NovelToon NovelToon
Kisah Cinta Kaisar Dewa Pedang

Kisah Cinta Kaisar Dewa Pedang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Raja Tentara/Dewa Perang / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:727
Nilai: 5
Nama Author: Aang Albasia

Novel ini adalah novel fiktif yang dipenugi cerita kocak, serius, peperangan, perebutan kekuasaan, penuh misteri, kalimat-kalimat bijak dengan alur cerita yang akan membuka misteri satu persatu.
Tokoh Utama bernama Satriya dan Permata yang keduanya adalah ahli pedang tak terkalahkan.
Bagaimana cerita lengkapnya?
Siapa Satriya itu?
Seberapa besar kekuatan Satriya dan Permata?
Jangan sampai ketinggalan untuk selalu membaca novel ini
Novel ini akan di update setiap hari.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aang Albasia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hari kedua Satriya berlatih ilmu pedang

“Aaah, ini adalah hari keduaku berlatih di perguruan Pedang Langit, aku harus lebih bersemangat, aku tak menyangka kalau aku akan langsung diangkat murid pribadinya paman guru”. Gumam satriya sambil mengarahkan kambing-kambingnya pulang dari bukit.

“Aku harus cepat sampai ke perguruan itu”. Kata Satriya yang langsung berlari menuju Perguruan Pedang Langit

“Guru, aku akan pergi membeli sesuatu dulu dipasar”. Teriak Pertama sambil berlari keluar dari perguruang.

“BRAK!”. Suara dua orang bertabrakan terdengar,ternyata itu adalah Satriya dan Pertmata yang bertabrakan di depan pintu gerbang perguruan.

“Halaaah, kamu lagi, kamu lagi, bisa ga seeeeh, elooo jangan selalu ngikutin gueeeeh”. Kata Satriya

Dan “Plak!, Plak, Plak!”. Suara tamparan yang mengenai pipi Satriya berkali-kali

“Kalau jalan liat-liat doooong, punya mata ga seh!”. Bentak Pertmata

“Siapa yang jalan, orang aku tadi lagi berlari kok”. Jawab Satriya.

“Kamu ini yaaaa!!!. HeEeEeH”. Kata Permata dengan geram

“Kenapa kamu harus selalu berlarian begitu sih? Tak bisakah kamu berjalan santai gitu?”. Bentak Permata kembali

“Alah, kamunya saja yang larinya menghadap kebawah, ada orang didepanmu sampai tak melihat, lagi lagi kalau jalan lihatnya kedepaaaan, jangan kebawaaaaa”. Kata Satariya yang menjetikkan jarinya ke kening Permata

“Kamu ini ya benar-benar!, Huh!, sudah salah tak mau mengaku salah!”. Bentak Permata kembali.

“Ada apa lagi? Sepertinya kalian berdua selalu saja bertengkar ya”. Tiba tiba terdengan suara ki gede yang sudah berada disamping mereka yang sedang memasang muka suram semua.

“Hahahahaha, sudah-sudah, tuan putri, jadikah mau membeli sesuatunya, dan kamu bocah!, kenapa harus berlarian setiap kali kamu kesini?”. Kata ki gede melanjutkan.

“Paman guru, saking bahagianya aku bisa berlatih ilmu pedang denganmu, aku tak bisa menahan diri, rasanya ingin sekali bisa menginap disini dan berlatih setiap saat, makanya aku tak mau sampai paman guru menungguku”. Jawab Satriya

“Ooo, begitu ya, masuklah!, tunggu aku ditempat latihan kemarin”. Kata ki Gede dan berlalulah Satriya sembari memberikan salam hormat kepada ki Gede.

“Tuan putri, sepertinya selalu mendapat kesialan setiap kali bertemu dengan bocah itu?”. Tanya ki Gede

“Au ah, eyap!”. Kata puteri sambil pergi meninggalkan ki Gede

“Dua anak ini sepertinya ada takdir yang menarik”. Gumam ki gede didalam hatinya.

Selang beberapa lama kemudian

“Pasang kuda-kudamu!, dan pegang ini!”. Bentak ki gede sambil melemparkan sebatang kayu untuk menjadi senjata latihan

“Coba serang aku dengan seluruh kekuatanmu!”. Tantang ki gede

“Baik guru”. Kata Satriya yang langsung melesat dan mengayunkan kan sebatang kayu yang ditangannya namun tak ada satupun yang dapat mengenai tubuh ki gede.

“Luar biasa anak ini, seluruh gerakan pedang yang baru aku ajarkan kemarin, dia sudah bisa mempraktekannya dengan sempurna”. Gumam ki gede

“Baiklah, ku lihat kau punya bakat berpedang, sekarang ikuti gerakangku, pusatkan seluruh kekuatanmu di ujung pedangmu”. Kata ki gede yang langsung mempraktekan gerakan jurus kedua dengan sangat indah, halus tapi menampakkan aura kekuatan yang benar-benar dahsyat.

“Paman Guru, ini sedikit susah untuk aku hafalkan, bisakah kita ulang sekali lagi?”. Pinta Satriya

“Baiklah”.

