Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Si Putih.
Tidak jauh dari tempat anak serigala perak itu,nampak juga tubuh sang induk serigala yang sudah terkoyak koyak oleh sang harimau.
Mungkin sang induk serigala ini mati setelah melindungi anaknya dari incaran sang raja hutan.
Bocah Si Chun itu segera keluar dari persembunyiannya karena tidak tega melihat anak serigala yang akan menjadi korban sang harimau.
Bukankah dia juga anak anak ?, bagaimana bila dia yang berada di posisi sang anak serigala itu ?.
Karena pertimbangan itulah,maka dengan panah yang sudah siap siaga,dia keluar bermaksud memburu sang harimau supaya pergi menjauh.
Tetapi siapa menyangka,justru saat melihat dirinya,sang harimau justru tidak lagi bernafsu untuk melahap anak serigala yang kurus kering itu,dia justru berpaling menatap ke arah bocah Si Chun sambil menyeringai.
Mungkin dalam pikiran si harimau,dari pada makan anak serigala yang kurus,lebih nikmat makan daging manusia,meskipun legam,tetapi tetap lah manusia yang sangat jarang sekali dia rasakan.
Harimau ganas ini adalah binatang buas tingkat tiga yang sangat berbahaya,apa lagi bagi anak kecil seperti bocah Si Chun itu.
Harimau itu melangkah pelan pelan mendekat kearah bocah.
Sedangkan si bocah tanpa gentar sedikitpun,bersiaga dengan busur panah ditangan nya.
Ketika harimau itu sudah sangat mendekat,si bocah mulai menarik tali senar panah nya dan bersiap siap untuk melepaskan anak panah nya itu.
Kesempatannya cuma sekali,bila dalam kesempatan yang cuma sekali itu dia gagal,maka taruhannya adalah nyawanya sendiri.
Setelah merasa jaraknya sudah pas,harimau itupun langsung melompat menerjang kearah si bocah.
Dan bersamaan dengan itu,anak panah di tangan si bocah pun melesat menghantam dahi sang harimau itu.
Dalam waktu yang sangat singkat itu,tidak ada waktu lagi bagi sang harimau untuk menghindar lagi.
"Crok !"terdengar suara tulang tengkorak sang harimau itu pecah terkena anak panah dari si bocah.
Cuma beberapa kali berkelojotan,nyawa sang harimau pun melayang.
Si bocah membuka matanya yang tadi sewaktu melepaskan anak panahnya itu,matanya dia pejamkan.
Kini di hadapannya tergolek bangkai seekor harimau yang sangat besar dengan sebilah anak panah menancap di kening nya hingga menembus ke belakang tengkorak harimau itu.
"Wao,ternyata panah ini bukan panah biasa,tetapi panah yang hebat" gumam sang bocah sambil mencabut mata panah nya.
Dengan pisau belati nya, di kulitnya tubuh harimau itu.
Setelah selesai menguliti tubuh harimau itu,sang bocah mulai mengiris daging harimau itu menjadi urusan sebesar telapak tangan nya.
Pada saat yang sama,anak serigala putih berjenis kelamin jantan itu datang mendekati sang bocah dengan langkah terseok Seok.
si bocah menyayat seiris daging harimau yang agak empuk,dan memberikan nya kepada anak serigala itu.
Anak serigala itu dengan lahapnya menyantap daging harimau yang sudah membunuh induknya itu, sambil sesekali menggosokkan tubuh nya ke tubuh sang bocah sebagai terima kasih.
Setelah mengerat daging harimau itu,menyayat nya menjadi sayatan selebar telapak tangan orang dewasa serta menusuk daging itu dengan akar, lalu membuat pikulan untuk memikul daging harimau itu,dia melangkah pulang.
Sisa sebagian daging harimau itu dia tinggalkan saja,bocah itu cuma membawa sebuah batu yang indah dari dalam perut si harimau itu.
Tertatih tatih sang bocah membawa pikulan berisi daging harimau ke tempat nya tinggal.
Memerlukan berkali kali bolak balik mengangkut daging harimau dan kulitnya itu,barulah daging harimau itu habis dia angkut.
Sesampai ditempat nya tinggal,asap mengepul dari tempat pengasapan dagingnya,dan ada beberapa yang sudah agak matang.
