NovelToon NovelToon
Because You Are My Wife

Because You Are My Wife

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Qinan

Entah apa yang di pikirkan oleh ayah dan sang ibu tiri hingga tiba-tiba menjodohkan Karin dengan pria yang tak memiliki apapun, apa mereka sengaja melakukan itu untuk menyingkirkannya?

Matteo Jordan, pria tak berguna yang di pungut oleh keluarga Suarez menyetujui menikah dengan wanita yang tak ia ketahui hanya demi sebuah balas budi.

Akankah cinta tumbuh di antara keduanya? Sementara Karin masih mencintai mantan kekasihnya, sedangkan Matteo pria sedingin es yang penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qinan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab~18

"Rin, apa kamu tahu aku kemarin melihat pria tampan itu bersama seorang wanita di pusat pameran." Ucap Amel sore itu ketika bertemu dengan Karin di cafe langganannya.

"Wanita itu seperti ulat bulu saja nemplok terus di lengannya benar-benar gatal." Imbuh Amel lagi.

Sementara Karin yang menopang dagunya dengan sebelah tangannya nampak termenung dengan tatapan kosong, besok adalah hari pernikahannya dan ia tak bisa membayangkan akan tinggal dan tidur dengan pria asing yang tak pernah ia suka. Membayangkan hal itu pun Karin seperti ingin menenggelamkan dirinya di dasar bumi saja.

"Rin, kamu dengar aku bicara tidak sih ?" Protes Amel saat ceritanya tak di tanggapi oleh sahabatnya tersebut.

"Iya aku dengar." Sahut Karin tak bersemangat.

"Dengar apa ?" Tantang Amel ingin tahu.

"Pria itu datang ke pameran bersama seorang wanita." Sahut Karin, sebenarnya sejak tadi ia masih mendengarkan sahabatnya itu dengan hebohnya bercerita tapi pikirannya yang sudah penuh pun malas untuk menanggapi.

"Hanya itu tanggapan mu ?" Amel nampak gemas menatap gadis yang sedang duduk di hadapannya itu.

"Terus masalahnya di mana? Bagus dong itu tandanya dia pria normal masih suka wanita." Sahut Karin lagi.

"Ku pikir dia masih jomblo." Amel nampak nyengir sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Tapi aku benar-benar masih penasaran dia sama Matteo kenapa bisa semirip itu ya? Apa kamu tidak penasaran juga ?" Imbuh Amel lagi, karena baginya mereka bagai pinang di belah dua dan hanya penampilan saja yang membedakannya.

Karin nampak membuang napasnya kesal. "Dari pada kamu memikirkan kemiripan mereka yang jelas-jelas orang yang berbeda, kenapa kamu tidak memikirkan bagaimana caranya agar pernikahan ku besok gagal ?" Ucapnya merespon perkataan wanita itu dengan sedikit gemas.

"Ya sudah kabur saja gampang kan ?" Sahut Amel dengan santainya namun langsung mendapatkan sentilan di dahinya oleh sahabatnya itu.

"Jika aku mau, sudah ku lakukan sejak lama." Karin terlihat frustrasi, mana mungkin ia bisa meninggalkan ayahnya. Meskipun pria itu banyak berubah setelah memiliki keluarga baru tapi ia tahu ayahnya masih sayang padanya meski tak di tunjukkan bahkan hingga hari ini sang ayah masih diam-diam memberikannya uang jajan.

"Kamu benar-benar tak bisa di andalkan, baiklah aku pulang saja padahal harusnya hari ini aku di pingit tapi aku rela kabur demi kamu." Karin nampak beranjak dari duduknya, namun Amel langsung memeluknya.

"Sudah ku bilang aku akan selalu ada untukmu, tapi kali ini aku benar-benar tak bisa menolong." Ucap Amel yang juga merasa bersalah.

Karin langsung menarik sudut bibirnya, mana mungkin ia bisa marah dengan sahabatnya itu. "Hm, terima kasih tapi aku memang harus kembali sebelum mama datang." Ucapnya, lantas mengambil tasnya. Namun saat berbalik badan tiba-tiba ia tak sengaja menabrak seorang pengunjung.

