HATI YANG KAU SAKITI

 Dirumah milik Anton, Sofia sedang kuliah dan sedang zoom. dia mengambil kuliah online, agar mempermudah nya. dan dia juga terlalu malas berinteraksi dengan orang orang, apalagi umur nya yang sudah 25 tahun, membuat nya merasa lebih baik sendiri dan menyelesaikan tugas dari pak Setyo tadi pagi.

 Sofia juga sudah mulai masuk kantor, dari pagi sampai sore dia akan pergi ke kantor. sedangkan malam nya dia akan melaksanakan zoom kuliah.

 Anton bener bener membuat nya sibuk, Agar melupakan cucu nya itu, dia tak ingin anak nya menjadi wanita yang diremehkan banyak orang, dia ingin anaknya menjadi wanita independen women.

  "Cklek..."

 Anton dan Tina datang secara bersamaan menuju ke kamar putri nya, dan tak lupa segelas susu hangat untuk putri nya.

 "Belum selesai belajar nya nak?" tanya Tina sambil mengelus rambut anak nya.

  "Belum Bu, aku lagi ngerjain proyek yang pak Setyo buatkan untuk ku!"

 "Jangan terlalu memforsir Sofia," ayah tak akan memaksa mu bekerja keras, tapi Ayah ingin Sofia bisa lebih baik dari sebelumnya. Ayah dan Ibu mu ini sayang banget sama kamu nak, kalaupun kamu melakukan kesalahan, Ayah tak akan pernah sampai memarahi mu habis-habisan, tapi mereka yang tak tau apa apa, malah menghina harga diri anak Ayah ini!" ketus nya

"Makasih Ayah, maafkan Sofia yang belum bisa bahagiakan Ayah dan Ibu, tapi Sofia janji, Sofia akan menuruti apapun, permintaan Ayah!"

 "Udah ini diminum dulu susu nya nak." sambil menyodorkan gelas susu anak nya.

"Makasih Ibu."

"Sama sama, nak."

  "Oh ya, besok kamu ikut Ayah, kita akan berjumpa dengan perusahaan terbesar di Asia, dia salah satu investor terbesar Ayahmu ini!"

 "Baik Yah."

 *****

 Dimas mengunjungi apartemen Friska saat ini, wajah nya tak bersahabat, apalagi saat ini dia menyamar menggunakan topi agar tak dikenal oleh orang orang.

 Dia juga menyewa hacker, tapi sampai saat ini belum ada yang bisa menutup berita yang berseliweran didunia sosial.

Hujatan dan cibiran tak hanya dia rasakan, bahkan ibu nya juga terkena imbasnya.

 "Kasihan ya Bu, si Sofia! pantes aja dia ga betah dirumah, eh suami nya malah selingkuh, udah gitu buat malu lagi." cibir ibu ibu yang berada di tukang sayur.

 "Apa maksud Ibu! Jangan sembarangan ngomong ya!" ketus Beta

 "Siapa yang sembarangan loh Bu Beta! Saya kan ada bukti nya, apalagi anak nya Bu Beta kelihatan liar banget, suka jajan diluar ya?" sindir mereka sambil tertawa.

 "Kurang ajar..."

Brugh..." brugh... Plak.."

Pertarungan sengit antara Beta dan ibu ibu itu membuat penjual keliling berteriak.

 "Stop! kalau mau berantem, sana di ring tinju aja sekalian!" ketus tukang sayur.

Bagaiman tak marah sayur nya berserakan gara gara ulah mereka. dan iya banyak yang berjatuhan sehingga membuat nya rugi.

"Kalian berdua ganti rugi dagangan saya, kalau ga saya akan laporkan ke polisi!" ancam tukang sayur.

 Beta yang mendengar akan dilaporkan ke polisi membuat nya sedikit ketakutan, dan segera mengeluarkan uang 100 ribuan untuk membayar ganti rugi yang telah dia perbuat tadi.

"Ini, saya ganti, denger ya Bu! Saya juga bisa laporkan ibu ke polisi karena membuat nama baik anak saya tercemar." ketus Beta.

 "Hahah, laporkan aja sana Bu! saya ga takut, paling yang masuk penjara anak ibu, karena udah meresahkan para masyarakat!"

