Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendukung keputusan Nia
Malam ini Nia pulang cukup larut selain pekerjaan yang cukup banyak dia juga enggan melihat Fahmi dan Carla di rumah nya.
Ketika pintu terbuka di ruang tamu Nia dihadapkan dua sosok yang gelagapan karena terkejut kehadiran Nia yang tiba-tiba. Keduanya menarik masing-masing wajah mereka yang sebelumnya seperti menyatu
"Mas,,geli ah" ujar Carla terkekeh pelan saat Fahmi mengusap perut nya lembut di ruang tamu tersebut membuat Nia yang baru saja pulang menghela nafas panjang di segera berjalan cepat tanpa memperdulikan sepasang pengantin baru ini yang sedang asik memadu kasih di ruang tamu.
Ingin rasanya Nia mencakar laki-laki yang telah berjanji pada nya ini dulu tapi dia masih memiliki akal sehat karena saat ini Carla lebih berhak atas diri lelaki itu.
Nia menarik napas panjang, meredam emosi dan sakit yang merajai sukma. Semua harus dia hadapi, cemburu sudah pasti Nia cemburu karena dia masih memiliki rasa pada Fahmi, tidak semudah itu untuk menghilangkan nya begitu saja secara empat tahun yang mereka jalani tidak sebentar banyak cerita dan kenangan di dalam nya tapi Nia memilih tetap tenang.
"Baru pulang mbak" sapa Carla lembut
"Hmmmm..."
"Kok di sapa Carla jawabannya cuma Hmmm Ni,Carla berniat baik loe nyapa kamu,anak perawan nggak boleh jutek gitu nanti nggak laku" sahut Bu Dina yang baru datang dari dapur membawa kan susu hamil buat Carla,Nia tak memperdulikan nya lalu berjalan ke kamar tapi sempat melirik kearah Fahmi dan Carla.
"Maaf ya nak Fahmi,Nia memang suka begitu,ini la susu nya di habiskan udah dingin"
"Nggak papa ma, mungkin Nia sedang lelah" jawab Fahmi memaklumi.
Fahmi memegang pundak Carla mengiringi sang istri menuju kamar dengan lembut.
Allahu Rabbi. Hati Nia teriris rasanya. Sakit sekali menyaksikan laki-laki yang dulu pernah mengisi hari-hari nya berperilaku mesra pada adik tirinya itu,Nia memilih segera masuk ke dalam kamar.
Di dalam kamar Nia memilih untuk mendinginkan tubuh nya dengan cara mandi, kemesraan yang di perlihatkan Fahmi dan Carla membuat nya cemburu tapi dia sadar diri dia bukan siapa-siapa Fahmi lagi.
****
"Yah,lusa aku akan pindah" ujar Nia saat mereka sarapan membuat Pak Bahtiar menatap sang anak lekat.
"Ada masalah apa lagi Ni?"
"Tidak ada apa-apa yah,hanya pekerjaan kantor terlalu banyak hingga susah untuk bolak-balik,aku kost di tempat yang dekat dari kantor Yah" jelas Nia
"Apa kamu yakin?"
"Iya Nia sekarang ini banyak anak perempuan yang tinggal di luar sana tidak tentu arah, pergaulan begitu bebas"Sahut mama Dina
"Tidak perlu tinggal di luar ma untuk bergaul bebas di rumah pun bisa, tergantung pribadi orang masing-masing" jawab Nia cepat membuat Carla merasa tersindir.
"Aku hanya ingin berkonsentrasi bekerja yah,kalau dari rumah terkadang sering telat"
"Ya sudah kalau memang itu keputusan mu,ayah hanya bisa mendukung saja semoga semua nya baik-baik sesuai dengan harapan mu" jawab sang ayah membuat Nia sedikit lega, sebenarnya pak Bahtiar juga tau apa yang tengah di rasakan anak perempuan nya ini untuk itu dia tak ingin terlalu mengekang Nia,dia percaya pada Nia kalau anak nya ini tidak akan berani bertingkah memalukan di luar sana,dia persis dengan mendiang ibu nya dulu, penyabar dan lemah lembut.
"Aku berangkat dulu pa" pamit Nia dan di lihat oleh Fahmi beserta Carla.