NovelToon NovelToon
Suamiku Dokter Tampan

Suamiku Dokter Tampan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cintamanis / Dokter Genius / Dokter Ajaib / Dijodohkan Orang Tua / Trauma masa lalu
Popularitas:3.9k
Nilai: 5
Nama Author: Icut Manis

"ABANG HATI-HATI!!!" teriak seorang anak kecil menarik tangan Arrazi yang berdiri diatas pagar jembatan. Hingga keduanya terjatuh di alas jembatan yang berbahan beton.
"Aduh!" rintih gadis kecil yang badannya tertindih oleh Arrazi yang ukuran badannya lebih besar dan berat dari badan kecilnya. Laki-laki itu langsung bangun dan membantu si gadis kecil untuk bangun.
Setelah keduanya berdiri, si gadis kecil malah mengomel.
"Jangan berdiri di sana Bang, bahaya! Abang emang mau jatuh ke sungai, terus di makan buaya? Kalo Abang mati gimana? Kasian Mami Papinya Abang, nanti mereka sedih." omel gadis kecil itu dengan khawatir.
Menghiraukan omelan gadis kecil di depannya, Arrazi menjatuhkan pantatnya di atas jembatan, lalu menangis dengan menekukan kedua kaki dan tangannya menutupi wajah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Icut Manis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPISODE 15 : DASAR EDUN!!

"Dokter, saya nggak mau tau. Pokonya Dokter harus batalin pernikahan kita!" ujar Daniah dengan tegas, setelah di menyampaikan maksud kedatangannya keruangan Arrazi, saat waktu istirahat siang. Ia sampai tidak mau duduk untuk menunjukkan keseriusannya.

"Dokter suka ya sama saya?" tebak Daniah sambil menyipitkan matanya kearah Arrazi.

Arrazi meliriknya sekilas.

"Pede banget kamu."

"Ya terus? Kenapa Dokter mau di jodohin sama saya? Bukannya selama ini Dokter benci banget ya sama saya?"

"Karena saya ingin menunjukkan bakti saya kepada Kakek dan Nenek."

"Cih. Pencitraan!" cibir Daniah.

"Udahlah Dok, minta batalin aja pernikahannya. Lagian Dokter nggak akan bahagia kalo nikah sama saya. Saya bakal jadi beban hidup aja buat Dokter." lanjut Daniah malah menjelekkan dirinya sendiri.

Arrazi berdecak pelan mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Daniah. Ia tahu, Daniah sedang mencari alasan agar Arrazi mau membatalkan pernikahan mereka sampai menjelekkan dirinya sendiri.

Arrazi memilih untuk mengabaikannya, karena percuma juga kalau ia tanggapi, pernikahannya akan tetap terjadi. Arrazi tahu betul dengan komitmen yang di lakukan oleh Kakeknya dan Kakek Daniah. Mereka sudah berjanji akan menikahkan cucunya, kedua orang itu kalau sudah berjanji akan di tepati, bagaimana pun caranya.

Selain itu, Arrazi punya alasan kenapa ia mau menerima perjodohan ini dan akan melanjutkan ke tahap pernikahan dengan Daniah.

"Dokter! Saya ini lagi ngomong sama Dokter ya, bukan sama tembok!" protes Daniah merasa di abaikan oleh Arrazi.

"Istirahat Daniah, amu butuh makan untuk merajuk......."

"Dih, siapa yang merajuk! Dokter, saya ini lagi coba ngasih kesempatan buat Dokter supaya Dokter nggak nikah sama saya. Emangnya Dokter mau apa, nikahin saya yang bisa masak, nggak bisa nyuci, nggak bisa nyapu, nggak bisa ngepel, nggak nyetrika. Ah, pokonya Dokter bakal rugi kalo nikah sama saya." ujar Daniah semakin menjelek-jelekkan dirinya sendiri.

