Dahulu Kala Sebuah Kerajaan Hebat Bernama Cahaya, Di Serang Oleh Raja Kegelapan Yang Bersekutu Dengan Iblis. Para Ksatria Cahaya Turun Atas Perintah Raja Cahaya Pertama, Namun Saat Mereka Terdesak Tiba Tiba Sebuah Cahaya Muncul Di Hadapan Mereka Dan Berubah Menjadi Sebuah Pedang Yang Kuat. Pedang Itu Di Namai Sebagai Pedang Pelindung
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon XenoNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tempat Pedang Pelindung Berwarna Hijau Di Dapatkan
Di Kerajaan Cahaya...
Raja Yuto mengirimkan surat kepada Raja Petir karena dia ingin menanyakan keadaan Ziaz sekarang. "Semoga dia baik baik saja,"
Tiba tiba seorang pengawal masuk dengan membawa sebuah surat sambil tergesa-gesa. "Yang Mulia!" ucapnya
"Ada apa?" tanya Raja Yuto
Pengawal itu memperlihatkan sebuah surat yang di kirimkan dari Kerajaan Api. "Ini surat darurat level tertinggi Yang Mulia!"
Raja Yuto yang mendengar itu pun sangat terkejut. "Apa!?"
Pengawal itu memberikan surat darurat itu kepada Raja Yuto. Raja Yuto pun melihat isi dari surat tersebut yang membuatnya sangat terkejut.
"Gawat, kerahkan beberapa pasukan terbaik kita untuk membantu mereka." ucap Raja Yuto
"Baik Yang Mulia!" balas pengawal itu
Pengawal itu keluar dari ruangan. Raja Yuto yang melihat isi dari surat itu pun sangat terkejut dan berusaha untuk bangun dari tempat tidurnya.
"Sial... Mereka telah menculik Raja Blaze..." ujar Raja Yuto sambil memegang pundaknya
Para pengawal masuk ke dalam ruang bawah tanah untuk menemui Tera. Mereka pun melihat Tera yang masih meneliti ruangan itu sambil mengenakan kacamatanya.
Tera yang melihat mereka masuk ke dalam ruangan itu tanpa izin pun langsung marah. "Ada apa ini? Bukannya aku sudah bilang kalau ruangan ini tidak boleh di masuki oleh kalian lagi?"
"Ini sangat gawat Komandan, Raja Yuto menyuruh mu untuk mengumpulkan beberapa pasukan terbaik dan pergi ke Kerajaan Api." ucap salah satu pengawal
Tera yang mendengar itu pun kebingungan. "Apa maksud kalian?"
Disisi lain, di Kerajaan Daun. Mereka berempat masih berjalan ke arah kastil kerajaan tersebut. Lawkei pun melihat bangunan bangunan di kerajaan tersebut yang sangat unik.
"Ini benar benar seperti kota kerajaan," ucapnya kagum
Zara tersenyum saat mendengar perkataan Lawkei. "Benarkan? Kerajaan kami satu satunya kerajaan yang masih memakai desain keraja lama,"
Ziaz mendekati Valiant. "Apa kau seorang kapten?" tanyanya
Valiant tersenyum sedikit saya Ziaz menanyakan hal tersebut. "Tidak, aku masih menjadi anggota tim seperti dirimu." jawabnya
Ziaz melihat para pasukan yang berjaga di atas atap bangunan. Para pasukan itu melihat ke arah mereka. "Sepertinya Zara sangat di jaga dengan ketat ya,"
"Hmm? Bukannya itu sudah tentu ya? Dia kan seorang Putri." ucap Valiant
Mereka berempat pun sampai di depan pintu kastil. Namun saat mereka ingin masuk, tiba tiba seorang ketua penjaga pintu kastil itu muncul dan melarang mereka untuk masuk kecuali Tuan Putri.
"Ada apa? Kenapa mereka tidak boleh masuk?" tanya Tuan Putri
"Raja sedang tidak ingin di ganggu oleh siapapun, jadi kalian bertiga harus tetap di luar saja." ucap ketua penjaga itu
Valiant yang mendengar itu pun tidak bisa melawan karena dia masih berpangkat rendah. "Kenapa nada bicaranya seperti ajak berkelahi ya?" bisik Lawkei
Zara pun masuk ke dalam kerajaan sambil memandangi mereka bertiga. "Sebaiknya kalian tidak berusaha untuk menerobos masuk, terutama kau Valiant." ucap ketua pengawal
Ziaz yang mendengar itu pun terpaksa menarik mereka berdua agar tidak terjadi perkelahian lagi. "Sebaiknya kita menurut saja,"
"Hey, bukannya kau bisa memakai jubah mu itu sebagai alasan untuk bertemu dengan Raja?" tanya Lawkei
"Jika mereka bilang tidak boleh maka tidak boleh," jawab Valiant
Mereka bertiga pun pergi dari sana. Saat sedang berjalan berkeliling kota kerajaan daun, Lawkei menanyakan bagaimana Valiant bisa mendapatkan pedang pelindungnya.