"Maaf, aku tak sengaja." Ucapnya sembari menggigit bibir bawahnya menatap pria tersebut yang rupanya juga sedang menatapnya dengan pandangan datarnya dan di sebelahnya terlihat seorang wanita cantik juga ikut menatapnya.

"Sepertinya selain pendengaranmu yang terganggu, fungsi matamu juga mulai berkurang." Cibir pria itu kemudian.

"Kau !!" Karin terlihat kesal, kenapa harus bertemu dengan pria menyebalkan itu lagi lalu pandangannya beralih ke arah wanita di sebelah pria itu yang juga menatapnya dengan senyuman mengejek.

Malas menanggapinya Karin pun nampak menghentakkan kakinya melewati mereka dan sedikit menyenggol bahu wanita itu.

"Astaga tidak sopan sekali, apa kamu mengenalnya ?" Ucap wanita itu dengan nada protes.

"Tidak dan tidak penting." Sahut sang pria.

Karin yang masih bisa mendengar suara mereka pun nampak bersungut-sungut. "Kamu juga tidak penting buatku, wajah saja yang mirip tapi kelakuan minus." Gumamnya seraya meninggalkan restoran tersebut.

Sementara Amel yang tadinya hendak pergi urung ia lakukan karena masih penasaran dengan sosok pria yang sangat mirip dengan calon suami sahabatnya itu.

"Matt, kamu mau pesan apa ?" Tanya wanita yang bersama pria itu tadi.

"Seperti biasa, pelayan tahu apa seleraku." Sahut pria yang di panggil Matt tersebut.

"Matt? Matteo ?" Amel yang mendengar itu pun langsung melotot, bukankah nama pria itu hampir sama dengan calon suami sahabatnya? Karena penasaran wanita itu pun kembali menguping.

"Sepertinya pelayan lebih tahu seleramu ya daripada aku."

"Jangan cemburu." Sahut sang pria yang tatapannya tak lepas dari ponselnya.

"Karin harus tahu ini."

Gumam Amel yang sejak tadi menguping obrolan mereka.

Keesokan harinya....

Hari pernikahan pun telah tiba dan Karin sudah memutuskan untuk menerima pernikahan tersebut dan perkara masa depannya akan ia pikirkan nanti. Kini pernikahan yang di adakan di sebuah hotel bintang lima itu terlihat mewah meskipun kurang meriah, karena keluarga Suarez membatasi tamu undangan dan juga di larangnya adanya kamera di sana. Walaupun nyonya Kusuma keberatan tapi titah calon besannya adalah mutlak yang harus di patuhi.

"Akhirnya benalu di rumah kita pun menikah juga dan akan segera angkat kaki." Ucap Risa saat prosesi pernikahan akan segera di mulai.

"Tentu saja dan mama juga sudah enek melihatnya di rumah." Tukas sang ibu dengan senyuman ramah menyambut para tamu yang baru datang menyapanya.

"Ngomong-ngomong montir itu kenapa belum datang? Jangan-jangan dia kabur lagi dari pernikahannya lagipula siapa juga yang mau menikah dengan perempuan bodoh seperti Karin." Risa terlihat mengedarkan pandangannya mencari sosok calon mempelai pria, namun sang ibu langsung menatapnya tajam.

"Jaga bicaramu Risa, kamu mau kita jatuh miskin jika pernikahan ini tak jadi di laksanakan ?" Tegur wanita paruh baya tersebut yang malam ini terlihat mempesona dengan makeup tebal dan juga gaun mahalnya.

"Iya ma, iya. Aku cuma becanda." Risa pun kembali diam dan saat ia tak sengaja menatap pintu keluar tiba-tiba matanya langsung melotot.

"Pria itu? Bukankah itu pria di restoran waktu itu? Kenapa bisa ada di sini ?" Ucapnya terkejut, namun saat melihat siapa yang sedang bersama pria itu Risa pun semakin tak percaya.

