Reyhan Anggara seorang staff marketing di PT. DARWIN PROPERTIES perusahaan yang bekerja dibidang properti terbesar di Indonesia.
Bekerja selama 3 tahun diperusahaan itu membuat Reyhan mendapat promosi jabatan menjadi menantu pemilik perusahan dan akan diberi kepercayaan memegang salah satu perusahaan tersebut.
Larissa Darwin, putri tunggal Cristian Darwin terpaksa menikahi staff marketing ayahnya demi mengambil haknya sebagai pewaris tunggal.
"Tidak akan aku biarkan kamu memiliki apa yang seharusnya aku miliki." Larissa.
"Buktikan." Reyhan.
Akan kah pernikahan mereka berjalan sebagai mana mestinya atau kah terjadi konflik perebutan hak waris?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tri Haryani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB. 6 Calon Suami
"Maaf pak bu, saya merasa tidak pantas menjadi menantu anda. Saya rasa saya juga tidak mampu untuk mengemban tanggung jawab anda. Jadi sekali lagi saya minta maaf, saya menolaknya" ucap Reyhan setelahnya.
Cristian tersenyum mendengar jawaban dari Reyhan.
"Sudah saya duga kamu akan menolaknya" ucap Cristian.
"Sekali lagi saya minta maaf pak" ucap Reyhan sembari menunduk.
"Sebaiknya kamu pikirkan lebih dulu tawaran saya Rey. Dengan kamu menjadi menantu saya kamu bisa menghidupi ibu dan kedua adikmu menjadi lebih baik. Kamu juga bisa menyekolahkan adik-adikmu Rey, bukannya adikmu baru masuk SMA? itu akan memakan banyak biaya hingga mereka bisa lulus kuliah" ucap Cristian.
Reyhan terdiam.
"Pikirkanlah dulu rey saya beri waktu 3 hari untuk kamu menjawabnya" ucap Cristian.
"Baik pak saya akan memikirkannya?" ucap Reyhan.
Cristian mengangguk.
"Jadi kamu mengertikan Rey saya dan suami sudah menganggap kamu seperti menantu, jadi apa yang kami lakukan untukmu jangan sungkan untuk kamu menerimanya" ucap Karina.
"Baik bu" ucap Reyhan.
"Kalau begitu istirahatlah Rey" ucap Karina.
Reyhan mengangguk kemudian bergegas kekamar tamu yang sudah disiapkan untuknya.
Setibanya dikamar Reyhan segera mengunci pintu.
Hahh.
Reyhan menghela nafas kasar.
"Apa yang harus aku lakukan?" tanya Reyhan sendirian.
Ia bergegas mengambil baju tidur yang ada dilemari itu.
Kemudian ia membaringkan tubuhnya diatas ranjang.
Pagi tiba.
Reyhan bangun pukul 6 pagi kemudian bersiap untuk berangkat kekantor.
Reyhan terpaksa mengenakan stelan kantor yang sudah disiapkan oleh Karina untuk menghargainya.
Pukul 7 Reyhan keluar dari kamar dan menuju dapur.
"Ayo sarapan Rey" ajak Karina.
"Baik bu" ucap Reyhan.
Mereka memulai sarapannya.
"Kemana Larissa mom?" tanya Cristian pada Karina.
"Masih tidur dad, tadi sudah mommy bangunkan tapi tidak didengarnya" jawab Karina.
Cristian kemudian menoleh pada bi Lia yang sedang mencuci piring.
"Bi Lia tolong panggilkan Larissa dikamarnya, suruh dia sarapan" ucap Cristian.
"Baik pak" ucap bi Lia.
Lima menit kemudian Larissa keluar dari kamar menuju meja makan dengan penampilan khas bangun tidur.
"Cuci muka mu Larissa" titah Cristian.
"Iya dad" ucap Larissa.
Larissa mencuci mukanya ditoilet dekat dapur kemudian bergegas untuk sarapan.
Sejak tadi Reyhan hanya bisa memperhatikan Larissa sembari menyantap sarapannya.
Semua orang selesai sarapan kecuali Larissa, karena dia datang terakhir.
"Reyhan kamu berangkat dengan saya, tunggu diruang tamu 10 menit lagi kita berangkat" ucap Cristian.
"Baik pak" ucap Reyhan.
Reyhan kemudian bangkit dan menunggu Cristian diruang tamu.
Setelah kepergian Reyhan Cristian segera berbicara.
"Larissa kapan kamu akan memulai usahamu?" tanya Cristian.
"Mungkin besok daddy" jawab Larissa.
"Baiklah, daddy hanya mengingatkan agar kamu serius menjalankan usahamu" ucap Cristian.
"Iya daddy, persiapannya sudah 100%. Aku dan Risty akan bekerja sama" ucap Larissa.
Risty yang Larissa maksud adalah sahabat Larissa, mereka kuliah bersama diparis dan merancang usaha bersama.
Cristian mengangguk.
"Kalau begitu daddy berangkat kerja dulu, habiskan makananmu" ucap Cristian pamit pada Larissa dan Karina.
"Iya dad" ucap Larissa.
Cristian bangkit kemudian disusul oleh Karina.
"Ayo Rey kita berangkat" ajak Cristian.