Padahal apa yang di katakannya itu berbanding terbalik. Daniah bisa melakukan itu semua, karena ia termasuk gadis yang mandiri, ia pernah ngekost selama 3 tahn saat kuliah. Di rumah pun, Daniah yang mengerjakan pekerjaan rumah saat pembantu di rumahnya izin cuti atau sedang sakit, dengan di bantu sang Mami.

Dari situlah Daniah belajar mengurus rumah. Apa yang dikatakan Daniah hanya alibinya saja. Agar Arrazi terpancing untuk tidak menikahinya.

"Dokter mau ngapain?" ketus Daniah saat melihat Arrazi beranjak dari kursi, lalu berjalan ke arahnya.

Arrazi tak menjawab pertanyaan Daniah, ia terus melangkah maju ke arah Daniah. Melihat hal itu, Daniah melangkah mundur sambil menatap wajah tampan Arrazi yang hampir membius kesadarannya itu.

Daniah terus berjalan mundur, sedangkan Arrazi tetap melangkah maju. Hingga merasakan punggungnya menyentuh sesuatu yang keras di belakangnya. Punggung Daniah menabrak loker berbahan besi di belakangnya. Ia sudah tak bisa lagi melangkah mundur.

Sedangkan Arrazi tetap melangkah maju, hingga jarak diantara keduanya begitu dekat. Bahkan Daniah bisa merasakan hembusan nafas Arrazi di wajahnya.

"Dokter jangan macam-macam. Saya akan laporkan ke Kakek Dzaki kalau sampe Dokter macam-macam sama saya! Saya jamin hidup Dokter akan menderita setelah ini." ancam Daniah dengan penuh penegasan, ia menatap tajam mata Arrazi, memasang wajah yang sebisa mungkin di sangar-sangarin, padahal dihati paling dalamnya ia sangat takut menghadapi Arrazi saat ini.

Arrazi malah menampilkan smirk facenya melihat wajah Daniah yang terlihat semakin menggemaskan, kala sedang panik. Kemudian ia menyentil dahi Daniah hingga membuat Daniah mengaduh kesakitan.

"Aduh! Sakit Dok!" omel Daniah sambil mengelus dahinya yang baru saja di sentil Arrazi.

"Geser bodoh, saya mau ambil map!" ketus Arrazi, menggeser bahu Daniah dari depannya dengan kasar. Membuat badan kecil Daniah terhuyung ke samping, hampir jatuh, untung saja ia masih bisa menyeimbangi tubuhnya.

"Saya emang bodoh, Dokter. Makanya jangan mau nikah sama saya!" ujar Daniah malah membenarkan umpatan Arrazi kepadanya.

"Cukup Daniah, aktu istirahat tinggal 10 menit lagi. Kamu bisa keluar dari ruangan saya!" ketus Arrazi melewati Daniah setelah mendapatkan apa yang ia ambil dari loker.

"Saya nggak mau Dok. Sebelum Dokter mau membatalkan pernikahan kita!" kekeh Daniah.

Arrazi membalikkan badannya ke arah Daniah, matanya kini menatap tajam kearah manik milik Daniah. Ia melangkah mendekati Daniah. Lalu sedikit menundukkan kepalanya dan mengarahkan wajahnya ke wajah Daniah, di tambah dengan wajahnya yang begitu serius dan mta yang lekat menatapnya dari jarak yang begitu dekat, membuat Daniah harus menahan nafas.

"Kalau kamu ingin membatalkan pernikahan ini, siap-siap untuk menanggung kekecewaan yang akan di rasakan Kakek dan keluarga besar, Daniah." ucap Arrazi penuh penekanan. Lalu menarik kembali kepalanya, menjauh dari Daniah.

"Tapi saya nggak mau nikah sama Dokter." ucap Daniah dengan lirih.

"Bukannya kamu yang dengan senang hati menerima perjodohan ini?" tanya Arrazi tanpa menoleh sedikit pun, matanya sibuk melihat catatan di map berwarna biru yang baru di ambilnya.