"Selamat datang tuan Suarez." Sapa pak Kusuma menyambut calon besannya tersebut.

"Astaga, montir itu gagah juga jika berpenampilan seperti itu." Nyonya Kusuma yang tadinya berdiri di samping sang putri kini berlalu menyusul suaminya menyambut keluarga mempelai pria.

"Tidak, mereka bukan orang yang samakan ?" Risa masih tak percaya dan hampir saja jatuh jika sang kekasih tak keburu datang menyadarkannya.

"Sayang, kamu baik-baik saja ?" Daniel langsung merengkuh pinggang kekasihnya tersebut.

"Hm." Risa hanya mengangguk kecil.

Sementara Amel yang sejak tadi menunggu kedatangan Karin nampak gelisah, sejak kemarin ponsel sahabatnya itu tak aktif padahal ia ingin memberitahukan jika kemungkinan besar Matteo adalah orang yang sama dengan pria menyebalkan yang sering mereka temui di cafe langganannya meskipun ia belum cukup bukti.

"Akhirnya kamu muncul juga Rin." Amel yang melihat kedatangan sang sahabat bersama ayahnya langsung melangkah mendekat namun sebuah tangan nampak menahannya.

"Orang lain di larang mendekat, mengerti !!" Risa nampak tersenyum mengejek ke arah Amel kemudian berlalu dari hadapan wanita itu bersama sang kekasih dan Amel pun ingin sekali menghajarnya andai membuat keributan di sana tak di larang.

"Semoga setelah menikah kamu baik-baik saja, Rin."

1
pisces
hayo loh karin gak bisa kabur tooo
alhusna name
kamu, kamu, kamu lagi😉😉🥰🥰🥰
Mutiara Syarifatul amanah
up lagi kak
Tri Handayani
ceritanya menarik,bikin penasaran
Tri Handayani
selalu bikin penasaran thorrr,harus nunggu besok'd tunggu double upnya thorrr
Ilda Yani
semangat thor
Salim ah
astaga thor kenapa sih Matteo dibiarkan masuk kamarku sih kan aq jadi malu🤗 tapi boong
karin ayuk selesaikan kesalah pahaman kalian biar bagaimanapun triple membutuhkan sosok daddy
Matteo ayuk jelaskan kenapa km pergi dan menceraikan karin biar cepet selesai dan berkumpul kembali keeh doa terbaik buat orang baik
💐🌹Syana Azharii🌹🪷
🤣🤣🤣tahan ya mat jgn smpe kamu asal main coblos coblos lagi 🤣🤣

ayo Rin kasih sedikit pelajaran dulu untuk suamimu ini, biar dia gak seenaknya aja datang dan pergi sesuka hati.
syisya
kutunggu" akhirnya up juga😄
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
Good mommy Karin 👍👍
Kalian harus melihat usaha dan keseriusan daddy untuk kembali bersama kalian
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
Justru karena mommy sering ditindas daddy makanya ada kalian 🤣🤣
🌻🌹Wathyýyy🌹🌻
Mungkin kali ini masalahnya bakal selesai di dalam kamar 🤭🤭
🤎𝐀⃝🥀oMaDevi💜MD💜
nah di eksekusi lagi Karin Mateo kan puasa lama 🤣🤣 lapar harimau
🌷💚SITI.R💚🌷
ayo mamat kamu hrs ngomong yg jujur dan hrs bisa meyakinkan karin..smg kalian bisa bersa kembali
Sulistiana
Matteooo…sekalinya gentle ehhh..kebangetan ..
Lissaerlina
lanjuttttt 💪🏻💪🏻💪🏻💪🏻
Fitria Syafei
waduh mau ape lagi nih si MAMAT masuk ke kamar Karin 🙄 KK kereeen 😘😘
Universitas Muslim Buton
/Good/
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
GiZaNy
seneng banget klo respon Karin langsung nendang anu nya si Matteo.. 🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!