 Sudah tak tahan lagi untuk berdebat akhirnya wanita tua itu pulang dengan keadaan yang berantakan, baju yang kusut, rambut yang acak acakan, serta tangan dan wajah yang luka luka, karena terkena kuku dari ibu ibu tadi.

"Sialan mereka, Dimas! ga mungkin berbuat seperti itu!" umpat Beta dengan wajah memerah.

"Brak..."

 Kemudian Beta menuju keruang tv sambil menyalakan Ac, rumah Dimas sudah ada beberapa Ac, dan beberapa barang elektronik canggih, tentu saja semua itu dibeli saat masih ada Sofia.

 Beta melihat ke kanan, dan kekiri tak menemukan menantu nya. "Ada dimana wanita itu!?"

  Sedangkan yang diomongin malah terlihat kesal. Surti pulang ke rumah ibu nya Romlah, dia sudah melihat, video suami nya itu.

 Bener bener membuat nya malu. Apalagi beberapa hari yang lalu, dia sempat pamer terhadap teman teman nya, bahwa dia menikahi orang kaya, yang mapan dan tampan.

 Tentu saja saat itu, teman teman nya berdecak kesal, apalagi Surti beruntung menikah dengan orang seperti Dimas, tapi dugaan mereka, salah besar, dan sekarang pasti teman teman nya terkekeh melihat nasib Surti yang berakhir buruk.

"Ibu!" teriak nya.

"Brak..."

 Surti membanting pintu rumah nya dengan keras. Sampai sampai membuat Romlah yang tadi nya luluran terkejut.

 "Apasih kamu ini!" ketus Romlah.

"Ibu udah liat berita belum?"

"Emang apa sih, Sur! Kamu ini datang datang bukan nya bawain uang, malah marah ga jelas gini!" ketus nya

"Liat sekarang!?"

"Ada apa sih, bentar ambilkan ponsel ibu di lemari atas itu, cepat!"

 Surti yang sedang kesal berjalan ke lemari atas kamar ibu nya, dia mengambil benda pipih itu dan membuka sosial media yang ramai diperbincangkan oleh orang orang.

Views nya hampir 20 juta penonton, banyak nya cibiran pedas, yang mengarah ke akun sosial media Dimas dan juga Friska membuat orang orang mencibir nya dan menghina kedua pasangan itu.

"Liat ini!"

 "Brak..."

"Kurang ajar, laki laki sialan!" pekik nya dengan nada emosi.

 "Ibu liat, gara gara ibu aku menikah, dengan orang seperti Dimas!"

"Hei, kenapa kau menyalahkan Ibu!" ucap Romlah yang tak terima di salahkan.

Tentu saja Surti protes, awalnya rencana mereka memang berniat untuk menghancurkan keluarga Sofia dan Dimas.

 "Tentu saja Ibu yang salah kan!"

 "Ckck, sudahlah Surti, jangan labil, lagi pula kamu kan ga perawan lagi, gara gara kamu pacaran terlalu bebas juga, maka nya ibu nikahkan kamu sama Dimas yang harta nya banyak, lagi pula sejak nikah sama Dimas, kan kamu dapat banyak uang, apalagi sekarang kamu istri nya kan, uang jatah si Sofia pasti udah sama kamu kan!"

 "Emang ibu tega banget sih, kalau aja, ayah ada dirumah, pasti dia marah. Karena ibu tega nikahi aku sama Duda itu!"

 "Hahah, ayah kamu itu pengangguran, ga berguna jadi manusia, mending dia mati aja!"

"Dia tetap ayah aku Bu!" protes Surti.

 Sejak suami nya sakit sakitan,kehidupan Romlah dan Surti berubah, yang dulu nya banyak uang, sekarang hanya bisa bergantung dari penjualan kue kue buatan anak nya itu.

Suami Romlah juga di bawa keluarganya, mereka tak ingin anak nya diurus oleh Romlah. oleh sebab itu perjuangan Romlah sebagai penjualan kue yang menghidupkan kebutuhan anak nya Surti.

Sampai di apartemen, tak ada siapa siapa disana, malahan terlihat kosong. "Ada dimana wanita itu!?" batin Dimas yang merasa kesal

Dia mencari kesana kemari juga tak diangkat oleh Friska, entah kemana hilang nya wanita itu sekarang.

"Sial, kalau seperti ini, bagiamana nasib ku kedepan nya!" gerutu Dimas.