Setelah dua kali mempraktekan jurus pedang kedua, Satrinya mulai mempraktekannya dihadapan ki Gede.

“Memang ada bakat bocah ini, dua kali aku praktekan, dia langsung bisa menguasai dengan sempurna, sepertinya aku harus mulai mengajarkannya untuk bisa memfokuskan kekuatannya itu”. Gumam ki gede kembali.

“Sekarang coba keluarkan kekuatanmu yang seperti kemarin dan hancurkan batu besar itu”. Ki Gede menyuruh Satriya untuk memperagakan jurus keduanya sekaligus untuk mengeluarkan kekuatan tenaga dalamnya.

Dan DWAR!,  batu yang berada di depan Satriya seketika hancur lebur.

“Wah, benar-benar anugrah dari sang kuasa, aku bisa mendapatkan seorang murid yang sangat berbakat seperti dia”.

“Bagaimana paman guru? Apakah aku sudah menguasai jurus kedua ini”. Tanya Satriya

“Jangan lupa nanti kamu latih lagi dirumah, dan besok datanglah lagi untuk belajar jurus ketiga”. Kata ki Gede yang tak menjawab pertanyaan dari Satriya.

“Baik paman guru, saya pamit pulang!”. Satriya berpamintan

“Kedubrak!”.

“Hey bocah idiot!, kenapa kamu selalu menabrakku sih?”. Ternyata Satriya dan Permata kembali bertabrakan di pintu rumah ki gede.

“Halaaah, koe lagi koe lagi, kenapa selalu saja datang diwaktu yang tidak tepat sih gadis cwantiiiik”. Kata satriya meledek.

Dan “Plak!, Plak!”. Tamparan itu kembali dirasakan oleh Satrinya dipipinya.

“Aduu uuuuh, kenapa aku selalu mendapatkan tamparan saat bertemu denganmu sih”.

“Ya! Kamu!, pertama bertemu menciumku, keduanya mendabrakku, ketiga kalinya juga menabrakku, dan kamu selalu tak pernah ada perasaan bersalahkan?”. Tanya Permata

“Emang salahku apa? Kan memang kita sama-sama tidak melihat?, kalau aku salah, kamu juga harus disalahkan lah”. Bentak Satriya yang mulai terlihat jengkel.

“Ah sudahlah, ngomong sama orang idiot sepertinya hanya akan merusak pita suaraku saja!”. Bentak Permata sambil meninggalkan Satriya

“Dasar gadis aneh, selalus aja menyalahkanku, kenapa nasib pipi halusku ini selalu mendapatkan tamparan darinya gustiiii”. Gumam Satriya sambil berlari menuju rumahnya.

“Ada apa sih dengan bocah sialan itu, kenapa selalu saja setiap ketemu dengannya membuatku kesal!, Huh”. Gumam Permata juga.

“Guru, lihat, aku habis membeli liontin giok ini? Baguskan?”. Tanya Permata kepada ki Gede

“Mana aku lihat?”. Ki gede meneliti tiap pojok dari liontin giok yang sudah dipegang di tangannya

“Hm,,, tuan putri, darimanakah kamu membeli liontin giok ini?”. Tanya ki Gede penasaran

“Aku membelinya dari seorang kakek tua dipinggir jalan, harganya lumayan mahal juga, aku harus mengeluarkan lima belas keping emas”. Jawab Permata

“Simpanlah liontin giok ini baik-baik tuan puteri, mungkin akan berguna untukmu dimasa depan”. Jawab ki Gede.

“Bukankah batu liontin itu adalah batu liontin yang diberikan untuk semua putera mahkota dari kerajaan Biru Langit?, kenapa bisa berada ditangan seorang kakek tua? Darimana dia mendapatkan batu liontin itu?”. Gumam ki gede dengan bermacam-macam pertanyaan dikepalanya.

“Ayaaah, Ibuu, aku pulaaang”. Teriak Satriya yang sudah sampai dirumahnya.

“Sini duduk bersama kami, dan makanlah ini”. Kata ibu satriya yang memang selalu memanjakan anaknya.

“Bagaimana belajarmu di perguruan itu?”. Tanya ayahnya

“Menyenangkan ayah, tapi sial!, aku selalu saja bertemu dengan gadis itu, dan lagi-lagi aku ditampar olehnya”. Satriya curhat kepada ayah ibunya

“Satriya anakku, seorang perempuan tidak mungkin menampar orang lain kalau tidak disalahi, memangnya apa yang sudah kamu lakukan kepadanya, sampai membuatnya marah?”. Tanya ibunya

“Hari ini aku bertabrakan dengannya dua kali, dan dua kali itu juga aku mendapatkan tamparan, benar-benar sial!”. Jawab Satriya sebel.

“Hahahaha, hey bocah!, sepertinya kau sudah mulai jatuh cinta ya!?”. Ayahnya meledek.

“Jatuh cinta itu apa ayah?”. Tanya Satriya yang membuat ayah ibunya langsung tertawa tebahak-bahak

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!