NovelToon NovelToon
Pulang / Di Jemput Bayangan

Pulang / Di Jemput Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Mata Batin / Kutukan / Hantu / Roh Supernatural
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Novita Ledo

para pemuda yang memasuki hutan yang salah, lantaran mereka tak akan bisa pulang dalam keadaan bernyawa.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novita Ledo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 34

Tunas yang Tumbuh Kembali

Meski Bu Marni merasa lega setelah perjuangannya, ia tidak bisa mengabaikan firasat buruk yang terus menghantui pikirannya. Kegelapan yang ia lihat dalam mimpinya terasa nyata, seolah memberitahu bahwa sesuatu masih tersisa. Warga desa, yang mendengar kisahnya, mulai menjaga jarak dari hutan Giripati. Namun, beberapa dari mereka tetap merasa tertarik untuk memeriksa apa yang tersisa di sana.

Suatu hari, seorang pemuda bernama Karman, yang tidak percaya pada cerita Bu Marni, memutuskan masuk ke hutan. Ia ingin membuktikan bahwa kegelapan itu hanyalah ketakutan belaka. Dengan membawa obor dan parang, Karman melangkah ke dalam hutan yang sunyi.

Di sana, ia menemukan tanah bekas pohon yang telah dihancurkan Bu Marni. Namun, yang menarik perhatiannya adalah tunas kecil yang bercahaya redup di tengah tanah hitam. Tunas itu tampak tidak berbahaya, tapi ketika Karman menyentuhnya, akar-akar kecil keluar dari tanah dan melilit tangannya. Ia berteriak, tetapi akar itu menariknya ke dalam tanah dengan cepat. Ketika Karman menghilang, tunas itu mulai tumbuh lebih besar, mengeluarkan cahaya gelap yang menyebar ke seluruh hutan.

Kembali ke Hutan

Berita tentang hilangnya Karman membuat penduduk desa semakin ketakutan. Bu Marni, yang sudah semakin tua, menyadari bahwa kegelapan benar-benar belum sepenuhnya sirna. Ia mengumpulkan para penduduk yang masih berani untuk melawan, tetapi kali ini, ia tidak bisa memimpin mereka. Tubuhnya terlalu lemah, namun ia memberikan semua yang ia tahu kepada para pemuda desa.

"Kalian harus menghancurkan tunas itu sebelum menjadi pohon baru. Jika tidak, semuanya akan terulang, bahkan lebih buruk dari sebelumnya," kata Bu Marni dengan nada serius.

Dengan keris pusaka, mantra yang diturunkan Bu Marni, dan keberanian seadanya, kelompok pemuda desa yang dipimpin oleh Wira dan Sari—dua anak muda pemberani—bersiap memasuki hutan untuk terakhir kalinya.

Hutan yang Lebih Jahat

Ketika mereka masuk, mereka menemukan bahwa hutan Giripati telah berubah. Pohon-pohon yang dulunya mati kini berdiri lagi, dengan cabang-cabang yang terlihat seperti tangan. Akar-akar hitam merayap di tanah, menciptakan pola yang seolah membimbing mereka ke tunas tersebut. Namun, perjalanan mereka tidak mudah. Di sepanjang jalan, mereka dihantui oleh suara orang-orang yang telah hilang sebelumnya.

"Wira, pulanglah... Jangan tinggalkan kami di sini," bisik suara lembut yang menyerupai ibunya yang telah lama meninggal.

Sari juga dihantui oleh bayangan kakaknya, yang menyeru-nyeru namanya dari dalam kabut. Namun, mereka berdua menolak untuk menyerah pada rasa takut. Mereka tahu itu hanyalah jebakan. Dengan mantra dari Bu Marni, mereka membungkam suara-suara itu dan melanjutkan perjalanan.

Pertarungan dengan Kegelapan

Ketika mereka tiba di tengah hutan, mereka melihat tunas itu telah berubah menjadi pohon kecil dengan dahan-dahan yang menghitam dan berdenyut. Di sekitarnya, mereka melihat tubuh Karman yang kini tergantung di cabang-cabang pohon itu, matanya terbuka lebar tetapi kosong. Wajah-wajah lain mulai muncul di batang pohon, seperti yang pernah terjadi pada pohon sebelumnya.

"Kalian tidak bisa menghentikan kami," suara kegelapan bergema dari pohon itu. "Aku adalah bagian dari kalian. Aku adalah rasa takut, rasa bersalah, dan kesedihan kalian."

Akar-akar hitam menyerang kelompok itu, melilit dan mencoba menyeret mereka ke dalam tanah. Wira dan Sari memimpin serangan, menebas akar-akar itu dengan parang dan membakar beberapa dengan obor. Mereka berusaha mendekati pohon untuk menusukkan keris pusaka ke inti batangnya.

Namun, semakin dekat mereka ke pohon, semakin berat serangan yang mereka hadapi. Sosok-sosok bayangan mulai muncul, menyerang dengan kekuatan tak kasat mata. Beberapa anggota kelompok mulai menyerah, tubuh mereka ditelan oleh akar.

"Wira, cepat!" teriak Sari, yang mencoba melindungi Wira dari serangan bayangan.

Dengan tekad terakhir, Wira berhasil mendekati pohon itu dan menusukkan keris pusaka ke batangnya. Pohon itu bergetar hebat, mengeluarkan suara jeritan yang memekakkan telinga. Cahaya terang kembali muncul, membakar akar-akar dan bayangan-bayangan di sekitarnya.

Namun, kali ini, kegelapan melawan lebih keras. Pohon itu mencoba meresap ke dalam tubuh Wira, tetapi Sari melindunginya dengan mantra terakhir dari Bu Marni.

"Aku tidak takut pada kalian! Kalian tidak akan lagi mencengkeram kami!" teriak Sari sambil memukul akar terakhir yang mencoba menyerang.

Kehancuran Total

Ketika pohon itu akhirnya hancur, tanah di sekitarnya mulai runtuh, menciptakan kawah besar yang menelan seluruh hutan. Wira dan Sari berlari keluar dengan sisa anggota yang selamat, meninggalkan kegelapan untuk terakhir kalinya. Ketika mereka sampai di tepi hutan, mereka melihat bahwa seluruh wilayah Giripati kini menjadi tanah tandus—tidak ada lagi pohon, akar, atau kabut.

Bu Marni, yang menunggu mereka di desa, tersenyum lemah ketika mereka kembali.

"Kalian telah menyelesaikan tugas ini. Tapi ingatlah, kegelapan itu tidak pernah sepenuhnya mati. Jagalah hati kalian, karena di sanalah ia bisa tumbuh lagi," kata Bu Marni sebelum menutup matanya untuk terakhir kali.

**

Hutan Giripati akhirnya menjadi legenda. Penduduk desa tidak lagi mendekati wilayah itu, dan mereka yang tahu kisahnya mengajarkan kepada anak-anak mereka tentang pentingnya menjaga hati dan pikiran dari kegelapan.

Namun, di malam-malam tertentu, beberapa orang masih mendengar bisikan halus di angin. Bisikan yang mengingatkan mereka bahwa kegelapan selalu ada, menunggu kesempatan untuk tumbuh kembali.

**

1
Tomat _ merah
Ceritanyaa baguss thorr, mmpir balik ke ceritaku yg Terpaksa dijodohkan
そして私
numpang lewat, jangan lupa mampir di after book bang
Novita Ledo: Yups, bentar yah
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!