Sambil menunggu daging asap nya matang,sang bocah melepaskan pakaiannya lalu menceburkan dirinya ke sungai kecil itu.
Setelah selesai mandi,sang bocah mengumpulkan daging asap nya untuk di bawa naik kedalam goa di atas.
Setelah meletakan daging asap itu di tempat gantungannya,si bocah pun segera turun kembali untuk mencari kayu kering.
Beberapa saat kemudian,beberapa ikat kayu kering telah dia bawa kedalam goa.
Namun baru saja dia bermaksud untuk duduk,dari bawah terdengar suara menguik.
Si bocah segera menengok ke bawah,ternyata anak serigala putih yang induknya mati tadi mengikutinya dari belakang.
"Oh rupanya kau putih,oh iya ibumu kan mati tadi,jadi tidak ada yang merawat mu,baiklah putih,bila kau mau ikut aku,aku akan merawat mu,kita kan sama sama anak anak"kata sang bocah sambil turun ke bawah dan mengambil anak serigala itu serta membawanya naik kedalam goa.
Di dalam goa,sang bocah sudah mengeringkan kulit harimau itu dan memancang nya dengan tali akar agar tidak terlipat lipat.
Sang anak serigala itu segera tidur meringkuk dekat tungku,sementara si bocah sedang memanggang daging kijang sisa kemarin yang masih banyak itu.
Setelah daging bakar itu matang,sang bocah memakan nya dan sebagian di berikan kepada anak serigala itu.
"Itu makan lah,supaya tubuh mu kuat,dan kalau tubuh mu kuat,kau bisa melindungi diri mu sendiri"kata sang bocah berbicara dengan anak serigala itu.
Anak serigala itu melolong sebentar, kemudian memakan daging bakar yang di berikan oleh sang bocah itu.
Kerena tadi sudah makan daging mentah,maka anak serigala itu tidak banyak makan lagi,setelah sekerat daging bakar tadi habis di lahapnya,anak serigala itupun kembali tidur meringkuk di dekat perapian.
Sementara itu sang bocah sendiri setelah kenyang makan daging kijang,langsung bersandar pada dinding goa sambil tangannya mencoret Coret dinding goa dengan arang, mengingat ingat tulisan yang di ajarkan sang ibu lewat mimpinya itu.
Kini dengan kecerdasannya yang luar biasa itu,dia sudah bisa mengingat karakter hurup satu persatu,dan mulai bisa membaca sedikit sedikit.
Akhirnya senja turun dan Haripun mulai gelap. Sang bocah membaringkan tubuh nya di tempat tidur sederhananya itu, bayangan seru pertarungannya melawan harimau siang tadi,masih membekas di pikirannya.
Dia tidak menyangka bahwa dapat mengalahkan seekor harimau ganas yang jauh lebih besar dari nya itu.
Kelelahan membuat bocah itu segera tertidur pulas.
Di dalam tidurnya, kembali dia di bawa ke alam mimpi dan bertemu sang ibu yang mengajari sang putra tentang baca tulis serta ilmu lainnya itu.
"bu,tadi siang aku bertemu seseorang yang sudah menjadi tulang belulang bu,aku mengambil busur panah beserta anak panah milik orang itu,serta sebuah cincin berwarna biru bu, apakah aku menjadi orang jahat bu?"tanya bocah kecil itu kepada ibu nya.
Wanita cantik itu merangkul sang putra dengan perasaan yang sangat sayang.
"Sayang,karena orang itu tidak diketahui siapa dia dan meninggal nya di dalam hutan, maka kau masih bisa di maapkan anak ku,adapun cincin yang kau maksudkan itu adalah cincin ruang nak, berguna untuk membawa apapun juga tanpa susah susah mengangkut nya,kau cuma harus memusatkan pikiran mu untuk melihat isi nya,maka kau akan dapat melihat isi nya,dan untuk memasukan sesuatu kedalam nya,kau cukup berkonsentrasi untuk memasukan barang itu kedalam cincin ruang,maka barang apapun akan segera berpindah ke dalam cincin ruang itu,begitu pula bila mau mengeluarkan nya,kau cuma harus berkonsentrasi pada benda apa yang akan kau keluarkan,lalu keluarkan,maka barang itu akan keluar nak "kata sang ibu.
