NovelToon NovelToon
Cintaku Luar Biasa

Cintaku Luar Biasa

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintamanis / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:1.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: dtyas

Permintaan Rumi untuk mutasi ke daerah pelosok demi menepi karena ditinggal menikah dengan kekasihnya, dikabulkan. Mendapatkan tugas harus menemani Kaisar Sadhana salah satu petinggi dari kantor pusat. Mereka mendatangi tempat yang hanya boleh dikunjungi oleh pasangan halal, membuat Kaisar dan Rumi akhirnya harus menikah.

Kaisar yang ternyata manja, rewel dan selalu meributkan ini itu, sedangkan Rumi hatinya masih trauma untuk merajut tali percintaan. Bagaimana perjalanan kisah mereka.

“Drama di hidupmu sudah lewat, aku pastikan kamu akan dapatkan cinta luar biasa hanya dariku.” – Kaisar Sadhana.

Spin off : CINTA DIBAYAR TUNAI

===
follow IG : dtyas_dtyas

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dtyas, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CLB - Sudah Mandi?

Malam itu Kaisar lewati dengan berat. Dingin yang dipikir biasa saja ternyata luar biasa. Bahkan cardigan yang dia pakai dan kain sarung tidak dapat menghalau rasa dingin.

Ingin minum yang hangat, dia hanya mendapatkan kopi rentengan dan teh c3lup juga tumpukan gelas kertas di samping dispenser. Malam tadi mendadak ia merindukan kopi yang biasa dia minum di kedai premium.

“Hah.” Kaisar mengusap wajahnya. Rambut sudah pasti berantakan tidak karuan, entah wajahnya seperti apa mungkin saja terlihat lelah karena tidurnya sangat tidak nyenyak.

“Sepertinya aku harus mandi air hangat,” seru Kaisar. Kemarin sore ia hanya berganti baju dan tidak mandi. Saat berada di toilet, menyadari tidak ada shower apalagi bathup. Hanya ada ember besar dengan keran juga gayung dan bak yang tergantung di salah satu dinding. Saat buang air kecil tadi malam, dia tidak menyadari itu.

“Busyet, dingin banget,” keluh Kaisar saat membuka air kran dan bingung bagaimana memindahkan menjadi air hangat. Dari pada bingung, ia pun teringat Rumi.

“Halo,” sapa Rumi di ujung sana. Terdengar suaranya yang serak, mungkin juga baru bangun tidur.

“Ini aku,” ujar Kaisar lalu terdiam. “Bagaimana mengeluarkan air hangat, airnya dingin sekali. Aku putar-putar krannya tetap saja yang keluar dingin,” tutur Kaisar dan terdengar hela di ujung sana.

“Bapak putar bolak balik itu kran sampai lebaran, nggak akan bikin air yang keluar jadi hangat. Tidak ada penghangat air otomatis di sana. Kalau bapak mau mandi air hangat, ya masak dulu.”

“Hah, masak dulu? Serius kamu?”

“Serius pak, nggak mungkin saya bercanda sama bapak. Ada panci dan kompor gasnya, kalau sudah panas bapak tuang saja ke bak kosong lalu tambahkan air dingin. Kalau bapak kebingungan sekarang, berarti semalam nggak mandi. Jangan sampai pagi ini juga nggak mandi ya pak, nanti nggak ganteng lagi loh,” tutur Rumi di ujung sana dan Kaisar rasanya hendak mengumpat.

“Nanti setengah delapan ada yang jemput bapak untuk sarapan dan ke kantor.”

Rumi pun pamit mengakhiri panggilan.

“Eh, tunggu dulu,” teriak Kaisar dan panggilan sudah berakhir. “Hah, si4l!”

Kaisar memandang kompor gas dan panci yang dijelaskan Rumi, lalu menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Jangankan kutu, ketombe pun malu untuk muncul di kepala Kaisar yang produk untuk membersihkan rambutnya bukan kaleng-kaleng.

“Kalau Arya dan Reno tahu perjuangan mandi aku kayak gini, bisa jadi pembahasan sampai kiamat. Apa nggak mandi aja ya, tapi si cumi udah ngancem harus mandi. Tuh cewek kenapa sih.”

Jam setengah delapan, sudah ada yang menjemput Kaisar. Berpikir ada Rumi ikut menjemput nyatanya tidak ada. Kaisar diajak menuju rumah makan sederhana, sudah ada Medi di sana. Pria itu sempat menanyakan tidur Kaisar tadi malam dan hanya dijawab dengan “biasa saja” meski Kaisar ingin menjawab, “Menurut lo, gue bisa tidur di tempat dan cuaca begini.”

“Pagi ini saya sudah jadwalkan briefing dengan semua staf harian di kantor, biar mereka kenal dengan Mas Kaisar. Setelah itu, saya akan laporkan perkembangan proyek selama ini dan kendala yang ada.”

“Hm.”

Kaisar menyesap teh manisnya setelah menikmati semangkuk lontong sayur, berharap perutnya tidak mules karena sepagi ini sudah mendapatkan menu santan. Ia menggeser layar ponsel, ada pesan dari Johan.

Om Johan : Nggak ada keluhan, kayaknya betah di sana ya

Gimana mau mengeluh, semalam sinyal ponselnya kembang kempis membuat Kaisar gagal dengan rencana mengganggu Johan menelpon di tengah malam.

Kaisar : Jemput gue!!!!!

Entah bagaimana raut wajah Johan saat membaca balasan pesan darinya, tidak lama ada lagi pesan masuk.

Om Johan : Belum waktunya. Kayak Jailangkung aja datang nggak dijemput pulang nggak diantar

“Anjritt,” gumam Kaisar.

