Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 7.Hari Pertama
Irma lalu menjelaskan apa tugas suci sebagai pramusaji, setelah selesai suci langsung berganti pakai dengan seragam restoran tersebut. setelah selesai ia lalu keluar dan berdiri didepan pintu untuk menyambut tamu yang datang.
Satu persatu tamu mulai berdatangan karna waktu makan siang sudah tiba, suci langsung bergegas melayani tamu satu persatu. ia melakukan pekerjaannya dengan sangat baik.
Diam-diam ada yang memperhatikan suci dari jauh, sang manager melihat bagaimana suci bekerja. Ia melihat suci anak yang pekerja keras juga gesit, ia juga pintar sehingga mudah menangkap intruksi yang diberikan irma tadi.
waktu sudah malam saatnya restoran tutup,semua karyawan membersihkan setiap sudut restoran agar terlihat bersih. Setelah selesai suci dan karyawan yang lain menuju ruang karyawan yang disediakan. Mereka melakukan evaluasi kerja hari ini dengan manager restoran, setelah selesai suci diperkenalkan dengan semua karyawan yang ada. Semua menerima suci dengan baik.
Setelah selesai semua karyawan pulang, suci berjalan menuju kosnya, ditengah perjalanan ia melihat seorang ibu paruh baya sedang tarik menarik tas dengan seorang lelaki memakai helem. Ibu itu berteriak minta tolong,seketika suci berlari menuju ibu tersebut dan mendorong lelaki itu dengan kuat hingga lelaki itu jatuh, kemudian suci memukul lelaki itu dengan kayu disebelahnya.
Lelaki itu langsung kabur dengan mengendarai sepeda motor. Suci menarik nafasnya dalam-dalam, ia merasa ngos-ngosan setelah lari dan menghajar lelaki itu. ibu paruh baya itu lalu menghampiri suci dan mengucapkan terimakasih banyak karna sudah menolongnya.
"ibu tidak apa-apa kan?" tanya suci dengan nafas yang masih ngo-ngosan
"tidak apa-apa nak, kamu sendiri tidak apa-apa?" tanya ibu kepada suci dengan nada khawatir
"tidak apa-apa buk,syukurlah tas ibu selamat. Ngomong-ngomong ibu mau kemana? Tanya suci lagi
"ibu tadi nunggu jemputan nak, tiba-tiba lelaki itu datang dengan motor dan berhenti didepan ibu, lalu menarik tas ibu dengan kuat. Beruntung kamu datang dan nolong ibu tadi kalo tidak sudah diambil tas ibu ini" tutur sang ibu menjelaskan kepada suci
Setelah mengobrol sebentar mobil jemputan sang ibu datang, sopir turun menghampiri majikannya dan meminta maaf karna terlambat menjemput majikannya.
Sebelum ibu itu pergi, ia menyodorkan sejumlah uang kepada suci sebagai tanda terimakasih,namun suci menolaknya, walau suci memang sedang membutuhkan uang tapi ia ikhlas menolong ibu itu.
melihat suci menolak uang tersebut sang ibu lalu memberi secarik kertas yang bertuliskan alamat dan nomor telfon ibu tersebut.
"kapan-kapan jika ada waktu main ke rumah ibu ya nak, dan jika butuh sesuatu jangan sungkan untuk menghubungi ibu. Ibu pamit dulu ya, kamu hati-hati dijalan" ucap sang ibu lalu masuk kedalam mobil
Setelah mobil ibu itu pergi, ia menyimpan kertas ke dalam tasnya lalu melangkah pergi menuju kos, sesampainya dikos, suci langsung merebahkan badannya yang terasa sangat lelah setelah seharian bekerja.
Dalam batinnya ternyata cari uang itu tidaklah mudah, ia jadi teringat dengan ayah dan ibunya dikampung, Hari ini ia tidak sempat menelfon orang tuanya. Tiba-tiba ia tertidur dengan lelapnya.
Jam 02.30 dini hari, suci terbangun dari tidurnya,ia tidak sadar kalo tadi ia tertidur. Suci teringat belum shalat isya'.