Sang bocah menyerahkan cincin bermata biru itu kepada sang ibu.
wanita cantik itu menerima cincin itu dari sang putra, mengamatinya sejenak, lalu tersenyum kepada putra nya itu, "nak,cincin ini sangat berguna bagi mu,dan di dalamnya ada beberapa benda berharga,kau harus menguncinya nak,agar tidak ada orang lain yang bisa membuka ataupun melihat isinya"kata wanita cantik itu.
"Bagai mana caranya bu,aku tidak mengerti bu" kata sang bocah.
"Kemari kan jari manis kanan mu sayang " kata wanita cantik itu kepada sang putra.sang bocah pun menjulurkan tangannya kepada sang ibu.
Wanita cantik itu memegang jari tangan sang putra,lalu dengan pisau kecil yang tiba tiba saja ada di tangannya, disayat nya jari manis sang putra.
Darah yang keluar dari luka kecil itu dia teteskan ke arah batu cincin berwarna biru itu.
sangat ajaib,tiba tiba batu yang tadi bercahaya biru cantik itu,kini berubah menjadi biru kusam.
"Kini cincin ruang ini sudah seutuh nya menjadi milik mu,tidak ada seorang pun yang bisa melihat isi nya ataupun membuka dan mengeluarkan isinya kecuali kau sendiri nak, jagalah cincin ini baik baik,kelak akan sangat berguna bagi mu,cincin ini cincin ruang paling besar nak,sangat jarang orang memilikinya, karenanya ibu sengaja merubah warnanya,agar tidak ada seorang pun yang tertarik dengan cincin mu ini,cincin kelas satu yang paling besar muatannya berwarna biru cerah,Yang kelas dua separuh dari kelas satu berwarna kuning cerah,sedangkan yang kelas tiga,dengan muatan separuh dari kelas dua,berwarna coklat kusam seperti mata cincin milik mu itu" kata sang ibu sambil menyelipkan cincin itu di jari manis sebelah kiri putra nya itu.
Sangat ajaib,cincin yang asalnya besar itu tiba tiba pas di jari manis sang bocah.
"Nguik !,nguik !,nguik !"...
Tiba tiba sang bocah Si Chun terjaga dari tidur nya karena gonggongan si putih anak serigala jantan itu.
Rupanya hari telah pagi dan mata hari mulai muncul dari ufuk timur.
Bocah Si Chun terperanjat menatap kari manis nya,ada sebuah cincin bermata biru agak mendekati coklat kusam bertengger di jari manis sebelah kiri nya.
sang bocah Si Chun itu merenung sejenak, bukankah tadi malam dia cuma mimpi,tetapi kenapa cincin itu bisa bertengger di jari manis kirinya persis seperti mimpinya tadi malam, apakah dia cuma mimpi bertemu ibunya atau kah memang ibunya benar benar datang kepada nya?.
Bocah Si Chun tidak menemukan jawabannya, lalu dengan mengendong si putih anak serigala jantan itu,dia turun ke bawah menuju sungai kecil seperti kebiasaannya selama ini.
Selesai mandi,dia kembali berjemur diatas batu pipih itu sambil duduk bersila.
Tampa dia sadari,dia perlahan lahan menyedot energi alam yang tertarik kedalam batu giok pipih selama jutaan tahun itu ke dalam tubuh nya.
Energi alam dari dalam batu giok pipih itu, bertemu dengan energi kehidupan dari sinar mata hari pagi, menciptakan satu energi yang luar biasa besar nya.
Karena itulah badannya terasa nyaman ketika berjemur di pagi hari diatas batu pipih itu,dan semakin lama,badannya terasa semakin ringan dan semakin bertenaga kuat.
Setelah sekian lama berjemur diatas batu pipih,akhirnya matahari pun terlindung daun daun pohon hutan,lalu bocah Si Chun itu turun dari atas batu pipih,berjalan kearah si putih.
"Putih,hari ini aku ingin mencari talas hutan yang dapat di makan,aku ingin makan ubi talas hutan,ayo kita berangkat putih!" ajak sang bocah Si Chun itu kepada si putih yang kini menjadi teman senasib nya.
...****************...
Dari sekian banyak cerita, baru kali ini aku menemukan cerita yang sangat buruk seperti ini, baik cerita di Novel Toon maupun di Fizzo Novel, cerita ini adalah yang paling buruk.
Mulai dari terjemahannya dan juga kata-katanya sangat buruk.