"Kau mendapatkan pedang pelindung milik mu itu dimana?" tanyanya
Valiant pun tiba tiba berhenti berjalan setelah mendengar pertanyaan itu. "Sebaiknya aku memperlihatkan itu kepada kalian," ucapnya
"Memperlihatkan apa?" tanya Ziaz
Valiant mengajak mereka untuk mengikutinya. Namun Valiant juga penasaran bagaimana mereka berdua bisa mendapatkan pedang pelindung mereka masing masing.
"Kau Lawkei, bagaimana kau mendapatkan pedang mu?" tanyanya
"Pedang ku? Aku mendapatkannya sekitar 1 bulan yang lalu saat pedang ini tidak sengaja menancap di sebuah pohon dekat kerajaan petir." kata Lawkei
Valiant pun mulai bertanya kepada Ziaz. "Lalu bagaimana dengan mu Ziaz? Apa kau sama seperti Lawkei?"
"Tidak, aku mendapatkan pedang ini di sebuah goa yang berada di balik air terjun." jawab Ziaz
"Di balik air terjun? Bagaimana kau tau kalau ada goa di balik sebuah air terjun?" tanya Lawkei
"Aku tidak sengaja menemukannya," balas Ziaz berbohong
Mereka bertiga pun sampai di gerbang selatan kerajaan daun. Namun mereka harus keluar terlebih dahulu untuk masuk ke dalam hutan tempat Valiant menemukan pedang pelindung miliknya.
"Hutan lagi? Jangan bilang kita harus masuk ke dalam hutan itu lagi," ucap Lawkei
"Tenang saja, Hutan bagian selatan tidak memiliki hewan mistis dan di jaga ketat oleh para penjaga." jawab Valiant
Valiant pun membuka pintu gerbang bagian selatan itu. Sambil mengikuti mereka dari belakang, Ziaz melihat sekelilingnya dan melihat para penjaga yang sepertinya sangat tidak senang kepada mereka.
"Ada apa ini?" bisiknya
Mereka pun berjalan memasuki hutan bagian selatan itu. Namun saat sedang berjalan, tiba tiba Valiant berhenti dan menarik mereka berdua ke dalam semak semak.
"Apa apaan ini?" ucap Lawkei
"Diamlah," balas Valiant
Valiant pun menyuruh mereka untuk mengikutinya dari belakang. Mereka berdua pun mengikuti Valiant yang terus berjalan memasuki semak semak itu hingga akhirnya mereka bertiga sampai di sebuah goa yang di tutupi oleh semak semak yang membuat goa tersebut susah untuk di cari.
"Apa ini? Bagaimana kau tau kalau disini ada goa?" tanya Lawkei yang terkejut
Valiant berjalan ke goa tersebut. "Goa ini ku dapat 2 minggu yang lalu saat malam hari," jawabnya
Ziaz melihat sekelilingnya. "Apa para penjaga tidak tau tentang goa ini?" tanyanya
"Sejauh ini masih belum, karena ini sudah ketiga kalinya aku kembali ke goa ini." kata Valiant
Lawkei yang mendengar jawab dari Valiant pun mulai penasaran. "Sudah tiga kali? Ada apa di dalam goa ini?" tanyanya
Valiant tersenyum. "Ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan kepada kalian,"
Valiant pun masuk ke dalam goa bersama Lawkei. Sedangkan Ziaz masih berada di luar dan mengambil sebuah kristal cahaya yang dia bawa sebagai pencahayaan dari kerajaan cahaya.
Sebelum masuk Ziaz melihat sekelilingnya terlebih dahulu. "Sepertinya aman," dia pun masuk ke dalam goa itu.
Namun dari balik semak semak di belakangnya itu, seseorang yang sedang mengintai mereka bertiga yang masuk ke dalam goa itu. Orang tersebut pun tersenyum dengan mata berwarna merah terang.
Orang itu mulai tertawa. "Akhirnya, lokasi rahasia pedang pelindung berwarna hijau berhasil ku temukan."
Dia pun menghilang menjadi asap berwarna hitam. Sedangkan di dalam goa, Valiant dan Lawkei sedang menunggu Ziaz berjalan ke arah mereka.
"Ada apa tadi?" tanya Lawkei
"Tidak ada apa apa," jawab Ziaz
___ END CHAPTER 22 ___