Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Louise Sakit
Elis terkejut ketika pulang dari cafe melihat Louise yang sudah lebih dulu tiba di rumah. Apa lagi saat melihat pria itu terbaring di tempat tidur dengan mata terpejam dan wajah yang tampak lesu.
Elis kemudian keluar kamar untuk menanyakan kepada pelayan apa yang terjadi kepada suaminya.
"Saya tidak tahu nona. Keadaan tuan sudah begini saat asisten Bobby mengantarkannya." jawab pelayan itu apa adanya.
"Dimana Bobby ?"
"Dia sedang memanggil dokter pribadi tuan."
Setelah mendengar penjelasan pelayan, Elis kembali ke kamar untuk melihat Louise. Sejak menikah baru kali ini Elis melihat suaminya itu sakit. Pria itu biasanya selalu terlihat bugar dan penuh tenaga.
Beberapa menit kemudian Bobby masuk ke dalam kamar bersama dengan seorang dokter laki-laki. Dokter Arman yang merupakan dokter pribadi Louise.
"Bagai mana keadaannya Dokter ?" tanya Elis setelah dokter Arman selesai memeriksa Louise.
Dokter Arman tidak langsung menjawab pertanyaan Elis. Dia malah menatap wanita itu dari atas sampai ke bawah.
"Apa anda sedang hamil, nona ?" tanyanya yang membuat Elis terkejut.
"Tidak. Saya tidak hamil dok." jawab Elis cepat.
Dokter Arman hanya mengangguk membuat Elis kembali bertanya.
"Ada apa dokter ?"
"Tuan Louise hanya kelelahan. Mungkin karena kurang istirahat." Dokter Arman menyampaikan setelah melihat ke arah Louise.
"Saya akan meresepkan obat dan vitamin untuk Tuan Louise." lanjut Dokter yang mengenakan kaca mata itu.
"Baik. Terima kasih dokter." ucap Elis mengantar dokter Arman dan Bobby keluar kamar.
Perlahan Elis menghela napas. Ia merasa lega setelah mengetahui jika Louise hanya kelelahan. Tak ada penyakit yang serius yang perlu dikhawatirkan. Diam-diam wanita itu mencemaskan sang suami.
"Istirahatlah. Aku akan membuatkan bubur untuk mu." ucap Elis.
"Aku tidak mau bubur. Aku ingin makan sup ikan tuna." balas Louise.
Entah mengapa tiba-tiba saja dia ingin sekali makan makanan itu.
"Baiklah aku akan membuatnya." Elis kemudian keluar dari kamar.
Setelah Elis pergi, Louise membangunkan tubuhnya untuk mengambil ponselnya. Kemudian pria itu tampak mengetik sesuatu dan mengirim pesan pada seseorang. Beberapa saat kemudian sebuah pesan masuk di ponsel Louise. Keningnya mengkerut membaca pesan tersebut. Tapi sejurus kemudian bibirnya tampak melengkung.
Louise kembali meletakkan ponselnya dan kembali berbaring. Ia masih merasakan pusing dan lemas. Jadi Louise memilih memejamkan mata sehingga dia tertidur.
Sementara itu di dapur, Elis sedang menyiapkan bahan-bahan untuk membuat sup ikan tuna yang di minta oleh suaminya. Kali ini Elis sendiri yang turun tangan membuat makanan itu. Mulai dari menyiapkan bahan sampai memasaknya. Elis yang biasanya tidak terlalu peduli dengan Louise nyatanya bisa jadi sangat perhatian saat sang suami sakit.
Empat puluh menit kemudian Elis kembali ke kamar sambil membawa semangkuk sup tuna hangat. Elis melihat Louise yang sedang tertidur pulas. Tak tega rasanya Elis membangunkan pria itu. Tapi Louise harus minum obatnya setelah makan.
Perlahan Elis menyentuh lengan Louise dan memanggilnya dengan lembut.
"Louise bangun."
Louise langsung membuka mata mendengar suara Elis. Tapi sesaat kemudian ia kembali terpejam. Bukannya merasa lebih baik setelah tidur, Louise justru bertambah pusing dan semakin lemas sampai untuk bangun pun tidak bisa.
Melihat Louise yang kesusahan, Elis terpaksa membantu Louise untuk bangun dan menyandarkan tubuh pria itu.
"Makan dulu setelah itu minum obatnya." Elis mengambil makanan dan menyuapkan ke mulut Louise.
Elis sungguh merasa kasihan melihat Louise yang biasanya kuat kini terlihat tidak berdaya seperti orang yang menderita sakit parah.
Meski terlihat sakit, Louise makan begitu lahap. Semangkuk sup ikan tuna habis tanpa sisa. Setelah makan Louise langsung meminum obatnya. Namun baru beberapa saat Louise tiba-tiba merasakan mual. Ia berusaha untuk bangun.
"Ada apa ?" tanya Elis terkejut melihat Louise menutup mulutnya dengan tangan.
Louise tidak bisa menjawab. Dia hanya menunjuk arah pintu kamar mandi dengan tangan kirinya. Karena jika sedikit saja Louise membuka mulut maka dia akan memuntahkan isi perutnya di tempat tidur.
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor