NovelToon NovelToon
SETELAH KAU JANDAKAN

SETELAH KAU JANDAKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Penyesalan Suami
Popularitas:834.5k
Nilai: 4.8
Nama Author: Mama Mia

Ina meninggalkan keluarganya demi bisa bersama Ranu, dengan cinta dan kesabarannya, Ina menemani Ranu meski masalah hidup datang silih berganti.

Setelah mengarungi bahtera selama bertahun-tahun, Ranu yang merasa lelah dengan kondisi ekonomi, memutuskan menyerah melanjutkan rumah tangganya bersama Ina.

Kilau pelangi melambai memanggil, membuat Ranu pun mantap melangkah pergi meninggalkan Ina dan anak mereka.

Dalam kesendirian, Ina mencoba bertahan, terus memikirkan cara untuk bangkit, serta tetap tegar menghadapi kerasnya dunia.

Mampukah Ina?
Adakah masa depan cerah untuknya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

06

Ina menghapus titik air mata yang tiba-tiba meluncur dari pelupuknya. Tidak, Ina tidak mau seperti itu. Seorang Ina tidak boleh cengeng. Ina harus tetap kuat demi anaknya.

Ina menertawakan dirinya sendiri, menertawakan kebodohan yang selama ini dia pelihara. Bagaimana bisa dia tidak menyadari semua perubahan itu. padahal jelas-jelas tanda-tandanya sudah nampak sejak lama.

Ina menoleh kepada waktu beberapa bulan terakhir. semenjak suaminya berangkat pergi ke kota atas ajakan Sugiarto, saudara sepupunya. Pada awalnya suaminya memang masih pulang sebulan sekali dengan membawakan uang. Tapi kemudian 3 bulan lamanya suaminya tidak pulang, hingga Ina pun meminta Sugi untuk meneleponnya.

Tetap saja suaminya juga tidak pulang. hanya uangnya yang datang dia kirimkan melalui Sugi. Sugi mengatakan kalau suaminya memang tidak bisa meminta izin cuti. Karena pekerjaannya yang begitu banyak di kota.

Ina percaya, dan Ina hanya menunggu. Tetapi lama-kelamaan bahkan uangnya pun tidak datang juga hingga 6 bulan lamanya. Lagi-lagi Ina meminta Sugi untuk menelponnya. Lalu seminggu kemudian Suaminya benar-benar pulang.

***

Flashback on

“Kok Bapak lama sekali pulangnya?” Andri menyuarakan protesnya. Ina berusaha menasehati anaknya agar membiarkan bapaknya istirahat dulu. Meskipun sebenarnya pertanyaan Andri itu juga mewakili isi hatinya.

“Gitu saja kok kamu minta Dek Sugi nelpon sih, Na?” Protes Ranu saat di sana hanya tinggal mereka berdua.

Ina terhenyak mendengar suara itu, tidak percaya jika kata-kata itu benar-benar terucap dari bibir suaminya. HANYA katanya? Jadi dia tak lagi menganggap pulang ke rumah sebagai sesuatu yang penting?

“Aku buatkan minum dulu, Mas.” Ina segera ke dapur untuk membuatkan sang suami secangkir kopi hitam kesukaannya. Meraup udara banyak-banyak guna mengurai sesak di dada.

“Apa di rumah sudah tidak ada gula, Na? Kok pahit sekali kopinya?” protes Ranu.

“Ada, Mas. Tapi bukankah sejak dulu Mas Ranu sukanya kopi pahit?” Ina yang lupa atau selera suaminya yang sudah berubah.

“Itu dulu, Na. Dulu itu kan karena kita harus hemat. Kalau sekarang sudah tidak perlu terlalu seperti itu kan? Bukankah aku juga sering mengirimkan uang lewat ibu?"

Lagi-lagi Ina terhenyak. Nada bicara suaminya sudah berubah. Tak lagi selembut dulu. Ada nada kesombongan tersirat di sana. Tapi tunggu dulu. Apa katanya tadi? Ranu mengirim uang lewat ibu? Tapi kenapa uang itu tidak pernah sampai padanya? Itu yang mengusik pikiran Ina.

Dalam enam bulan terakhir ini dia sama sekali tidak menerima uang sedikitpun. Uang yang biasanya dititipkan pada Sugi. lalu sekarang suaminya mengatakan kalau dia menitipkan uang lewat ibu?

***

“Aku lelah, Na. Besok juga Aku harus segera kembali ke kota.”

Seperti ada palu godam menghantam dadanya. Hari sudah malam, Andri sudah tidur, dan hanya tinggal mereka berdua yang masih terjaga.

Ina mendekati suaminya dengan maksud melepas kerinduan. Tetapi suaminya malah beralih memunggunginya. Sudah enam bulan tidak saling memadu kasih, apa Suaminya tidak merasa rindu? Apa tidak punya keinginan untuk menyentuh istrinya?

“Maaf, Mas.” Ina membetulkan kembali pakaian yang tadi sengaja dia buka. Ada rasa malu dan sakit bercampur jadi satu. Perasaan ditolak, perasaan tidak diinginkan. Mencoba berpikir positif. Mungkin benar, suaminya lelah. Lalu Ina menutup tubuhnya dengan selimut, dan berbaring memunggungi sang suami.

Kupejamkan mata untuk bisa segera tidur. Gagal. Kuusap air mata yang perlahan menetes tanpa permisi. Tiba-tiba saja Ina baru tersadar. Ada yang berubah dari suaminya. Penampilannya. Yaa, penampilan suaminya benar-benar berubah.

Dia bukan lagi Ranu yang dulu dekil. Dia sangat berbeda. Tubuhnya lebih berisi. Badannya tak lagi bau matahari, bahkan kini sangat wangi. Kulitnya juga lebih bersih cerah, tak lagi kusam gosong karena terbakar terik sang Surya. Rambutnya pun juga tampak klimis, tak lagi lepek karena cucuran keringat.

Apakah bekerja di kota memang bisa merubah orang sedrastis itu?

***

“Ini uang untuk kebutuhan di rumah, Na. Aku harus segera berangkat. Gak usah nyuruh Dek Sugi untuk nelpon nelpon lagi. Aku itu kerja. Aku malu sama majikanku,” ucap suamiku sebelum dia berangkat.

Ina hanya menerima saja uang itu tanpa banyak tanya. lembaran merah berjumlah sepuluh, itu bisa dia gunakan untuk beberapa waktu. karena selain untuk kebutuhan di rumah itu juga untuk bayar sekolah Andri. entah bagaimana dia mengolah uang itu nantinya agar cukup.

"Diirit-irit, dihemat-hemat. jangan boros jadi perempuan. kerja di kota itu susah."

Ingin sekali rasanya Ina berikan kembali uang itu pada suaminya agar dia saja yang membelanjakan uang itu. Biar suaminya tahu apakah bisa uang segitu cukup untuk satu bulan.

"Dan ingat, jangan nyuruh Dek Sugi telpon segala. Aku itu di sana kerja, bukan main-main, jadi kamu di rumah nggak usah terlalu cerewet," lanjut mas Ranu ketus.

Sakit sekali rasa dadanya, cerewet katanya? Ya Allah. Ini pertama kalinya Ina mendengar suaminya berbicara seperti itu. Dan ini benar-benar tak pernah ada dalam bayangannya

Entah kenapa, sejak kedatangannya kemarin, Ina seperti merasa Suaminya bukan suaminya yang dulu. Tak pernah sekalipun dia bicara tanpa nada ketus. Tak pernah terdengar sekalipun nada hangat dan mesra seperti dulu. Ina seperti kehilangan sosoknya.

“Seharusnya kalau anak bertanya itu, Kamu bisa membujuk dan menasehati dia Yang pintar jadi Ibu itu. Katakan aku itu cari uang untuk dia.”

Ina menggelengkan kepala tak percaya. Apakah yang berbicara di hadapannya itu benar-benar suaminya? Dia merasa sama sekali tidak mengenalinya.

Dan akhirnya suaminya benar-benar kembali ke kota. di situlah bodohnya Ina. Bagaimana bisa dia tidak menyadari perubahan sikap suaminya yang terlalu mencolok. Saat suaminya pulang terakhir kali itu dia bahkan sama sekali tidak menyentuhnya. jangankan menyentuh bicara saja kasar dan ketus.

flashback off

***

Dan sekarang Ina sudah tahu kenyataan yang sebenarnya.

"Bagaimana kalau Adam sampai tahu dengan masalah rumah tanggamu.?"

Tiba-tiba saja Ina terngiang akan pertanyaan bibinya beberapa waktu yang lalu.

"Tidak Bi. Aku mohon Bibi tidak berbicara apapun pada mas Adam," pintanya.

"Bibi tidak bicara pun suatu saat Adam pasti akan tahu dengan sendirinya. Dan kalau sampai itu terjadi dia pasti akan sangat marah." Bu Hindun menatap Ina dengan pandangan yang tak bisa di artikan.

Ina tahu sebenarnya Bi Hindun marah padanya. Karena sebelumnya beliau juga tidak menyetujui saat Ina menjalin hubungan dengan Ranu. Apalagi saat dia menjadi satu-satunya keluarga yang tahu ternyata kehidupan rumah tangga Ina selama ini tidak baik-baik saja.

Bu Hindun menyalahkan dirinya sendiri saat Ina menceritakan tentang Ranu yang menikah lagi di kota. Bibi merasa bersalah, karena Ina berkenalan dengan Ranu saat keponakannya itu berada di rumahnya.

Selama ini beliau diam karena berpikir bahwa meskipun mertua dan iparnya bersikap tidak baik pada Ina, tapi Ina masih memiliki Ranu yang mencintainya. Dan sekarang setelah semua terkuak, beliau benar-benar sangat marah.

Apa yang bisa disesali sekarang? Sedangkan ini adalah kesalahannya sendiri. Dia yang tidak mendengar nasehat bibinya saat itu, Dia yang tidak mengindahkan peringatan orang tuanya. Dia yang begitu terlena akan rayuan manis Ranu. Dan sekarang dia sendiri juga yang harus menanggung segala konsekuensinya.

1
〈⎳ Moms TZ
sakit tanpa lukaaaa
sakitnya tiada obatnya
〈⎳ Moms TZ
harusnya kalian bersyukur, ada hikmah dibalik semua ini
〈⎳ Moms TZ
sudah jinak ternyata
〈⎳ Moms TZ
apalah diriku, hari ini rasanya enak, besok udah beda rasa 🤦
〈⎳ Moms TZ
padahal ngolah bekicot itu susah banget, apalagi baunya,,,,uhhhh. klo gak pinter ngolahnya gak enak
Jenong Nong
bgtulah setelah tiada baru berasa kehilangan... ❤❤🙏🙏
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
〈⎳Mama Mia: sudah up loh kak, bab84
total 1 replies
Lita Yunata
Luar biasa
kaylla salsabella
Alhamdulillah Sandy sudah mengembalikan harta milik Bu Rahayu .....dan semoga harta mereka gak bikin rebutan
Ami Aja
wah,untung si Ranu GK jadi bundir disawah,buah dari kesabarannya membawa berkah
semoga semuanya menjadi lebih baik kedepannya,dan bisa hidup dengan damai
〈⎳Mama Mia: Aamiin
total 1 replies
Nar Sih
semoga dgn di kembalikan harta kalian tdk membuat kalian sombong lgi harus bnr,,tobat
Patrick Khan
ayo smw berubah lah.. tobat.. jgn abis terima uang trs berulah lg.. gunakan sebaik mungkin..
. apa boleh pinjam 100 nu🤣🤣🤣
〈⎳Mama Mia: "Boleh Bang Pat, sini aja," jawab Ranu
total 1 replies
Ami Aja
kok GK lanjut pas Ranu mau nyari bekicot itu,padahal penasaran,taunya selamat ya dia
kaylla salsabella
sabar ya Ina dan keluarga serta Ranu dan keluarga juga semoga badai cepet berlalu
kaylla salsabella
mungkin author lagi sibuk .....dan punya kepentingan jadi kita maklumi saja ya man ..teman
Patrick Khan
udah gk jd ipar di panggil mb.. emang ya klo tiada br terasa😅😅😅😅😅😏
Nar Sih
dobel up kak,lanjutt👍
〈⎳Mama Mia: SDH up KK. masih nunggu review
total 1 replies
〈⎳ Moms TZ
tumben update cuma 1 babb?🤔
〈⎳Mama Mia: iya, tapi otak masih konslet. jadi ya gitu. mau nulis susah banget. ini tadi baru selesai terus aku up
〈⎳ Moms TZ: aku juga kadang ky gitu, mau nulis 100 aja susahnya minta ampun
total 5 replies
Sri Rahayu
sesal kemudian tiada gunanya.....itulah dulu kel Ranu menyakiti Ina dan menyiksanya.. lanjut Thoor 😘😘😘😘
Yunia Yunia
Buruk
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!