“Eh, iya, Mas?” tanya Medi mendengar gumaman Kaisar.

“Kita jalan sekarang,” ajak Kaisar sudah berdiri.

***

Mobil sudah berhenti di depan kantor, Kaisar turun dan memandang gedung tersebut. Bangunan dua lantai, lebih mirip ruko. Bisa dipastikan pagarnya tidak bisa dikunci dan tidak terlihat satpam di sana.

“Mari Mas Kaisar,” ajak Medi.

Ada satu mobil SUV lainnya dan beberapa motor. Saat melewati pintu kaca ada meja di sana. Mungkin diperuntukan untuk bagian informasi.

“Cep, sini kamu,” titah Medi.

Dari seragamnya seperti cleaning service, pria bernama Cecep menghampiri Kaisar dan Medi.

“Ini Mas Kaisar, orang pusat. Jabatannya tinggi, cium tangan kamu.”

Saat Cecep hendak mengambil tangan Kaisar untuk dicium, pria itu langsung menolak.

“Tidak usah, kamu bukan murid saya,” cetus Kaisar.

Medi terkekeh. “Bercanda mas. Kamu lanjut bersih-bersih, mana tahu Mas Kaisar rekomendasikan kamu naik jabatan.”

“Iya Pak, saya bersih-bersih lagi. Mudah-mudahan saya bisa naik jabatan jadi direktur.”

Kaisar hanya bisa menghela nafas mendengar harapan Cecep. Ada apa dengan orang-orang ini, sangat aneh pikirnya.

Ada ruangan di mana banyak meja dan beberapa orang yang langsung disebutkan namanya oleh Medi dan bersalaman dengan Kaisar.

“Sudah menikah Mas?” tanya salah satu staf.

“Oh, belum. Saya masih single.”

Si penanya langsung menunjukan wajah berbinar dan menyisir rambutnya dengan tangan. Medi juga mengenalkan dengan Ibu Eni, bagian keuangan yang disebut dengan menteri keuangan.

Masih berjalan bersisian sambil Medi terus mengoceh setelah mengenalkan semua tim yang pagi ini ada di kantor.

“Setiap hari tim inti yang stand by ya segini ini, sisanya ‘kan kerja di lapangan. Kadang saya juga harus ke lapangan.”

Medi membuka lebar pintu ruang rapat, sudah ada Rumi di sana. Berdiri membelakangi arah pintu sedang memastikan proyektor berfungsi.

“Silahkan, Mas Kaisar.” Medi menunjuk kursi rapat paling ujung yang biasa ditempati olehnya dan sering marah kalau ada yang menduduki, kali ini mau tidak mau ditempati Kaisar yang jabatannya lebih tinggi.

“Rum, panggilkan yang lain.”

Rumi menoleh lalu menatap Kaisar dengan memicingkan matanya.

“Pak Kaisar, sudah mandi ‘kan?”

“Eh.”

1
Qaisaa Nazarudin
Pecat aja dia..Banyak saksi atas kelakuan kasarnya sama isteri Boss..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwkkwk PEDE banget kamu kalo Rumi datang buat kamu,Ntar kamu yg syok sendiri..
Qaisaa Nazarudin
PAK??? Ckk panggilannya gak enak banget didengar,Gatal kupingku..
Qaisaa Nazarudin
ANEH tiba2 cerita ke orang yg gak dikenal,maksudnya apa coba,Gak sadar dengan perut,dasar JALANG..
Qaisaa Nazarudin
Kacung apaan?? Lakik kamu tuh yg jadi KACUNG lakiknya Arumi..jangan Iri ya..
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwkwk MAMPOS kau Ardi,Lihat noh Arumi udah bahagia sekarang, Apakabar dengan kamu??
Qaisaa Nazarudin
Mampos kau Ardi,Itulah wanita pilihan mu...
Qaisaa Nazarudin
entah2 dia sibuk cari wanita lagi..
Qaisaa Nazarudin
Bagus aku suka Dengan pikiran mu Kai..Ingat kamu sekarang sudah punya isteri lho..
Qaisaa Nazarudin
Aku suka dengan Rumi ini yang gak ada Jaim2 nya,ceplas ceplos..😂😂
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣 Somplak si Rumi..
Qaisaa Nazarudin
BENTUK NYA BEGITU..maksudnya apa coba?? Apa mmg segitu buruknya Arumi?🤔🤔🤔 mana visualnya Thor??
Qaisaa Nazarudin
Mungkin Ardi berkhianat dan selingkuh,Karena Arumi tdk menarik seperti kata Kaisar,.cowokkan suka yg cantik2 dan indah2..
Lrumi 07
Terimakasih Autor telah membuat kisah cinta Rumi dan Kaisar berujung bahagia. Semangat Autor untuk karya lainnya. Sehat-sehat selalu Autor❤️
Lrumi 07: Sama-sama kak, terimakasih kembali kak
total 2 replies
Lrumi 07
Akhirnya kisah cinta Rumi berjalan sempurna, walau diawal karena kesalahpahaman tapi akhirnya indah. Terimakasih kak author sudah membuat cerita Rumi akhirnya berujung bahagia.
Lrumi 07
Iya deh Percaya itu buatan kamu Kaisar.
Lrumi 07
Kaisar ini bisa-bisa nya kasih pesan sama Ardi biar tutup mulut ketika terjadi sesuatu saat Rumi lahiran nanti.
Lrumi 07
Kaisar ini ada aja tingkahnya, semoga saja bayinya yang ada di perut Rumi nggak tertekan kalau udah lahir lihat papanya.
Lrumi 07
Semangat Rumi kamu pasti bisa kasih tau Kaisar tentang kehamilan ketiga kamu ini.
Ranny
😄😄😄 yg sabar ya om
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!