun hendak berangkat ke kantor pagi ini.

Darren hampir saja kesiangan, entah mengapa malam ini ia tidur begitu nyenyak, dan hampir bangun kesiangan. Rama bahkan sudah menunggunya di luar.

"Pagi sayang,"

"Pagi sayang," ucap Darren dan Bu Windy hampir bersamaan.

"Mana Tante Riana!!" tanya Bu Windy lagi.

"Tante Riana sudah pulang Oma, dan lihatlah apa yang di lakukannya pada rambutku??" Nadia memamerkan gaya rambutnya yang terlihat berbeda dari biasanya, dan terlihat sangat senang sekali.

"Wahhhh cucu Oma cantik sekali ," ucap Bu Windy senang, karena melihat wajah cucunya yang terlihat sangat bahagia.

"Tante Riana itu Amazing loh Oma. Dia itu pandai segala hal. Dia pandai menggambar, dia juga mengajarkan Nadia, mengerjakan PR matematika tanpa membuat Nadia pusing, dan sekarang lihat apa yang tante Riana lakukan pada rambutku." Nadia terus berceloteh dengan ceria pagi ini. Darren bahkan sampai pusing mendengarnya.

"Oma, kenapa bukan Tante Riana aja yang jadi Mamanya Nadia?"

"Uhukkk!!!" Darren tersedak mendengar ucapan Nadia, ia bahkan kesusahan menelan makanannya akibat ucapan Nadia.

Rama yang juga ikut sarapan bersama pun ikut tersenyum dengan celotehan Nadia.

"Sayangggg, Tante Riana itu sudah memiliki suami, bahkan dia sudah memiliki anak, jadi tidak mungkin jadi Mamanya Nadia" jelas Bu Windy.

"Sayang sekali, padahal aku sangat suka pada Tante Riana, dia sangat baik." Nadia pun melanjutkan sarapannya.

"Dengar permintaan Nadia. Dia sangat ingin memiliki Mama. Mama harap kamu memikirkannya," ucap Bu Windy saat mengantar putranya ke depan rumah.

"Maksud Mama aku harus menikah dengan Riana??" Darren sedikit kaget.

********

********

1
Nani Haryati
yg bener Rendi apa Rangga Thor?
Rishalin: Rendi Kak, ketuker sama tokoh novel yang satunya 🤭
maaf ya Kak, nanti diperbaiki 😊
total 1 replies
Nur Adam
lnjut
Memyr 67
𝗶𝗻𝗶 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝗯𝗮𝗿𝘂 𝘆𝗮? 𝗰𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮𝗻𝘆𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗮𝗿𝗶𝗸, 𝘁𝗮𝗽𝗶 𝗰𝘂𝗺𝗮 𝗱𝗶𝗸𝗶𝘁 𝘆𝗴 𝗹𝗶𝗸𝗲?
Memyr 67
𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗲𝗻𝗶𝘁𝗶𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗷𝗶𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗶 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵 𝗺𝗲𝗿𝘁𝘂𝗮𝗻𝘆𝗮? 𝗯𝗲𝗿𝗮𝗿𝘁𝗶 𝘀𝗿𝗹𝗶𝗻𝗴𝗸𝘂𝗵𝗮𝗻 𝗱𝗶𝘁𝗶𝘁𝗶𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗸𝗲 𝗼𝗿𝗮𝗻𝗴𝘁𝗶𝗮 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮, 𝗴𝗶𝘁𝘂?
Rishalin: di bab ini gak ada kalimat itu kak
total 1 replies
Uthie
Hahahaaaaa.... nikmatin malam pertama kalian di prodeo 😜🤣🤣🤣🤣
Memyr 67
𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗲𝗻𝗷𝗮𝗻𝗱𝗮𝗸𝗮𝗻 𝗶𝘀𝘁𝗿𝗶𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗲𝗺𝗶 𝗷𝗮𝗻𝗱𝗮 𝗺𝗮𝗿𝘁𝗿𝗲. 𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗿𝗲𝗻𝗱𝘆 𝗺𝗶𝘀𝗸𝗶𝗻, 𝗺𝗲𝗺𝗮𝗻𝗴 𝗮𝗱𝗮 𝘆𝗴 𝗯𝗲𝗿𝘀𝗲𝗱𝗶𝗮 𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗽𝗲𝗹𝗮𝗸𝗼𝗿, 𝗱𝗶 𝗿𝘂𝗺𝗮𝗵𝘁𝗮𝗻𝗴𝗴𝗮𝗻𝘆𝗮?
Yuli Ana
nyesel ya ren.... udh terlambat tau... riana udh sakit hati bngt. kelakuanmu sungguh menjijikkan...
lagian buat apa kembali sama kamu. karena sekarang di hidup riana udh ada daren. bujangan , singgle, kaya raya. ceo lgi. kamu mah gk ada apa2nya rendi... walaupun skrng blm cinta tpi sebenernya dihatinyabudh ada daren. cuma blm nyadar aja.. jngn harap balik lg sama karina...
Sunaryati
Mimpi Rendi, Riana yang akan menceraikanmu lagian mengapa harus menyesal itu sudah pilihanmu, nikmati dan Terima dengan ikhlas
Yani Cuhayanih
Rendi galaau mo clbk sama riana...wooiii...sadar matahari masih terbit dari timur..mo balikan riana mimpi aja kelles
Margo Kabul
karya lumayan bagus meskipun kadang kadang karakter daren agak berlebihan.
Yuli Ana
berbahagialah riana... suami bringsikmu udh ditangkap polisi beserta jlangnya...wkwkwkwkwk
skarang suami mu pasti nyesel bngt.
berbahagialah bersama anakmu... biarkan suamimu mendapatkan karmanya...
Satria Sikki Daeng Nurung
💪💪💪💪💪🥰
Sunaryati
Bravo Riana, lawan orang - orang yang dzolim padamu aku dukung dengan menunggu dan membaca kelanjutannya
Semangat Thoor semoga sehat selalu
Yani Cuhayanih
Apakah ancaman darren akan memecat riana kalo nangis masih berlaku...
Yuli Ana
ayo riana hajar dua2nya.... wkwkwk.... rendi pangling kn.... lagian klo mau istri cantik, modalin dong jngn malah duitnya dikasih selingkuhan. istri drumah gemuk, gk glowing mlah nyari selingkuhan. padahal pelakor itu blm tentu cantik alami. bisa jd mereka tu menarik karena dandanan dn perawatan.
nyesel bngt kn ren...hhhhhhhh
Iqnesya🥰
hadeuhhhh gereget banget bacanya, masa jalan teriak jalang sikh
Endah Nigel Moms Nigel
kenapa sih cerita nya putus" jadi nda semangat baca hadeeh
sunflower
aduh jangan di gantung lagi gereget banget nih
Ma Em
Luar biasa
Sunaryati
Wow kok digantug Thoor padahal jantungku dah dig dug membayangkan apa yang akan dilakukan Riana
Lanjut, dobel up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!