NovelToon NovelToon
Love At SIG Training

Love At SIG Training

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Dosen / Cintamanis / Dikelilingi wanita cantik / Beda Usia / Diam-Diam Cinta
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Firda 236

Pelatihan SIG atau Sistem Informasi Geografi yang di lakukan Amira bersama teman-teman sebagai kegiatan dalam semester 3, siapa sangka akan mempertemukan Amira dengan seorang pria yang akan menjadi tambatan hatinya. Sang asisten Dosen pelatih yang awalnya Amira kira sangat menyebalkan namun dengan cara ajaib bisa meluluhkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan menerima kehadiran pria itu sebagai pemiliki hati.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Firda 236, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIXTEEN

"Mas naik dulu ya. Kamu jangan ke mana-mana Mi, saya sebentar doang kok" aku mengangguk pelan, membiarkannya kembali mengusap rambutku setelahnya berlalu dengan senyum kecil di pandu panitia yang semula menghampirinya.

Aku menatap dengan kekehan pelan, menatap punggung Mas Fahmi yang kali ini mengenakan celana bahan dan kemeja abu-abu nampak rapih dan berwibawa, seakan aku melihat sisi lain dari Mas Fahmi. Aku menggeleng pelan, tak paham pada diri ku sendiri yang entah kenapa berfikir demikian, inget Mi, Mas Fahmi itu nyebelin! Aku memberi stigma pada diri ku sendiri, menolak rasa kagum yang timbul.

Beberapa saat berlalu, aku hanya duduk dan menunggu sesekali memainkan Handphone ku mengurangi bosan, hingga wanita dengan kaos bertuliskan 'PANITIA' beserta id card yang menggantungkan nama dan posisi wanita itu menghampiri, mendudukan diri tanpa sungkan. Aku hanya mengulas senyum kecil sebagai bentuk kesopanan mungkin dia hanya ingin duduk, tapi tangannya yang terulur sungkan untuk ku abaikan.

"Anita, mba? " aku menjabat uluran tangan itu, mengulas senyum dan menjawab apa yang ingin dia tau.

"Amira" dia mengangguk, melepaskan jabat tangan kami.

"Oh iya ini mba, suvenir seminar" aku menatapnya bingung, merasa tidak pantas menerima gantungan kecil berbentuk lingkaran dengan tulisan GIS yang di buat seapik mungkin bersama gambar daun hijau dan pemandangan rumah, merasa bukan salah satu partisipan atau undangan khusus.

"Buat saya?" dia mengangguk dengan senyum kecil.

"Karena mba adek nya Pak Fahmi jadi saya kasih suvenir seminar" ucapnya dengan senyum terkembang yang entah kenapa membuat senyum ku pudar. Adek? Aku menertawai hal itu dalam hati.

"Kalo gitu saya permisi ya Mba. Tolong sampaikan ke Pak Fahmi salam dari saya juga suvenir itu dari saya Anita, ketua panitia" aku menatapnya dengan senyum kecil, mengangguk membiarkannya beranjak dan berlalu, meninggalkan ku yang tertunduk menatap gantungan kecil di tangan ku dengan senyum masam. Heran mengapa rasa kesal bersemayam di hati ku sekarang. Adik? Sejak kapan memang muka ku dan Mas Fahmi mirip? Atau apa aku datang bersamanya ke sini tadi? Mengapa aku di sebut sebagai Adiknya?

Usapan lembut di rambut ku di susul kecupan manja disana membuat ku menatap pelaku yang sudah duduk di sampingku heran sebelum kemudian pandangan ku beralih pada beberapa panitia wanita yang berkumpul di salah satu sudut dengan salah satunya Anita yang sebelumnya memberi ku suvenir seminar.

Mas Fahmi menatap ku aneh, sebelum ikut menatap kemana aku melihat Anita yang nampak mendecih remeh menatap ku tidak suka.

"Kenapa Mi? " aku menatap Mas Fahmi dengan gelengan, setelahnya memberikan suvenir seminar kepadanya.

"Dari Anita ketua panitia, tadi di titip-in salam buat Mas. Juga katanya jangan lupa bilang kalo suvenir itu dari dia sengaja kasih ke Ami karena saya adek Mas Fahmi" Ku dengar Mas Fahmi tertawa dengan anggukan pelan, dengan usapan lembut yang kembali ku rasakan di rambut ku jangan lupakan kecupan singkat yang dia berikan disana, membuat ku mendesah kesal.

"Mas ihh" dia semakin tertawa, aku tak pernah mengerti apa yang lucu dari semua ini.

"Maaf ya" sekali lagi aku mengangguk, entah untuk apa maafnya itu, dan entah mengapa aku memaafkannya.

"Habis ini saya ajak kamu buat keliling, kamu mau?" walau rasa kesal masih mengganggu aku tetap mengangguk, menyetujui ajakan itu. Kami sepakat menepikan perkara Anita itu tanpa kata, seolah berakhir pada ucapan maaafnya.

1
MiftaXeimora
see it!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!