Daniah terdiam. Bagaimana Arrazi bisa tahu kalau dia menerima perjodohan ini dengan senang hati? Tapi ia menerima dengan senang hati, karena di kiranya laki-laki yang akan di jodohkan itu adalah Dhafir, bkan Arrazi.

"Saya kira yang akan di jodohkan sama saya itu Bang Dhafir, bukan Dokter Arrazi." ujar Daniah dengan pelan, ia menundukkan kepalanya.

Dalam hatinya Daniah merutuki tindakannya yang ceroboh, asal menerima tanpa benar-benar tau siapa laki-laki yang akan di jodohkan denganya itu. Sementara itu, Arrazi melirik ke arah Daniah dengan tatapan yang sulit diartikan.

***

"El gimana ini, bukannya untung gue malah masuk ke kandang singa. Hiks......hik..." isak Daniah di akhir curhatnya denga Eliza, lalu menenggelamkan wajahnya di kasur.

Saat ini Daniah menginap di kost Eliza, ia datang langsung dari RS, setelah menjalankan koas. Tidak pulang terlebih dahulu ke rumahnya. Karena ada hal penting yang katanya ingin di bicarakan.

Eliza menghela nafas setelah mendengar curhatan Daniah. Karena sahabatnya ceroboh dalam mengambil keputusan, tapi beruntungnya tidak jadi dengan Dhafir, makhluk yang selalu di sebut astral oleh Eliza.

Namun kasihan juga Daniah jika di nikahkan oleh laki-laki yang membenci dan bencinya, mana galak lagi orangnya. Eliza tidak bisa membayangkan kalau nanti setiap harinya Daniah harus berhadapan dengan Arrazi.

Sepertinya mereka akan bertengkar setiap hari dalam menjalani kehidupan rumah tangganya. Arrazi yang galak, dingin, cuek. Sedangkan Daniah yang keras kepala, petakilan, periang juga tidak mau ngalah. Karakter mereka sangat bertolak belakang. Akan jadi apa rumah tangga mereka?

Eliza berdesis memikirkannya. Ia memperhatikan Daniah yang menangis dengan posisi tengkurap sambil memukul-mukul kasurnya. Agak unik Daniah itu, suka sekali berposisi tengkurap kalau sedang nangis. Padahal dia tahu, setelah itu akan merasakan sesak di dada dan hidungnya akan tersumbat.

"Ya udah Nia, coba jalanin dulu. Kali aja kedepannya lebih baik nanti." ujar Eliza mencoba menghibur Daniah. Sebenarnya ia pun tidak yakin dengan apa yang di katakannya barusan.

"Lo enak ngomong kayak gitu. Lah gue yang ngejalaninnya El! Bisa mati muda gue ngadepin titisan dajjal kek dia!" kesal Daniah merasa apa yang dikatakan Eliza hanya untuk menghiburnya saja.

Kenyataannya melihat sikap Arrazi yang selama Daniah koas, tidak ada baik-baiknya.

"Ya mau gimana lagi. Kan lo sendiri yang nerima perjodohan itu dengan senang hati, Nia." ujar Eliza penuh penekanan dalam setiap kata yang di ucapkan.

"......."

"Sebelumnya udah gue bilangkan, kalo lo harus batalin perjodohan itu. Nggak nurut sih lo sama gue. Udah mah, salah niat juga lo terima perjodohan ini. Dah terima aja. Anggap aja lo dapat sial seumur hidup." ujar Daniah dengan enteng.

"Issshhh....Eliza jahat!" ngambek Daniah. Ia memukul paha Eliza yang ada di sampingnya. Eliza menggeser posisinya menghindari pukulan Daniah.

"Kan waktu itu gue yang taunya yang bakal di jodohin sama gue Bang Dhafir, bukan titisan Dajjal itu!"lirih Daniah, kepalanya menoleh kearah Eliza.

