Lilyana Belvania, gadis kecil berusia 7 tahun, memiliki persahabatan erat dengan Melisa, tetangganya. Sering bermain bersama di rumah Melisa, Lily diam-diam kagum pada Ezra, kakak Melisa yang lebih tua. Ketika keluarga Melisa pindah ke luar pulau, Lily sedih kehilangan sahabat dan Ezra. Bertahun-tahun kemudian, saat Lily pindah ke Jakarta untuk kuliah, ia bertemu kembali dengan Melisa di tempat yang tak terduga. Pertemuan ini membangkitkan kenangan lama apakah Lily juga akan dipertemukan kembali dengan Ezra?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lucky One, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ospek
Percakapan itu semakin menghebohkan suasana grup. Semua orang berdebat, menebak-nebak siapa @Eagle22 sebenarnya. Beberapa bahkan bercanda bahwa dia mungkin salah satu kakak tingkat terkenal yang sering dibicarakan di kampus. Namun, Lily dan Melisa tetap memperhatikan dengan serius, berusaha mencari tahu siapa yang ada di balik akun misterius tersebut.
Saat malam semakin larut, Melisa kembali mengirim pesan pribadi kepada Lily.
@Melisa (DM):
“Lil, kayaknya dia beneran kakak tingkat deh. Entah kenapa aku curiga itu Radit. Soalnya dia sering banget muncul di momen yang pas buat kamu.”
@Lily (DM):
“Radit? Nggak mungkin, Mel. Tapi ya, siapa tahu...”
Lily terdiam sejenak. Pikiran tentang Radit yang menyamar di grup chat terasa aneh, tapi di sisi lain, Radit memang sering mendekatinya sejak ospek. Ia semakin bingung, apakah ini hanya permainan iseng dari kakak tingkat, atau ada maksud lain di balik semuanya.
Keesokan harinya, obrolan di grup chat kembali ke topik-topik biasa. Namun, Lily tetap merasa ada yang tidak beres. Dia terus memikirkan @Eagle22 dan siapa orang di balik akun misterius itu. Apakah orang ini hanya iseng, atau ada alasan lebih dalam untuk memantau para mahasiswa baru?
Hari kedua ospek dimulai dengan suasana yang sedikit lebih santai dibandingkan hari pertama. Para mahasiswa baru mulai merasa lebih akrab satu sama lain, dan kegiatan yang diadakan oleh panitia juga lebih berfokus pada pembelajaran dan pengenalan kampus. Lily dan Melisa kembali hadir tepat waktu, siap untuk menjalani kegiatan hari itu.
Namun, di tengah semangat pagi itu, ada satu hal yang terus terlintas di pikiran Lily—sosok misterius @Eagle22 di grup chat angkatan mereka. Obrolan semalam di grup membuatnya semakin yakin bahwa @Eagle22 mungkin benar-benar seorang kakak tingkat yang sedang menyamar, dan Melisa berspekulasi bahwa itu bisa jadi adalah Radit. Pikiran itu membuat Lily merasa semakin penasaran, apalagi Radit belakangan ini semakin sering mendekatinya.
Di lapangan kampus, saat seluruh mahasiswa baru berkumpul, Radit yang bertugas sebagai panitia tampak sibuk mengatur jalannya acara. Sesekali, Lily melihat Radit melirik ke arahnya dan tersenyum kecil. Sambil tersenyum kecut, Melisa menyikut lengan Lily.
“Lil, liat deh, si Radit kayaknya ngincer kamu terus,” ujar Melisa pelan dengan nada menggoda.
Lily hanya tersenyum tipis. “Mungkin dia cuma ramah, Mel. Lagipula, nggak ada bukti kalau dia @Eagle22.”
Tapi, sesaat kemudian, Radit mendekati Lily dan Melisa yang sedang berdiri di dekat area registrasi. “Hai, Lily. Melisa. Udah siap buat hari kedua ospek?” tanyanya dengan senyum yang menawan.
“Siap, Kak!” jawab Melisa dengan ceria, sementara Lily hanya mengangguk sopan.
Radit kemudian menatap Lily dengan tatapan yang seolah ingin mengatakan sesuatu lebih dari sekadar basa-basi. “Lily, kamu udah buka grup chat angkatan semalam?”
Lily tersentak mendengar pertanyaan itu. Hatinya berdebar. "Iya, Kak. Emangnya kenapa?"
Radit tersenyum tipis, lalu melanjutkan, “Ah, nggak. Cuma penasaran aja. Seru ya, ngobrol sama teman-teman di grup. Kadang ada yang seru, kadang ada yang aneh-aneh.”
Komentarnya itu terdengar biasa, tapi Lily merasa ada sesuatu di balik ucapan Radit. Radit seperti sedang menguji reaksinya. Setelah itu, Radit beranjak pergi, tetapi sebelum dia pergi, dia berkata pelan, “By the way, kadang kakak tingkat suka menyelinap masuk grup, loh.”