"Baik pak" ucap Reyhan.
"Mom, daddy berangkat kerja ya" pamit Cristian pada Karina.
"Iya dad" ucap Karina.
"Bu Reyhan juga berangkat ya" ucap Reyhan.
"Iya Rey" ucap Karina.
Cristian dan Reyhan masuk kedalam mobil dan melaju meninggalkan rumah Cristian.
Setelah kepergian Cristian dan Reyhan, Karina bergegas masuk kedalam rumah.
"Mom, kenapa sih mommy dan daddy memperlakukan Reyhan seistimewa itu?" tanya Larissa.
"Memangnya ada yang salah dengan itu?" tanya Karina.
"Ya salah dong mom. Reyhan itu hanya orang asing yang kebetulan bekerja diperusahaan kita" jawab Larissa.
"Kamu salah Larissa, Reyhan bukan sekedar karyawan diperusahaan kita. Reyhan adalah calon menantu dirumah ini, dia calon suamimu" ucap Karina.
"What! Calon suami? Apa mommy tidak salah bicara?" tanya Larissa terkejut.
"Tidak, mommy tidak salah bicara. Reyhan memang calon suamimu Larissa, daddy sudah melamar Reyhan menjadi menantunya" ucap Karina.
"What! Daddy yang melamarnya?" tanya Larissa lagi-lagi ia terkejut.
"Iya, jadi mulai sekarang kamu hargai Reyhan sebagai calon suamimu" ucap Karina.
"Tidak, aku tidak setuju bila aku harus menikah dengan staf biasa sepertinya. Tidak aku tidak mau, Rissa harus bicara dengan daddy" ucap Larissa kemudian bergegas kekamarnya.
Huhh.
Karina menghela nafas kasar.
"Ternyata sulit juga membuat Larissa mengerti" ucap Karina sendirian.
Didalam mobil.
Cristian dan Reyhan saling bercakap, keduanya berbicara tidak secanggung kemarin.
"Kalau boleh tahu siapa nama adik kembarmu Rey?" tanya Cristian.
"Namanya Elena dan Alena" jawab Reyhan.
"Pasti mereka cantik-cantik ya, kamu saja tampan Rey" goda Cristian.
"I-iya pak" ucap Reyhan dengan kikuk.
"Saya berharap kamu menerima tawaran saya Rey. Bukan hanya kamu yang diuntungkan tapi saya juga sangat diuntungkan. Saya percaya padamu Larissa akan bahagia bersamamu dan perusahaan saya akan aman dipegang olehmu" ucap Cristian.
"Iya pak saya masih memikirkannya" ucap Reyhan.
Tidak terasa mereka tiba dikantor.
Mereka disambut dengan tatapan heran semua orang kenapa bisa Reyhan dan Cristian datang kekantor bersama.
"Bapak duluan saja, saya mau absen dulu" ucap Reyhan.
"Baiklah" ucap Cristian kemudian berlalu lebih dulu meninggalkan Reyhan yang hendak absen dilobi.
Reyhan sedang absen tiba-tiba dirinya dikejutkan dengan sapaan teman-temannya.
"Bro!" Ucap ketiga sahabat Reyhan.
"Wahh penampilanmu makin keren aja Rey" ucap Adam.
"Iya nih, baru semalam menginap dirumah bos penampilannya berubah drastis" ucap Edwin.
"Rey ceritakan pada kami pengalaman menginap dirumah bos" ucap Satria sembari mengedipkan sebelah matanya.
"Kalian ini apa-apaan sih, ini sudah mau jam 8 ayo kita masuk, lebih baik kita mulai bekerja supaya nanti tidak lembur" ucap Reyhan.
"Oke oke, tapi nanti sambil cerita ya" pinta Adam.
Reyhan tidak menanggapinya, ia bergegas menuju ruangannya.
Ketiga temannya itupun mengikutinya.
Mereka sudah duduk dikubikel masing-masing dan memulai pekerjaannya.
"Rey" panggil Adam.
"Hem" jawab Reyhan singkat.
"Ayo ceritakan pada kami" pinta Adam.
"Sepertinya pak Cristian memperlakukan mu sangat baik" ucap Satria.
"Mereka memang memperlakukanku dengan baik kecuali putrinya yang aku jemput kemarin" ucap Reyhan.
"Apa putrinya benar-benar cantik seperti fotonya?" tanya Edwin.
"Cantik, lebih cantik dibandingkan fotonya. Hanya saja dia sombong, dan angkuh" ucap Reyhan.
"Wahh, tantangan itu Rey. Kamu harus menaklukan gadis sombong dan angkuh seperti itu" ucap Satria.
"Hush. Kamu ini sat, bagaimana kalau orang tuanya tidak merestui" ucap Adam menegur Satria.
"Iya juga ya. Tapi sepertinya pak Cristian akan setuju lagi pula selama ini kan beliau mengagumi kinerja Reyhan" ucap Satria.
"Aku bahkan sudah dilamarnya" ucap Reyhan.
"What!" ketiga teman Reyhan terkejut.
"Dilamar siapa Rey?" tanya Edwin.
"Dilamar pak Cristian untuk putrinya" jawab Reyhan.
...****************...