"Ya beruntung lo nggak sama Pak Dhafir, Nia. Gue yakin baru nikah sehari lo udah masuk RSJ ngadepin kegilaan dia."

"Lha? Kalo nikah sama nikah sama titisan dajjal kek si Razong itu El bisa-bisa gue mati di malam pertama......" Daniah menghentikan kalimatnya mendengar deheman dari Eliza.

Keduanya saling pandang, lalu memalingkan wajah. Merasa janggal dengan apa yang dikatakan barusan. Kenapa mesti mengucapkan kata malam pertama sih! Sekitar 5 menit, kamar kost Eliza hening. Tak terucap satu kata dari kedua gadis itu.

"El, bikinin gue kopi dong, campur sianida juga boleh." celetuk Daniah, memecahkan keheningan diantara mereka yang saat ini posisinya berubah menjadi duduk dan menghadapi Eliza.

Eliza langsung menjitak kepala Daniah.

"Nggak kira-kira lo. Double kill itu namanya! Lo mati, gue masuk penjara seumur hidup. Dasar edun!" omel Eliza, kedua kalinya ia menjitak kepala Daniah, berharap dengan jitakannya itu, Daniah bisa sadar dengan apa yang di ucapkan.

Tidak terpengaruh dengan jitakan Eliza, Daniah kembali menyeletuk.

"Nggak ada jalan keluar lain lagi, El........."

"DANIAH HANANIA EQBAL SADAR WOY!" teriak tepat di wajah Daniah.

Daniah mencebikkan bibirnya merengek, lalu kembali tengkurap. Eliza menatap jengah kelakuan sahabatnya ini. Untung sayang, kalau tidak sudah dia usir dari kostnya. Beberapa menit kemudian Daniah mengangkat kepalanya.

"Apa dia aja yang gue kasih racikan kopi sianida." celetuk Daniah lagi membuat Eliza kaget.

"Dia siapa?"

"Arrazong itu."

"Sumpah Nia, kenapa lo jadi psikopat gini sih?" protes Eliza, ia heran dengan jalan pikiran Daniah saat ini.

Daniah ngenyir. Tidak mungkin juga ia melakukan hal bodoh seperti itu. Daniah masih waras kok. Hanya saja Daniah sedang stress, mungkin butuh hiburan sedikit. Contoh, ngambeknya Eliza.

"Habis........"

"Sssttt..........Nia, dah lo diam aja. Nggak usah banyak omong. Sekarang lo tinggal jalanin aja apa yang bakal jadi takdir lo. *All is well* Nia." kali ini Eliza berbicara agak melow.

"Nggak ada yang well Eliza...."

"Ck. Udahlah Nia. Bukannya lo pernah bilang sama gue, cowok itu bakal takluk kalo udah ada pawangnya? Ya udah dari sekarang lo coba cari cara supaya lo bisa jadi pawangnya Dokter galak itu. Bikin dia bertekuk lutut sama lo. Jangan kasih celah. Bikin dia yang jadinya kek macan, jadi kek kucing peliharaan." ujar Eliza memberi saran.

Mendengar itu, Daniah langsung duduk sambil memandang wajah Eliza dengan mata berbinar dan terukir senyum di bibirnya.

"Apa gue santet aja dia ya." ceplos Daniah dengan polosnya.

"Nia, gue cekek leher lo ya!"

1
Sri Murtini
arogan krn blm menyetuh sang istri, ntar klu sudah pasti jd suami takut istri .
ha..ha...ha
Sri Murtini
Daniah sanggup menerima hukuman dr tantangan suami?
Sri Murtini
ntar cinta Nia ...jgn nyumpahi dr Arrazi lho
Sri Murtini
ompong ngangeni bisa bercandakan turuni tensi lho
Atik R@hma
itu malaikat kecilmu, si daniah😀😃
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!