Pernyataan itu terdengar begitu gamblang, seperti sebuah kode tersembunyi. Lily membeku sejenak, jantungnya berdegup kencang. Kata-kata Radit seperti konfirmasi bahwa dugaan Melisa bisa saja benar—Radit adalah @Eagle22. Namun, Lily masih tidak bisa sepenuhnya yakin. Apakah Radit hanya bercanda ataukah dia benar-benar sosok misterius yang menyamar di grup chat?
Melisa yang mendengar percakapan itu langsung berbisik setelah Radit pergi. “Lil, kamu denger tadi? Gue yakin dia itu @Eagle22. Serius deh.”
Lily terdiam sejenak. “Aku nggak tahu, Mel. Bisa jadi. Tapi kalau benar, kenapa dia nggak bilang aja langsung?”
“Karena dia pengen main kode-kodean dulu, kali,” jawab Melisa dengan nada canda. “Dia pasti pengen bikin kamu penasaran.”
Sepanjang hari ospek itu, Radit semakin sering mendekati Lily. Dia memastikan bahwa Lily selalu ada di grupnya, dan setiap kali ada kesempatan, dia akan memberikan perhatian kecil yang membuat Lily merasa semakin bingung. Misalnya, saat ada tugas kelompok, Radit secara sengaja memasukkan Lily dan Melisa ke dalam kelompok yang dipimpinnya. Selain itu, setiap kali Lily bertanya sesuatu, Radit selalu menjawab dengan nada yang seolah menyimpan rahasia.
Saat istirahat siang tiba, Lily dan Melisa duduk di kantin bersama beberapa teman baru. Namun, pikiran Lily terus melayang pada Radit dan ucapan-ucapan samar yang dia lontarkan. Di tengah keramaian itu, notifikasi ponsel Lily berbunyi. Grup chat angkatan kembali ramai dengan pesan-pesan dari teman-teman baru.
Lily membuka grup chat dan melihat ada pesan dari @Eagle22 yang baru saja masuk.
@Eagle22:
“Gimana ospek hari kedua? Ada yang makin dekat sama kakak tingkat? 😏”
Pesan itu membuat Lily terkejut. Pesan yang terlalu kebetulan, apalagi setelah apa yang Radit katakan tadi. Lily mulai merasa yakin bahwa Radit-lah pemilik akun tersebut. Tapi kenapa dia masih menyamar? Apa tujuannya?
Melisa yang duduk di samping Lily langsung ikut melihat layar ponselnya. “Tuh kan, Lil! Itu pasti Radit! Dia ngomongin soal kakak tingkat lagi!”
Lily hanya bisa tersenyum canggung, tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Semakin hari, semakin jelas bahwa Radit mungkin benar-benar tertarik padanya. Tapi di sisi lain, ada perasaan campur aduk dalam hatinya. Bagaimana dengan Ezra? Perasaan yang selama ini ia pendam untuk kakak Melisa itu masih ada, meskipun kini sosok Radit mulai mengganggu pikirannya.
Setelah makan siang, kegiatan ospek dilanjutkan dengan seminar dari beberapa dosen dan alumni yang sukses. Radit yang bertugas di bagian teknis sesekali melirik ke arah Lily, dan setiap kali mata mereka bertemu, Radit memberikan senyuman yang membuat hati Lily semakin tidak menentu.
Saat kegiatan hampir selesai, Radit kembali mendekati Lily dan Melisa.
“Gimana hari ini? Lebih seru dari kemarin?” tanyanya dengan nada santai.
“Iya, seru, Kak,” jawab Melisa dengan semangat. “Tapi, kayaknya ada yang seru di luar ospek juga deh.”
Radit tertawa kecil, sepertinya menangkap maksud dari kata-kata Melisa. “Seru di luar ospek? Wah, apa tuh?”
Melisa melirik ke arah Lily, mencoba memberi isyarat, tapi Lily hanya tersenyum malu-malu. Ia tidak ingin langsung menuduh Radit sebagai @Eagle22, meskipun bukti-bukti sudah mulai jelas. Di dalam hatinya, Lily masih mencoba memahami perasaan dan situasi yang ada.
Setelah ospek selesai dan semua mahasiswa baru mulai berkemas untuk pulang, Lily mendapatkan pesan pribadi di grup chat.
@Eagle22 (DM):
“Ospek hari ini seru, kan? Aku lihat kamu aktif banget di kegiatan tadi. Keep up the good work, ya. 😉”
Pesan itu membuat Lily semakin yakin bahwa Radit-lah sosok di balik akun @Eagle22. Tapi sekarang, Lily dihadapkan pada dilema yang lebih besar: bagaimana perasaannya yang sebenarnya? Apakah Radit hanya seorang kakak tingkat yang ingin mendekatinya lewat cara yang tidak biasa, ataukah dia memang serius tertarik pada Lily?
Sementara itu, Ezra, sosok yang selama ini ada di hati Lily, masih belum menyadari apa yang terjadi. Lily kini harus menghadapi pilihan-pilihan baru dalam hidupnya, baik di kampus maupun dalam hatinya.
Lily cpt move on syg, jgn brlarut larut dlm kesdihan bgkitlh fokus dgn kuliamu. aku do'akn smoga secepatnya tuhan mngirim laki" yg mncintai kmu dgn tulus. up lgi thor byk" 😍💪